Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 3

Geodesi Fisis
PEMODELAN BUMI FISIS:
Pemodelan Geoid dari Pengukuran Gaya Berat

Anggota Kelompok
Diqja Yudjo
(21110113120002)
Diana Nukita
(21110113120012)
Humaira Qanita
(21110113120024)
Siti Haeriah
(21110113120031)
Ridwan Aminullah (21110113120043)
Farras Nabilah
(21110113140053)
Sulaiman Hakim S. (21110113140079)

1
2
3
4
5
6
7

Pendahuluan

Bumi fisik merupakan gambaran bumi yang sangat tidak beraturan,


karena gaya tarik menarik antara bumi bulan matahari. Bumi fisik
terbentuk dari sebagian besar air, dataran rendah dan dataran tinggi.
Dalam model ini bumi fisik tidak dapat dilakukan proses pemetaan,
karena bentuknya yang tidak beraturan sehingga sulit ditentukan model
matematisnya.

Teknik Penentuan Geoid dari Pengukuran Gayaberat


Pengukuran gayaberat untuk membuat model geoid dengan cara terestris,
menggunakan alat gravimeter Lacoste-Romberg yang merupakan
pengukuran gayaberat langsung di permukaan bumi.
Alat gravimeter ditempatkan di titik-titik ukur dan kemudian dilakukan
pembacaan.
Pada pengukuran ini salah satu stasiun pengamatan biasanya sudah harus
diketahui harga gayaberatnya (pengukuran gayaberat relatif).

Akuisisi data Pengukuran Gayaberat


Pengukuran metode gayaberat dapat dibagi menjadi dua jenis:

Penentuan
titik ikat

Pengukuran
titik-titik
gayaberat

Data-data yang diambil pada saat pengukuran


adalah:
Tanggal dan hari pembacaan
Data ini berguna untuk koreksi pasang surut.
Waktu pembaca
Data ini berguna untuk koreksi apungan (drift) dan penentuan pasang surut.
Pembacaan Alat
Koordinat stasiun pengukuran dengan menggunakan GPS
Data inner zone untuk koreksi Terrain
Ketinggian titik pengukuran

Pengolahan Data Gayaberat


Pengolahan data gayaberat yang sering disebut juga reduksi
data gayaberat, secara umum dapat dipisahkan menjadi dua
macam, yaitu proses dasar dan proses lanjutan. Proses dasar
mencakup seluruh proses berawal dari nilai pembacaan alat di
lapangan sampai diperoleh nilai anomali Bouguer di setiap titik
amat.

Proses pengolahan data gaya berat:


1. Konversi pembacaan gravimeter ke nilai miligal (reformat)
2. Koreksi apungan (drift correction)
3. Koreksi pasang surut (tidal correction)
4. Koreksi lintang (latitude correction)
5. Koreksi udara bebas (free-air correction)
6. Koreksi Bouguer
7. Koreksi medan (terrain correction)

Menghitung anomali Bouguer


Anomali Bouguer merupakan anomali pada gravitasi, yaitu
perbedaan harga gravitasi bumi sebenarnya (gravitasi
pengamatan di lapangan) dengan harga gravitasi model bumi
homogeny teoretis di suatu daerah referensi tertentu. Anomali
Bouguer diukur untuk ketinggian yang dipengaruhi oleh gaya
tarik medan gravitasi. Karena dipengaruhi oleh ketinggian maka
anomali Bouguer harus dikoreksi terhadap elevasi yaitu dengan
koreksi terhadap Free Air Condition.

Interpretasi Kualitatif
Interpretasi kualitatif dilakukan dengan mengamati data gravitasi
berupa anomali Bouguer. Anomali tersebut akan memberikan hasil
secara global yang masih mempunyai anomali regional dan
residual. Hasil interpretasi dapat menafsirkan pengaruh anomali
terhadap bentuk benda, tetapi tidak sampai memperoleh besaran
matematisnya. Misal peta kontur anomali Bouguer diperoleh bentuk
kontur tertutup maka dapat ditafsirkan sebagai struktur batuan
berupa lipatan (sinklin atau antiklin). Dengan interpretasi ini dapat
dilihat arah penyebaran anomali atau nilai anomali yang dihasilkan.

Interpretasi Kuantitatif
Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk memahami lebih dalam
hasil interpretasi kualitatif dengan membuat penampang gravitasi
pada peta kontur anomali. Teknik interpretasi kuantitatif
mengasumsikan distribusi rapat massa dan menghitung efek
gaya gravitasi kemudian membandingkan dengan gaya gravitasi
yang diamati.

Pemodelan Geoid dari Data Anomali Gayaberat di


Indonesia
Beberapa studi pemodelan geoid-gravimetrik menyimpulkan
bahwa kondisi data anomali gayaberat yang ada menjadi salah
satu kendala bagi upaya pemodelan medan gayaberat teliti di
Indonesia. Prosedur prediksi dengan metode yang lebih baik
dapat membuka kemungkinan untuk melakukan penyusunan
ulang data anomali gayaberat yang lebih baik dari kondisi
sebelumnya.

Kesimpulan
Tahapan yang dilakukan untuk memperoleh data geyaberat
secara terestris antara lain akuisisi data pengukuran gayaberat,
lalu pengolahan data gayaberat yang sering disebut juga reduksi
data gayaberat, kemudian data dihitung dengan menggunakan
perhitungan bouger untuk memperoleh anomali gaya berat pada
pengukuran. Hasil dari perolehan nilai anomali gayaberat pada
pengukuran diuji secara empirik dengan mencari selisih nilai
hasil observasi dengan nilai hasil prediksi.

Anda mungkin juga menyukai