Anda di halaman 1dari 12

Adsorpsi

(kelompok 9)
Nama kelompok :
Elga Riesta Putri
Yoga Nur Rizqi
Risanto Wibowo

Definisi Adsorbsi
Adsorpsi adalah salah satu dari sifat koloid
yang merupakan proses penyerapan suatu
partikel zat baik berupa ion, atom, atau
molekul pada permukaan zat lain. Adsorpsi
terjadi karena adanya gaya tarik yang
tidak seimbang pada partikel zat yang
berada pada permukaan absorben.

Adsorbsi atas dasar fenomena


kejadiannya
Adsorpsi fisik
Hasil dari gaya intermolekuler yang
menyebabkan pengikatan senyawa
tertentu pada adsorben tertentu. Bersifat
reversibel dengan penggunaan panas
(uap air, gas inert panas, oven)
Pengikatan lapisan luar dari adsorben
Adsorpsi kimia (kemisorbsi)
Terjadi karena ikatan kimia (chemical
bonding) antara molekul zat terlarut
(solute) dengan molekul adsorben.

Faktor yang Mempengaruhi


Adsorbsi
Agitation (Pengadukan)
Karakteristik Adsorben (Karbon
Aktif)
Kelarutan Adsorbat
Ukuran Molekul Adsorbat
pH (Derajat Keasaman)
Temperatur

Tingkat Adsorpsi berdasar jenis


adsorbatnya
Lemah (weak), terjadi pada zat
anorganik kecuali golongan halogen
(salah satunya adalah klor).
Adsorpsi menengah (medium),
terjadi pada zat organik alifatik dan
Adsorpsi kuat (strong), terjadi pada
senyawa aromatik (zat organik yang
berbau (aroma) dengan struktur
benzene (C6H6).

Tiga langkah adsorpsi


1. Makrotransport: perpindahan zat
pencemar, disebut juga adsorbat (zat
yang diadsorpsi), di dalam air menuju
permukaan adsorban
2. Mikrotransport: perpindahan adsorbat
menuju pori-pori di dalam adsorban
3. Sorpsi: pelekatan zat adsorbat ke
dinding pori-pori atau jaringan
pembuluh kapiler mikroskopis

Jenis Adsorben
Adsorben yang mengadsorpsi
secara fisik (karbon aktif, silika gel,
zeolit).
Adsorben yang mengadsorpsi
secara kimia (calcium cholide, metal
hydride dan complex salts).
Composite adsorbent adalah
adsorben yang mengadsorpsi secara
kimia maupun fisik.

Aplikasi Sifat Adsorpsi Koloid


Proses pewarnaan pada industri tekstil dengan
larutan basa.
Proses pemisahan mineral logam dari bijihnya
pada industri logam.
Penjernihan air tebu pada proses pembuatan
gula pasir, menggunakan tanah diatome atau
arang tulang.
Proses penyembuhan sakit perut karena bakteri
patogen, menggunakan norit atau serbuk
karbon.
Penjernihan air dengan karbon aktif pada proses
pengolahan air minum yang dapat mengadsorpsi
warna, rasa dan warna.
Adsorpsi racun berwujud gas dengan arang
halus pada penggunaan masker gas.

Pemutihan gula
Pemutihan gula memanfaatkan sifat
adsorpsi dari koloid. Gula tebu yang
masih berwarna dapat diputihkan
dengan melarutkan gula ke dalam
air,
kemudian
larutan
dialirkan
melalui
sistem
koloid,
tanah
diatomae atau karbon. Partikel koloid
akan
mengadorpsi
zat
warna
tersebut.
Partikel-partikel
koloid
tersebut mengadorpsi zat warna dari

Pengolahan air secara


Adsorpsi

Skematika pengolahan air dengan


mekanisme penyerapan atau adsorpsi
dapat
dilihat
pada
gambar
sebelumnya. Instalasi pengolahan
terdiri dari dua tangki dengan ukuran
yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Tangki pertama merupakan tangki
pengolahan. Tangki ini diisi oleh
adsorben sebagai media pengolahan
air. Tangki kedua merupakan tangki
untuk tempat menyimpan air hasil
pengolahan (tempat air bersih).

Proses pewarnaan pada industri


tekstil dengan larutan basa.
Tahap pertama merupakan molekul zat warna dalam larutan yang
selalu bergerak, pada suhu tinggi gerakan molekul cepat. Kemudian
bahan tekstil dimasukkan kedalam larutan celup. Serat tekstil dalam
larutan bersifat negatif pada permukaannya sehingga dalam tahap ini
terdapat dua kemungkinan yakni molekul zat warna akan tertarik oleh
serat atau tertolak menjauhi serat. Oleh karena itu perlu penambahan
zat zat pembantu untuk mendorong zat warna lebih mudah
mendekati permukaan serat. Peristiwa tahap pertama tersebut sering
disebut difusi zat warna dalam larutan.
Dalam tahap kedua molekul zat warna yang mempunyai tenaga
cukup besar dapat mengatasi gaya gaya tolak dari permukaan serat,
sehingga molekul zat warna tersebut dapat terserap menempel pada
permukaan serat. Peristiwa ini disebut adsorpsi.
Tahap ketiga yang merupakan bagian yang terpenting dalam
pencelupan adalah penetrasi atau difusi zat warna dari permukaan
serat kepusat. Tahap ketiga merupakan proses yang paling lambat
sehingga dipergunakan sebagai ukuran menentukan kecepatan celup.

Anda mungkin juga menyukai