Dokumen - Tips Penanganan Penyakit Diabetes Melitus Pada

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 35

PENANGANAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA

LANSIA DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK


DI PUSKESMAS KECAMATAN
JOHAR BARU

KELOMPOK II
Ajeng Febriyanti 1102010013

PEMBIMBING:
DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes

ASSALAMUALAIKUM WR. WB

IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia

: Ny. H
: 58 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Belum Menikah

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Pensiunan

Agama

: Islam

Alamat

: Johar Baru 3 RT 03 RW 11, Johar Baru, Jakarta Pusat

No Rekam Medis :
Tanggal Berobat

: 18 Maret 2015

A. Anamnesis
Dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 18 Maret 2015 pada pukul 10.00 WIB
1) Keluhan Utama
2) Keluhan Tambahan

: Lemas
: Kesemutan

3) Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke Puskesmas Johar Baru II ke Poli Klinik Umum dengan keluhan lemas pada
seluruh badan sejak kurang lebih satu bulan yang lalu. Lemas badan dirasakan menganggu aktivitas
sehari hari. Pasien juga mengeluhkan kesemutan pada kaki dan tangan sejak kurang lebih 3 tahun yang
lalu yang dirasakan hilang timbul dan pasien mengeluhkan gatal-gatal pada pada seluruh badan, pegalpegal pada kedua kaki. Pasien mengeluhkan kepala yang pusing sejak 2 hari yang lalu.

Pasien juga merasakan berat badan yang terus menurun, walaupun nafsu makan
pasien normal. Pasien juga merasakan sering terbangun pada malam hari untuk
buang air kecil 3 sampai 4 kali. Buang air besar dalam batas normal. Pasien telah
mengetahui telah mengidap diabetes melitus tipe II sejak kurang lebih 5 tahun yang
lalu. Dan pasien sering melanggar pola makan, dan juga jarang berolahraga.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Diabetes Melitus Tipe II


Hiperuricemia
Hipertensi
Dislipidemia
Gastritis

5) Riwayat Penyakit Keluarga


Bapak Pasien juga mengalami penyakit Diabetes melitus dan juga Hipertensi
Saudara Laki-laki pasien juga mengalami sakit Diabetes Melitus tipe II

6) Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan pensiunan karyawan swasta, dan tidak memiliki
penghasilan sendiri, pasien hidup dengan bantuan para adiknya untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sekarang.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum

Vital Sign

Status Gizi (IMT)

Kesan Sakit : tampak sakit


sedang.
Kesadaran: compos mentis.

Tekanan darah : 140/90


Frekuensi nadi : 80 x/menit.
Frekuensi napas: 22 x/menit.
Suhu
: 36,3oC.

IMT = BB / TB2 (m)


IMT = 68 / (1,6)2
= 68 / 2,56= 26,56
( Gizi Lebih = Gemuk )

STATUS GENERALIS
Mata
konjungtiva anemis (-), injeksi konjungtiva (-/-),klera ikterik (-), sekret mata (-/-).
Telinga
serumen (-/-), keluar sekret dari telinga (-/-).
Hidung
pernapasan cuping hidung (-/-)
Mulut
mukosa mulut basah
Leher
KGB tidak tampak dan tidak teraba membesar,JVP tidak meningkat.

Thorax

B/G simetris kiri = kanan, retraksi interkostal (-).


Pulmo : VBS kiri = kanan, ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Cor : bunyi jantung reguler, murmur (-), gallop (-).

Abdomen

Inspeksi : datar, soepel.


Auskultasi
: bising usus (+) normal.
Palpasi : turgor kulit baik, hepar dan lien tidak
teraba membesar.

Ekstremita
s

Atas : akral hangat, sianosis (-/-), capillary refill time


<2 detik,
Bawah: akral hangat, sianosis (-/-),capillary refill
time <2 detik.

Usulan Pemeriksaan Penunjang

Glukosa Puasa : 220 mg/dl


Glukosa 2 jam PP : 245 mg/dl
Kolesterol Total : 339 mg/dl
Kolesterol HDL : 57 mg/dl
Kolesterol LDL : 149 mg/dl
Trigliserida
: 181 mg/dl
Ureum
: 23,5 mg/dl
Kreatinin
: 0,7 mg/dl
Asam Urat
: 8,3 mg/Cl

BERKAS KELUARGA

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah

Milik sendiri.

Daerah perumahan

Padat bersih.
Karakteristik Rumah dan Lingkungan

Luas rumah: 4 x 5 m2.

Kesimpulan

Jumlah penghuni: 3 (tiga) orang.


Bertingkat/tidak bertingkat: tidak
bertingkat
Lantai rumah: keramik.

Ny. H tinggal bersama kedua adiknya di

Dinding rumah: tembok.

cukup memadai dengan telah adanya

Jamban keluarga: ada.

jamban dan pembuangan sampah, serta

Ketersediaan air bersih: ada


(PAM).
Tempat pembuangan sampah: ada.

sumber air bersih.

suatu rumah milik sendiri dengn lingkungan


yang padat bersih. Keadaan rumah sudah

Kepemilikan Barang-Barang Berharga


Satu unit sepeda motor.
Satu unit lemari pendingin satu
pintu.
Satu unit kompor gas.
Satu unit televisi 21 inchi.
Tiga unit kipas angin.
Tiga unit telepon genggam.
Satu unit setrika.
Satu unit penanak nasi.

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Tempat berobat
b. Jaminan kesehatan

: Puskesmas.
: BPJS Kesehatan.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor
Aksesibilitas

Keterangan
Kendaraan umum

Kesimpulan
Jika ada yang sakit, langsung dibawa ke
puskesmas, karena biaya yang gratis dan

Tarif

Gratis

jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah.


Ny.H mengatakan merasa cukup puas
dengan

Kualitas

Cukup memuaskan

pelayanan

Kecamatan Johar Baru.

di

Puskesmas

5. Pola Konsumsi Makan Keluarga


a. Kebiasaan makan
Keluarga Ny. H mempunyai kebiasaan makan sebanyak 2 sampai 3 kali
sehari. Biasanya mereka makan pada pagi hari, siang dan sore hari. Ny. H
mempunyai kebiasaan masak sendiri untuk makannya dan terkadang juga
membeli lauk pauk di rumah makan ataupun warung. Biasanya juga di
pertengahan antara makan pagi dan makan siang Ny. H makan makanan kecil
( Buah, kue , ataupun susu).Keluarga Ny. H juga membiasakan diri untuk mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan serta merapikan peralatan makan setelah
makan.

b. Upaya penerapan pola gizi seimbang


untuk penerapan pola gizi seimbang Ny. H sebaiknya mengikuti pedoman Gizi
Seimbang yang dijabarkan menjadi 13 pesan dasar, sebagai berikut :

Membiasakan makan pagi


Makan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan kalori
Makan beragam macam ( karbohidrat,protein, vitamin, mineral)
Membaca label makanan yang dikemas
Membatasi konsumsi lemak dan minyak hingga seperempat kebutuhan
kalori

Mengkonsumsi makanan sumber zat besi, mencegah anemia


Memberikan ASI eksklusif
Makan untuk memenuhi energi : karbohidrat,protein, dan
lemak
Minum air putih 8 gelas sehari
Menghindari minum alkohol
Mengkonsumsi makanan yang sehat, jauh dari bakteri
Melakukan kegiatan olahraga

FOOD RECALL (POLA MAKAN DALAM


TIGA HARI TERAKHIR).

15 Maret
2015
Pagi: Nasi, ayam
goreng, tempe goreng
Selingan : Kue ( pastel )
Siang: Nasi, telur
goreng, sayur kacang
panjang
Malam: Susu, roti coklat

16 Maret
201
Pagi: Bubur Ayam

Siang: Nasi, semur


daging, perkedel

Malam: Susu

17 Maret
2015
Pagi: Nasi, telur goreng,
tahu goreng
Selingan : Agar-agar
Siang: Nasi, ikan goreng
Malam: Bakpau, Susu

6. Pola

Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga


Ny. H teratur dalam berobat kepuskesmas dan rajin meminum obat,
Keluarganya juga selalu mengingkatkan Ny. H dalam berobat. Dan Ny.
H selalu diingatkan oleh adiknya untuk memeriksakan kadar hasil
darahnya untuk sebagai pengontrol kemajuan pengobatan penyakitnya
tersebut.

b.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga


Keluarga pasien tersebut kurang memperhatikan pola makan pada
Ny. H dikarenakan kedua adiknya tersebut sibuk bekerja sehingga kurang
memperhatikan pola makan kakaknya tersebut.

GENOGRAM
1. Bentuk keluarga

Keluarga ini terdiri dari tiga orang yaitu, Ny. H yang belum menikah kemudian
dengan kedua adiknya yang salah satunya sudah menikah tetapi tidak tinggal
bersama anak anaknya, maka keluarga ini disebut keluarga jaringan ( Kin Network ).
2. Tahapan siklus keluarga
Menurut Duvall (1977), keluarga ini termasuk dalam siklus keluarga tahap kedelapan
yaitu keluarga lansia.

3. Family map

Keterangan:
: pasien.
: laki-laki.
: perempuan.
: tinggal satu rumah.
: meninggal.
: hubungan pernikahan.
: garis keturunan.

Gambar 2. Family Map

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN YANG DIDAPAT DALAM KELUARGA

Masalah dalam organisasi


keluarga
Pasien merasa lemas dan
tidak bertenanga
sehingga kegiatan
dirumah menjadi
terhambat seperti
membersihkan rumah,
dan keadaan rumah
menjadi tidak terurus,
karena kedua saudaranya
tersebut sibuk untuk
bekerja.

Masalah dalam fungsi


biologis
Pasien telah menderita
penyakit Diabetes Melitus
Tipe 2 selama kurang
lebih 5 tahun yang lalu.
Dan bapak pasien juga
mengalami Diabetes
Melitus tipe 2 juga dan
masih menjalani
pengobatan sampai
sekarang.

Masalah dalam fungsi


psikologis
Karena penyakit yang
dideritanya tersebut,
pasien jadi lebih tidak
bersemangat dalam
menjalani kegiatan sehari
hari.

Masalah lingkungan

Masalah perilaku
kesehatan

Rumah pasien terletak di


suatu lingkungan yang
padat dengan jarak antara
satu rumah dengan rumah
yang lainnya rapat-rapat,
tetapi lingkungan
sekitarnya cukup bersih.

Pasien berobat setiap


bulan ke puskesmas
untuk kontrol dan berobat
untuk kesehatannya.
Tetapi pola makan pada
pasien tidak diperhatikan
untuk kesehatannya.

DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Aspek personal (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Pasien datang berobat ke puskesmas sendiri dengan kendaraan umum Ny. H (angkot),
karena jarak antara rumah dan puskesmas yang dekat dan tanpa biaya (gratis), serta kualitas
pelayanan kesehatan yang dirasakan cukup memuaskan. Pasien

sangat mengharapkan

pasien dapat terkontrol dari penyakitnya tersebut dengan mengkonsumsi obat-obatan yang
didapat dari dokter di puskesmas. Kekhawatiran keluarga pasien saat ini adalah pasien
dapat terhambat aktivitas fisiknya dan juga penyakit tersebut menimbulkan komplikasi.

2. Aspek

klinik

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis kerja dari


pasien adalah Diabetes Melitus Tipe II.
3. Aspek risiko internal
Ayah pasien menderita penyakit Diabetes Melitus Tipe II juga,pasien juga
tidak mengkontrol pola makannya, sering makan makanan yang berkalori
tinggi atau berindek glikemik tinggi. Dan juga pasien jarang berolahraga,
berolahraga hanya sekitar 2-3 minggu sekali dan olahraganya tersebut hanya
senam para lansia.

4.

Aspek risiko eksternal/psikososial keluarga


Keluarga pasien sering mengingatkanuntuk berobatdan kontrol gula darah. Tetapi
tidak memperhatikan pola makan pada pasien, dikarenakan kedua adiknya sibuk
bekerja dan kurang memperhatikan kegaiatan sehari-hari Ny. H tersebut.
5. Aspek fungsional (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari)
Pasien tidak ada gangguan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, hanya kadang
sedang lemas dan kesemutan pada kakinya dapat menghambat kegiatan dikarenakan
terasa kurang nyaman dalam melakukan aktivitas.

RENCANA PELAKSANAAN
Aspek

Aspek
personal

Kegiatan
Menjelaskan tentang
diabetes melitus tipe II,
bagaimana cara
mengkontrolnya, Olahraga
yang teratur, pola makan
yang seimbang dan sehat,
pengobatan yang teratur
dan juga mencegah
komplikasi pada penderita.

Sasaran

Waktu

Pasien

Saat pasien
berobat ke
Puskesmas dan
saat kunjungan
ke rumah
pasien
sebanyak 1 kali

Hasil diharapkan Keterangan


Sadar akan
pentingnya untuk
kontrol gula darah,
berobat dan fungsi
dan pola makan
yang baik

Tidak
menolak

Aspek
klinik

Memberikan obat kencing


manis (Diabetes Mellitus),dan
menjelaskan fungsi obat dan
cara konsumsinya yaitu :
glibenklamid 1x1 (30 menit
sebelum makan pagi) dan
metformin 3x1 (setelah
makan) yang berfungsi untuk
menurunkan kadar gula
darah.dan vitamin B1 dosis
1x1 untuk keluhan kesemutan,
memberikan allopurinol 1x1
(minum sebelum tidur) untuk
menurunkan kadar asam urat,
dan juga memberikan
simvastatin 1x1 (minum
sebelum tidur) untuk
menurunkan kadar kolesterol
darah.

Pasien

Pada saat
kunjungan ke
puskesmas

DM terkontrol,
mencegah
komplikasi

Tidak
menolak

Aspek
risiko
internal

Membantu pasien mengubah pola


makan yang rendah gula (sesuai diet
Diabetes Melitus) dengan
memberitahukan makanan apa yg
boleh dimakan sesuai kebutuhan
kalori pasien. Penentuan kalori:
1) 54x25=1350 kal,
2)5%x1350= 67,5 kal (usia>40 tahun)
3)20%x1350 = 270 kal (BB:Gemuk)
4) 20%x1350 = 270 kal (aktivitas
sedang)
Kebutuhan kalori:
1350-67,5-270+270 = 1282,5 kal
Kebutuhan:
Karbohidrat 60%x1282,5=769,5
setara=192 gr karbohidrat
Protein:20%x1282,5=256,5 setara=
64 gr protein
Lemak:20%x1282,5=256,5 setara=
28,5 gr lemak
menurunkan berat badan,
menganjurkan untuk latihan jasmani
seperti senam diabetes minimal 30
menit tiap kali, sebanyak 34x/minggu

Pasien dan
keluarga

Pada saat di puskesmas Pasien mampu


dan saat kunjungan ke mengelola dan paham
rumah
pola makan yang baik
bagi penyandang
diabetes mellitus

Tidak
menolak

Aspek
psikososial
keluarga

Aspek
fungsional

Mengingatkan kepada keluarga


pasien untuk selalu memantau
perkembangan penyakit pasien
dari mulai pengontrolan gula
darah pasien, pengaturan pola
makan yang seimbang dan juga
pengobatan yang teratur sesuai
dengan jadwal.

Pasien dan Pada saat


keluarga kunjungan ke
rumah

Keluarga memberi
dukungan lebih
kepada pasien
sehingga pasien
lebih termotivasi
meningkatkan pola
hidup yang lebih
sehat

Tidak
menolak

Mengajurkan kepada pasien


untuk melakukan olahraga yang
teratur untuk menjaga kesehatan
seperti senam lansia, jalan kaki
teratur, dll.

Pasien dan
keluarga

Pada saat kunjungan Kondisi tubuh pasien


ke rumah
lebih sehat dan kuat

Tidak
menolak

F.Prognosis
Ad vitam
ad bonam
Ad sanasionam
ad bonam
Ad fungsionam
ad bonam

WASSALAMUALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai