Torch
TORCH adalah singkatan dari toxoplasma,
Penularan
Cara penularannya kepada manusia melalui dua cara, yaitu aktif
(didapat) dan pasif (bawaan).
Penularan secara aktif terjadi bila menelan oosista dan sista, sedangkan
penularan secara pasif terjadi melalui plasenta dari ibu ke anak.
Penularan secara aktif antara lain, makan daging setengah matang
yang berasal dari hewan yang terinfeksi (mengandung sista) misalnya
daging sapi, kambing, domba, kerbau, babi, ayam, kelinci dan lainnya.
Kemungkinan terbesar penularan TORCH ke manusia melalui jalur ini.
Sebagai misal, makan sate setengah matang atau masakan lain yang
dagingnya tidak dimasak sempurna
LO 2
Riwayat kehmailan dan
persalinan
ANC
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah
pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan
pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar
Tujuan
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan
bayi.
Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.
Tujuan khusus
Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit
yang mungkin diderita sedini mungkin.
Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
Memberikan nasihat-nasihat tentang cara
hidup sehari-hari dan keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
Pemeriksaan kehamilan
Dalam masa kehamilan ibu harus
memeriksakan kehamilan ke tenaga
kesehatan paling sedikit 4 kali :
Trismester I : 1 kali
Trismester II : 1 kali
Trismester III : 2 kali
Persalinan
EPISIOTOMI
EKSTRAKSI CUNAM / FORCEPS
EKSTRAKSI VAKUM
PERSALINAN PER ABDOMINAM
(SECTIO CESAREA)
EPISIOTOMI
1. Indikasi janin : janin prematur, janin letak sungsang, janin yang akan
dilahirkan dengan ekstraksi cunam / vakum, dan janin besar. Dapat juga
dilakukan pada janin aterm normal yang direncanakan lahir pervaginam
spontan (berarti pertimbangan berdasarkan indikasi ibu).
EKSTRAKSI VAKUM
Ekstraksi vakum adalah suatu tindakan bantuan persalinan di mana janin
dilahirkan dengan ekstraksi menggunakan tekanan negatif dengan alat
vakum (negative-pressure vacuum extractor) yang dipasang di kepalanya.
Pada ekstraksi vakum, keadaan fisiologis yang diharapkan adalah
terbentuknya kaput suksadeneum pada kepala janin sebagai kompensasi
akibat penghisapan / tekanan negatif.
Kemudian setelah kepala menempel pada mangkuk vakum, tarikan
dilakukan dengan bantuan tenaga dari ibu (bersamaan dengan saat his /
gerakan mengejan) mengandalkan penempelan kaput tersebut pada
mangkuk vakum.
EKSTRAKSI VAKUM
Indikasi :
Prinsip : keadaan yang memerlukan pertolongan persalinan kala dua yang dipercepat, karena
jika terlambat dapat membahayakan keadaan ibu dan / atau janin.
Kontraindikasi :
1. Disproporsi sefalopelfik.
2. Ruptura uteri membakat.
3. Keadaan ibu di mana ibu tidak boleh mengejan, misalnya penyakit jantung berat,
preeklampsia berat, asma berat dan sebagainya.
Syarat : (umumnya serupa dengan syarat ekstraksi cunam)
1. Janin aterm.
2. Janin harus dapat lahir pervaginam (tidak ada disproporsi)
3. Pembukaan serviks sudah lengkap (pada multigravida, dapat pada pembukaan minimal 7
cm).
4. Kepala janin sudah engaged.
5. Selaput ketuban sudah pecah, atau jika belum, dipecahkan.
6. tambahan, HARUS ada kontraksi uterus (his) dan tenaga mengejan ibu
Indikasi :
Prinsip : 1) keadaan yang tidak memungkinkan janin dilahirkan per
vaginam, dan/atau 2) keadaan gawat darurat yang memerlukan
pengakhiran kehamilan / persalinan segera, yang tidak mungkin
menunggu kemajuan persalinan per vaginam secara fisiologis.
LO 3
Tahapan tumbuh kembang
balita normal ( 1- 5
tahun )
Perkembangan balita
a) Personal balita yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri, berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya
b) Gerakan motorik halus dan motorik kasar, dimana motorik
halus berhubungan dengan bagaimana anak mampu
mengamati sesuatu, sedangkan motorik kasar bagaimana
pergerakan dan sikap tubuh balita
c) Bahasa, kemampuan merespon suara dan dapat dilihat dari
bagaimana balita merespon apa yang ditanyakan dan
menanggapi sesuatu
Umur
Fisik
Motorik kasar
Motorik halus
1 tahun
BB menjadi 3
kali BB lahir,
lingkar kepala
rata rata anak
47 cm,
mempunyai 6
8 gigi susu
Berjalan
dengan satu
tangan
dipegang
Dapat
membalikkan
halaman buku.
2 tahun
BB menjadi 4
kali BB lahir,
lingkar kepala
rata rata anak
49 cm,
Dalam
menggambar,
meniru tekanan
vertikal dan
melingkar
Motorik
kasar
Penambahan
BB 1,8-2,7 kg
Penambahan
TB 7,5 cm
Mengendarai
sepedaroda
tiga. Melompat
panjang
Secara benar
memasukkan
bijibijian dalam
botol berleher
sempit. Dalam
menggambar
meniru
lingkaran
Menggunakan
kalimat
lengkap dari
tiga sampai
empat kata.
Mengajukan
banyak
pertanyaan
Menggunakan
gunting
dengan baik
untuk
memotong
gambar. Dapat
memasang
sepatu tapi
tidak mampu
mengikat
talinya
Mengetahui
lagu
sederhana.
Menyebutkan
satu atau lebih
warna.
BB rata-rata
18,7 kg. TB
Mengikat tali
sepatu.
Mengetahui
nama hari
Meloncat dan
melompat
Definisi
Pertumbuhan adalah proses pertambahan
ukuran yang tidak dapat kembali ke asal
(irreversibel), yang meliputi pertambahan
volume dan pertambahan massa.
Perkembanganadalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dengan pola yang teratur.
faktor faktor
Faktor internal
faktor prenatal
1. Faktor prenatal, berhubungan dengan gizi, toksin
dan zat kimia, radiasi, infeksi, psikologi ibu,
endokrin, dan imunologi.
2. Faktor persalinan
3. Faktor pasca natal berhubungan dengan gizi,
penyakit kelainan, lingkungan fisik dan kimia,
psikologis, endokrin, sosiologis, ekonomi,
pengasuhan, stimulasi, dan obat obatan
LO 4
Tatalaksana gizi buruk
Definisi
Gizi buruk merupakan status kondisi
seseorang yang kekurangan nutrisi,
atau nutrisinya di bawah standar
rata-rata.
http://
Langkah pelaksanaan
1. Pelaksanaan rawat jalan di fasilitas kesehatan
a. Tenaga pelaksana
dokter : melakukan pemeriksaan klinis
perawat : pendaftaran
ahli gizi : pemeriksaan antropometri
tenaga promosi kesehatan : penyuluhan
bidan desa : koordinator di wilayah kerjanya
kader : melakukan penemuan kasus
anggota pkk : membantu menemuka kasus
perangkat desa : perencanaan anggaran dan penggerak
masyarakat
Langkah pelaksanaan
b. Waktu dan frekuensi pelaksanaan
. Pelayanan pemulihan anak gizi buruk
dilaksanakan sampai dg berstatus gizi kurang
( -2 SD sampai -3 SD ), dengan frekuensi
. 3 bulan pertama, anak gizi buruk datang dan
diperiksa setiap minggu
. Bulan ke 4 sampai ke 6, anak gizi buruk
datang dan diperiksa setiap 2 minggu
Langkah pelaksanaan
Alur pelayanan penanganan anak secara rawat jalan
1. Pendaftaran
2. Pengukuran antropometri
3. Pemeriksaan klinis
4. Pemberian konseling
5. Pemberian paket obat dan makanan untuk pemulihan gizi
6. Kunjungan rumah
7. Rujukan
8. Drop out
9. Anak yang telah pulih keadaan gizinya
Formula 100
Makanan
utama + buah
Makanan
selingan
5 kali
1 kali
1 kali
II
4 kali
2 kali
1 kali
III
4 kali
2 kali
1 kali
IV
3 kali
3 kali
2 kali
3 kali
3 kali
2 kali
Formula 100
makanan+bua Makanan
h
selingan
6 kali
II
5 kali
1 kali
1 kali
III
4 kali
2 kali
1 kali
IV
4 kali
2 kali
1 kali
3 kali
3 kali
2 kali
VI
3 kali
3 kali
2 kali
Kegiatan pelaksanaan
1.
Pelayanan medis
keperawatan dan konseling gizi
1)
Fase stabilisasi
diberikan makanan dg FORMULA 75 dg asupan gizi 80 100
Kkal/kgBB/hari dan protein 1 1,5 g/kgBB/hari.
2)
Fase transisi
perubahan pemberian makanan dr f 75 menjadi f 100. diberikan
makanan formula f 100 dg asupan gizi 100 150 kkal/kgBB/ hari dan
protein 2 3 g/kgBB/ hari
3)
Kriteria sembuh
Bila BB/TB atau BB/PB > - 2 SD dan tidak ada gejala klinis dan
memenuhi kriteria pulang sbb :
1. Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif
2. BB/PB atau BB/TB > -3 SD
3. Komplikasi sudah teratasi
4. Ibu telah mendapat konseling gizi
5. Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kgBB/minggu selama 2 minggu berturut
turut
6. Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan dapat dihabiskan.
LO 5
Pemeriksaan
1.
2.
Jawaban Ya, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau pernah atau
sering atau kadang-kadang melakukannya.
3.
4.
5.
6.
7.
Untuk jawaban Tidak, perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis
keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian).
Intervensi:
a.
Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan balk..
b.
c.
Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan
umur dan kesiapan anak.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
Jika hasil KPSP ulang jawaban sama dengan Ya tetap 7 atau 8 maka
kemungkinan ada penyimpangan (P).
bawah ini:
1. keterlambatan berbicara .
2. gangguan komunikasi interaksi sosial
B4
3. Kemungkinan gangguan perkembangan lain: bila jawaban Tidak jumlahnya 3
Intervensi: Bila anak risiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan
perkembangan, Rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan
jiwa/tumbuh kembang anak.
Materi MTBS
Materi MTBS terdiri atas langkah :
- penilaian
- klasifikasi penyakit
- identifikasi tindakan
- pengobatan
- konseling
- perawatan di rumah
- dan kapan kembali
Pendekatan MTBS
Penilaian
yang tefokus
klasifikasi
Tanda bahaya
umum
Gejala utama
Status gizi
Status imunisasi
Masalah lain
Perlu di rujuk
Pengobatan
spesifik
Perawatan di
rumah
pengobat
an
Menentuka
n tindakan
pengobata
n
Konseling &
tindak lanjut
Konseling
tindak
lanjut
BMR
Energi yang dibutuhkan seseorang ketika
beristirahat disebut nilai metabolisme basal
atau basal metabolic rate (BMR)
Menurut Potter & Perry (1992) yang dikutip
dari Nurachmah (2001), BMR adalah jumlah
energi yang dibutuhkan seseorang pada
tingkat terendah untuk memenuhi fungsi sel
Rumus Harris-Bennedict
Keterangan :
BMR = Basal Metabolic Rate (kkal)
BB = Berat badan (dalam kilogram)
TB = Tinggi badan (dalam meter)
U = Usia (dalam tahun)
Pencegahan gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan
Definisi posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM )
yang di kelola dan di selenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
Pelayana kesehatan di
posyandu
a. Pelayanan pemantauan
pertumbuhan berat badan balita
b. Pelayanan imunisasi
c. Pelayanan kesehatan ibu dan anak.
d. Pencegahan dan penanggulangan
diare dan pelayanan kesehatan
lainnya.
Fungsi posyandu
Posyan
du
Media
diskusi
Media
fasilitasi
Sasaran posyandu
a. Bayi usia < 1 tahun
b. Anak balita 1 5 tahun
c. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu
nifas
d. Wanita usia subur ( WUS )
PAUD
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
PAUD bertujuan mengembangkan berbagai potensi anak sejak
dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya.
Area Perkembangan
Ada 4 area yang perlu ditingkatkan dalam PAUD:
Perkembangan fisik, yang bertujuan agar anak
mampu mengontrol gerakan kasar secara sadar dan
untuk keseimbangan, mengontrol gerakan halus
Perkembangan sosial-emosional, yang bertujuan
untuk mengetahui diri sendiri dan orang lain,
bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang
lain, berperilaku sesuai dengan perilaku prososial
TUJUAN
Menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak agar dapat tumbuh dan berkembang yang
optimal
- dilaksanakan sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
- melalui pemberian stimulasi pendidikan
dalam suasana bermain
- dapat melanjutkan kejenjang yang lebih lanjut
fungsi
Pengembangan segenap potensi anak
Penanaman nilai-nilai dan norma-norma kehidupan
Pembentukan dan pembiasaan prilaku-prilaku yang
diharapkan
Pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar
Pengembangan motivasi dan sikap belajar yang
positif
Kesimpulan
Tercapainya tumbuh kembang yang optimal anak merupakan hasil
interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan,yaitu faktor internal
dan eksternal . Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda
yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak. Dunia anak tidak
dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Aktivitas bermain
merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara
optimal dan kesehatan mendukung terhadap aktivitas bermain anak,
pemenuhan gizi anak yang cukup dapat membantu perkembangan
anak guna menjadi penerus bangsa yang berkualitas.
Saran
Tumbuh kembang harus menjadi
perhatian utama supaya anak
Indonesia dapat mencapai kesehatan
yang optimal.
Diharapkan kepada orangtua dan
keluarga agar memperhatikan asah,
asih dan asuh anak untuk mencegah
terjadinya masalah dalam pertumbuh
kembangan anak.
Daftar pustaka
Kementrian kesehatan
RI.2011.pedoman pelayanan anak
gizi buruk.Jakarta;balai pustaka
Arsita E. P.2012.kesehatan ibu dan
anak,Yogyakarta;mulia medika