Anda di halaman 1dari 25

Perspektif Keluarga

Mengapa diperlukan perspektif keluarga?


Penyebab dan hakikat masalah individual
mungkin tidak bisa jelas dengan hanya
mempelajari individu itu sendiri. Masalah
tersebut kerapkali dapat dipahami lebih baik
bila dipandang dalam konteks sistem sosial
keluarga yang sedang berada dalam keadaan
tidak seimbang (disekuilibrium)
Perilaku psikopatologi atau disfungsional lebih
merupakan produk dari pergulatan antar
individu ketimbang merupakan hasil dari dayadaya yang bertentangan di dalam diri individu

Masalahnya bukan membicarakan sebab dan


akibat melainkan sistem kehidupan yang di
dalamnya terjadi beragam proses, proses yang
unit-nya mempengaruhi dan dipengaruhi unitunit lain perbedaan antara menendang batu
dengan menandang anjing.
Kesulitan-kesulitan relasi dan perilaku individu
tidak dapat dipahami tanpa memperhatikan
konteks di mana perilaku itu terjadi.

Keluarga sebagai sistem


Beberapa Prinsip Dasar Sistem
Sistem adalah suatu entitas (kesatuan) dengan
komponen bagian-bagian atau unit-unit yang saling
berkaitan, dengan setiap unit dibatasi oleh atau
bergantung pada kondisi unit-unit yang lain.
Di dalam setiap sistem terdapat komponen-komponen
yang memiliki beberapa kesamaan. Komponenkomponen ini berinterskai sedemikian rupa sehingga
setiap komponen mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
komponen-komponen lain yang secara bersama
membentuk suatu keseluruhan, yaitu suatu sistem
yang memiliki makna lebih daripada sekedar
penjumlahan bagian-bagiannya.
Sistem memberi konteks untuk memahami relasi antar
komponen maupun perubahannya.

Organisasi
Keluarga terorganisasi dalam pola-pola relasi
dan peran fungsional. Seringkali peran-peran
ini diorganisasi berdasarkan usia, generasi, dan
gender. Semakin besar ragam kontemporer
dalam bentuk keluarga, membawa keragaman
yang
lebih besar pula dalam organisasi dan
peran keluarga.

Wholeness
keseluruhan yang lebih besar daripada sekadar
penjumlahan bagian-bagiannya.
Wholeness mencerminkan 2 prinsip dasar teori sistem:
Tidak ada sistem yang dapat dipahami dengan baik
atau dijelaskan sepenuhnya bila dipecah-pecahkan ke
dalam komponen-komponen yang merupakan
bagiannya.
Tidak ada satu pun komponen di dalam suatu sistem
dapat dipahami bila diisolasi karena komponen/elemen
tidak pernah berfungsi secara independen; dengan
perkataan lain, unit-unit di dalam suatu sistem
sedemikian saling berhubungan (interrelated) sehingga
kondisi setiap unit dibatasi/ditentukan oleh kondisi unitunit lain di dalam sistem tersebut.

INTERDEPENDENSI
Setiap anggota keluarga dan subsistem
keluarga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
setiap anggota keluarga yang lain dan relasi
antar anggota keluarga

STRATEGI & ATURAN


Setiap keluarga memiliki strategi dan aturan yang unik,
yang akan mempengaruhi pola interaksi di dalam
keluarga. Strategi merupakan metode dan prosedur
spesifik yang digunakan di dalam keluarga untuk
melakukan tugas-tugasnya. Strategi untuk mengelola
urusan rumah tangga yang ayah dan ibunya bekerja
akan berbeda dengan keluarga yang hanya ayah atau
ibunya saja yang bekerja. Strategi yang diadopsi
keluarga dipengaruhi oleh faktor-faktor: perkembangan
zaman, warisan generasi, kelas sosial, dan etnisitas.
Seiring berjalannya waktu, strategi tertentu akan
menjadi mapan dan rutin, berulang dan menjadi prinsip
yang mengatur kehidupan keluarga.
Strategi yang telah mapan disebut aturan (rules).
Aturan ialah pola interaksi yang terus berulang, yang
menentukan batas tentang perilaku yang dapat
diterima dan dipandang layak oleh keluarga.

BOUNDARIES
menciptakan perimeter (batas) suatu sistem;
merekatkan komponen-komponen sistem, melindunginya
dari tekanan lingkungan luar dan mengontrol arus energi,
hal-hal dan informasi ke dan dari sistem itu sendiri
memiliki fungsi protektif maupun regulasi
Macam boundaries:
- External boundaries
- Internal boundaries
Boundaries dapat bersifat:
Permeable memberi kebebasan pada sistem untuk bebas
dan dengan mudah berinteraksi dengan sistem-sistem lain
Impermeable membatasi interaksi sistem dengan dunia
luar

Open VS Closed System

Sistem yang terbuka (Open System) menerima input


energi, hal-hal, atau informasi dari lingkungan dan
memberi output ke lingkungan. Boundaries dari suatu
sistem terbuka harus cukup fleksibel untuk
memungkinkan transaksi dengan dunia luar terjadi
namun tidak sangat longgar hingga sistem kehilangan
kesatuan bagian-bagiannya atau wholeness-nya
negentropy -- adaptable dan terbuka untuk
perubahan.
Sistem yang tertutup (Closed System) tidak
berinteraksi dengan lingkungan; sistem ini beroperasi
hanya di dalam batas-batas boundaries-nya
entropy -- berakhir dengan disorganisasi dan disorder

HOMEOSTATIS
Semua sistem berusaha untuk mempertahankan
keadaan seimbang homeostatis kecenderungan
suatu sistem untuk memelihara keadaan ekuilibrium
dinamik dan melakukan upaya-upaya untuk
memulihkan ekuilibrium ini manakala terganggu.

MORPHOGENESIS
(Kebalikan homeostatis)
Morphogenesis mengacu pada pertumbuhan dan
adaptasi keluarga terhadap perubahanperubahan di dalam maupun di luar keluarga.
Anggota-anggota keluarga dan situasi di mana
keluarga itu berfungsi, berubah.

UMPAN BALIK, INFORMASI, dan


KONTROL
Feedback loops: Informasi positif maupun negatif
tentang keadaan sistem dapat dikirim kembali
melalui sistem, yang akan memicu perubahanperubahan yang diperlukan agar sistem itu tetap
pada jalurnya.
Bila terjadi kekeliruan, umpan balik positif dapat
meningkatkan deviasi dari keadaan steady.

Umpan balik negatif bersifat korektif menyesuaikan


dengan masukan sehingga sistem dapat melakukan
penyesuaian secara homeostatis ke lingkungan dan
kembali ke kondisi steady. Suatu feedback loop yang
negatif meminimalkan deviasi dan merupakan
komponen kritis dari kemampuan sistem untuk
memelihara stabilitasnya.
Pemrosesan informasi merupakan hal yang mendasar di
dalam operasi setiap sistem. Bila pemrosesan informasi
keliru, sistem cenderung akan malfungsi. Informasi
ekivalen dengan negentropy membantu memelihara
sistem dengan cara mengurangi ketidakpastian
sehingga bisa menghindari keadaan disorder.

ECOLOGICAL RELATIVISM
Keluarga eksis di dalam lingkungan sosial,
budaya, dan fisik yang lebih luas. Lingkungan
ekologis kemiskinan, kelaparan, gangguan
sosial, dan penyakit akan mempengaruhi fungsi
keluarga dalam beragam cara yang berbeda.
Keluarga yang sama akan berfungsi secara
berbeda di dalam situasi dan lingkungan yang
berbeda.

TUGAS-TUGAS KELUARGA
First-order tasks, yang meliputi:
- Identity tasks
- Boundary tasks
- Maintenance tasks
- Managing the familys emotional climate
Second-order tasks:
- Adaptability and managing system stress

First-Order Tasks:
Identity Tasks
Semua keluarga harus memfasilitasi
pengembangan identitas, baik bagi individu
anggota keluarga maupun bagi keluarga. Contoh
identitas keluarga: keluarga pejuang, pembawa
amanah Allah, pemenang, pecundang.
Contoh citra positif anggota keluarga: si cerdas,
atletis, si ramah, kesayangan.

Boundary Tasks
Keluarga memiliki tugas untuk
mengembangkan dan memelihara
boundaries.
Maintenance Tasks
Tugas memelihara lingkungan fisik bagi
keluarga demi kesehatan dan kesejahteraan
keluarga. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar (pangan,
sandang, papan, pendidikan), keluarga
membuat prioritas dan membuat tentang
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
(SDM, finansial, waktu, dan lain-lain).

Managing the Familys Emotional Climate


Sistem keluarga bertanggung jawab untuk
mengelola iklim emosional keluarga
sedemikian rupa demi kesejahteraan
emosional dan psikologis anggota keluarga.
Hal ini dilakukan dengan cara memenuhi
kebutuhan akan keakraban, penerimaan,
keterlibatan, dan asuhan. Untuk itu keluarga
harus mampu mengembangkan metode
penanganan konflik dan mendistribusikan
power di dalam keluarga.

Second-Order Tasks
Adaptability and Managing System Stress
Sistem keluarga harus cukup luwes untuk mengelola
perubahan yang terjadi di lingkungan maupun di
dalam sistem keluarga sendiri. Perubahan dapat
membawa stress pada sistem untuk mengubah diri
selaras dengan perubahan yang terjadi
Akan tetapi tidak semua sistem berhasil
menyesuaikan diri manakala hal tersebut diperlukan
(terjadi pada sistem yang tertutup atau rigid).
Sementara sistem lain melakukan adaptasi
manakala tidak diperlukan (terjadi pada sistem yang
chaotic, random atau disorganized).

OLSONS CIRCUMPLEX MODEL


3
-

Komponen utama dalam relasi keluarga :


Cohesion (togetherness)
Adaptability (the capacity to change)
Communication

Kohesi & adaptabilitas dimensi yang


menggambarkan relasi keluarga.
Komunikasi faktor fasilitator, memfasilitasi
pergerakan keluarga dalam dimensi kohesi dan
adaptabilitas.

2 dimensi dasar :
Cohesion ikatan emosional yang dimiliki para anggota
keluarga antara satu dengan yang lain dan derajat otonomi
individual yang dihayati anggota keluarga di dalam sistem
keluarga.
Enmeshed --- Connected --- Separated --- Disengaged
Adaptability kemampuan sistem keluarga untuk
mengubah struktur power, aturan, dan relasi peran sebagai
respon terhadap stres situasional dan stres perkembangan.
Rigid --- Structured --- Flexible --- Chaotic
Keseimbangan diantara kedua dimensi ini sangat diharapkan
guna terjadinya relasi marital dan relasi keluarga yang efektif
demikian juga bagi perkembangan individu yang optimal.

KOHESI
Penghayatan kedekatan emosional dengan orang lain.
4 derajat kohesi :
Enmeshed --- Connected --- Separated --- Disengaged
Disengaged dan Enmeshed ekstrim dalam jangka
panjang akan bermasalah
Separated dan Connected seimbang fungsional

KUALITAS DIMENSI KOHESI


Characteristi DISENGAGE
c
D

SEPARATED

CONNECTE
D

ENMESHE
D

Separatenes
s/
Togethernes
s

High
separatenes
s

More
separateness
than
togetherness

More
togetherness
Very high
than
togethernes
separatenes
s
s

I VS WE

Emphasis on
I

More
emphasis on
I than We

More
emphasis on
We than I

Emphasis
on We

Closeness

Little
closeness

Low to
moderate
closeness

Moderate to
high
closeness

Very high
closeness

Loyalty

Lack of
loyalty

Moderate
loyalty

Some loyalty High loyalty

More
Dependence
More
High
dependence
/
independence
High
Independenc
than
Independenc
than
dependence
e
independenc

ADAPTABILITY
kemampuan untuk mengubah struktur power, peran,
dan aturan di dalam relasi.
4 derajat adaptabilitas :
Rigid --- Structured --- Flexible --- Chaotic
Rigid dan Chaotic ekstrim tidak seimbang
bermasalah
Structured dan Flexible seimbang fungsional

KUALITAS DIMENSI ADAPTABILITY


Characteris
tic
Change
Leadership
Discipline
Roles

RIGID

STRUCTURE
D

FLEXIBLE

CHAOTIC

Very little

Moderate

Some

Great

Authoritaria
n

Sometimes
shared

Often
shared

Lacking

Strict

Somewhat
democratic

Democratic

Erratic,
inconsistent

Very stable

Stable

Shared

Dramatically

KESEIMBANGAN DINAMIK
Keadaan seimbang tidak pernah menetap sepanjang
daur kehidupan.
Perubahan derajat dimensi dalam relasi keluarga dapat
disebabkan :
Kondisi stres
Perkembangan keluarga

Anda mungkin juga menyukai