Anda di halaman 1dari 20

SEORANG ANAK LAKI-LAKI 10 TAHUN

DENGAN OSTEOSARKOMA REGIO


FEMUR DEXTRA 1/3 DISTAL

Disusun oleh:
Kelompok C

IDENTITAS PENDERITA

Nama
: An.A
Umur
: 10 tahun 8 bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Danasari, Pemalang
Agama
: Islam
Masuk RSDK
: 19 Desember 2016
No. CM
: C609703

DAFTAR MASALAH
No Problem Aktif
1.

Osteosarkoma regio
femur dextra 1/3 distal

Tanggal

Problem Pasif

26/12/201
6

Tanggal

ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan melalui autoanamnesis dan alloanamnesis


dengan ayah pasien di Bangsal anak C1LD tanggal 26 Desember
2016 pukul 19.00 WIB.
Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama : Nyeri pada kaki kanan
Riwayat penyakit sekarang:
4 bulan SMRS pasien terjatuh saat main bola. Pasien merasa nyeri
pada paha kanan, dan timbul benjolan sebesar kepalan tangan pasien
di paha kanan dekat lutut. Setelah itu pasien dibawa oleh orangtunya
ke sangkalputung, nyeri menjadi berkurang namun benjolan tidak
mengecil. Pasien masih bisa berjalan secara normal
2 bulan SMRS pasien jatuh ketika bermain sepeda, dan dibawa
kembali ke sangkalputung. Setelah dari sangkalputung benjolan
semakin membesar dan pasien merasa semakin nyeri. Keesokan
harinya pasien kembali lagi ke sangkalputung. Benjolan semakin
besar, nyeri semakin bertambah, dan pasien kesulitan untuk
menggerakan kaki kanannya
1 bulan SMRS Dr.Kariadi pasien dibawa ke RS Pemalang dilakukan
pemeriksaan dan dikatakan terdapat tumor di paha kanan pasien dan
harus dilakukan kemoterapi maka pasien dirujuk ke RSDK
Saat ini pasien telah dilakukan kemoterapi sebanyak 3x

Riwayat penyakit dahulu


Tidak ada
Riwayat sosial dan ekonomi
Ayah bekerja sebagai buruh, ibu sebagai ibu
rumah tangga. Pembiayaan pengobatan
menggunakan JKN PBI
Kesan : Sosial ekonomi kurang

PEMERIKSAAN FISIK
(STATUS GENERALIS)
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 26 desember
2016 pukul 19.20 WIB di Bangsal anak C1L1 RSUP Dr.
Kariadi Semarang.
Keadaan umum
: Tampak lemah
Tanda-tanda vital
RR
: 24x/menit
Nadi
: Reguler, isi dan tegangan cukup
HR
: 100x/menit
TD
: 120/80 mmHg
Suhu
: 36,60C (axiler)
Kesadaran : E4M6V5 = 15
VAS
:2

Status Antropologi
BB : 23,5 kg
TB : 130
BMI : 13,9
Kesan : Gizi Kurang

Kulit
: turgor kulit cukup
Kepala
: mesosefal
Mata
: Conjungtiva palperbra anemis (-/-)
Telinga : discharge (- /-)
Hidung : deformitas (-), discharge (-)
Mulut
: bibir sianosis (-), bibir kering (-)
Tenggorok
: faring hiperemis (-)
Leher
: deviasi trachea (-), JVP tidak
meningkat

Thorax
Paru:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Jantung :
Inspeksi
Palpasi
LMCS
Perkusi
Auskultasi

: Tidak ada retraksi


: Simetris saat statis dan dinamis
: stem fremitus kanan = kiri
: Sonor pada kedua lapangan paru
: Suara dasar vesikuler normal (+/+), suara
tambahan (-)

: ictus cordis tak tampak


: ictus cordis teraba di SIC V 1 cm medial
: konfigurasi jantung dalam batas normal
: BJ I-II normal, bising (-), gallop (-).

Abdomen :
Inspeksi : datar, tidak ada jejas
Palpasi : supel, hepar dan lien tak teraba
membesar
nyeri tekan tidak ada
Perkusi
: timpani
Auskultasi
: bising usus (+) normal
Ekstremitas :
Superior
Inferior
Edema
-/-/Akral dingin
-/-/Sianosis -/-/Capillary refill <2/<2
<2/<2

Status lokalis
Regio femur dextra 1/3 distal
LOOK
: Tidak ada diskontinuitas kulit, terdapat
massa
soliter pada regio femur dextra 1/3
distal dengan
diameter 25cm, venektasi (+),
warna sama dengan
kulit sekitar
FEEL
: Konsistensi keras, fixed, nyeri tekan (+),
tidak
kompresibel, pulsasi di a.dorsalis pedis dan
a.tibialis posterior (+)
Sensibilitas dalam batas normal
MOVE
: Hip joint terbatas karena nyeri
Genu Terbatas karena nyeri
Ankle joint fleksi, ekstensi dan endorotasi
dbn

PATOLOGI ANATOMI
Sediaan hapusan tersusun atas massa
amorf sebaran sel radang PMN, Limfosit,
dengan latar belakang sebaran difus
eritrosit diantaranya tampak kelompok
sebaran osteoblas atipik dengan rasio N/C
meningkat, pleomorfik, hiperkromatik,
kromatin kasar, sitoplasma luas kebiruan.
Diantaranya tampak pula matriks osteoid
warna kemerahan
Kesimpulan : Osteosarcoma regio femur
distal

X-Foto Femur Dextra APLateral


Klinis : Osteosarcoma Femur Dextra
Pada meta-diafisis distal os femur
kanan tampak lesi litik sklerotik
ekspansi bentuk permiatif tepi
spiculated disertai reaksi periosteal sun
burst dan reaksi soft tissue disekitarnya
Tampak epyfiseal growth plate belum
menutup
Coxae joint kanan tampak baik
KESAN :
Meta-diafisis distal os femur kanan
tampak lesi litik sklerotik bentuk
permiatif tepi spiculated disertai reaksi
periosteal sun burst dan reaksi soft
tissue disekitarnya -> Cenderung
osteosarkoma

X-Foto Pelvis AP
Struktur tulang baik
Tak tampak lesi sklerotik, maupun
destruktif pada ossa pelvis dan
proksimal os femur kanan kiri yang
tervisualisasi
Tak tampak diskontinuitas pada ossa
pelvis proksimal os femur kanan kiri
yang tervisualisasi
Tampak ephyfiseal growth plae belum
menutup
Coxae joint kanan kiri baik
Tak tampak simphiolisis
KESAN
Tak tampak lesi sklerotik, maupun
destruktif pada ossa pelvis dan
proksimal os femur kanan kiri yang
tervisualisasi

X FOTO THORAX

Cor : Bentuk dan letak jantung normal


Retrocardiac dan retrosternal space tak menyempit
Pulmo : Corakan vaskuler tampak normal
Tak tampak bercak maupun nodul pada kedua lapang paru
Tak tampak penebalan hilus maupun pelebaran mediastinum
Hemidiafragma kanan setinggi costa 8-9 posterior
Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
Tak tampak lesi litik, sklerotik maupun destruksi pada os costae,
scapulae, dan claviculae kanan kiri yang tervisualisasi
KESAN
Cor tidak membesar
Tak tampak gambaran metastasis maupun kelainan lain pada
pulmo dan tulang yang tervisualisasi

DIAGNOSIS KERJA

Osteosarcoma regio femur dextra 1/3 distal


GxT2N0M0 pasca biospsi dan kemoterapi
neoadjuvan 3x

INITIAL PLANS
IpDx :
S
O

::-

IpRx :
Pro amputasi (disartikulasi) femur dextra
IpMx
:
Keadaan umum, tanda vital, skala nyeri, evaluasi massa tumor dengan
menggunakan Huvos untuk melihat respon kemoterapi
IpEx
:
Menjelaskan kepada orangtua pasien bahwa pasien menderita tumor
pada tulang curiga ganas. Saat ini sudah dilakukn kemoterapi sebanyak
3x, kemoterapi ini bertujuan sebagai terapi pendahulu, diharapkan
setelah dilakukan kemoterapi tumor dapat mengecil serta bisa
mencegah penyebaran ke organ tubuh yang lain nya dan juga nantinya
akan dinilai ulang kondisi tumor setelah dilakukan kemoterapi.
Tindakan yang terbaik untuk pasien ini adalah amputasi paha pasien.
Dengan pengobatan kemoterapi dan amputasi ini diharapkan
kemungkinkan pasien untuk tetap hidup dalam 5 tahun kedepan
sebesar 60%

Anda mungkin juga menyukai