Anda di halaman 1dari 22

PERILAKU HUKUM

Dr. Hasbir Paserangi, SH, MH.


HP : 081 524 327 707
Lawrence.M.Friedman
Kita telah menghabiskan banyak
waktu membicarakan aturan hukum
(substansi) dan struktur yang
menciptakan dan melaksanakan
aturan itu. Namun, sekali lagi harus
ditegaskan bahwa sistem hukum lebih
dari struktur dan aturan (substance).
Meskipun demikian, aturan harus diikuti,
SETIDAKNYA pada masanya.

Perilaku merupakan unsur pokok sistem


hukum , apa yang sesungguhnya dijalankan
orang.

Jika tidak dijalankan, aturan itu hanya tulisan


belaka, dan struktur itu seperti KOTA MATI,
BUKAN KOTA HIDUP.
Tidak ada cara lain untuk memahami
sistem hukum, termasuk sistem
hukum kita SELAIN MELIHAT
PERILAKU HUKUM (Legal behavior)
Pengertian Perilaku Hukum
(Lawrence.M.Friedman, dalam Achmad Ali, 2009:143)

...adalah perilaku yang dipengaruhi


oleh aturan, keputusan, perintah,
atau Undang-Undang, yang
dikeluarkan oleh pejabat dengan
wewenang hukum
Contoh :
Berperilaku secara khusus atau mengubah
perilaku sendiri secara khusus karena
diperintahkan hukum, atau karena tindakan
pemerintah, atau pejabat inilah perilaku
hukum.

Memperlambat kendaraan ketika melihat rambu


batas kecepatan maksimum ini juga
perilaku hukum.
Tancap gas ketika melihat polisi dengan
kecepatan maksimum dengan maksud
menghindari polisi ini juga perilaku hukum
Dapat disimpulkan
bahwa:
Perilaku hukum bukan hanya perilaku TAAT
HUKUM, tetapi SEMUA PERILAKU yang
merupakan reacting to something, going
on in the legal system (rekasi terhadap
sesuatu yang sedang terjadi dalam sistem
hukum)
Reaksi tersebut dapat merupakan reaksi :
Ketaatan terhadap hukum
Ketidaktaatanterhadap hukum

Menggunakan (Use) atau tidak


menggunakan (not use) suatu aturan
hukum. (Friedman)
Perilaku Hukum LEBIH
SEKADAR soal Taat atau Tidak
Taat

Contoh: Menggunakan atau tdk


menggunakan aturan hukum
perceraian yg terjadi di Amerika
Perilaku hukum meliputi:
1. Perbuatan Hukum (rechtshandeling), yaitu
perbuatan yang dilakukan oleh Subyek
Hukum yang mempunyai akibat hukum,
dimana akibat hukumnya dianggap
memang dikehendaki oleh si pelaku.
2. Perbuatan melawan hukum (onrechmatige
daad), yaitu perbuatan yang dilakukan
oleh sh yang mempunyai akibat hukum,
dimana dianggap si pelaku tdk sengaja
menghendaki akibat huk. Tersebut.
Perspektif Donald Black
Tentang Perilaku Hukum
Dari sudut pandang Sosiologis, hukum
bukanlah apa yang oleh pakar hukum
dipandang sebagai aturan-aturan yang
mengikat dan wajib dilaksanakan, tetapi
sebagai contohnya, lebih merupakan
kecenderungan2 yg dpt diamati dari
perilaku hakim, polisi, pengacara, jaksa
penuntut umum, atau pejabat administratif
Menurut Donald Black, bahwa Kajian
Sosiologi Hukum mestinya adalah Perilaku
Menurut Black, bahwa sosiologi
hukum yang murni, tidak
mempelajari manusia dalam
pengertian biasa, tetapi mempelajari
hukum sebagaiu suatu sistem
perilaku.
Menurut Donald Black, penelitian tentang
polisi, akan mengatakan kepada kita
sesuatu tentang fungsi pengendalian sosial
(Social control) dari polisi, yg mencakup:
1. Persoalan2 hukum apa yg mereka
tangani?
2. Bgm mereka menghadapi persoalan2 tsb ?
3. Apakah prinsip2 yg mereka gunakan
dalam memproses kasus2 tsb.?
Secara ideal, kajian tersbut juga
akan mengatakan kepada kita,
bagaimana perilaku polisi
menyerupai pola2 perilaku hukum
yang dikenal lainnya, dan bagaiman
perilaku tersebut berbeda.
Hukum cenderung untuk dilibatkan
dalam kehidupan sosial, pada tingkat
di mana bentuk2 pengendalian sosial
lainnya lemah atau tidak berdaya.
Dalam kaitannya dengan perilaku hukum,
maka fungsi penting aturan hukum adalah
sebagai guiding behavior (penuntun
perilaku). Sebagai konsekuensinya, salah
satu tujuan utama setiap kajian ilmiah
hukum adalah menemukan dampak hukum
terhadap perilaku manusia.
Dalam kaitannya dengan perilaku hukum,
maka kita dapat membuat tiga jenis
karakteristik ketentuan hukum, yaitu:
1. Yang hanya menuntut respon negatif,
contohnya:
. Tidak boleh membunuh
. Tidak boleh memperkosa
. dll
2. Yang hanya menuntut respon positif,
contohnya:
. Kewajiban membantu tetangga yg
sedang dalam situasi darurat.

3. Yang memungkinkan baik respon negatif,


maupun respon positif, contohnya:
kebebasan untuk memilih bentuk
perjanjian, tertulis atau tdk tertulis, akta
atau bukan akta.
Dengan demikian,
1. Ketentuan hukum mempunyai suatu
dampak ketika secara kausal terkait
dengan perilaku seseorang.
2. Ketentuan hukum dikatakan efektif
jika perilaku orang bergerak ke arah
yang dikehendaki oleh pembuat
ketentuan hukum itu, yaitu ketika
orang menaatinya.
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai