Undang-Undang Kesehatan
Undang-Undang Kesehatan
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
KOMPOSISI UU
KES
- 6 BUTIR MENIMBANG
- 3 PASAL DASAR
HUKUM (MENGINGAT)
- 22 BAB
- 205 PASAL
rb
SUBSTANSI UNDANG-UNDANG KESEHATAN (UU 36 / 2009)
YANRAH P86-
1.tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial. P92
2.dari pendonor darah sukarela yang sehat dan memenuhi
kriteria seleksi pendonor dengan mengutamakan kesehatan
pendonor.
3.pemeriksaan laboratorium guna mencegah penularan
penyakit.
4.oleh Unit Transfusi Darah
5.Pelayanan transfusi darah meliputi perencanaan, pengerahan
pendonor darah, penyediaan, pendistribusian darah, dan
tindakan medis pemberian darah kepada pasien untuk tujuan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
6.standar dan persyaratan pengelolaan darah untuk pelayanan
transfusi darah dg Permen
7.yang aman, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan
8.Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun
9.Aturan lebih lanjut dg PP
GUL GANG Mata &
KES GIMUL telinga
P93-P94 P95-P96
1.Kesgimul dalam bentuk semua kegiatan yang
peningkatan kesehatan
gigi,pencegahan penyakit gigi, dilakukan meliputi
pengobatan penyakit gigi, dan pelayanan promotif,
pemulihan kesehatan gigi yang preventif, kuratif, dan
dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan rehabilitatif yang
berkesinambungan. ditujukan untuk
2.Kesgimul dilaksanakan melalui meningkatkan derajat
pelayanan kesehatan gigi
perseorangan, pelayanan kesehatan indera
kesehatan gigi masyarakat, penglihatan, dan
usaha kesehatan gigi sekolah. pendengaran
3.Jaminan ketersediaan tenaga,
fasilitas pelayanan, alat dan masyarakat dg
obat yang aman, bermutu dan Permen
terjangkau
Gul gang mata & telinga = penanggulangan gangguan penglihatan
dan gangguan pendengaran
Kesgimul = Kesehatan Gigi dan
Mulut
PAMGUN SEDFAR+ALKES
KESMATRA P98-
1. harus aman, berkhasiat/bermanfaat,
P97 bermutu, dan terjangkau.
P108
1.Kesehatan matra sebagai 2. Setiap orang yang tidak memiliki
bentuk khusus upaya keahlian dan kewenangan dilarang
kesehatan diselenggarakan mengadakan, menyimpan, mengolah,
untuk mewujudkan derajat mempromosikan, dan mengedarkan
obat dan bahan yang berkhasiat obat.
kesehatan yang setinggi- 3. harus memenuhi standar mutu
tingginya dalam lingkungan pelayanan farmasi dg PP
matra yang serba berubah 4. Pemerintah menjamin pengembangan
maupun di lingkungan darat, dan pemeliharaan bahan baku obat
laut, dan udara. tradisional
5. mengolah, memproduksi,
2.Kesehatan matra meliputi mengedarkan, mengembangkan,
kesehatan lapangan, meningkatkan, dan menggunakan obat
kesehatan kelautan dan tradisional dg PP
bawah air, serta kesehatan 6. Penggunaan obat dan obat tradisional
kedirgantaraan. harus dilakukan secara rasional
7. harus memenuhi syarat farmakope
3.Aturan lebih lanjut dg Indonesia atau buku standar lainnya
Permen 8. Sedifaralkes izin edar
9. Praktik kefarmasian dg PP
P152- P158-
1. upaya pencegahan, P157 1.upaya pencegahan,P161
pengendalian, dan pengendalian, dan
pemberantasan penyakit
penanganan penyakit tidak
menular serta akibat yang
ditimbulkannya. menular beserta akibat
2. Pengendalian sumber penyakit yang ditimbulkannya.
menular dilakukan terhadap 2.dilakukan dengan
lingkungan dan/atau orang dan pendekatan surveilan
sumber penularan lainnya. faktor risiko, registri
3. Jaminan ketersediaan bahan
imunisasi yang aman, bermutu,
penyakit, dan surveilan
efektif, terjangkau, dan merata kematian
4. Penetapan secara berkala jenis
penyakit
5. surveilans
6. Karantina
7. KLB
8. Aturan lebih lanjut Permen
KESLING KESJA
P162- P164-
1.ditujukan untuk P163 1. ditujukan untuk melindungi
P166
mewujudkan kualitas pekerja agar hidup sehat
lingkungan yang sehat, dan terbebas dari gangguan
baik fisik, kimia, biologi, kesehatan serta pengaruh
maupun sosial yang buruk yang diakibatkan oleh
memungkinkan setiap pekerjaan.
orang mencapai derajat 2. meliputi pekerja di sektor
formal dan informal.
kesehatan yang setinggi-
3. berlaku juga bagi kesehatan
tingginya
pada lingkungan tentara
2.Lingkungan sehat
nasional Indonesia baik
mencakup lingkungan darat, laut, maupun udara
permukiman, tempat kerja, serta kepolisian Republik
tempat rekreasi, serta Indonesia.
tempat dan fasilitas umum 4. Pemerintah menetapkan
3.Standar baku mutu dan standar kesehatan kerja
limbah dg PP
PENGELOLAAN INFORMASI KESEHATAN
KESEHATAN
P167 P168-
1. melalui pengelolaan P169
administrasi kesehatan,
1.upaya kesehatan
informasi kesehatan, sumber yang efektif dan
daya kesehatan, upaya
kesehatan, pembiayaan efisien diperlukan
kesehatan, peran serta dan
pemberdayaan masyarakat,
informasi
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
di bidang kesehatan, serta
pengaturan hukum kesehatan 2.Aturan sistem
secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin
informasi dg PP
tercapainya derajat kesehatan 3.Kemudahan akses
yang setinggi-tingginya.
2. dilakukan secara berjenjang di informasi bagi
pusat dan daerah.
3. dalam suatu sistem kesehatan
masyarakat
nasional.
4. aturan lebih lanjut dg
Perpres
PEMBIAYAAN KESEHATAN
P170-
P173
1. PUSAT = 5% (lima persen) dari APBN di luar gaji.
2. DAERAH = 10% (sepuluh persen) dari APBD di luar gaji.
3. prioritaskan untuk kepentingan pelayanan publik yang
besarannya sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga)
P174 P175-
1. Masyarakat berperan 1. INDEPENDEN P177
serta, baik secara 2. Berkedudukan di Pusat
perseorangan maupun (BPKN) dan daerah (BPKD)
terorganisasi dalam 3. BPKN berkedudukan di
ibukota
segala bentuk dan
4. BPKD berkedudukan di
tahapan pembangunan provinsi dan kabupaten/kota.
kesehatan dalam rangka 5. Kedudukan BPKN dan BPKD
membantu mempercepat berada sampai pada tingkat
pencapaian derajat kecamatan.
kesehatan masyarakat 6. Tugas : inventarisasi masalah;
yang setinggi-tingginya. memberikan masukan;
2. Peran serta mencakup melakukan advokasi;
keikutsertaan secara aktif memantau & mengevaluasi ...
7. Aturan lebih lanjut dg
dan kreatif.
Perpres
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PEMBINAAN PENGAWASAN
P178- P182-
P181 P188
1. Melalui: komunikasi, 1.dapat memberikan izin
informasi, edukasi dan terhadap setiap
pemberdayaan penyelengaraan upaya
kesehatan
masyarakat;
2.dapat mengangkat tenaga
pendayagunaan tenaga pengawas memasuki tempat
kesehatan; pembiayaan dan memeriksa dapat ditolak
2. Penghargaan bila tidak pakai tanda pengenal
3. Aturan lebih lanjut dg dan surat tugas
Permen 3.Tenaga pengawas melapor
kepada penyidik dalam hal
adanya dugaan / patut diduga
tjd pelanggaran hukum
4.Tindakan administratif
a.peringatan secara tertulis;
b.pencabutan izin sementara
atau izin tetap
Aturan lebih lanjut dg Permen
PENYIDIKAN
P189
1. Petugas = polisi dan/atau PPNS Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana
2. Penyidik berwenang:
a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan serta keterangan
tentang tindak pidana di bidang kesehatan;
b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak
pidana di bidang kesehatan;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum
sehubungan dengan tindak pidana di bidang kesehatan;
d. melakukan pemeriksaan atas surat dan/atau dokumen lain tentang
tindak pidana di bidang kesehatan;
e. melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalam
perkara tindak pidana di bidang kesehatan;
f. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
tindak pidana di bidang kesehatan;
g. menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yang
membuktikan adanya tindak pidana di bidang kesehatan.
KETENTUAN PIDANA
P190 P191
1. dengan sengaja tidak Setiap orang yang tanpa izin
memberikan pertolongan melakukan praktik pelayanan
pertama terhadap pasien yang kesehatan tradisional yang
dalam keadaan gawat darurat menggunakan alat dan teknologi
sebagaimana dimaksud dalam sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32 ayat (2) atau Pasal Pasal 60 ayat (1) sehingga
85 ayat (2) pidana penjara mengakibatkan kerugian harta
> 2 tahun dan denda > benda, luka berat atau kematian
Rp200.000.000. dipidana dengan pidana penjara
2. mengakibatkan terjadinya paling lama 1 (satu) tahun dan
kecacatan atau kematian, denda paling banyak
pimpinan fasilitas pelayanan Rp100.000.000,00 (seratus juta
kesehatan dan/atau tenaga rupiah).
kesehatan tersebut pidana
penjara > 10 tahun dan denda
> Rp1.000.000.000
KETENTUAN PIDANA
P192 P193
Setiap orang yang dengan Setiap orang yang dengan
sengaja memperjualbelikan sengaja melakukan bedah
organ atau jaringan tubuh plastik dan rekonstruksi untuk
dengan dalih apa pun tujuan mengubah identitas
sebagaimana dimaksud seseorang sebagaimana
dalam Pasal 64 ayat (3) dimaksud dalam Pasal 69
dipidana dengan pidana diancam dengan pidana
penjara paling lama 10 penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan denda (sepuluh) tahun dan denda
paling banyak paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah). miliar rupiah)
KETENTUAN PIDANA
P194 P195
Setiap orang yang dengan Setiap orang yang dengan
sengaja melakukan aborsi sengaja memperjualbelikan
tidak sesuai dengan darah dengan dalih apapun
ketentuan sebagaimana sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal dalam Pasal 90 Ayat (3)
75 ayat (2) dipidana dengan dipidana dengan pidana
pidana penjara paling lama penjara paling lama 5 (lima)
10 (sepuluh) tahun dan tahun dan denda paling
denda paling banyak banyak Rp500.000.000,00
Rp1.000.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(satu miliar rupiah).
KETENTUAN PIDANA
P196 P197
Setiap orang yang dengan Setiap orang yang dengan
sengaja memproduksi atau sengaja memproduksi atau
mengedarkan sediaan farmasi mengedarkan sediaan
dan/atau alat kesehatan yang
farmasi dan/atau alat
tidak memenuhi standar
dan/atau persyaratan kesehatan yang tidak
keamanan, memiliki izin edar
khasiat atau kemanfaatan, dan sebagaimana dimaksud
mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)
dalam Pasal 98 ayat (2) dan dipidana dengan pidana
ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima
penjara paling lama 10 (sepuluh) belas) tahun dan denda
tahun dan denda paling paling banyak
banyak Rp1.000.000.000,00
Rp1.500.000.000,00 (satu
(satu miliar rupiah).
miliar lima ratus juta rupiah).
KETENTUAN PIDANA
P198 P199
Setiap orang yang tidak 1. Setiap orang yang tidak memiliki
keahlian dan kewenangan untuk
memiliki keahlian dan melakukan praktik kefarmasian
kewenangan untuk sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 108 dipidana dengan
melakukan praktik pidana denda paling banyak
kefarmasian Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
sebagaimana dimaksud 2. Setiap orang yang dengan
dalam Pasal 108 sengaja melanggar kawasan
tanpa rokok sebagaimana
dipidana dengan pidana dimaksud dalam Pasal 115
denda paling banyak dipidana denda paling banyak
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
Rp100.000.000,00 rupiah).
(seratus juta rupiah).
KETENTUAN PIDANA
P200 P201
Setiap orang yang 1. Dalam hal tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
dengan sengaja 190 ayat (1), Pasal 191, Pasal 192,
Pasal 196, Pasal 197, Pasal 198,
menghalangi program Pasal 199, dan Pasal 200 dilakukan
pemberian air susu ibu oleh korporasi, selain pidana penjara
dan denda terhadap pengurusnya,
eksklusif sebagaimana pidana yang dapat dijatuhkan
dimaksud dalam Pasal terhadap korporasi berupa pidana
denda dengan pemberatan 3 (tiga)
128 ayat (2) dipidana kali dari pidana denda sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 190 ayat (1),
penjara paling lama 1 Pasal 191, Pasal 192, Pasal 196 ,
(satu) tahun dan denda Pasal 197, Pasal 198, Pasal 199,
dan Pasal 200.
paling banyak 2. Selain pidana denda sebagaimana
Rp100.000.000,00 dimaksud pada ayat (1), korporasi
dapat dijatuhi pidana tambahan
(seratus juta rupiah) berupa:
a. pencabutan izin usaha; dan/atau
b. pencabutan status badan hukum.
KETENTUAN PERALIHAN
P203
Pada saat Undang-Undang ini berlaku,
semua peraturan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1992 tentang
Kesehatan dinyatakan masih tetap
berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam
Undang-Undang ini.
P202
Peraturan Perundang-undangan
sebagai pelaksanaan Undang-
Choose
Undang a layout
ini ditetapkan paling lambat 1
(satu) tahun sejak
tanggal pengundangan
then click the placeholders to add Undang-
your own pictures and captions.
Undang ini.
P204 KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Undang-Undang
ini berlaku, Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan
(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
1992 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3495) P205
dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku. Undang-Undang ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan. Agar
Picture Quick Styles setiap orang mengetahuinya,
give you great memerintahkan
looking frames in
pengundangan Undang-Undang
a single click.
ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Negara Republik
Indonesia.
TERIMA
KASIH