Ileus Pada Neonatal
Ileus Pada Neonatal
Dafit
Sumber
Pediatric Surgery. Arnold Coran
Pediatric Surgery ed 6. Ashcrafts
Springer Atlas Pediatric Surgery
Atlas of Pediatric Surgical Technique.
Chung
Newborn Surgery. 3rd Ed. Prim Puri
Ileus
Obstruksi usus pada neonatus
Tampilan klinis : akut atau kronis
dengan gejala sistemik
Keterlambatan diagnosis
perburukan yang cepat morbiditas
dan mortalitas tindakan operasi
lebih berbahaya
Diagnosis : anamnesis, pemeriksaan
fisik dan radiologis yang akurat
Setiap suatu kelainan kongenital hampir
selalu diikuti kelaian kongenital lain
V (vertebra)
A (anorectal)
C (cor)
T (trakhea)
E (esofagus)
R (renal)
L (limb)
Symptom (Anamnesis)
Bilious emesis proximal
Abdominal distention distal
Riwayat keterlambatan evakuasi
meconium
(> 24 jam I)
Riwayat kehamilan (usia kehamilan,
polyhidramnion)
Sign (Pemeriksaan Fisik)
Abdomen
Inspeksi : distensi, darm countour, darm
steifung, udem dinding perut, hiperemis
di daerah umbilikal, flank an genitalia
Auskultasi : bising usus
Pemeriksaan Penunjang
Babygram ( dgn OGT terpasang)
Cross Table
Ba enema
Ba Meal
USG
Hipertrophic Pilory Stenosis
Hipertrophy dan
hiperplasi dari otot
pirolus, t.u otot circular
dan hiperplasi
submukosa
Pilorus : Panjang 2 - 2,5
cm. Lebar 1 1,5 cm
Etiologi : belum jelas
Kelaianan sel ganglion di
otot sirkular pilorus
Hormon GIT (gastrin,
secretin,dll)
Neurotropin
NO
Diagnosis
Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik:
Muntah non billious usia
2-8 mgg, makin progresif
sampai proyektil
Teraba massa di perut
bagian atas, tampak
peristalstik
Hipokloremi (asidosis)
Hipokalemi
Dehidrasi
Pemeriksaan Penunjang
USG : penebalan pilorus
Abdomen Polos: singel
bubble
Ba Meal
Penatalaksanaan
pyloromiotomy
Hati-hati..
Jika muntah non billious
sejak beberapa jam setelah
lahir,
Ada epidermolisis bullosa
Atresia Pilorus
Terapi :
gastroduodenostomi
Atresia Duodenum
Insiden 1 : 6.000
10.000
Etiologi : gagal
rekanalisasi
duodenum (mgg ke
6)
Berhubungan
kelainan lain :
Down sindrom,
annular pancreas,
dll
Type Atresia ( Gray and
Grossfeld)
Tipe I (92%): obtruksi oleh
web (mukosa dan
submukosa), tanpa
keterlibatan muskularis dan
serosa
Tipe II (1%) : jaringan fibrosa
yang manghubungkan 2
ujung duodenum yang buntu
Tipe III (7%) : tdk ada
penghubung atresis
Stenosis Duodenum :
lumen menyempit
Variasi windsock deformity
Annular pancreas
Embriologi pankreas :
Mgg ke 5
Diagnosis
Riwayat polihidramnion
(35-65%)
USG antenatal : double
bubble sign
Muntah bilious, bbrp jam
pertama setelah lahir
Distensi (+/-)
Ro Abdomen polos :
double bubble sign
jk tdk jelas
Aspirasi cairan gaster,
lalu injeksi udara 30-60 cc
udara dari OGT
Ba meal
Jika stenosis : tdk khas
Tatalaksana
OGT dekompresi
Rehidrasi
Repair defek
Eksisi web (5-10%)
Duodeno
duodenostomy (80%) :
Kimura Teknik /
Diamond incission
Duodeno yeyunostomy
(10%)
Gastrso yeyunostomy :
sgt jarang
Tappering proksimal
duodenum
Survival rate : s/d 95%
Kematian biasanya krn kelainan
bawaan lain
Atresia Yeyuno - Ileal
Penyebab utama
obstruksi intestinal pada
neonatus (95% atresia,
5% stenosis)
Insiden 1 :5000
laki = perempuan
1/3 dari bayi prematur
Etiologi
Gangguan vaskular
mesenterium intrauterin
10% berhubungan
dengan malrotasi
Diagnosis
Anamnesis & Pem Fisik :
Polihidramnion
Muntah bilious
Distensi abdomen
Gagal pengeluaran
meconium
Ikterik
Rontgen Abdomen :
Gambaran distensi usus
dan udara distal (-)
Multi level air-fluid
level makin distal
makin banyak
Diagnosis Banding
Malrotation dengan atau tanpa volvulus
Meconium ileus
Intestinal duplikasi
Hernia interna
Atria colon
Ileus sekunder akibat sepsis
Total colonic aganglionosis