Sui Erisipelas Dan Selulitis
Sui Erisipelas Dan Selulitis
Penyaji
Sri Wahyuni, S.Ked
Pembimbing
dr. Nopriyati, SpKK
Selulitis : 7% - 10% di
Amerika Utara
Sumatera Selatan:
Departemen Dermatologi
dan Venereologi RSUP
Dr. Moh Hoesin
Palembang:
7 dan 11 kasus.*
*Data kunjungan pasien rawat jalan poliklinik Dermatologi dan Vereologi RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang.
PENDAHULUA
N
Erisipelas dan
Selulitis: non-
necrotizing Epidemiologi
Erisipelas Kompetensi
skin and soft
dan Selulitis 4A
tissue
infections
(SSTI)
FAKTOR RESIKO
Erisipelas
MANIFESTASI KLINIS
(peau d orange)
MANIFESTASI
KLINIS Teraba panas, lunak dan indurasi
dengan non-pitting edema, nyeri jika
dipalpasi
MANIFESTASI KLINIS
Superfisial Selulitis
Dermis dan Subkutan
Berbatas Tegas
Diagram featured by
http://slidemodel.com
ERISIPELAS
DIAGNOSIS
Selulitis
BANDING
Erisipeloid
Memiliki manifestasi plak berbatas tegas berwarna merah
atau ungu cerah dengan permukaan yang mengkilap di
sela-sela jari atau tangan.
Faskitis nekrotisasi
Eritema pada kulit kaki atau perineum yang berubah
menjadi gelap dengan terbentuknya bulla, progesivitas
cepat yang segera diikuti oleh nekrosis dan gangren, nyeri
berat, bengkak dan demam.
SELULITIS
DIAGNOSIS
Deep vein thrombosis
BANDING
Tidak ditemukan adanya perubahan pada kulit atau
demam.
Dermatitis stasis
Tidak ada nyeri atau demam dan terjadi bilateral.
Tromboflebitis superfisial
Merah dan teraba lunak, tidak ada demam dan
ditemukan palpable cord untuk diagnosis
ERISIPELAS
DIAGNOSIS
Gejala klinis
Evaluasi laboratorium rutin
Apusan dari port the entry lokal, pustul atau bula,
tenggorokan dan hidung dapat membantu.
Giemsa atau pewarnaan gram menunjukkan
adanya streptococcus pada jaringan dan diantara
limfatik.
Anti Dnase B dan titer ASO adalah indikator yang
baik infeksi streptococcus.
MRI dan CT dapat membantu menegakkan
diagnosis infeksi yang lebih dalam, namun jarang
digunakan.
SELULITIS
DIAGNOSIS
Manifestasi Klinis
Hitung leukosit dan C reaktif protein
Kultur darah
aspirasi jarum dan biopsi kulit bisa bermanfaat
Pencitraan digunakan ketika adanya dugaan abses yang
mendasari selulitis, faskitis nekrotisasi atau ketika
diagnosis selulitis meragukan.
ERISIPELAS
PENATALAKSANAAN
Drug of choice untuk erisipelas akibat streptococcus
adalah penisilin selama 10-14 hari.
Walaupun makrolid seperti eritromisin dapat dipakai
pada pasien yang alergi penisilin tetapi banyak yang
resisten terhadap strain S. Pyogens.
Untuk anak dan pasien debilitasi sebaknya dirawat di
rumah sakit untuk diberi obat intra vena atau
intramuskular.3
SELULITIS
Kelas
PENATALAKSANAAN
Gejala Toksisitas Komorbiditas Antibiotik Rawat Jalan/ Rumah
Sistemik Oral/ IV Sakit
I Tidak ada Tidak ada Oral Rawat jalan
II Bisa ada atau tidak Ada (penyakit IV Rawat rumah sakit
vaskular perifer, selama 48 jam
obesitas, kemudian rawat
insufisiensi jalan dengan terapi
vena) antibiotik parenteral
III Ada (takikardi, Tidak stabil IV Rawat Rumah Sakit
takipnea,
hipotensi)
IV Sindrom sepsis, Tidak stabil IV dengan Rawat rumah sakit
Faskitis atau
nekrotisasi tanpa
surgical
debride
ment
SELULITIS
PENATALAKSANAAN
Kelas Lini Pertama Lini Kedua Durasi
I Flukloksasillin 500 mg qds po Alergi penisilin:klaritromisin 10 hari
500 mg bd po
II Flukloksasillin 2g qds IV atau Alergi penisilin:klaritromisin 10 hari
*seftrikason 1g od IV (hanya pada 500 mg bd IV atau klindamisin
outpatient parenteral antibiotic 600 mg tds IV
therapy/ OPAT)
III Flukloksasillin 2g qds IV Alergi penisilin:klaritromisin 14 hari
500 mg bd IV atau klindamisin
900 mg tds IV
IV Benzilpenisilin 2,4 g setiap 2-4 jam IV + siprofloksasin 400 mg bd IV Ditentukan
+ klindamisin 900 mg tds IV (jika alergi penisilin gunakan oleh
siprofloksasin dan klindamisin saja) mikrobiolo
NB: diskusi dengan layanan Kesehatan Mikrobiologi setempat gi
*Jangan digunakan pada anafilaksis penisilin
PROGNOSIS
Membentuk bula,
Cenderung berulang Rekuren dapat
abses, faskitis
pada lokasi yang terjadi karena
nekrotisasi dan sama, mungkin patogen yag tidak
bakteremia dengan sebagai akibat dari biasa dan pemilihan
sepsis atau obstruksi limfatik jenis serta dosis
metastase infeksi kronik dan edem antibiotik yang tidak
pada organ persisten
tepat.
berbeda.
Komplikasi
Jarang, tetapi bisa terjadi glomerulonefritis
Erisipelas akut (jika disebabkan oleh streptokokus
galur nefritogenik), limfadenitis dan
endokarditis bakterialis subakut. Kerusakan
pada pembuluh limfatik bisa menyebabkan
selulitis rekuren.