Reaksi Hipersensitivitas

Reaksi
Hipersensitivita
Institut
Institut Sains
Sains dandan Teknologi
Teknologi NasionalInstitut
Nasional Institut Sains
Sains dandan Teknolog
Teknologi
Nasional
Nasional
Nama Kelompok
1. Andika P.D 12330703

2. Siti Nur Zam 12330705
3. Maria Rizki 12330707
4. Rully Bathista 12330708
5. Nindya N. 12330709
6. Fifi Elvira 12330713
7. Ernika Sari 12330712
8. Syukri Ramdani 12330714
9. Octavina K. 12330715
10. Irma
Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional
DEFINISI
Peningkatan Reaktivitas atau
sensitivitas terhadap antigen yang
pernah dipajankan atau dikenal
sebelumnya .
kegagalan kekebalan tubuh di mana
tubuh seseorang menjadi hipersensitif
dalam bereaksi secara imunologi
terhadap bahan-bahan yang umumnya
non imunogenik.
bereaksi berlebihan terhadap
lingkungan atau bahan-bahan yang
oleh tubuh dianggap asing atau
berbahaya. Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional
Faktor Penyebab
Alergi
Faktor Internal
1. Imaturitas usus secara

fungsional
2. Genetik berperan dalam alergi
makanan
3. Mukosa dinding saluran cerna
belum matang yang menyebabkan
penyerapan alergen bertambah
Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional
Faktor Penyebab
Alergi
Faktor Eksternal
Faktor pencetus : faktor fisik (dingin,

panas, hujan), faktor psikis (sedih,
stress) atau beban latihan (lari, olah
raga).
Contoh makanan yang dapat

memberikan reaksi alergi menurut
prevalensinya: ikan 15,4%; telur
12,7%; susu 12,2%; kacang 5,3%
dll. Institut
Institut
Nasional
Sains
Teknologi
Nasional
PEMBAGIAN REAKSI
HIPERSENSITIVITAS MENURUT WAKTU
TIMBULNYA REAKSI
Reaksi Cepat
Reaksi Intermediate
Reaksi Lambat
Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional
Klasifikasi
Hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas Tipe I
(Hipersensitivitas Tipe Cepat Atau
Anafilataksis)
Hipersensitivitas Tipe II reaksi
sitotoksik atau sitolitik.
Hipersensitivitas Tipe III atau
kompleks imun.
Hipersensitivitas Tipe IV.
Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional
Hipersensitivitas Tipe 1
Merupakan reaksi alergi yang terjadi
karena terpapar antigen spesifik yang
dikenal sebagai alergen. Terpapar dengan
cara ditelan, dihirup, disuntik, ataupun
kontak langsung.
Reaksi ini diperentarai oleh Ig E.
Manifestasi Reaksi Tipe I yaitu reaksi
alergi, reaksi lokal, reaksi sistemik-
anafilaksis, reaksi pseudoalergi atau
anafilaktoid.
Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional
Terjadi karena dibentuk antibodi jenis
IgG atau IgM terhadap antigen yang
merupakan bagian sel pejamu.
Reaksi diawali oleh reaksi antara antibod
dan determinan antigen yang merupakan
bagian dari membran sel tergantung apaka
komplemen atau molekul asesori dan
metabolisme sel dilibatkan.
Manifestasi klinik reaksi Tipe II yaitu
reaksi tranfusi, reaksi antigen rhesus,
anemia hemolitik autoimun, sindrom
goodpasture.
Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional
Diperantarai oleh pengendapan kompleks
antigen antibodi (imun), diikuti dengan
aktivitas komplemen dan akumulasi leukosi
polimorfonuklear.
Kompleks imun dapat melibatkan antigen
eksogen seperti bakteri dan virus, atau
antigen endogen seperti DNA.
Kompleks imun patogen terbentuk dalam
sirkulasi dan kemudian mengendap dalam
jaringan.
Reaksi Tipe III mempunyai dua bentuk
reaksi, lokal dan sistemik.
Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional
timbul lebih dari 24 jam setelah tubuh

terpajan dengan antigen.
Reaksi terjadi karena sel T yang sudah

disensitasi tersebut, sel T dengan
reseptor spesifik pada permukaannya
akan dirangsang oleh antigen yang sesuai
dan mengeluarkan zat disebut limfokin.
reaksi
Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional
reaksi Tipe IV telah dibagi dalam
Delayed Type Hypersensitivity yang
terjadi melalui sel CD4+ dan T Cell
Mediated cytolysis yang terjadi melalui
membrane sel CD8+, Sitokin yang
berperan pada DTH.
Manifestasi klinis Reaksi Tipe IV :

Dermatitis kontak, hipersensitivitas
tuberkulin, Reaksi Jones Mote, T Cell
Mediated Cytolysis (penyakit CD8+),
Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional
Thank you
Thank
for you
yourfor
attention
your attention
Thank you
Institut
Institut Sains
Teknologi
Nasional
Nasional

Reaksi Hipersensitivitas

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Reaksi Hipersensitivitas

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Reaksi

1. Andika P.D 12330703

1. Imaturitas usus secara

Faktor pencetus : faktor fisik (dingin,

Contoh makanan yang dapat

timbul lebih dari 24 jam setelah tubuh

Reaksi terjadi karena sel T yang sudah

Manifestasi klinis Reaksi Tipe IV :

Anda mungkin juga menyukai