Anda di halaman 1dari 19

Analisis Antihistamin

Kelompok III
1. REZA VAHLEVI
2. EKA SILVIRA
3. RITA WATI
4. RITA NINGSIH
5. VETNI YANTI CHAN
6. ANGGUN
7. SARI LIMOMONIA
Definisi
H1-blockers (antihistaminika klasik)
Penggolongan
Reseptor
Sifat dan cara
identifikasinya
Idenitifikasi antihistamin

Beberapa warna yang dihasilkan dengan


penambahan asam sulfat adalah :
Multergan : Rosa
Phenergan : Rosa merah
Histaphen : Kuning tua
Benadryl : Jingga + coklat + merah
Fenatiazin : merah + jingga + hijau
Idenitifikasi antihistamin

Beberapa warna yang dihasilkan dengan


penambahan asam nitrat adalah :
Histaphen : Kuning dengan bintik
jingga
Antergan : Kuning
Neo-benodin : kekuningan
Avil : Kuning + gas
Idenitifikasi antihistamin

Beberapa pereaksi yang perlu


ditambahkan diantaranya :
Px Mandelin dan frohde.
Beberapa warna yang dihasilkan
dengan penambahan antara kedua
reaksi ini yaitu:
Phenergan : Merah violet
Fenotiazin : Coklat hijau violet
Benadryl : Merah jingga
Idenitifikasi antihistamin
Px Marquis
Beberapa warna yang dihasilkan :
Benadryl : ungu
Antistin : lama lama akan berwarna
ungu
Mayer (pada plat tetes)
Proses kerja : zat + HCl 0,2 N + pereaksi
Contoh : Benadryl ungu muda
Idenitifikasi antihistamin
Reaksi Korek Api
Proses kerja ada 2 cara :
1. Batang korek api dicelupkan kedalam
campuran (zat dalam HCl), lalu dibasahi
dengan HCl pekat, atau
2. Batang korek api dibasahi dengan HCl
pekat, keringkan lalu celupkan kedalam
campuran (zat dalam HCl) untuk penentuan
amin aromatis primer (berwarna jingga).
Contoh : avil jingga
Idenitifikasi antihistamin

Reaksi Kristal
Beberapa pereaksi yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut :
1. AuCl3
2. PtCl3
3. Asam Pikrat
4. Asam Pikrolon
5. Garam Reinekat
Idenitifikasi antihistamin

Proses kerja : zat dilarutkan dalam HCL


0,2 N kemudian ditambahkan pereaksi
endapan, dipanaskan dalam api kecil
hingga larut, dinginkan mengkristal
Pengecualian untuk pereaksi asam
pikrat: pada gelas objek, zat diberi air
kemudian ditetesi asam pikrat, jangan
ditambah HCl (dengan HCl, yang keluar
adalah kristal asam pikrat sendiri).
Difenhidramin

Difenhidramin merupakan generasi


pertama obat antihistamin.
Memiliki sinonim Diphenhydramine HCl
dan digunakan untuk mengatasi gejala
alergi pernapasan dan alergi kulit,
memberi efek mengantuk bagi orang
yang sulit tidur, mencegah mabuk
perjalanan dan sebagai antitusif, anti
mual dan anestesi topikal.
Klorfeniramin maleat

Klorfeniramin maleat adalah


turunan alkilamin yang merupakan
antihistamin dengan indeks terapetik
(batas keamanan) cukup besar dengan
efek samping dan toksisitas yang
relatif rendah. Klorfeniramin
maleatjuga merupakan obat golongan
antihistamin penghambat reseptor H1
(AH1)
Analisis Farmasi

Analisis kualitatif adalah suatu proses


dalam mengidentifikasi keberadaan
suatu senyawa kimia dalam suatu
larutan/sampel yang tidak diketahui.
Analisa kuantitatif adalah suatu analisa
yang digunakan untuk mengetahui
kadar suatu zat.
Analisa Kualitatif
Difenhidramin Hcl
Pengujian dilakukan pada sampel difenhidramin
HCl yang juga merupakan salah satu senyawa
obat yang berkhasiat sebagai antihistaminikum.
Analisis kualitatif sampel difenhidramin
ditambahkan H2SO4pekat dan diencerkan
dengan akuades menghasilkanwarna merah-
coklat. Dan juga senyawa difenhidramin HCl
dapat dianalisis secara kualitatif menggunakan
metode spektroskopi inframerah dengan cara
mengidentifikasi gugus fungsi yang dihasilkan
pada spectrum inframerah.
Analisa Kuantitatif
Difenhidramin Hcl
Menganalisis senyawa difenhidramin hcl
secara kuantitatif yaitu dengan
menggunakan instrument. Metode
instrument yang digunakan adalah
spektrofotometer UV dan spektroskopi
inframerah. Berdasarkan analisis tersebut
maka dapat diketahui konsentrasi dan kadar
difenhidramin hcl dalam sampel.
Kadar senyawa difenhidramin HCl secara
kuantitatif dengan metode spektrofotometri
UV yaitu pada panjang gelombang 258 nm.
Analisa Kualitatif
Klorofeniramin maleat
Pengujian dilakukan pada sampel CTM
yang mengandung klorofeniramin maleat.
Dalam hal ini, pereaksi yang digunakan
dalam analisis adalah larutan natrium
hidroksida(NaOH) dan larutan kupri
sulfat(CuSO4). Pada awalnya larutan ctm
berwarna kuning setelah ditambahkan
oleh pereaksi maka terjadi perubahan
warna larutan menjadi larutan berwarna
bitu tua dan terbentuknya endapan.
Analisa Kuantitatif
Klorofeniramin maleat
Spektrum serapan UV klorfeniramin
maleat bergantung kepada pelarutnya.
Pada suasana netral klorfeniramin
maleat memberikan serapan
maksimum pada panjang gelombang
261 nm, sedangkan dalam metanol
klorfeniramin maleat memberikan
serapan maksimum pada panjang
gelombang 250-275 nm.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai