Kegawatdaruratan Orthopedi
Kegawatdaruratan Orthopedi
N ORTHOPEDI
Eva
11.2015.255
Irigasi Luka
Mencuci luka dengan larutan NaCl fisiologis.
1. Dis.Anterior
Mekanisme trauma
Paling sering, Jatuh dalam posisi out strechted atau trauma pada skapula
sendiri dan anggota gerak dalam posisi rotasi lateral sehingga kaput
humerus menembus kapsul anterior sendi. Pada dislokasi anterior kaput
humerus berada dibawah glenoid, subkorakoid dan subklavikuler.
Gambaran Klinis
Nyeri hebat, gangguan gerakan sendi bahu, kontur sendi bahu rata karena kaput
humerus bergeser kedepan.
Pengobatan
2.Dis.Posterior
Mekanisme trauma
Biasanya akibat trauma langsung pada sendi bahu dalam keadaan rotasi
interna.
Gambaran Klinis
Ditemukan adanya nyeri tekan serta benjolan dibagian belakang sendi.
Pengobatan
Dilakukan dengan cara menarik lengan kedepan secara hati-hati dan rotasi eksterna serta
imobilisasi selam 3-6 minggu.
DISLOKASI SENDI BAHU
3.Dis.Inferior
tertutup seperti pada dislokasi anterior, bila tidak berhasil dengan reposisi
Mekanisme truma
Trauma biasanya terjadi akibat kecelakaan laulintas dimana lutut dalam keadaan fleksi dan
menabrak dengan keras yang berada dibagian depan lutut, dapat juga terjadi pada saat
mengendarai sepeda motor.
Gambaran klinis
Dengan keluhan nyeri dan deformitas pada daerah sendi panggul. Sendi panggul teraba menonjol
kebelakang dalam posisi adduksi, fleksi dan rotasi interna. Terdapat pemendekan anggota gerak
bawah.
Pengobatan
Penderita dibaringkan di lantai dan pembantu menahan penggul. Sendi panggul di
fleksikan 900 kemudian dilakukan penarikan secara vertikal. Setelah direposisi, stabilitas
sendi diperiksa apakah sendi panggul dapat didislokasi dengan cara menggerakkan
Kriteria minor :
1. Takikardi lebih dari 110 bpm
2. Demam lebih dari 38,5C.
3. Emboli tampak pada retina pada pemeriksaan fundoskopi.
4. Lemak terdeteksi pada urine.
5. Penurunan hematokrit atau jumlah platelet yang mendadak dan tidak diketahui penyebabnya.
6. Peningkatan LED atau viskositas plasma.
7. Gumpalan lemak tampak pada sputum.
Tatalaksana
1. Spontaneous ventilation
Penatalaksanaan awal hipoksia yang berkaitan dengan emboli lemak adalah
oksigenasi spontan (facemask)
2. CPAP dan ventilasi noninvasif
CPAP (continuous positive airway pressure) dapat ditambahkan untuk meningkatkan
PaO2 tanpa meningkatkan FIO2. Ventilasi mekanik dapat digunakan menggunakan
masker CPAP.
3. Mechanical ventilation and PEEP
Jika FIO2 of >60% and CPAP of > 10 cm diperlukan untuk mencapai PaO2 > 60
mmHg, maka intubasi endotrakheal, ventilasi mekanis dengan PEEP (positive end
expiratory pressure) harus dipertimbangkan .
4. Resusitasi cairan
Mengembalikan volume intravaskuler juga penting, karena shock dapat dapat
menyebabkan lesi pada paru-paru akibat FES.
10. Fraktur Servical
Tujuan utama dari management trauma vertebra adalah :
(Stabilitas vertebra bebas nyeri) Painless stable spine.
Mencegah komplikasi pada medula spinalis.