Peraturan-K3-01
Peraturan-K3-01
PERTAMBANGAN UMUM
1
DASAR HUKUM PENGAWASAN K3 :
A. UNDANG UNDANG
B. PERATURAN PEMERINTAH
NO.32 TH 1969 tentang Pelaksanaan UU No 11 Th 1967
NO.19 TH 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan K3
Pertambangan Umum
NO.37 TH 1986 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah
di Bidang Pertambangan Kepada Pemda Tk I
NO.25 TH 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Propinsi sebagai Daerah Otonom
NO.75 TH 2001 tentang Perubahan kedua Atas PP No 32 Th 1969
tentang Pelaksanaan UU No 11 Th 1967
2
DASAR HUKUM PENGAWASAN K3 :
Lanjutan
C. KEPUTUSAN MENTERI
NO.1256.K/03/M.PE/1991 ttg Juknis Pelaksanaan
Pengawasan Bahan Galian Golongan C
NO.2555.K/201/M.PE/1993 tentang Pelaksana Inspeksi
Tambang (PIT) Bidang Pertambangan Umum
NO.555.K/26/M.P3/1995 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan Umum
NO.1453.K/29/MEM/2000 Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang
Pertambangan Umum
3
UU NO. 11 TH 1967
Pasal 29 (1)
Tata Usaha, Pengawasan pekerjaan usaha pertambangan dan
pengawasan hasil pertambangan dipusatkan kepada Menteri dan
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 29 (2)
Pengawasan yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini terutama
meliputi keselamatan kerja, pengawasan produksi dan kegiatan
lainnya dalam pertambangan yang menyangkut kepentingan
umum.
4
UU NO. 1 TH 1970
bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin
pula keselamatannya;
bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
aman dan effisien;
5
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 8
1. Pemeriksaan Kesehatan, akan dilakukan pada
karyawan yang baru diterima/dipindahkan
2. Berkala pada Dokter yang ditunjuk Pengusaha
3. Ditetapkan dengan peraturan perundangan
Pasal 9
Wajib Menunjukan & Menjelaskan:
Kondisi dan bahaya
Semua alat-alat pelindung
APD bagi pekerja itu sendiri
Cara-cara & sikap aman
6
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 12 ; Kewajiban dan Hak Tenaga
Kerja
Memberi Keterangan yg benar
Memakai & Mentaati Semua Syarat K3
Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3
Meminta Semua Semua Syarat K3 Dilaksanakan
Menyatakan Keberatan Kerja apabila;
Syarat K3 & APD diragukan, kecuali Hal Khusus
Oleh Pengawas, & Dapat dipertanggung jawabkan
Sesuai Petunjuk
Pengawas/Ahli
Keselamatan 8
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -1
Pasal 1 ayat (6)
KTT adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung
jawab atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan
perundang-undangan K3 pada suatu kegiatan usaha
pertambangan di wilayah yg menjadi tanggung jawabnya.
11
KEPMEN
NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 2
Pasal 6; Wewenang
Memasuki Tempat Kegiatan Pertambangan setiap Saat
Meminta bantuan Pemda atau Instansi Pemerintah yg
berkaitan
Pasal 7; Wewenang
PIT Menghentikan/menutup sementara sebagian atau
Pasal 4) ; Pengusaha
Memberitahukan ke KAPIT sebelum Kegiatan Usaha
Pertambangan baru, dimulai
Menyediakan segala peralatan perlengkapan, APD,
fasilitas, dan biaya untuk peraturan ini
Menyediakan Cuma-Cuma APD yg sesuai bagi karyawan
& orang yg memasuki tempat kerja
Menyediakan Akomodasi yg patut untuk PIT selama
tugas
Membantu sepenuhnya kepada PIT yg dlm tugas
13
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -4
14
ORGANISASI MANAGEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
External & Internal Komite K3
Audit
Kepala Teknik Tambang
Pengawas Pengawas
Teknis Operasional
Manager K3
Program K3 Manager K3
NO
No Zero Accident
Yes
YES
Zero Accident
15
PENGAWAS OPERASIONAL(12)
Bertanggung jawab atas keselamatan pekerja
Melaksanakan Inspeksi
Bertanggungjawab atas
keselamatan,Kesehatan dan Kesejahteraan
semua orang yg ditugaskan kepadanya
Membuat dan menandatangani laporan
16
PENGAWAS TEKNIS (13)
Bertanggungjawab untuk keselamatan
peralatan
Mengawasi dan memeriksa permesinan
dan perlistrikan
Merencanakan dan menjamin
dilaksanakannya pemeliharaan peralatan
Melaksanakan pengujian
Membuat laporan
17
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -5
Pasal 15 ;
Pekerjaan Pertambangan dibagi atas bagian-bagian
Ada orang yg bertanggung jawab pada tiap bagian
Pengawasan & Pemeriksaan effektif
Konsep Area Owner Responsibility
Pasal 16 ;
KTT menetapkan bentuk dan waktu laporan
permesinan , kelistrikan, & peralatan
Standar Perusahaan
18
BUKU TAMBANG (20)
19
BAGIAN K3 (24)
Mengumpulkan data, menganalisis Kec.
Mengumpulkan data daerah yg berbahaya
Memberikan penerangan/Petunjuk K3
Membentuk dan melatih Tim Rescue
Menyusun statistik
Mengevaluasi K3
20
KOMITE K3 (25)
Melakukanpemeriksaan secara
bersama-sama
Melakukan pertemuan
21
PERSYRATAN PEKERJA TAMBANG
Pasal 26
Sehat Jasmani & Rohani, dan Sesuai sifat pekerjaan
23
PEKERJA TAMBANG (32)
Hak :
Pemeriksaan Kesehatan berkala (27)
Diklat (28-30)
Keberatan bekerja apabila tidak aman (32)
Kewajiban :
Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP
Melaporkan penyimpangan pekerjaan/timbul
bahaya kepada Pengawas
Memakai dan merawat APD
Memberikan keterangan yg benar Kepada PIT
(32-6) dan (UU No. 1 th 1970)
24
PEKERJA TAMBANG (32)
Lanjutan.
Memperhatikan dan menjaga K2
dirinya serta orang lain
Melaporkanapabila ada kondisi
berbahaya yang tidak bisa diatasinya
Melaporkan kecelakaan/cidera
25
KECELAKAAN TAMBANG (39)
Benar terjadi
Ciderapekerja tambang atau orang
yang diberi izin
Akibat kegiatan usaha pertambangan
Pada Jam kerja
Dalam wilayah KP/KK
26
PENGGOLONGAN CIDERA (40)
29
Statistik kecelakaan Tambang
(47)
Tingkatkekerapan Kecelakaan
(Frekuensi Rate) dlm 1.000.000 jam
Tingkat keparahan Kecelakaan
(severity rate) dlm 1.000.000 jam
Dikirimkan KTT ke KAPIT paling
lambat 1 bulan setelah tahun
kalender
30
KESEHATAN (48 51)
Ruang ganti pakaian dan tempat
membersihkan badan (48)
Penyediaan Air untuk membersihkan badan,
Air minum cuma-cuma dlm jumlah cukup
selama jam kerja, Kebersihan Air inum dan
tempatnya (49)
Jamban yg sesuai syarat kesehatan (50)
Minum minuman beralkohol/memabukan
selama bekerja dilarang dan pekerja dibawah
pengaruh alkohol dilarang kerja (51)
31
JEMBATAN KERJA (94)
Lebar lebih dari 1 meter
lebih 1,5 meter di atas lantai
Pagar/sandaran
Bingkai pengaman
jalan
angkut terpisah dari jalan
pekerja
32
LAMPU PENERANGAN (100-101)
34
RUANG PENGISIAN BATERE (114)
Ventilasi cukup
Dilarang merokok/api terbuka
Peralatan listrik di luar
Daerah/ruang rawan kebakaran
35
Tabung Oksigen & Gas Mudah
Terbakar (116)
36
ESCAPE WAY/EMERGENCY EXIT
(121)
Bebas rintangan
Membuka keluar
Tahan Api
Tidak terbuka dari luar
Dengan tanda yg mudah dilihat
37
BENGKEL PANDAI BESI (119)
38
PERBENGKELAN (159)
39
PENCEGAHAN
KEBAKARAN/LEDAKAN (161)
Pengelasan/Pemotongan di tempat yg
kondisinya dpt timbul ledakan atau
kebakaran harus ada Izin dari KTT
atau Org yg ditunjuk
Pengawasan intensif
43
PENIMBUNAN BBC (221)
Penimbunan BBC yg terdiri dari satu tangki atau
sekumpulan tangki utk menimbun BBC mudah terbakar
dengan kapasitas 5000 s.d. 40.000 liter dan untuk BBC
mudah menyala kapasitas 1000 s.d. 10,000 liter tidak
perlu mendapat izin
Lebih dari 40.000 utk BBC mudah terbakar dan lebih dari
10,000 utk BBC mudah menyala harus mendapat izin
dari KAPIT
Harus tersedia :
- Tanda larangan
- Lampu penerangan,FE, Penangkal petir
45
PERSYARATAN (223) Lanjutan
Jarak
antara tangki sekurang-
kurangnya 10 meter
Pada
dinding tangki harus tertulis :
Nomor, Kapasitas, dan jenis BBC
Pagar pengaman berjarak 5 meter
dari tanggul
Panel listrik dan pompa ditempatkan
di luar pagar pengaman
46
PENIMBUNAN BUKAN DALAM
TANGKI TETAP (224)
Apabila BBC ditimbun dalam drum atau wadah
lain yg sejenis dan mempunyai kapasitas kurang
dari 5,000 liter utk BBC mudah terbakar dan
kurang dari 1,000 liter utk BBC mudah menyala
maka lokasi penimbunan harus diberi pagar
pengaman di sekelilingnya dan dilengkap
dengan pintu berkunci
47
48
UU NO. 22 TH 1999
Pasal 7 (1)
49
PP NO. 32 TH 1969
BAB IX PENGAWASAN PERTAMBANGAN
Pasal 64 :
Tata Usaha, Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja,
dan Pelaksanaan Usaha Pertambangan dipusatkan pada
Departemen yg Membawahi Pertambangan
Pasal 65 :
Cara Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja, dan
Pelaksanaan Usaha Pertambangan diatur dengan
Peraturan Pemerintah
50
PP NO. 19 TH 1973
Pertambangan penting bagi ekonomi nasional & pertahanan
negara. Sehingga perlu diatur lebih lanjut tentang pengawasan
K3 di bidang pertambangan umum sebagaimana disebutkan
dlm Psl 16 UU No.: 44 Prp. Th 1960 & Psl 29 UU No.: 11 Th
1967.
UU No.: 1 Th 1970 mengatur K2 secara umum termasuk bidang
pertambangan yg menjadi tugas dan tanggung jawab
Menakertransko
Untuk memperlancar usaha pertambangan yang merupakan
proses yang terus menerus, butuh peralatan khusus dan
menghadapi kemungkinan bahaya & kecelakaan yang begitu
besar dan khas. Maka perlu pengawasan K2 yg lebih effisien
dan effektif
Dep. Peretambangan punya Personil & Peralatan Khusus
untuk Pengawasan K3 Pertambangan
51
PP NO. 19 TH 1973 lanjutan
Pasal 1:
Pengaturan K2 Pertambangan dalam UU No. 44 Prp. Th
1960, UU No. 11 Th 1967, UU No. 1 Th 1970 dilakukan
Oleh Menteri Pertambangan
Pasal 2 :
Pengawasan K2 bidang Pertambangan oleh Menteri
Pertambangan berpedoman kepada UU No 1 Th 1970 serta
Peraturan Pelaksanaannya
Pasal 3:
Menteri Pertambangan mengangkat Pejabat Pengawas K2
Kerja sama dengan Pejabat K2 Depnakertransko
52
PP NO. 19 TH 1973 lanjutan
Pasal 4:
Menteri Pertambangan secara berkala
melaporkan pelaksanaan Pengawasan dimaksud
Pasal 1, 2, & 3 kepada Menakertransko
Pasal 5 :
PP 19 Th 1973 tidak berlaku utk Ketel Uap
sebagaimana dimaksud Stoom Ordonantie 1930
( Sblt. 1930 Nomor 225).
53
PP NO. 75 TH 2001
Pasal 64 ;
1) Menteri Melakukan Pembinaan & Pengawasan
thd Penyelenggaraan Pertambangan yang
dilaksanakan oleh Gubernur, Bupati/Walikota
Pasal 2 ayat 2 :
Apabila Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di
tempat harus menunjuk pejabat yang akan bertindak
sebagai wakil sementara.
56