Anggota Kelompok :
Ayuni Nur Rachmah 20161880040
Rizky Dwi Lestari 20161880001
Siti Cholisotul Himmah 20161880001
Saatini sering kita amati dan kita rasakan perubahan dalam
segala aspek termasuk dalam tren fashion. Hampir setiap
generasi slalu ada update tersendiri yang menjadi sasaran kaula
muda dijaman ini. Salah satu trennya adalah kawat gigi atau
yang sering disebut dengan behel. Sering kita dengar bahwa
merubah ciptaan Allah yang melekat di tubuh kita demi
kepentingan kecantikan atau ketampanan dilarang oleh Islam.
Salah satu contohnya adalah memakai kawat gigi itu sendiri
Kena
mem pa
akai b
dalam ehel
bias d Islam
ilaran
g?
Saat ini kecenderungan orang memakai behel lebih banyak kepada
tujuan fashion semata, mengikuti trend pergaulan yang berkembang.
Sementara jika dikaji lebih dalam, penggunaan dari gigi kawat tersebut
sebenarnya sangat rentan dengan resiko. Diantara yang paling
dikhawatirkan adalah tertular penyakit kelamin saat oral seks, terjadinya
pengumpulan bakteri karena sterilisasi yang kurang baik dari bahan
maupun pihak yang memasang kawat gigi tersebut.
Jika ini terjadi maka tujuan untuk merapikan gigi akan sangat
memberikan dampak yang buruk bagi gigi itu sendiri. Bukan hasil cantik
yang didapat malahan gigi akan berpenyakit. Kualitas behel yang
dipakai juga sangat penting untuk diperhatikan. Logam bagi sebagian
orang akan memberikan dampak alergi. Jika ini terjadi pada seseorang
namun orang tersebut tetap memaksakan karena alasan fashion, artinya
ia sudah menganiaya dirinya sendiri dan itu tidak dibolehkan. Oleh
karena itu sebenarnya memang pemasangan kawat gigi ini memiliki
resiko sehingga yang dianjurkan untuk menggunakannya adalah mereka
yang memang membutuhkannya untuk proses pengobatan. Belum lagi
soal biaya. Jika itu dilakukan sekedar mengikuti trend, maka sama
artinya dengan kita membuang-buang uang alias mubazir.
At Tin
ayat 4
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-ba