Anda di halaman 1dari 38

Tahap-Tahap

Pembuatan GIC
Metal Porselen
PONTIK
Merupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yang menggantikan
gigi asli yang hilang dan berfungsi untuk mengembalikan fungsi
kunyah dan bicara, estetis comfort (rasa nyaman), serta
mempertahankan hubungan antar gigi tetangga mencegah
migrasi / hubungan dengan gigi lawan ektrusi
Spruing
Setelah tahap waxing sudah dilakukan dan dipastikan bahwa batas-
batas bentuk dan ketebalan dari lilin malam tersebut sudah sesuai
dengan bentuk abutment, kemudian dilakukan tahap spruing
(pemberian sprue). Sprue dipasang dengan kemiringan sekitar 40
sampai 45
Pemendaman dalam Casting Ring
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahap penanaman
model di dalam tabung kecil (bumbung tuang logam) sebelum
dilakukan proses casting logam.
Adapun posisi peletakan model sebelum dituangkan bahan tanam tuang
(phosphat bonded) yaitu :
Bahan tanam tuang (phosphate bonded) dituangkan terlebih dahulu
ke dalam model malam untuk mengisi bagian servikal (bagian
model malam yang membetuk gigi yang sudah dipreparasi).
Diatas api kompor Letakan
20 celcius 920
Tunggu 1 2 menit Lelehka
Posisi lubang dalamcelcius
Setting n malah
menghadap api 30 menit
oven
Pembuatan Koping Kerangka
Logam
logam yang utuh yang telah diukur cukup untuk mengisi lubang dari
bentuk model malam yang telah bersih di dalam cetakan, yang
nantinya akan membentuk koping (kerangka) logam. Logam
tersebut dilelehkan.
Setelah logam dilelehkan, bagian luar dari cetakan dipanasi juga
dengan api casting sampai warna cetakan tersebut memerah.

Hal ini dilakukan agar logam yang masuk ke dalam cetakan


koping (kerangka) tersebut merata ke semua bagian cetakan
koping dan dapat membentuk koping dengan sempurna.
Setelah itu cetakan diletakkan di mesin casting (pengisian) logam
untuk dimasukkan logam cair. Mesin casting (pengisian) logam
ada yang memakai centrifugal dan ada juga yang sudah modern
tanpa harus melakukan casting (pengisian) logam dengan cara
manual seperti casting centrifugal.
Setelah cetakan terisi logam, cetakan tersebut ditunggu hingga
dingin sekitar kurang lebih selama satu jam, agar logam tersebut
benar-benar mengeras dan membentuk koping (kerangka) secara
sempurna.

Setelah satu jam, bahan tanam tuang yang sudah dingin tadi
dihancurkan untuk mengeluarkan cetakan dari koping (kerangka)
logam tersebut.
Setelah koping (kerangka) diambil, sandblasting (penggunaan
kekuatan angin dan pasir halus) untuk membersihkan sisa-sisa
bahan tanam tuang yang masih menempel pada koping logam.
Setelah disandblasting, segera potong bagian sprue yang masih
menempel pada koping logam dengan disk logam.

Bagian luar koping logam tidak boleh dipulas halus karena bagian
koping logam akan ditempelkan porcelain, dan bagian dalam
servikal tidak boleh dipulas kasar maupun halus karena bagian
tersebut yang akan menempel pada gigi asli yang telah
dipreparasi.
Hasil cetakan bentuk koping logam yang didapat akan seperti ini,
kemudian masukkan secara bergantian ke dalam mesin ultrasonic
yang memiliki dua bagian yaitu yang berisi alkohol lalu masukkan
juga ke dalam bagian yang berisi air steril (aquades).
Pelapisan Porcelain
Slurry bisa juga disebut bagian
Slurry
opaque (opak) yang menutupi
pelapisan koping logam dengan
bagian logam agar warna gelapnya
sedikit pelapis dasar porcelain, tidak menembus keramik.
digunakan sebagai pengikat untuk
logam dan porcelain Proses slurry hanya dilakukan sekali
dan harus merata satu lapis saja,
jangan terlalu tebal
Peletakan di mesin furnace

Setelah dilapisi slurry, kemudian koping logam tersebut diletakkan


di mesin furnace (mesin pembakaran gigi porcelain) dengan suhu
untuk slurry.
Pelapisan Dentin Porcelain

Setelah dilapisi bagian opaque (slurry), kemudian dilapisi dengan


dentin porcelain. Dentin porcelain didapatkan dengan cara
mencapurkan bubuk porcelain dengan cairan yang khusus
digunakan untuk porcelain, dengan adukan yang merata dan
konsisten.
Jangan lupa untuk melakukan teknik kondensasi setelah
membentuk gigi dengan porcelain sebelum dimasukkan ke dalam
mesin furnace (mesin yang digunakan untuk pembakaran gigi
porcelain).

Teknik ini dilakukan agar air yang terserap terlalu banyak di


dalam porcelain dapat dikeluarkan, karena jika terdapat banyak
kandungan air di dalam bentukan porcelain tersebut akan dapat
mengakibatkan keretakan (cracking) pada porcelain pada hasil
porcelain setelah dibakar.
Adapun teknik-teknik yang dapat
digunakan untuk mengkondensasi
porcelain adalah
1. Dengan teknik getar atau ketuk yaitu dengan menggetar-
getarkan atau mengetuk koping logam yang telah dijepitkan
pada gunting logam secara perlahan, agar porcelain yang
menempel tidak rontok (berjatuhan).
2. Dengan cara penyerapan yaitu setelah diketuk-ketuk secara
perlahan, bentukan porcelain yang terlihat basah tersebut
diserap airnya dengan menggunakan tissue halus dan
ditempelkan secara perlahan.
1. Dengan teknik getar atau ketuk yaitu dengan
Adapun teknik-teknik
yang dapat digunakan menggetar-getarkan atau mengetuk koping
untuk mengkondensasi logam yang telah dijepitkan pada gunting
porcelain adalah logam secara perlahan, agar porcelain yang

menempel tidak rontok (berjatuhan).

2. Dengan cara penyerapan yaitu setelah

diketuk-ketuk secara perlahan, bentukan

porcelain yang terlihat basah tersebut

diserap airnya dengan menggunakan tissue

halus dan ditempelkan secara perlahan.


segera letakkan di atas tray yang tersedia
untuk memasukkannya di dalam furnace.

Masukkan porcelain tersebut ke dalam


mesin furnace, selama 5 menit untuk
mengeringkan sisa air yang masih
terdapat pada porcelain.

proses drying dilakukan dengan cara


meletakkan porcelain ke dalam furnace
tetapi mesin furnace belum tertutup
rapat.
Masukkan porcelain tersebut ke dalam mesin furnace, porcelain
sangat memerlukan proses drying (pengeringan) selama 5 menit
untuk mengeringkan sisa air yang masih terdapat pada porcelain.
proses drying dilakukan dengan cara meletakkan porcelain ke
dalam furnace tetapi mesin furnace belum tertutup rapat.
Setelah proses drying,
kemudian saatnya 1. High fusing 1300oC 1370oC

untuk melakukan teknik Suhu ini digunakan untuk proses pembakaran pada elemen gigi
tiruan seperti pada logam.
pembakaran. Adapun
macam-macam ukuran 2. Medium fusing 1090oC 1260oC

suhu mesin furnace Suhu ini digunakan untuk proses pembakaran pada gigi tiruan
logam porcelain (porcelain fused to metal) dan juga untuk all
porcelain adalah :
porcelain (semua bagiannya menggunakan porcelain, termasuk
juga bagian koping atau kerangkanya).
3. Low fusing 870oC 1065oC
Suhu ini juga dapat digunakan untuk proses pembakaran pada
gigi tiruan logam porcelain (porcelain fused to metal) dan juga
untuk all porcelain (semua bagiannya menggunakan porcelain,
termasuk juga bagian koping atau kerangkanya).
4. Ultra low fusing 870oC
Suhu ini digunakan untuk proses pembakaran gigi tiruan
jembatan (bridge) atau mahkota (crown).
Setelah pembakaran pada bagian dentin dan pembentukan
(grinding) sesuai dengan bentuk gigi asli, kemudian lapisi bagian
porcelain dengan lapisan enamel porcelain untuk menambah
translusensi (tingkat kecerahan pada gigi porcelain) agar gigi
porcelain mirip dengan gigi asli.
Kemudian lakukan pembakaran sekali lagi seperti suhu pada saat
pembakaran dentin porcelain. Bila bentuk dari gigi porcelain
yang sudah jadi tersebut dirasa masih belum sempurna, lakukan
grinding sekali lagi.
Finishing dan Polishing
Porcelain
Glazing Porcelain
Lalu lakukan tahapan glazing pada gigi porcelain yang sudah jadi
tersebut dengan cara melapisinya dengan lapisan glazing (lapisan
yang digunakan untuk gigi porcelain agar terlihat mengkilap dan
halus). Lapisan glazing akan memperkecil permukaan porselen yang
terlihat kasar.
Penyemenan jembatan
Penyemenan jembatan berarti melekatkan jembatan dengan
semen pada gigi penyangga di dalam mulut.

Persiapan gigi penyangga sebelum penyemenan perlu dilakukan


dengan sebaik-baiknya untuk mencegah perubahan relasi oklusal
dan tepi gingiva, yang mungkin juga disebabkan tekanan hidrolik
yang mengganggu pulpa.
Semen yang digunakan untuk melekatkan jembatan ialah zinc
phosphate semen, semen silikofosfat, semen alumina EBA, semen
polikarboksilat, serta semen resin komposit. Pemilihan dilakukan
berdasarkan sifat biologic, biofisik serta pengaruh pada estetiknya.
1. Bubuk semen serta cairan diletakkan diatas glass pad

2. Campurkan bubuk pada cairan sedikit demi sedikit, di

aduk merata sampai 90 detik.


Tata cara penyemenan
3. Adukan diratakan melebar pada kaca seluas mungkin
dengan menggunakan
zinc phosphate cement 4. Adonan kemudian diisikan kedalam pemaut meliputi

dinding dalamnya tpis-tipis dan merata, sedang lekuk

pada preparasi (bila ada) diisi juga dengan adonan

semen.

5. Jembatan kemudian ditempatkan pada penyangganya

didalam mulut dan ditekan dengan jari secara kuat ;

dapat juga dipakai pemakai kayu untuk lebih

menekan jembatan pada tempatnya.


6. Pasien diminta menggigit keras pada
jembatannya, untuk mengecek apakah oklusi
sudah baik.

7. Pasien diminta membuka mulut sebentar dan


diminta menggigit gulungan kapas, yang
diletakkan pada oklusal gigi geligi.

8. Setelah semen keras, kelebihan semen


dihilangkan dengan scaller.

9. Sekali lagi, oklusi diperiksa dan sebelum pasien


pulang, operator perlu memberitahu cara
membersihkan jembatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai