Anda di halaman 1dari 36

Pre-Operative Visite

Rahmi Fitri
1210312116
Penguji: dr. Nasman Puar, Sp.An
PENDAHULUAN
PERSIAPAN ANESTESI

PERSIAPAN PSIKOLOGISMENTAL PEMBERIAN OBAT TERTENTU


PASIEN YANG AKAN DI ANESTESI SEBELUM INDUKSI DIMULAI

PREMEDIKASI

TUJUAN : MEMBUAT PASIEN BEBAS DARI RASA CEMAS PRA BEDAH, TERSEDASI
TETAPI MUDAH DIBANGUNKAN DANKOOPERATIF

BERPERAN DALAM MENENTUKAN KEBERHASILAN PEMBIUSAN & PEMBEDAHAN


PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
OPERASI ELEKTIF : UMUMNYA 12 HARI SEBELUM OPERASI
OPERASI EMERGENSI : BEBERAPA JAM SEBELUM OPERASI ATAU PADASAAT
DIKONSULKAN OLEH AHLI BEDAH

4 HAL PENTING YANG DIEVALUASI PADA PREOP VISITE :

1. SURGICAL DISEASE yaitu penyakit yang menyebabkan penderita di


operasi
2. INTERNAL DISEASE yaitu penyakit lain yang menyertai surgical
disease, misal : penderita hernia dengan penyakit DM
3. Kesulitan pemberian anestesi, misalnya kesulitan intubasi atau
kesulitan penyuntikan pada analgesia regional
4. Komplikasi anestesi yang mungkin terjadi baik selama dan sesudah
operasi
TUJUAN KUNJUNGAN
PREANESTESI
1. Mempersiapkan mental & fisik pasien secara
optimal
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan lain
TUJUAN KUNJUNGAN
PREANESTESI
2. Merencanakan & memilih teknik serta obat
obat anestesi sesuai keadaan fisik pasien
Komplikasi minimal
3. Menentukan klasifikasistatus fisik pasien
gambaran prognosis
Klasifikasi ASA
Kegunaan secara khusus
persiapan praanestesi meliputi :
terhadap
1. Persiapan anestesi sangat berperan terhadap
keselamatan penderita.

2. Sebagai support mental penderita


Perasaan diperhatikan.

3. Upaya dokter untuk mengetahui lebih banyak


penyakit terdahulu yang tidk berhubungan secara
langsung terhadap pembedahan
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Anamnesis
1. Identifikasi pasien : nama, umur, JK, BB, alamat,
pekerjaan, dll.
2. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang di
derita (asma br, DM, hipertensi, dll).
3. Riwayat alergi terhadap obatobatanatau
makanan.
4. Riwayat obatobatan yang digunakan yang
mungkin menimbulkan interaksi dengan obat
anestesi, misal : antihipertensi, antibiotik, dll.
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Anamnesis :
5.Riwayat operasi dan anestesi yang pernah
dialami. Apakah ada kesulitan atau komplikasi
pemberian anestesi sebelumnya.
6.Kebiasaan seharihari yang mungkin dapat
mempengaruhi anestesi, seperti perokok berat
(>20 batanghari) karena mudah batuk dan
hipersekresi saluran napas saat induksi.
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Evaluasi Keadaan Umum Penderita
a. Keadaan fisik meliputi : status gizi (malnutrisi atau
obesitas).
b. Keadaan psikis : gelisah, takut, depresi, kesakitan.
c. Tandatanda penyakit saluran napas : batuk
berdahak, sputum kental atau encer, wheezing dll.
d. Tandatanda penyakit jantung : dipsnea, ortopnea,
sianosis,clubbing finger, nyeri dada, hipertensi, dll.
e. Kelainan GIT : mual,muntah, diare, hematemesis,
melena, ileus, dll.
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Evaluasi Keadaan Umum Penderita
f. Kelainan Hepatobilier : ikterus obstruktif, hepatitis.
g. Kelainan urogenital : gagal ginjal kronik
h. Kelainan endokrin : diabetes melitus, hipertiroid, dll.
i. Kelainan neuromuskuler : hemiparesis, neuropati, dll.

Riwayat keluarga :
Apakah ada penyakit tertentu dalam lingkungan keluarga
seperti hipertemi maligna atau kematian akibat penyakit
jantung.
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Pemeriksaan Fisik

B1 (Breathe)
frekuensi napas, tipe napas, regularitas, ada
tidaknya retraksi, suara napas : vesikuler, ronki,
wheezing.
Keadaan jalan napas, bentuk hidung, lubang
hidung, bentuk pipi & dagu, mulut & gigi.
bagaimana keadaan lidah & tonsil
pemeriksaan radiologi ( foto thoraks)
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Pemeriksaan Fisik

B2 (Bloodsistem kardiovaskuler)
Nadi (Regularitas, frekuensi, isi nadi)
Tekanan darah
Perfusi perifer (Hangat,kering, kemerahan)
Apakah ada syok, perdarahan
Keadaan jantung penderita (murmur, BJ I II)
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan radiologi ( foto thorax)
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Pemeriksaan Fisik

B3 (Brainsusunan saraf)
Apakah penderita takut dan gelisah
Tingkat kesadaran penderita (GCS)
Apakah ada kelumpuhan saraf
Tandatanda TIK

B4 (Bladder)
Produksi urin !!
Apakah ada penyumbatan saluran kencing darah pada
kencing
Pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal
Pemeriksaan radiologi
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Pemeriksaan Fisik
B5 (Bowel)
Apakah ada muntah, diare, kembung, nyeri tekan
Bising usus, peristltik usus
Flatus
Apakah ada cairan bebas di perut (ascites)
Meraba hati, lien (Ukuran, konsistensi, permukaan)
BNO
Pemeriksan laboratorium (liver function test)
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Pemeriksaan Fisik
B6 (Bone)
Kaku kuduk
Patah tulang
Bentuk leher
Bentuk tubuh (astenicus, atletik, picnic)
Kelainan tulang belakang : skoliosis, kifosis,
lordosis
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Pemeriksaan Laboratorium :
1. Darah :
rutin : Hb, eritrosit,leukosit, hitung jenis leukosit,
LED.
faktor bekuan darah : CT, BT, PT, aPTT & jumlah
trombosit.
Gula darah
Faal hati : SGOT, SGPT, bilirubin, alkali fosfatase
Faal ginjal : serum kreatinin & ureum
2. Urine :
Urine rutin
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Pemeriksaan Tambahan, meliputi :

a. Pemeriksaan faal paru : untuk mengetahui kapasitas


vital paru serta ada tidaknya retriksi atau obstruksi.
b. Foto thoraks : pneumothoraks, posisi trakea, dll.
c. Pemeriksaan EKG : usia > 40 th atau orang muda
bila ada indikasi.
d. Elektrolit (Na, K, dan Cl) serta analisa gas darah
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Cek 8T
T1 = teeth = gigi
apakah gigi atas goyang atau menonjol, atau ada
tidaknya gigi palsu.
T2 = Tongue = lidah
apakah lidah besar? Karena lidah yang besar
menyulitkan intubasi.
T3 = temporomandibular joint =TMJ
apakah kaku sehingga terjadi trismus? Jika sulit
membuka mulut lebih dari 2 jari prediksi kesulitan
intubasi
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
T4 = tonsil
apakah ada hipertrofi tonsil yang dapat menyulitkan
jalan napas.
T5 = torticolis
apakah ada torticolis yang akan menyulitkan dalam
fleksi dan ekstensi kepala.
T6 = Thyroid notch
apakah jarak antara tiroid dan simfisis mandibula < 3
jari dengan ekstensi kepala yang maksimal, jika < 3
jari akan menyulitkan intubasi.
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
T7 = trakea
apakah trakea mengalami deviasi, yang biasanya
disebabkan karena adanya tumor di leher.
T8 = tumor
apakah ada tumor atau polip dalam faring atau
laring.
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
Langkah selanjutnya adalah menentukan
masalah berdasarkan data yang ada :
a. Masalah Medis : asma br, hipertensi, gangguan hati
atau gangguan ginjal.

b. Masalah Bedah : tumor besar yang dapat


menyebabkan banyak perdarahan durante operasi.

c. Masalah Anestesi : kesulitan intubasi karena leher


pendek, pasien obese, atau dengan gigi ompong.
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)

Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, hasil


pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
penunjang yang ada ditentukan
status fisik pasien dan prognosisresiko
terhadap anestesi
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
PERSIAPAN SEBELUM HARI OPERASI :

o Pembersihan & pengosongan saluran pencernaan.


o Gigi palsu, bulu mata palsu, perhiasan dilepas.
o Kosmetik (lipstik, cat kuku dll) dibersihkan.
o Kandung kemih harus kosong
o Memakai pakaian khusus
o Tanda pengenal label
o Surat Izin Operasi & Surat Izin Anestesi
o Pemeriksaan fisik ulang di OK
o Premedikasi
PREOP VISITE (EVALUASI
PRABEDAH)
PETUNJUK PUASA OPERASI ELEKTIF
JENIS MAKANAN MINIMAL LAMA PUASA (JAM)

CLEAR LIQUIDS 2
ASI 4
SUSU FORMULA 6 (NOT SUGGESTED BY CONSULTANTS)
SUSU NONHUMAN 6
MAKANAN RINGAN 6

Dikutip dari : Perioperative fluid therapy, Murat Isabelle


PREMEDIKASI
Setelah evaluasi prabedah selesai langkah
berikutnya adalah menentukan macam obat
premedikasi yang akan digunakan (premedikasi
dalam arti sempit).
Cara Pemberian :
intravena (iv)
510 menit sebelum anestesioperasi
intramuskuler (im)
1 jam sebelum anestesioperasi
peroral malam sebelum operasi
PREMEDIKASI
Tujuan Pemberian obat Premedikasi :
Menghilangkan kecemasan
mendapatkan sedasi
Mendapatkan analgesi
mendapatkan amnesi
mendapatkan efek antisialogoque

Pada keadaan tertentu juga :


menaikkan pH cairan lambung
Mengurangi volume cairan lambung
mencegah terjadinya reaksi alergi
PREMEDIKASI
Menghilangkan kegelisahan Tanya jawab
Memberikan ketenangan Sedatif
Sebagai analgetik Narkotikanalgetik
Sebagai amnestik Diazepam, tiosin
Mengurangi sekresi saluran pernapasan Sulfas atropin,
tiosin
Menurunkan pH dan produksi saluran cerna antasida,
ranitidin
Mencegah refleks vagal Sulfas Atropin
Mencegah reaksi alergi Antihistamin,kortikosteroid
Memudahkan induksi Pethidin, morfin
Mengurangi dosis dan hasil ikutan anestesi Narkotik
hipnotik
Mencegah mual muntah Metoklopropamid,
ondancentron, dll
PREMEDIKASI

1. Golongan Narkotik
Pethidin 1 mgKg BB im
Morfin 0,1 mgkgBB im
2. Golongan sedatif
Luminal 100mg im (dws),anak 35mgkgBB im
Nembutal 100mg im (dws)
Pentobarbital 100200mg (dws), anak 2 mgkg
3.Golongan transquilezer
Dehidrobenzperidol (DHBP)2,55mgkgBB (dws), anak
0,20, 5mgkgBB im
Diazepam 10 mg im (dws), anak 0,30,5mgkgBB im
4. Golongan obat pengering
Sulfas atropin 0, 050,01mgkgBB iv.
Skopolamin 0, 5 mg im, anak 0,01mgkBB im
PREMEDIKASI

Dalam praktek seharihari, sering diberikan


kombinasi beberapa obat untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan :
1. kombinasi : narkotik benzodiazepin
antikolinergik.
2. kombinasi : narkotik butyrophenon
antikolinergik.
3. kombinasi : narkotik antihistamin
antikolinergik.
PREMEDIKASI

BARBITURAT
(Pentobarbital)
Keuntungan : memberikan sedasi, depresi
napas minimal, depresi sirkulasi minimal, tidak
ada efek mual muntah
Kerugian : tidak ada efek analgesi, disorientasi,
tidak ada antagonisnya.
Pemberian : peroral (jarang).
PREMEDIKASI

NARKOTIK
Morfin, pethidin
Keuntungan : memudahkan induksi, mengurangi
kebutuhan obat anestesi, menghasilkan analgesi,
dapat di antagonisir dengan naloxon.
Kerugian : vasodilatasi perifer (hipotensi ortostatik),
depresi napas, mualmuntah.
Pemberian : iv, im.
PREMEDIKASI
ANTIKOLINERGIK
Atropin memiliki efek kompetitif inhibitor terhadap
efek muskarinik dari asetilkolin
Atropin dapat menembus barrier lemak : BBB,
placenta barrier, GIT.
Keuntungan : efek antisialogoque, menghambat
refleks bradikardia.
Kerugian : CNS toxicity (gelisah, agitasi), nadi naik,
midriasis, kenaikan suhu tubuh, mengeringkan sekret
jalan napas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai