Disusun oleh :
Dewi Nur Azizah
1102011077
Pembimbing :
Dr. Shelvi Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK ILMU
KESEHATAN ANAK
RS DR DRADJAT PRAWIRANEGARA
SERANG, 2017
ABSTRAK
Sindrom nefrotik idiopatik (INS)
adalah salah satu penyakit ginjal
umum yang ditemukan pada populasi
anak-anak dan dikaitkan dengan
komplikasi yang signifikan yaitu
infeksi dan trombosis
RESIKO :
- INFEKSI
INS PENANGANAN ??
- TROMBOEMBOLI
- DISLIPIDEMIA
INFEKSI
Penyebab utama kematian pada populasi INS pada masa
kecil adalah infeksi, dan kejadian tahunan infeksi bakteri
secara invasif sekitar 1-2%
Infeksi virus Varicella zostervirus (VZV), campak atau
influenza penyakit paru-paru, kegagalan multi organ dan
bahkan kematian
Penyebab terjadi peningkatan infeksi di NS termasuk
gangguan pada sistem komplemen, opsonisasi yang rusak
dan fungsi sel T yang berubah
LOKASI INFEKSI
Infeksi yang paling sering terjadi pada anak-anak INS selulitis
dan infeksi jaringan lainnya adalah yang paling umum (54%),
diikuti dengan peritonitis (21%) dan bakteriemia nonlokalisasi
(21%)
Studi Amore Taiwan : pneumonia, selulitis, ISK, peritonitis,
osteomielitis, dan sepsis
Pneumonia adalah infeksi yang paling umum pada anak-anak
dengan INS berusia <10 tahun, ISK pada usia > 10 tahun
Studi Italia tahun 2015 pada 218 anak-anak, diantaranya 27
(12,4%) mengembangkan infeksi :
dengan 16 anak-anak (7,3%) memiliki infeksi bakteri (8 pneumonia, 1
peritonitis, 1 selulitis dan 1 otitis; 5 tidak ditentukan)
10 memiliki infeksi virus (infeksi saluran pernapasan enterik atau
bagian atas dan 1 kasus infeksi varicella)
1 memiliki infeksi jamur.
ETIOLOGI
Penelitian Turki memantau 268 anak-anak INS yang baru
didiagnosisnya selama periode 5 tahun dan menemukan adanya
kejadian peritonitis 2,6%
Mikroorganisme diidentifikasi pada 7 anak ditemukan tiga dari
delapan episode peritonitis yaitu
Streptococcus hemolyticus
S. pneumoniae
alpha-hemolytic Streptococcus
Pada ISK
E. coli diidentifikasi sebagai agen paling umum (61%)
Non-E. Coli Organisme Gram negatif 31%
Organisme Gram positif 8%
INFEKSI VIRUS
Virus varicella zoster adalah infeksi virus yang paling
sering pada populasi INS
Risiko kematian terkait varicella dari 3.5 kematian per
100.000 kasus menjadi 623 kematian per 100.000 kasus
Beberapa agen viral, termasuk virus sinsitial pernafasan,
virus influenza, virus parainfluenza, VZV dan adenovirus,
sebagai pemicu potensial dari kekambuhan penyakit
Paparan virus campak berhubungan dengan remisi
penyakit
PENCEGAHAN INISIAL INFEKSI
Dari sepuluh anak ini, tiga tidak mendapatkan fungsi adrenal normal
sampai 8 minggu setelah penghentian terapi Gc
TROMBOEMBOLIK
Penyakit tromboemboli (TED) adalah penyebab kematian
kedua pada anak nephrotic
Survei Discharge Nasional AS menemukan bahwa pada
kelompok berusia 18 sampai 39 tahun beresiko terjadinya deep
vein thrombosis pada pasien INS, dibandingkan dengan pasien
yang tidak memiliki INS adalah 6,81
Tromboemboli yang terkait dengan INS banyak berhubungan
dengan orang dewasa (20-52%) dibandingkan pada anak-anak
Lilova et al., yang menemukan bahwa TED pada anak-anak
dengan INS sebagian besar mengenai vena (81% vs 19% arteri),
dengan bagian tersering terjadi pada deep leg veins, diikuti oleh
inferior venacava
Anak-anak TED dengan INS umumnya terjadi di awal
kemunculan INS
PATOFISIOLOGI
Tingkat TED tinggi pada pasien INS disebabkan karena
multifaktorial
Faktor risiko bawaan umum, seperti adanya mutasi genetik
misalnya antitrombin defisiensi kongenital atau penempatan
kateter vena sentral, memungkinkan anak dengan INS berisiko
tinggi terhadap TED
Penyebab lain peningkatan TED pada anak INS adalah hilangnya
regulasi hemostasis selama kambuh
Anak-anak yang memiliki INS memiliki kondisi hemostatik yang
berubah
Plasma konsentrasi protein pro koagulan dengan berat molekul
lebih tinggi, seperti faktor V dan faktor VIII, meningkat pada
keadaan nefrotik
Cont
dkk.
pituitary adenylatecyclase-activating
polypeptide (PACAP), dapat berperan dalam
patogenesis disfungsi platelet pada INS
China
sel endotel yang beredar dan faktor
Willebrand
DIAGNOSTIK
Tanda dan gejala TED termasuk ekstremitas yang nyeri dan
bengkak pada kasus trombosis vena dan / atau gangguan
respiratori pada kasus pulmonary emboli (PE)
Nyeri kepala atau gangguan visual mungkin mencerminkan
trombosis sagittal sinus thrombosis
Ultrasonografi doppler digunakan sebagai pencitraan lini
pertama untuk dugaan trombosis vena, namun jika hasil
suboptimal dapat menggunakan magnetic resonance
venography
Computerised tomography pulmonary angiography (CTPA)
adalah pilihan bagi pasien dengan dugaan klinis PE
CTPA sekarang dianggap lebih unggul daripada pemindaian
ventilasi-perfusi untuk diagnosis PE karena sensitivitas yang
serupa namun spesifisitasnya tinggi
Cont
Tes laboratorium standar pada anak dengan TED yang
terbukti ataupun suspek harus mencakup jumlah
trombosit, prothrombin time, activated partial thromboplastin
time, thrombin time, fibrinogen dan D-dimer kuantitatif
Pengukuran AT diperlukan pada kasus yang parah atau
pada anak-anak yang tidak sesuai dengan terapi
antikoagulan
PENCEGAHAN PRIMER
Beberapa penulis telah mengusulkan aspirin sebagai
penggunaan profilaksis pada pasien [115], klinisi harus
berhati-hati terhadap potensi acute kidney injury yang
terkait dengan obat antiinflamasi nonsteroid
IAP menyatakan bahwa tidak ada peran untuk pengobatan
profilaksis dengan menggunakan antikoagulan pada anak-
anak dengan INS
Panduan dari France menyarankan bahwa anak-anak
dengan fenotipe penyakit yang lebih parah dapat
dipertimbangkan untuk profilaksis dengan aspirin atau
lowmolecular weight heparin (LMWH)
CONT
Sebuah penelitian retrospektif menyarankan bahwa terapi
statin dapat menurunkan risiko untuk tromboemboli vena
(VTE) pada orang dewasa dengan INS
AAP merekomendasikan bahwa selama penyakit kondisi
aktif dan peningkatan risiko tromboembolik, anak-anak
harus tetap melanjutkan aktivitas fisik dan menghindari
istirahat di tempat tidur
PENGOBATAN
Pedoman ACCP menyatakan bahwa anak dengan VTE
pertama kali harus mendapatkan antikoagulan minimal 3
sampai 6 bulan pertama
Pada anak-anak, biasanya dimulai dengan LMWH dan
diberikan sesuai dengan berat dan usia anak
Warfarin diberikan untuk pengobatan jangka waktu yang
lama dan perlu perhatian khusus pada penderita renal
dysfunction karena warfarin dieksresikan melalui ginjal
Penggunaan streptokinase yang efektif dan aman dan
aktivator plasminogen jaringan untuk kasus yang parah
telah didokumentasikan pada anak-anak dengan INS.
EDEMA
Tanda dan gejala yang terkait dengan keadaan oedematous
hypovolaemic termasuk takikardia, sakit perut, akral
dingin, oliguria dan hipotensi
Edema adalah ciri utama INS dan dapat menyebabkan
kendala pernapasan dan fungsional
PENANGANAN EDEMA
Edema ringan sering dapat dikelola dengan restriksi cairan
sampa dua pertiga dosis pemeliharaan dan diet restriksi
sodium sampai < 2 mEq / kg / hari
Edema yang parah dan simtomatik mungkin memerlukan
penanganan farmakologis, termasuk diuretik loop, diuretik
thiazide dan / atau larutan albumin 20-25%
Penilaian hati-hati terhadap status volume intravaskular pasien
penting sebelum memulai infus albumin Bila dibutuhkan
infus albumin, volume cairan harus dihitung berdasarkan berat
'kering' daripada berat anoedematous.
Cairan albumin kemungkinan lebih bermanfaat pada anak-anak
dengan INS yang mengalami hipoalbuminemia berat (<20 g / L).
PENELITIAN mengkaji penggunaan ekskresi fraksional natrium
(FeNa) pada 30 anak-anak dengan INS yang dirawat di
TAHUN rumah sakit dengan edema. Dalam penelitian ini, sepuluh
dari 11 pasien dengan nilai FeNa> 0,2% berhasil diobati
2009 dengan terapi diuretik saja (furosemida oral dan
spironolactone intravena)