Slide Efusi Pleura
Slide Efusi Pleura
sering di Indonesia)
Penyakit primer pada pleura
- Trauma
- Infark paru
- tuberkulosis
Efusi transudat atau eksudat dapat dibedakan
menurut perbandingan jumlah laktat dehidrogenase
(LDH) dan protein yang terdapat di dalam cairan
pleura dan serum. Efusi pleura eksudatif memenuhi
setidaknya salah satu dari ketiga kriteria berikut,
sementara transudatif tidak sama sekali memenuhi
kriteria ini:
Perbandingan kadar protein cairan pleura/protein
serum > 0,5
Perbandingan kadar LDH cairan pleura/LDH serum >
0.6
Kadar LDH cairan pleura > 2/3 kadar normal
tertinggi serum (>200)
Perbedaan transudat dan eksudat
1. Sesak nafas
2. Rasa berat pada dada
3. Berat badan menurun pada neoplasma
4. Batuk berdarah pada karsinoma bronchus atau
metastasis
5. Demam subfebris pada TBC, demam menggigil
pada empiema
6. Ascites pada sirosis hepatis
a. Anamnesa keluhan pada gejala klinis
b. Pemeriksaan fisik didapatkan (pada sisi yang sakit)
*cairan pleura <300 cc tidak ada tanda2 fisik
* >500 cc penurunan pergerakan hemitoraks
yang sakit, fremitus dan suara
napas melemah
* >1000 cc dada cembung dan egofoni
* >2000 cc suara napas melemah atau
menurun, mungkin menghilang
sama sekali dan mediastinum
terdorong kearah paru yang sehat
c. Rontgen thoraks
d. Pemeriksaan Laboratorium
Efusi Pleura
haemorhagic
Hematotoraks,
Empyema
Chylotoraks, Chiliform
Lakukan pengobatan yang adekuat pada
penyakit-penyakit dasarnya yang dapat
menimbulkan efusi pleura. Merujuk penderita ke
rumah sakit yang lebih lengkap bila diagnosa
kausal belum dapat ditegakkan.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk menentukan
dan mengobati penyakit dasarnya misalnya biopsi
pleura , bronkoskopi, torakotomi, dan torakoskopi.
Efusi pleura maligna memiliki prognosis jelek
TERIMA KASIH