Anda di halaman 1dari 18

Dapat menjelaskan tujuan eksperimen

Dapat menentukan alasan pemilihan hewan uji


Dapat menjelaskan alasan pemilihan bahan uji
Dapat menjelaskan pengaruh interaksi obat
(agonis-antagonis) pada aktivitas obat
(histamin-antihistamin)
Tujuan Eksperimen

Dapat melakukan eksperimen uji efek


antagonis obat (histamin-antihistamin)
dengan hewan uji marmot
Memahami aksi obat antihistamin pada
eksperimen pada otot polos usus marmot
Hewan Uji MARMOT

-Sensitifitas usus halus marmot tinggi


terhadap pengaruh pemberian uji
-Mudah diamati
-Sehat
-Bobot badan 300-400 gram
-Naif atau belum pernah mengalami
perlakuan
Alat Praktikum
Bahan Uji
Histamin
Histamin digunakan sebagai penginduksi konstraksi
otot polos, karena histamin adalah senyawa yang dapat
meningkatkan tonus usus halus melalui aktivasi
reseptor H1.
Antihistamin-H1 Difenhidramin HCL.
Obat ini bersifat antagonis kompetitif dengan histamin
pada reseptor histeminergik-H1, dengan demikian efek
konstraksi otot polos ileum akan hilang.
Tyrode
Tyrode adalah larutan buffer fisiologis yang berfungsi
agar organ terisolasi tetap hidup dan tahan lama.
Bentuk Sediaan

Larutan
Parameter Uji

Kontraksi (frekwensi dan


kekuatan kontraksi) otot
polos usus halus marmot
Metode

1. Persiapan sarana dan prasarana laboratorium


sebagai tempat pelaksanaan eksperimen.
2. Prosedur eksperimen.
3. Pemilihan hewan uji.
4. Pemilihan stimulus dan penentuan parameter
uji.
5. Cara pengumpulan data.
6. Metode evaluasi data dan kesimpulan.
Langkah 1

Mula-mula marmut dipuasakan makan dan minum selama


6-8 jam. Kemudian dikorbankan dengan cara disembelih
dan perutnya dibuka untuk segera diambil usus halusnya

Langkah 2

Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan seperti Kimograph


Universal Models, kertas grafik Harvard aparatus, Ltd (Chart no
505), Magnus constant Temperature Bath type DSK 3911, Neraca
analitik, Termometer, Alat bedah, Spuit injeksi, Kain flanel, Pisau
Langkah 3
Usus halus dipotong kira-kira sepanjang 2-3 cm. isi usus
dan lemak dibersihkan. Potongan usus dimasukkan ke
dalam larutan tyrode.

Langkah 4
Selanjutnya ujung yang satu diikat dengan kait yang
terdapat dalam tabung tengah organbath sedangkan ujung
yang lain diikat padaa alat pengumpil jarum penulis pada
alat kimograph.

Langkah 5
Mula-mula tonus diberi histamin, yang berfungsi sebagai
agonis reseptor histamik dan diamati perubahan tonusnya.
Langkah 6
Setelah grafik stabil kemudian diberi difenhidramin-H1 lain
sebanyak 1-2 ml, yang bekerja sebagai antagonis reseptor
histamik dan diamati tonusnya.

Langkah 7 Langkah 9
Setelah dilakukan preparasi usus Masing-masing hewan
dan uji stabilitasnya, maka dipuasakan makan dan
selanjutnya dilakukan pengujian minum 6-8 jam, agara
efek obat antihistamin pada ususnya kososng.
marmot.

Langkah 8
Marmot dibagi dalam 2
keklompok yaitu kelompok
kontrol dan kelompok uji.
Langkah 10
Kemudian marmot dikorbankan dengan cara
Langkah 11 dislokasi atau bagian kepalanya dihantamkan
Potongan ileum yang kepada benda keras. Bagaian perut dibuka untuk Langkah 12
sudah diisolasi dari tubuh diambil usus ileumnya. Selanjutnya ditambhakan
marmot dipotong dengan histamin. Dosis histamin
panjang 2-3 cm. potongan yang dapat digunakan
ileum dikaitkan pada adalah 0,1; 0,2; 0,3; 1; 3;
organbath yang telah diisi 10; dan 30g/ml, secara
dengan larutan tyrode, kumulatif. Setelah
kemudian diamati penambahan satu dosis
konstraksinya smpai histamin maka ditunggu 2-
didapat kondisi yang stabil 3 menit hingga terjadi
( 1 menit). kontraksi maksimum.

Langkah 13
Untuk mengamati efek pada dosis berikunya maka organ usus terlebih dahulu dibilas
berkali-kali dengan larutan tyrode, agar bebas dari histamin sebelumya. Pencucian
sebaiknya dilakukan 2 kali.
Langkah 14
Selanjutnya dibiarkan selama 30-45 menit agar
kontraksi usus kembali normal.

Langkah 15
Setelah itu, dapat ditambahkan antagonis histamin 5-10 g/ml seperti
cimetidin. Kemudian ditunggu 20 menit agar terjadi kontak obat dengan
jaringan. Antagonis histamin dapat ditambahkan berulang-ulang hingga
diperoleh efek yang dikehendaki.

Langkah 16
Kontraksi yang terjadi dicatat, dibadingkan efeknya sebelum dan
setelah diberi bahan obat, dalam hal ini difenhidramin-HCL.
Disiapkan hewan uji marmot sebanyak 3 grup masing
masing 3 ekor
Masing masing hewan dipuasakan makan dan minum
selama 6-8 jam

Kontrol (tyrode) Uji I (histamin) Uji II (difenhidramin-


HCL)

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah


1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 2 3 1 2 3

Catat berapa kontraksi otot polos nya : frekuensi berapa dan amplitudo nya
berapa lalu beri keterangan
Perlakuan Hewan Kontraksi otot polos Keterangan
Kontrol No Replikasi Frekuensi Kekuatan
1 1
2
3
2 1
2
3
Uji I 1 1
2
3
2 1
2
3
Perlakuan Hewan Kontraksi otot polos Keterangan
No Replikasi Frekuensi Kekuatan
Uji II 1 1
2
3
2 1
2
3

Anda mungkin juga menyukai