Anda di halaman 1dari 28

PRESENTASI UPAYA

PENURUNAN INSIDENS
MASALAH PENYAKIT
HIPERTENSI DI LINGKUNGAN
RT 01 08 RW 01 KEL.
WARAKAS
PERIODE APRIL- MEI 2017

Dr.Nadya Hasnanda, dr. Aulia Ayu Hartini

dr. Jenia Andromi, dr. Dyana P. Utami


LATAR BELAKANG
Hipertensi Silent killer
Prevalensi di Indonesia 26,5% menderita hipertensi
Prevalensi hipertensi di RW 01 Kel. Warakas 91 orang
Hanya 37 pasien yang terkontrol, 54 orang penderita
hipertensi tidak terkontrol
RUMUSAN MASALAH
Tingginya prevalensi penderita hipertensi tidak terkontrol
di Kelurahan Warakas
Rendahnya angka kontrol hipertensi pada penderita
hipertensi di kelurahan Warakas
Ketidakpiawaian warga dalam menerapkan modifikasi gaya
hidup sebagai tatalaksana penyakit hipertensi yang
komprehensif
TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan warga RT 01 RT 08 RW 01
kelurahan Warakas mengenai hipertensi dan cara
penanggulangannya.
Mengupayakan kemandirian sumber daya masyarakat kelurahan
Warakas dalam penatalaksanaan hipertensi di lingkungan
rumah dan sekitarnya.
Membiasakan penderita hipertensi di RT 01 - RT 08 RW 01
Kelurahan Warakas untuk menjalani modifikasi gaya hidup
sesuai terapi komprehensif bagi hipertensi.
Membina warga RT 01 - RT 08 RW 01 Kelurahan Warakas
penderita hipertensi dan keluarganya untuk memeriksakan
kesehatan secara teratur di pusat kesehatan masyarakat
MANFAAT BAGI PUSKESMAS
Menjadi salah satu program unggulan puskesmas dalam
masalah hipertensi.
Menurunkan angka penderita hipertensi yang tidak
terkontrol di RT 01-08 RW 01 Kel. Warakas
Menjadi sumber masukan bagi Puskesmas dalam upaya
penanganan pasien yang menderita hipertensi, serta
pencegahan pada pasien lainnya agar dapat terjadi
penurunan angka kejadian penderita hipertensi.
MANFAAT BAGI MASYARAKAT
Meningkatkan kesadaran pasien hipertensi di RT 01-08
RW 01 mengenai pentingnya kontrol rutin.
Mendapatkan pengetahuan tentang hipertensi.
Sebagai sumber informasi bagi para warga untuk
menurunkan insidens terjadinya hipertensi.
SEKILAS TENTANG HIPERTENSI
Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah sistolik
seseorang lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah
diastoliknya lebih dari 90 mmHg.
Komplikasi dari hipertensi termasuk rusaknya organ
tubuh seperti jantung, mata, ginjal, otak, dan pembuluh
darah besar.
Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk penyakit
serebrovaskular (stroke, transient ischemic attack), penyakit
arteri koroner (infark miokard, angina), gagal ginjal,
dementia, dan atrial fibrilasi.
SEKILAS TENTANG HIPERTENSI
Modifikasi gaya hidup yang
penting yang terlihat
menurunkan tekanan darah
adalah mengurangi berat badan
untuk individu yang obes atau
gemuk; mengadopsi pola makan
DASH (Dietary Approach to Stop
Hypertension) yang kaya akan
kalium dan kalsium.
Diet rendah natrium dan aktifitas
fisik.
Pada sejumlah pasien dengan
pengontrolan tekanan darah
cukup baik dengan terapi satu
obat antihipertensi; mengurangi
garam dan berat badan dapat
membebaskan pasien dari
menggunakan obat
IDENTIFIKASI MASALAH DAN
METODE
PROFIL KOMUNITAS UMUM
Hasil pendataan penduduk RW 01
bulan Desember 2016 Januari
2017 di RW 001 terdapat sekitar
1570 penduduk (766 laki-laki dan
809 perempuan) yang terbagi
dalam 450 KK
DATA EPIDEMIOLOGI
652 288

952
973 ISPA
1055 Peny otot dan jar
Hipertensi
1490
11048
Penyebab Kematian di PKL Warakas
Gastritis
Peny kulitTahun
alergi 2016
2480 18 Peny kulit infeksi
18 Diare
16 DM
14 Peny jantung
2817
12 11
10 Peny susunan syaraf
10
3458
8
6 5
4
4 3
2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1

0
PREVALENSI HIPERTENSI RW 001
Warga Penderita Hipertensi
7,66%

Hipertensi
Tidak Hipertensi

92,34%

Penderita Hipertensi RW 001 Kelurahan


Warakas

40,66%

Terkontrol
59,34%
Tidak terkontrol
IDENTIFIKASI MASALAH DENGAN
PARADIGMA BLUM
IDENTIFIKASI MASALAH
PENYEBAB DAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
AKAR MASALAH PENYEBAB
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

No. Akar Penyebab Masalah U S G Total

1 Metode penegakan diagnosis hipertensi 3 3 3 9

Pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang masih rendah


2 mengenai hipertensi 5 4 5 14

3 Pengetahuan kader mengenai hipertensi masih kurang 5 4 4 13

4 Masyarakat tidak mengerti kapan seseorang harus rutin kontrol 4 5 4 14

Masyarakat tidak mengerti mengenai pola hidup yang baik pada


5 penyakit hipertensi. 5 5 4 14
Untuk permasalahan ketidaktahuan mengenai pola hidup
yang baik bagi penyakit hipertensi, maka akan
diperkenalkan pola makan rendah garam bagi penderita
hipertensi sebagai salah satu modalitas dalam modifikasi
gaya hidup penyakit hipertensi, terutama pada penderita
hipertensi yang tidak terkontrol yang menempati
prosentase lebih tinggi dibanding yang terkontrol.
PERENCANAAN INTERVENSI
UPAYA PENGATURAN POLA
MAKAN RENDAH GARAM BAGI
PENDERITA HIPERTENSI DI RT
01 RT 08 RW 01 KELURAHAN
WARAKAS KECAMATAN
TANJUNG PRIOK

PERIODE APRIL MEI 2017

dr. Nadya Hasnanda


UPAYA PENGATURAN POLA MAKAN
RENDAH GARAM

Perencanaan intervensi
PELAKSANAAN INTERVENSI
FLOWCHART KEGIATAN

Berdiskusi dengan kepala


puskesmas serta menganalisis Menyusun rencana intervensi Meminta izin kepala
data epidemiologi mengenai berupa penyuluhan kepada puskesmas, pembimbing, dan
Mencari Data tingginya peningkatan kader RT 01-08 RW 01 kepala RW 01 Kelurahan
prevalensi di kelurahan Kelurahan warakas. Warakas.
warakas.

sosialisasi program dan


Survei lokasi yang akan kunjungan ke rumah penderita
pemberian plastik takar ke
dijadikan tempat penyuluhan hipertensi tidak terkontrol RT
penderita hipertensi tidak Monitoring.
kader RT01-08 RW01 01-08 RW 01 Kelurahan
terkontrol di RT 01-08 RW 01
Kelurahan Warakas. Warakas.
Kelurahan Warakas.

Input dan pengelolahan Lapor kepala puskesmas


Evaluasi
data hasil intervensi dam pembimbing.
Monitoring
Memperkenalkan program pola makan rendah garam kepada penderita
hipertensi tidak terkontrol
PLAN

Sosialisasi program
pemberian plastik takar untuk diisi garam 1/2 sendok teh dan gula 2 sendok makan
DO Monitoring 1 kali setiap minggu di bulan April 2017

jumlah peserta 8 orang


kepatuhan aplikasi metode pembatasan konsumsi garam
CHECK

Memberikan penyuluhan mengenai pola makan rendah garam yang baik untuk hipertensi
monitoring 1 kali setiap bulan
ACT memeriksa tekanan darah setiap penderita hipertensi tidak terkontrol
HASIL INTERVENSI

Rincian Hasil Intervensi


EVALUASI
Evaluasi dilakukan berdasarkan pendekatan sistem :

HASIL
EVALUASI
SIMPULAN
Penerapan program pembatasan konsumsi garam dapur
sebanyak sendok teh sehari dapat dilakukan penderita
untuk membiasakan diri dengan salah satu metode
tatalaksana komprehensif untuk hipertensi yaitu
mengurangi konsumsi garam dapur.
Intervensi ini juga dapat membantu menurunkan angka
hipertensi tidak terkontrol menjadi terkontrol dan
menjadi bantuan dalam membiasakan penderita dalam
modifikasi gaya hidup yang baik untuk penderita
hipertensi.
SARAN
Warga Penderita Hipertensi Tidak Terkontrol

Untuk Petugas Kesehatan


LAMPIRAN KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai