Anda di halaman 1dari 11

Sektor kesehatan memegang peranan

penting dalam upaya


penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
, melalui upaya Pencegahan (Promotif da
n Preventif), sertaupaya pemberantasan
(Kuratif dan Rehabilitasi)
kasus peredaran dan penyalahgunaan
narkoba semakin marak saja. Bukan hanya
kasus ini marak di ibukota melaikan hingga di
kota-kota lain di Indonesia. Tidak
memandang dari status sosial mana dia
berada, tidak melihat latar belakang
keluarga baik-baik ataukah berantakan, tidak
memandang dari daerah mana dia berasal.
Orang-orang yang menjadi korban
ketergantungan narkoba semakin beragam
dan meningkat dari tahun ke tahun.
Sudah semestinya semua elemen bangsa
memiliki kesadaran moral dalam upaya
penanggulangan bahaya narkoba ini. Dalam
hal ini, unsure-unsur kesehatan merupakan
pihak yang paling dekat, termasuk seorang
bidan. Namun, kemudian akan muncul suatu
titik kabur dalam masalah ini, terutama
mengenai ruang lingkup peranan seorang
bidan dalam membantu penanggulangan
narkoba.
Dr. Hassan Syamsi Pasya dalam bukunya yang
berjudul Hamasa fi Udzun Syb (Bisikan di
Telinga Pemuda) menjelaskan bahwa jenis
narkoba yang paling berbahaya adalah jenis
narkotika yang menyebabkan ketagihan
mental maupun organik, seperti opium dan
derivasi turunannya.
Dalam upaya penanggulangan tersebut, dibutuhkan
peran dari segala pihak, termasuk seorang tenaga
kesehatan. Tenaga kesehatan adalah elemen yang
memiliki ikatan emosinal dengan kesehatan ibu dan
anak. Dari aspek inilah seorang bidan dapat
menjalankan peranannya. Apa lagi dalam perspektif
profesi modern, kebidanan tidak hanya memiliki objek
kajian dalam hal kesehatan ibu dan anak, tetapi juga
kesehatan bangsa dan Negara termasuk semua elemen
yang ada di dalamnya.
Upaya pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan melalui
tindakan persuatif maupun tindakan-tindakan lain
yang sifatnya rehabilitasi dan pemberian efek jera.
Peran seorang tenaga kesehatan dalam
penanggulangan penyalahgunaan narkoba akan
lebih cenderung pada tindakan persuatif, terutama
di kalangan ibu, anak dan remaja.
Seorang tenaga kesehatan juga dapat memutus
mata rantai penyalahgunaan narkoba dalam
masyarakat melalui suatu komunikasi massa yang
melibatkan seluruh elemen masyarakat, tidak hanya
terbatas pada seorang ibu. Bagaimanapun juga
upaya preventif adalah hal yang sangat tepat.
Apalagi dampak penyalahgunaan narkoba ini dapat
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Upaya memberikan gambaran mengenai dampak
penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat juga
efektif diberikan kepada kaum remaja. Secara
perspektif profesi, remaja memang berada diluar
profesi seorang tenaga kesehatan, tetapi secara kode
etik dan tanggung jawab moral, remaja adalah objek
kajian bagi seorang bidan karena kesalahan yang
dilakukan seseorang ketika berada pada masa remaja
sebagian besar akan diperoleh dalam waktu-waktu yang
mendatang
Selain tindakan-tindakan persuatif, seorang bidan
juga dapat terlibat dalam hal rehabilitasi pengguna
narkoba. Dalam tindakan rehabilitasi tersebut,
seorang bidan dapat menyisipkan ide profesi
mereka kepada objek rehabilitasi sehingga ketika
mereka kembali ke masyarakat, mereka telah
memiliki pengetahuan dasar mengenai dampak
penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan,
terutama yang menyangkut kesehatan keluarga.
Selain sebagai pengetahuan dasar, diharapkan
mereka juga dapat berperan aktif untuk
menyampaikan informasi yang telah mereka peroleh
kepada masyarakat secara umum.

Anda mungkin juga menyukai