2017 Tujuan 1. Mampu melakukan pemeriksaan sperma secara makroskopik dan mikroskopik 2. Mampu menganalisa hasil pemeriksaan spermatozoa (makroskopik dan mikroskopik) 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mampu mempengaruhi hasil pemeriksaan spermatozoa Spermiogenesis
Fase Golgi, Fase Tutup, Fase Akrosom, Fase Pematangan
KUALITAS SPERMA Makroskopik Mikroskopik 1. Volume (1,5 ml/ejakulat) 1. Konsentrasi (15 juta/ml) 2. Viskositas ( vikositas tidak normal 2. Motilitas (motil 40%; progresif 32%) akan terbentuk seperti benang panjang >2 cm) 3. Viabilitas (58%)
3. pH (7,2 - 8,2) 4. Morfologi (30% normal)
5. Leukosit (<106) Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Sperma 1. Koleksi sampel sperma (koleksi ke 1, 2 atau 3 dst) 2. Aktivitas kelenjar aksesori seks 3. Waktu sejak aktivitas seksual terakhir 4. Periode abstinesia seksualis (dipengaruhi umur dan kualitas sperma) 5. Ukuran testis (mempengaruhi jumlah sperma tiap ejakulasi) TAHAPAN PEMERIKSAAN SEMEN 5 menit pertama Tempatkan/siapkan wadah penampung semen dalam inkubator 37o C untuk lequefasi. Antara 30-60 menit Pemeriksaan Liquefasi dan warna, volum, pH, pengamatan mikroskopik, vitalitas, konsentrasi, jumlah, Uji MAR, Uji Peroksidase positive (jika ditemukan round cells), penyiapan immunobed test (jika dibutuhkan), sentrifugasi sperma (jika akan dilakukan uji biokimia). Setelah 3 jam Pemeriksaan mikrobiologi jika diperlukan Setelah 4 jam Pengecatan sperma untuk pengecatan morfologi Setelah beberapa hari (disimpan dalam freezer) Uji indirect immunobedtest (jika dibutuhkan), Pengujian marker kelenjar aksesori (jika dibutuhkan). ALAT DAN BAHAN Bahan Alat 1. Sperma/semen pria 1. Gelas Ukur 10 ml 2. Larutan george 2. Indikator pH 3. Larutan negrosin-Eosin 3. Pipet tetes 4. Metanol 4. Micropipet 5. Larutan Giemsa 5. Mikroskop cahaya 6. Aquadest 6. Bilik hitung 7. Deck glass Pengamatan Kualitas Makroskopis Liquefasi Amati liquefasi sperma pada suhu ruangan, normalnya 15 menit. Viskositas semen aspirasi semen dengan pipet diameter 1.5 mm, teteskan searah gravitasi. Normal : jk semen masih tersisa dalam pipet dan tidak terbentuk benang >2 cm. Warna Normal : homogen, putih abu-abu cerah; Tdk normal : merah coklat (haemospermia), sangat cerah( konsentrasi rendah), kuning (menderita penyakit kuning atau mengkonsumsi obat) Bau Semen Dengan membaui. Normal : bau khas Volume Tuangkan semua semen dalam gelas ukur, ukur volume. Jika <1 ml: obstruksi duktus, atau gangguan kongenital Jika >5 ml: kemungkinan konsentrasi rendah pH Ukur pH setelah masa liquefasi (30 menit), dengan kertas pH. Pengamatan Motilitas Sperma PR : Progresif NP : Non Progresif Teteskan 10 l semen pada object glass dan tutup dengan deck glass IM : Immotil
Amati dengan mikroskop perbesara 400x Presentase :
Total Motility : PR+NP Hitung pada 200 sel sperma 100= ....% , normal 40% 200 Progresif Motility: PR 100 = ....% ----32%, normal 32% 200 Viabilitas Spermatozoa Dark Pink/Red: Mati (membran rusak) Teteskan semen dan pewarna Eosin- Negrosin 1:1 putih atau pink cerah: (hidup) Amati dengan mikroskop perbesara 400x Presentase : Hitung presentase sel sperma yang hidup Total Viabilitas:
x 100
Morfologi Spermatozoa Ambil semen dengan pipet, teteskan pada kaca objek
Buat sediaan apus dengan
menggesekkan kaca objek lain keringkan
Fiksasi dengan Methanol 96% selama 5
menit Amati Morfologi. Warnai dengan pewarna Giemsa (30 Standar Normal: 30% menit). Bilas dengan air mengalir, keringkan pada suhu ruang. Presentase Morfologi normal :
Amati dengan mikroskop Perbesaran x 100 =.......% 1000 x + Minyak emersi Abnormalitas Sperma Perhitungan Konsentrasi Sperma Tetesi semen dengan eosin Hasil = (1:1) ambil dengan mikropipet dan teteskan pada bilik hitung 15 juta sperma/ml Normal <15 juta sperma/ml Oligospermia Tutup dengan deck glass dan amati dengan mikroskop Tidak ditemukan Azoospermia perbesaran 400 kali.
Hitung pada bilik hitung eritrosit,
lakukan pada 5 kotak sedang
Hitung hasil perhitungan sperma
Keterangan = n = jumlah spermatozoa p = pengenceran v = volume bilik hitung eritrosit