Kel 2, Etika Lingkungan Hidup
Kel 2, Etika Lingkungan Hidup
KELOMPOK 2 :
Secara luas, etika dipahami sebagai pedoman bagaimana manusia harus hidup
dan bertindak sebagai orang baik. Etika memberi petunjuk, orientasi, dan arah
bagaimana harus hidup secara baik sebagai manusia. Etika lingkungan hidup
berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam dan juga relasi di antara
semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang
mempunyai dampak pada alam, dan antara manusia dengan makhluk hidup
yang lain atau dengan alam secara keseluruhan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika
lingkungan sebagai berikut:
a. Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga
perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
b. Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk
menjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
c. Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan
energi.
d. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk
makhluk hidup yang lain.
2. JENIS JENIS ETIKA LINGKUNGAN
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya
dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dangkal dan etika Ekologi Dalam.
a. Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia,
yang bersifat antroposentris. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki
pandangan bahwa alam hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
Teori ini bersifat instrumentalik dan egois sehingga teori ini dianggap sebagai
sebuah etika lingkungan yang dangkal dan sempit (Shallow environmental ethics).
Teori ini menyebabkan manusia mengeksploitasi dan menguras alam semesta
demi memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya dan tidak peduli terhadap
alam.
Biosentrisme
Biosentrisme adalah suatu pandangan yang menempatkan alam sebagai yang
mempunyai nilai dalam dirinya sendiri, lepas dari kepentingan manusia.
Biosentrisme menolak antroposentrisme. Teori biosentrisme berpandangan bahwa
mahluk hidup bukan hanya manusia saja, ada banyak hal dan jenis mahluk
hidup yang memiliki kehidupan.
Yang menjadi pusat perhatian dalam teori ini adalah kehidupan, maka secara
moral berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan dimuka bumi ini mempunyai nilai
moral yang sama, sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.
Ekosentrisme
Ekosentrisme memandang makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup
(abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya. Etika diperluas untuk
mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak.
Menurut ekosentrisme, hal yang paling penting adalah tetap bertahannya semua
yang hidup dan yang tidak hidup sebagai komponen ekosistem yang sehat.
Setiap individu dalam ekosistem diyakini terkait satu dengan yang lain secara
mutual. Keseluruhan organisme saling membutuhkan, saling menopang dan
saling memerlukan. etika ini mengusahakan keseimbangan antara kepentingan
individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.
PRINSIP PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Sebagai pegangan dan tuntunan bagi prilaku kita dalam berhadapan
dengan alam , terdapat beberapa prinsip etika lingkungan yaitu :
Sikap hormat terhadap alam
Prinsip solidaritas
Prinsip No Harm
Prinsip keadilan
Prinsip demokrasi