Anda di halaman 1dari 13

ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

KELOMPOK 2 :

Richard Norman S (7143342031)


Riva Riveliyanti (7143342032)
Yolanda (7143342041)
ETIKA LINGKUNGAN

1. Makna Etika Lingkungan


Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan.
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu Ethos > adat istiadat atau
kebiasaan.
Ada tiga teori pengertian etika :
- Etika Deontologi : suatu tindakan dinilai baik atau buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.
- Etika Teologi : baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan
atau akibat suatu tindakan.
- Etika Keutamaan : mengutamakan pengembangan karakter moral
pada diri setiap orang.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk
hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Secara luas, etika dipahami sebagai pedoman bagaimana manusia harus hidup
dan bertindak sebagai orang baik. Etika memberi petunjuk, orientasi, dan arah
bagaimana harus hidup secara baik sebagai manusia. Etika lingkungan hidup
berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam dan juga relasi di antara
semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang
mempunyai dampak pada alam, dan antara manusia dengan makhluk hidup
yang lain atau dengan alam secara keseluruhan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika
lingkungan sebagai berikut:
a. Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga
perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
b. Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk
menjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
c. Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan
energi.
d. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk
makhluk hidup yang lain.
2. JENIS JENIS ETIKA LINGKUNGAN
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya
dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dangkal dan etika Ekologi Dalam.
a. Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia,
yang bersifat antroposentris. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki
pandangan bahwa alam hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :

Manusia terpisah dari alam.


Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung
jawab manusia.
Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.

Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.

Norma utama adalah untung rugi.

Mengutamakan rencana jangka pendek.

Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di


negara miskin.
Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi
b. etika ekologi dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat
pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling
menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama.

Etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :


Manusia adalah bagian dari alam.
Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak
boleh diperlakukan sewenang-wenang.
Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-
wenang.
Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk. Alam harus dilestarikan dan tidak
dikuasai.
Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
Menghargai dan memelihara tata alam.
Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem
mengambil sambil memelihara.
Teori Etika Lingkungan
Antroposentrisme

Antroposentrisme (antropos = manusia) adalah suatu pandangan yang


menempatkan manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Pandangan ini
berisi pemikiran bahwa segala kebijakan yang diambil mengenai lingkungan
hidup harus dinilai berdasarkan manusia dan kepentingannya. Jadi, pusat
pemikirannya adalah manusia. Alam dilihat hanya sebagai obyek, alat dan sarana
bagi pemenuhan kebutuhan kebutuhan dan kepentingan manusia.

Teori ini bersifat instrumentalik dan egois sehingga teori ini dianggap sebagai
sebuah etika lingkungan yang dangkal dan sempit (Shallow environmental ethics).
Teori ini menyebabkan manusia mengeksploitasi dan menguras alam semesta
demi memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya dan tidak peduli terhadap
alam.
Biosentrisme
Biosentrisme adalah suatu pandangan yang menempatkan alam sebagai yang
mempunyai nilai dalam dirinya sendiri, lepas dari kepentingan manusia.
Biosentrisme menolak antroposentrisme. Teori biosentrisme berpandangan bahwa
mahluk hidup bukan hanya manusia saja, ada banyak hal dan jenis mahluk
hidup yang memiliki kehidupan.

Yang menjadi pusat perhatian dalam teori ini adalah kehidupan, maka secara
moral berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan dimuka bumi ini mempunyai nilai
moral yang sama, sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.
Ekosentrisme
Ekosentrisme memandang makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup
(abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya. Etika diperluas untuk
mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak.
Menurut ekosentrisme, hal yang paling penting adalah tetap bertahannya semua
yang hidup dan yang tidak hidup sebagai komponen ekosistem yang sehat.

Setiap individu dalam ekosistem diyakini terkait satu dengan yang lain secara
mutual. Keseluruhan organisme saling membutuhkan, saling menopang dan
saling memerlukan. etika ini mengusahakan keseimbangan antara kepentingan
individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.
PRINSIP PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Sebagai pegangan dan tuntunan bagi prilaku kita dalam berhadapan
dengan alam , terdapat beberapa prinsip etika lingkungan yaitu :
Sikap hormat terhadap alam

Prinsip tanggung jawab

Prinsip solidaritas

Prinsip kasih sayang dan kepedulian

Prinsip No Harm

Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam

Prinsip keadilan

Prinsip demokrasi

Prinsip integritas moral


UNDANG-UNDANG TENTANG ETIKA
LINGKUNGAN HIDUP
Undang-undang tentang lingkungan hidup terdapat pada UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP.
Pada bab X dibahas tentang hak, kewajiban, dan larangan tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
Bagian pertama membahas tentang hak dan bagian kedua membahas tentang kewajiban yaitu:
Pasal 67
Pasal 68
Bagian ketiga menjelaskan tentang larangan yaitu:
Pasal 69
Pada bab XII dibahas tentang pengawasan dan sanksi administratif.
Pada bagian pertama dibahas tentang pengawasannya. Kemudian pada bagian kedua dibahas
tentang sanksi administratif yaitu:
Pasal 76
Pasal 77
Pasal 78
Pasal 79
Pasal 80
Pasal 81
Pasal 82
Pasal 83
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai