Anda di halaman 1dari 39

Jangan Malas Dong, Bessy

Pemicu 2B Blok Endokrin

KELOMPOK 9
Kelompok 9
No Nama NIM Peran

1 Edward Adisaputra Atmodjo 405070139 Ketua

2 David Santoso 405070074 Sekretaris

3 Yuliana Starsia 405070021 Anggota

4 Franz Welly 405070059 Anggota

5 Lusia Christina 405070073 Anggota

6 Saskia Prathana 405070088 Anggota

7 Ronald Yulianto 405070110 Anggota

8 Shandy 405070149 Anggota

9 Puspita Permata Sari 405070150 Anggota

10 Diah Permata Sari 405070156 Anggota

11 Rendy Christian Manurung 405070159 Anggota

12 Fracella Putri 405070160 Anggota

13 Jessica Purnamasari 405070165 Anggota

Fasilitator : Dr. Krishna Lestadi


Skenario
Bessy, anak perempuan usia 7 tahun dilaporkan sering mengantuk di kelas.
Nilai ulangannya semakin banyak tertinggal, karena sebelumnya ia tergolong
anak yang lamban menangkap pelajaran. Ia juga kurang berminat untuk
bermain dengan teman-temannya. Ibu gurunya mulai khawatir dengan
kondisi kesehatan Bessy. Akhir-akhir ini Bessy memang tidak cukup tidur di
malam hari karena gelisah. Ia biasa mengorok saat tidur, dan belakangan ini
ia sering mengalami obstructive sleep apnea yang memaksanya bangun
untuk mengatur napas. Karena mudah terengah-engah, kamar tidur Bessy
sudah dipindahkan dari lantai atas ke bawah. Tidak seperti kedua orang
tuanya, yang berpostur langsing, sejak kecil Bessy bertubuh gemuk.
Kegemarannya akan ice cream dan fast food, serta kebiasaan menonton
televisi sambil mengonsumsi camilan manis-manis makin membuat pipinya
bertambah tembem, dagu rangkap bertumpuk dan perut membuncit
berlipat-lipat. Kedua tungkainya membentuk huruf X dengan laserasi di
bagian dalam kedua pangkal paha akibat sering bergesekan. Kulitnya
beberapa kali terinfeksi oleh jamur, dan bila diperhatikan lipatan leher dan
ketiaknya tampak menghitam.
Pemeriksaan antropometri : BB 45 kg, TB 115 cm. Hasil Ro Bone Age : sesuai
dengan 66 bulan. Pemeriksaan lab : kadar insulin, C-peptide, LDL kolesterol
meningkat, terdapat hipokalsemia dan hipofosfatemia.
Apa yang saudara dapat pelajari dari kasus ini ?
Istilah Asing
Laserasi adalah luka yang diakibatkan oleh
robeknya jaringan (soft body tissue). Tipe luka
ini sering irregular dan tidak rata (bergerigi).
Luka jenis ini sering terkontaminasi dengan
bakteri dan sisa-sisa dari objek (benda) yang
menyebabkan luka.
OBESITAS
Definisi
Peningkatan berat badan melibihi batas
kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat
akumulai lemak berlebihan dalam tubuh.
Disebut juga adiposity, adiposis, corpulency,
dan pimelosis. (Dorland)
Merupakan keadaan patologis dengan
terdapatnya penimbunan lemak yang
berlebihan daripada yang diperlukan fungsi
tubuh.
Masalah gizi karena kelebihan kalori biasanya
disertai kelebihan lemak,protein hewani,
kelebihan gula dan garam. (IPD)
Klasifikasi
Adult-onset obesity:
Obesitas yang bermula pada masa dewasa dan ditandai dengan
peningkatan dalam ukuran (hipertrofi) sel adiposa tanpa
peningkatan jumlahnya; disebut juga hyperthrophic obesity.
Endogenous obesity:
Obesitas akibat abnormalitas metabolik (endokrin), atau cacat
genetik yang mempengaruhi sintesis enzim-enzim yang terlibat
dalam metabolisme intermediat.
Exogenous obesity:
Obesitas akibat kelebihan makan; disebut juga alimentary
obesity dan simple obesity.
Dll seperti obesitas hiperinsulinar, obesitas sepanjang hidup
(hiperplastik-hipertrofik), dan morbid obesity
TIPE OBESITAS
1. Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh
a. Obesitas Tipe Buah Apel (android)
b. Obesitas Tipe Buah Pear (gynoid)
c. Bentuk Kotak Buah (ovid)

2. Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak


a. Obesitas Tipe Hyperplastik
b. Obesitas Tipe Hypertropik
c. Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik
Klasifikasi bentuk tubuh penderita obes
Perbedaan klasifikasi bentuk tubuh pada penderita obes

Bentuk tubuh Ciri fisik resiko

Gynoid Lemak disimpan di sekitar pinggul dan Resiko terhadap penyakit


(bentuk Peer) pada tipe gynoid umumnya
bokong Tipe ini cenderung dimiliki wanita. kecil, kecuali resiko terhadap
penyakit arthritis dan varises
vena (varicose veins).
Apple Shape Biasanya terdapat pada pria. dimana lemak Resiko kesehatan pada tipe
( Android ) tertumpuk di sekitar perut. Pria kurus ini lebih tinggi dibandingkan
dengan perut gendut lebih beresiko dengan tipe Gynoid, karena
dibandingkan dengan pria yang lebih gemuk sel-sel lemak di sekitar perut
dengan perut lebih kecil lebih siap melepaskan
lemaknya ke dalam pembuluh
darah dibandingkan dengan
sel-sel lemak di tempat lain.
Ovid ( bentuk Ciri dari tipe ini adalah besar di seluruh Resiko sama dengan tipe
kotak buah ) bagian badan. Tipe Ovid umumnya Gynoid
terdapat pada orang-orang yang gemuk
secara genetik
1. Gynoid ( bentuk peer )
2. Apple shape (Android )
3. Ovoid ( bentuk kotak buah )
Tipe Obesitas Obesitas Tipe Hyperplastik
Berdasarkan Obesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak
Keadaan Sel Lemak dibandingkan keadaan normal, tetapi ukuran sel-selnya tidak
bertambah besar. Obesitas ini biasa terjadi pada masa anak-anak.
Obesitas Tipe Hypertropik
Obesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar
dibandingkan keadaan normal,tetapi jumlah sel tidak bertambah
banyak dari normal. Obesitas tipe ini terjadi pada usia dewasa,
Upaya untuk menurunkan berat badan lebih mudah dibandingkan
tipe hyperplastik.
Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik
Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi
normal. Pembentukan sel lemak baru terjadi segera setelah derajat
hypertropi mencapai maksimal dengan perantaraan suatu sinyal
yang dikeluarkan oleh sel lemak yang mengalami hypertropik,
obesitas ini dimulai pada anak-anak dan berlangsung terus sampai
dewasa, upaya untuk menurunkan berat badan paling sulit dan
resiko tinggi untuk terjadi komplikasi penyakit.
Genetik

Faktor Emosional

Internal Faktor
kesehatan
Tumbuh
Penyebab kembang
Obesitas
Nutrisional
Faktor
Eksternal Aktivitas fisik

Sosial
ekonomi
Gejala & Tanda

Anak terlihat sangat gemuk dan umumnya lebih tinggi


daripada anak normal seumur.
Sering terlihat dagu yang berganda (double chin)
Buah dada seolah-olah berkembang.
Perut membuncit dan dinding perut berlipat-lipat.
Kedua tungkai berbentuk X dengan kedua pangkal paha
bagian dalam saling menempel menyebabkan laserasi
dan ulserasi yang dapat menimbulkan bau kurang
sedap.
Pada anak laki-laki,penis terlihat kecil karena sebagian
organ tersebut tersembunyi dalam jaringan lemak
pubis.
Pengendali rasa lapar dan kenyang

Hipotalamus Neukleus
Ventromedial
Pusat kenyang
Neukleus Nukleus Nukleus
lateralis Dorsomedial Paraventrikular

Pusat lapar

Sekresi air liur Orexigenic

menjilat Substansi biokim


Batang otak
anorexigenic
mengunyah
menelan
makanan

lambung
Saluran cerna glucagon-like peptide

distensi
duodenum Ileum dan kolon
Insulin >>
Sinyal ke
N.vagus CCK

Peptide YY
melanokortin

KENYANG
Asupan energi FISIOLOGI Kebutuhan energi
LAPAR &
jaringan adiposa jaringan adiposa
KENYANG
kadar leptin kadar leptin
merangsang merangsang
satiety center / anorexigenic center feeding center / orexigenic center di
di hipotalamus hipotalamus

Neuro Peptide Y Neuro Peptide Y


(NPY) (NPY)

nafsu makan nafsu makan

Pada sebagian besar penderita obesitas terjadi resistensi leptin, sehingga


tingginya kadar leptin tidak menyebabkan penurunan nafsu makan.
Patogenesis
Kriteria diagnosis
Kriteria Diagnosis

a. Pengukuran berat badan (BB) yang dibandingkan dengan standar


disebut obesitas bila BB > 120% BB standar
a. Pengukuran berat badan dibandingkan tinggi badan (BB/TB).
Dikatakan obesitas bila:
BB/TB > 95 persentile atau > 120%
c. Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness
(tebal lipatan kulit/TLK).
Dikatakan obesitas bila :
TLK Triceps > persentil ke 85.6
d. Pengukuran lemak secara laboratorik, misalnya densitometri,
hidrometri dsb (tidak digunakan pada anak karena sulit dan tidak
praktis)
e. Indeks Massa Tubuh (IMT) > persentil ke 95 sebagai indikator
obesitas.
Percentile BMI Terkait Umur
untuk Anak Perempuan
Evaluasi BMI Pada Anak

BMI Percentile for Age Weight Status

<5th percentile Underweight

5th-84th percentile Normal Weight

85th-94th percentile At Risk for Overweight

95th percentile Overweight


Laboratory Test Normal Value
Glucose <110 mg/dL
Insulin <15 mU/L
Hemoglobin A1C <6,0 %
AST 2-8 yr <58 U/L
9-15 yr <46 U/L
15-18 yr <35 U/L
ALT <35 U/L
Total cholesterol <170 mg/dL
LDL <110 mg/dL
HDL <35 mg/dL
Triglycerides
2-15 yr <100 mg/dL
15-19 yr <125 mg/dL

Pemeriksaan Laboratorium untuk menilai overweight pada anak


PENATALAKSANAAN
Menetapkan target penurunan Untuk penurunan berat badan ditetapkan
berat badan berdasarkan:
Umur anak (usia 2 - 7 tahun dan diatas 7 tahun )
Derajat obesitas
Ada tidaknya penyakit penyerta

Pada anak obesitas tanpa komplikasi dengan usia


dibawah 7 tahun, dianjurkan cukup dengan
mempertahankan berat badan, sedang pada
obesitas dengan komplikasi pada anak usia dibawah
7 tahun dan obesitas pada usia diatas 7 tahun
dianjurkan untuk menurunkan berat badan.

Pengaturan aktifitas fisik Aktifitas fisik untuk anak usia 6-12 tahun lebih tepat
yang menggunakan ketrampilan otot, seperti
bersepeda, berenang, menari dan senam.
Dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik selama
20-30 menit per hari
Pengaturan diet Dalam pengaturan diet ini perlu diperhatikan tentang :
Menurunkan berat badan dengan tetap
mempertahankan pertumbuhan normal
Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%,
lemak 20-30% dengan lemak jenuh < 10% dan protein
15-20% energi total serta kolesterol < 300 mg/hari.

Diet tinggi serat, dianjurkan pada anak usia > 2 tahun


Peran serta orang tua, anggota Orang tua menyediakan diet yang seimbang, rendah
keluarga, teman dan guru kalori dan sesuai petunjuk ahli gizi. Anggota keluarga,
guru dan teman ikut berpartisipasi dalam program diet
Mengubah pola hidup/perilaku Untuk perubahan perilaku ini diperlukan peran serta
orang tua sebagai komponen intervensi, dengan cara:
Pengawasan sendiri terhadap: berat badan, asupan
makanan dan aktifitas fisik serta mencatat
perkembangannya.
Mengontrol rangsangan untuk makan.
Mengubah perilaku makan, dengan mengontrol porsi
dan jenis makanan yang dikonsumsi dan mengurangi
makanan camilan.
Terapi intensif Farmakoterapi dikelompokkan menjadi 3 :
Mempengaruhi asupan energi dengan menekan
nafsu makan (sibutramin)
Mempengaruhi penyimpanan energi dengan
menghambat absorbsi zat-zat gizi (orlistat, leptin,
octreotide dan metformin)
Meningkatkan penggunaan energi.

Farmakoterapi belum direkomendasikan untuk terapi


obesitas pada anak, karena efek jangka panjang yang
masih belum jelas.

Terapi bedah di indikasikan bila berat badan > 200% BB


Ideal.
Prinsip terapi ini adalah untuk mengurangi asupan
makanan atau memperlambat pengosongan lambung
dengan cara gastric banding, dan mengurangi absorbsi
makanan dengan cara membuat gastric bypass dari
lambung ke bagian akhir usus halus.
JENIS KEGIATAN DAN JUMLAH KALORI
YANG DIBUTUHKAN
Jenis kegiatan Kalori yang digunakan/jam
Jalan kaki 3 km/jam 150
Jalan kaki 6 km/jam 300
Joging 8 km/jam 480
Lari 12 km/jam 600
Tenis tunggal 360
Tenis ganda 240
Golf 180
Berenang 350
Bersepeda 660
Terapi Farmakologi
Ada dua obat resep yang sudah di izinkan oleh Food and Drug
Administration (FDA) untuk pengobatan jangka panjang obesitas :
Sibutramine
Obat ini merubah persarafan di otak anda, yang membuat anda lebih
cepat merasa kenyang
Efek samping : meningkatkan tekanan darah, sakit kepala, mulut
kering, konstipasi dan insomnia
KI: hipertensi , PJK, gagal jantung kongestif, aritmia atau riwayat syok
Orlistat (Xenical)
Cara kerja : mencegah penyerapan lemak dalam usus anda. Lemak
yang tidak terserap akan dibuang bersama tinja
Efek samping : peningkatan gerakan usus
Karena obat ini juga akan menyerap nutrisi selain lemak, dokter anda
akan menyarankan untuk mengkonsumsi multivitamin.
Intervensi pada obesitas anak
Tergantung pada umur, IMT & komorbisitas
(hipertensi, hiperlipidemia, resistensi insulin)
Pencegahan :
Primer mencegah terjadinya obesitas
Sekunder menurunkan prevalensi obesitas
Tersier mengurangi dampak obesitas
Prinsip :
Penanganan diet : nutrisi seimbang & kebiasaan
makan sehat
Perubahan perilaku & gaya hidup sedentari
Aktivitas fisik program kesegaran jasmani
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
antropometri serta keluhan,Bessy mengalami
kelebihan berat badan karena asupan
makanan yang berlebihan dan aktivitas fisik
yang kurang.
Disarankan untuk melakukan pengelolaan
berat badan dengan cara mengatur asupan
makanan dan berolahraga secara teratur.
Daftar Pustaka
Anthony S Fauci, Dennis L Kasper, Eugene
Braunwald, dkk. Harrisons Principles of Internal
Medicine. Edisi 17. Amerika Serikat: Mc Graw Hill,
2007.
Laurence L B, Keith L P. Goodman & Gilmans Manual
of Pharmacology and Therapeutics. Amerika Serikat:
Mc Graw Hill, 2008.
Vinay K, Abul K A, Nelson F,Jon C A. Robbins and
Cotran Pathologic Basis of Disease. Edisi 8. Cina:
Saunders Elsevier, 2010.

Anda mungkin juga menyukai