Anda di halaman 1dari 48

MODUL

ACUAN PROSES PEMBELAJARAN


MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Pendidikan Agama Islam


UNTUK PROGRAM D3 TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

PENYUSUN:
ABDUROHIM, S.Ag.
FATAH SULAEMAN, S.T., M. T.
M. FAKHRURIZA PRADANA, S.T.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
2007
MODUL PAI

Dasar Penyusunan Modul Matakuliah Pengembangan


Kepribadian Pendidikan Agama Islam

a. Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi


Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor :
38/DIKTI/Kep/2002 tanggal 18 Juli 2002 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi.

b. Surat Direktur Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan


Nomor 2043/D2/2002 tanggal 18 September 2002 tentang
Penyusunan Modul Acuan Proses Pembelajaran Matakuliah
Pengembangan Kepribadian

2
MODUL PAI

Tujuan Dasar Penyusunan Modul Matakuliah


Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam

a. Sebagai bahan acuan bagi para mahasiswa agar menyadari


pentingnya Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Pendidikan Agama Islam untuk mewujudkan manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Karena
itu mata kuliah ini diarahkan kepada proses penghayatan dan
internalisasi sehingga mahasiswa memiliki komitmen terhadap
ajaran agama serta mampu melaksanakan ajarannya secara
integral dalam kehidupannya sehari-hari.

b. Untuk memperlancar pelaksanaan proses pembelajaran yang


efektif, efisien dan menarik.

3
MODUL PAI

Tujuan Dasar Penyusunan Modul Matakuliah Pengembangan


Kepribadian Pendidikan Agama Islam

c. Sebagai panduan bagi mahasiswa untuk mengembangkan substansi


kajian yang lebih kontekstual, kontemporer, diminati dan mendorong
mahasiswa untuk mengeksplorasi sumber kajian lebih lanjut melalui
kegiatan mandiri atau kerjasama dengan pihak lainnya

4
MODUL PAI

Visi dan Misi Matakuliah Pengembangan Kepribadian


Pendidikan Agama Islam

Visi
Menjadikan nilai-nilai Relijius sebagai pedoman hidup yang
mengantarkan mahasiswa dalam pengembangan profesi dan
berkepribadian yang baik (insan kamil).

Misi
Terbinanya Mahasiswa yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berwawasan luas dan luwes serta
berakhlak mulia yang menjadikan ajaran agamanya sebagai
landasan berpikir dan berperilaku dalam pengembangan
kepribadian dan profesinya

5
MODUL PAI

Materi Pembelajaran Matakuliah Pengembangan


Kepribadian Pendidikan Agama Islam.

1. Konsepsi Iman Kepada Tuhan Yang Maha Esa


1.1. Cara Mengenal Tuhan Yang Maha Esa
1.2. Mencintai Tuhan Yang Maha Esa
1.3. Peringkat dan Konsekuensi Cinta.

2. Akhlak, Ihsan, Etika dan Moral


2.1. Konsep Akhlak, Ihsan, Etika dan Moral
2.2. Nilai, Norma, Sikap dan Tingkahlaku
2.3. Karakteristik Etika Islam

6
MODUL PAI

3. Akhlak Terhadap Tuhan Yang Maha Esa


3.1. Tindakan Berfikir
3.2. Dzikir dan Doa
3.3. Istighfar
3.4. Taubat.

4. Akhlak Terhadap Makhluk


4.1. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
4.2. Akhlak Terhadap Orang Tua
4.3. Akhlak Antara Suami-Istri
4.4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
4.5. Akhlak Terhadap Lingkungan Hidup

7
MODUL PAI

5. Prinsip-prinsip Pengetahuan Alam Dalam Kitab Suci


5.1. Ilmu dan Teknologi Tuhan
5.2. Perintah Mencari Ilmu
5.3. Sains Membuktikan Kebenaran Ayat Al Quran
5.4. Jasa Umat Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan

6. Peranan Agama Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni


6.1. Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
6.2. Integrasi Iman, IPTEKS dan Amal
6.3. Keutamaan Orang Beriman dan Berilmu
6.4. Tanggungjawab Ilmuan terhadap Alam dan Lingkungan

8
MODUL PAI

7. Tantangan Generasi Muda dalam Menerobos Masyarakat Industri


7.1. Pemuda sebagai Generasi Harapan Bangsa dan Agama
7.2. Tantangan Masyarakat Industrial Terhadap Teori Sosial
Ekonomi Islam
7.3. Persiapan Generasi Muda Islam dalam Menghadapi
Masyarakat Industri
7.4. Seni Berjamaah sebuah Jawaban Alternatif.

8. Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat


8.1. Konsep Masyarakat Madani
8.2. Peranan Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
8.3. Sistem Ekonomi Islam dalam Kesejahteraan Umat
8.4. Manajemen Zakat, Infak dan Wakaf.

9
MODUL PAI

9. Kerukunan Antar Umat Beragama


9.1. Agama Islam merupakan Rahmat bagi Semesta Alam
9.2. Konsep Persaudaraan Islam dan Persaudaraan sesama Manusia
9.3. Kebersamaan Umat Beragama dalam Kehidupan Sosial.

10
MODUL PAI

Struktur Substansi Kompetensi Matakuliah


Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam

Kompetensi MPK Pendidikan Agama Islam:


a. Membimbing mahasiswa memperkuat iman dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
b. Mengantarkan mahasiswa mengembangkan akhlak mulia dan peka
terhadap lingkungannya
c. Membimbing mahasiswa mengembangkan penalaran yang baik, berfikir
kritis dan menjadikan nilai-nilai agama untuk mengenali berbagai
masalah aktual dan menyelesaikannya
d. Mengantarkan mahasiswa memiliki wawasan yang luas dan mengenali
berbagai perubahan di masyarakat serta mampu mengambil keputusan
dan sikap secara bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai agama
yang diyakininya
11
MODUL PAI

Peranan Tiap Materi Pokok Dalam Kesatuan Modul


Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan
Agama Islam

a. Konsepsi Iman Kepada Tuhan Yang Maha Esa (materi 1): Memberikan
landasan utama dalam pelaksanaan ajaran agama secara utuh
b. Akhlak, Ihsan, Etika dan Moral (materi 2): Memberikan pemahaman
yang benar tentang Akhlak, Ihsan, Etika dan Moral serta aktualisasinya
dalam kehidupan sehari-hari
c. Akhlak Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (materi 3): Memberikan
pemahaman bagaimana berakhlak terhadap Tuhan Yang Maha Esa
d. Akhlak Terhadap Makhluk (materi 4): Memberikan pemahaman
bagaimana berakhlak terhadap makhluk

12
MODUL PAI

e. Prinsip-prinsip Pengetahuan Alam Dalam Kitab Suci (materi 5):


Memberikan wawasan dan menumbuhkan kesadaran tentang prinsip-
prinsip pengetahuan alam
f. Peran Agama dalam Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (materi 6):
Memberikan wawasan tentang integrasi antara iman, IPTEKS dan amal
g. Tantangan Generasi Muda dalam Menerobos Masyarakat Industri
(materi 7): Memberikan wawasan yang luas untuk mengantisipasi
perubahan di masyarakat

13
MODUL PAI

h. Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat (materi 8): Memberikan


pemahaman tentang konsep masyarakat madani dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan umat
i. Kerukunan Antar Umat Beragama (materi 9): Memberikan wawasan
dan menumbuhkan kesadaran perlunya kebersamaan dalam pluralitas
kehidupan beragama

14
MODUL PAI

Deskripsi Materi Pembelajaran Matakuliah


Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam

1. Pengantar Kuliah
1.1. Konsep General Education (MPK)
1.2. Kedudukan MPK PAI dalam Kurikulum Perguruan tinggi
1.3. Tujuan MPK PAI
1.4. Proses Pembelajaran MPK PAI

2. Konsepsi Iman Kepada Tuhan Yang Maha Esa


2.1. Cara Mengenal Tuhan Yang Maha Esa
2.2. Mencintai Tuhan Yang Maha Esa
2.3. Peringkat dan Konsekuensi Cinta.

3. Akhlak, Ihsan, Etika dan Moral


3.1. Konsep Akhlak, Ihsan, Etika dan Moral
3.2. Nilai, Norma, Sikap dan Tingkahlaku
3.3. Karakteristik Etika Islam
15
MODUL PAI

4. Akhlak Terhadap Tuhan Yang Maha Esa


4.1. Tindakan Berfikir
4.2. Dzikir dan Doa
4.3. Istighfar
4.4. Taubat.

5. Akhlak Terhadap Makhluk


5.1. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
5.2. Akhlak Terhadap Orang Tua
5.3. Akhlak Antara Suami-Istri
5.4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
5.5. Akhlak Terhadap Lingkungan Hidup
16
MODUL PAI

6. Prinsip-prinsip Pengetahuan Alam Dalam Kitab Suci


6.1. Ilmu dan Teknologi Tuhan
6.2. Perintah Mencari Ilmu
6.3. Sains Membuktikan Kebenaran Ayat Al Quran
6.4. Jasa Umat Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan

7. Peranan Agama dalam Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni


7.1. Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
7.2. Integrasi Iman, IPTEKS dan Amal
7.3. Keutamaan Orang Beriman dan Berilmu
7.4. Tanggungjawab Ilmuan terhadap Alam dan Lingkungan.

17
MODUL PAI

8. Tantangan Generasi Muda dalam Menerobos Masyarakat Industri


8.1. Pemuda sebagai Generasi Harapan Bangsa dan Agama
8.2. Tantangan Masyarakat Industrial Terhadap Teori Sosial
Ekonomi Islam
8.3. Persiapan Generasi Muda Islam dalam Menghadapi
Masyarakat Industri
8.4. Seni Berjamaah sebuah Jawaban Alternatif.

9. Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat


9.1. Konsep Masyarakat Madani
9.2. Peranan Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
9.3. Sistem Ekonomi Islam dalam Kesejahteraan Umat
9.4. Manajemen Zakat, Infak dan Wakaf.
18
MODUL PAI

10. Kerukunan Antar Umat Beragama


10.1. Agama Islam merupakan Rahmat bagi Semesta Alam
10.2. Konsep Persaudaraan Islam dan Persaudaraan sesama Manusia
10.3. Kebersamaan Umat Beragama dalam Kehidupan Sosial.

19
MODUL PAI

Pendekatan dan strategi pembelajaran Matakuliah


Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam

a. Pendekatan pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian


Pendidikan Agama Islam adalah menempatkan mahasiswa sebagai subjek
pendidikan, mitra dalam proses pembelajaran serta sebagai umat, anggota
keluarga, masyarakat dan warga negara

b. Strategi pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian


Pendidikan Agama Islam adalah melakukan pembahasan secara kritis,
analitis, induktif, deduktif dan reflektif melalui dialog kreatif yang bersifat
partisipatoris untuk meyakini kebenaran substansi dasar kajian

20
MODUL PAI
MATERI POKOK MATAKULIAH PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. KONSEPSI IMAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

1.1. Cara Mengenal Tuhan


Terdapat berbagai cara yang dilakukan manusia untuk mengenal Tuhan.
Secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, sebagai
berikut:
a. Cara yang dilakukan oleh kebanyakan orang yang tidak beriman kepada
Tuhan, dan adanya pembalasan amal. Mereka berusaha mencari jawaban
tentang keberadaan Tuhan melalui panca indera dan hawa nafsunya.
Akibatnya ketika Tuhan tersebut tidak dapat mereka lihat, tidak dapat
didengar, tidak dapat diraba, tidak dapat dirasa, dan tidak dapat
dicium, maka mereka berkesimpulan bahwa Tuhan itu tidak ada, atau
paling tidak mereka menerima keberadaan Tuhan dengan dihantui oleh
keraguan yang besar (Q.S. 24:50).
21
MODUL PAI

b. Cara kedua adalah cara Islam dalam mengenal Tuhan YME, yaitu
dengan meneliti dan mentafakkuri alam semesta beserta segala
keindahan, kerapihan dan kedahsyatannya (Q.S. 41:53, 3:190). Lalu
menggabungkannya dengan isyarat-isyarat yang ada dalam Al Quran
(Q.S. 95:1-5).

Apakah mungkin alam yang demikian rapih, indah, dan luar biasa ini
dapat terjadi secara kebetulan, tentu merupakan sesuatu yang tidak
mungkin? Sehingga ia sampai kepada sikap membenarkan tentang
adanya sang Maha Pencipta dan Maha Pengatur (Q.S 3:191). Maka ia
menjadi seorang yang mengenal Tuhan YME dan beriman secara
benar.

22
MODUL PAI

1.2. Mencintai Tuhan YME


Keyakinan akan keberadaan Tuhan YME menuntut kita untuk menaati
semua perintah dan menjauhi semau larangan-Nya. Kesemuanya itu
tidak akan tercapai dengan baik, jika tanpa didasari oleh cinta yang
mendalam kepada-Nya.

Dalam Islam, cinta dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu cinta yang
berpahala (syari) dan menghasilkan iman (Q.S 3:15) dan cinta yang
tidak syari dan menghasilkan syahwat (Q.S. 3:14).

1.3. Peringkat dan Konsekuensi Cinta


Cinta termasuk urusan akidah dalam Islam, maka Islam memberikan
aturan yang harus dipatuhi dalam cinta mencintai. Seorang yang salah
menempatkan prioritas cintanya akan termasuk ke dalam syirik
(menyekutukanNya) yang merupakan dosa terbesar dan tidak
terampuni

23
MODUL PAI

2. AKHLAK, IHSAN, ETIKA, DAN MORAL

2.1. Konsep Akhlak, Ihsan, Etika, dan Moral


Kata akhlak secara bahasa merupakan bentuk jamak dari kata khulukun yang
berarti: budi pekerti, perangai, tabiat, adat, tingkah laku atau sistem perilaku
yang dibuat. Sedangkan secara terminologis akhlak adalah ilmu yang
menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terbaik dan tercela baik
itu berupa perkataan maupun perbuatan manusia lahir dan batin.

2.2. Nilai, Norma, Sikap, dan Tingkahlaku


Sistem nilai merupakan ketentuan umum yang merupakan pendekatan filososi
dari keyakinan,sentimen dan identitas. Karena itu ada yang bersifat ilahiyah dan
normatif serta ada yang bersifat mondial (duniawi) yang dirumuskan sebagai
keyakinan, sentimen maupun identitas sebagai suatu kenyataan yang berlaku
pada tempat dan waktu tertentu karenanya bersifat deskriptif. Sedangkan
penjabarannya dalam bentuk formula, peraturan atau ketentuan
pelaksanaannya disebut norma.

24
MODUL PAI

3. AKHLAK TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

3.1. Tindakan Berpikir


Keutamaan berpikir :
a. Mendapat pujian dari Tuhan Yang Maha Esa (Q.S:3 ayat 191)
b. Berpikir sesaat lebih baik daripada beribadat setahun (H.R. Ibnu Hibban)
c. Dapat menambah kedekatan dan rasa takut terhadap hukuman Tuhan
Yang Maha Esa (H.R. Ibnu Hatim)

Hal-hal Yang Perlu Dipikirkan :


a. Ketaatan/kepatuhan terhadap perintah dan larangan-Nya.
b. Kemaksiatan yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan
hidup.

25
MODUL PAI

3.2. Dzikir dan Doa


Keutamaan Dzikir :
a. Akan selalu diingat dan diperhatikan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Q.S:2
ayat 152)
b. Mendapatkan tempat yang penuh kenikmatan dan kelezatan disurga (H.R.
Tabrani)

Keutamaan Doa :
a. Doa adalah intisari ibadah (H.R. Tirmidzi).
b. Doa merupakan senjata orang yang beriman, tiangnya agama dan cahaya
langit dan bumi (H.R. Hakim dan Abu Yala).

Tatacara memanjatkan Doa :


a. Memulai dan mengakhiri doa dengan pujian kepada Tuhan Yang Maha
Esa dengan perasaan yang khusyu dan penuh kerendahan serta
pengharapan.
b. Memanfaatkan waktu-waktu diterimanya doa.
26
MODUL PAI

3.3. Memohon Ampunan-Nya


Rasulullah saw dalam kehidupan kesehariannya selalu memohon ampunan
dan bertaubat kepada Tuhan Yang Maha Esa sebanyak 70 sampai 100 kali.
Padahal beliau sudah diampuni dan dijamin masuk surga, itulah bukti sukur
beliau kepada Tuhan. Maka kita sebagai manusia biasa seharusnya
mentauladaninya (H.R. Bukhori dan Muslim).

3.4. Bertaubat
Kata taubat memiliki pengertian yang tersusun dari tiga perkara, yaitu ilmu,
keadaan dan perbuatan. Ilmu ialah mengetahui dengan sebenar-benarnya
betapa besarnya bahaya dosa jika dilakukan dan dosa-dosa itu sendiri
merupakan racun yang sangat merusak jiwa, hati dan agama juga
merupakan tabir antara seseorang dengan apa saja yang dianggap sebagai
kekasihnya.
27
MODUL PAI

4. AKHLAK TERHADAP MAKHLUK

4.1. Akhlak Terhadap Diri Sendiri


a. Memelihara harga diri
b. Bersikap
c. Keperwiraan
d. Tidak rakus tetapi tetap ada kesungguhan
e. Menjauhkan diri dari riya
f. Menjauhkan diri dari ujub

4.2. Akhlak Terhadap Orang Tua


a. Berbakti
b. Mengurus nafkah hidupnya
c. Menyenangkan hatinya dengan kata-kata dan perbuatan
d. Taat dan hormat
e. Membantunya dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama
28
MODUL PAI

4.3. Akhlak Terhadap Suami-Istri

4.3.1. Suami
a. Menjadi pemimpin rumah tangga yang baik
b. Menjaga perbuatan yagn baik dengan istri
c. Memberi belanja yang cukup
d. Menjaga kesenangnnya yang baik
e. Memimpin dalam kemajuan menambah ilmu pengetahuan

4.3.2. Istri
a. Berbakti kepada Tuhan dan suaminya
b. Setia dan taat kepada suami
c. Memelihara kehormatan rumah tangganya
d. Memberikan pelayanan yang memuaskan
e. Tidak menerima tamu yang tidak disukai suaminya

29
MODUL PAI

4.4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia


a. Mempunyai rasa malu
b. Berlaku adil
c. Berkata jujur dan benar
d. Selalu manis budi bahasa, ramah tamah
e. Selalu ringan tangan, gemar menolong orang
f. Selalu menghargai pendapat orang lain

4.5. Akhlak Terhadap Lingkungan Hidup


a. Memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam (Q.S. 3:190)
b. Menjaga, memelihara dan melestarikan alam
c. Memanfaatkan sumber daya alam untuk kemaslahatan bersama
(Q.S. 2:60)
d. Tidak mengeksplorasi alam secara berlebihan yang mengakibatkan
terjadinya krisis sumber daya alam.

30
MODUL PAI

5. PRINSIP-PRINSIP ILMU PENGETAHUAN DALAM KITAB SUCI

Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala


alam semesta yang tersusun dan teratur berdasarkan fakta-fakta yang
membuka rahasia alam semesta dengan segala keajaiban dan
keanekaragamannya dan langsung menghayati penciptanya dengan
bukti yang nyata. Bahkan ilmu pengetahuan yang memberikan dasar-
dasar pokok tentang adanya kesatuan hidup yang saling
membutuhkan di alam semesta ini.

Dalam menurunkan ilmu-Nya kepada manusia, Tuhan menggunakan


dua jalur yakni:
a. Jalur Formal (ayat Qouliyah)
b. Jalur Non Formal (ayat Kauniyah)

31
MODUL PAI
5.2. Perintah Mencari Ilmu
Al Quran sebagai sumber pertama dari ajaran Islam telah memerintahkan,
agar setiap pemeluknya mempelajari ilmu pengetahuan. Telah kita ketahui
semua, bahwa ayat pertama yang diturunkan adalah ayat yang menyangkut
tulis baca. Tulis baca adalah sebagai salah satu alat untuk memperoleh ilmu
pengetahuan (Q.S. Al Alaq: 1-5).

5.3. Sains Membuktikan Kebenaran Ayat Al Quran


Seorang guru besar/ahli bedah kenamaan Perancis, Prof. Dr. Maurice
Bucaille, masuk Islam secara diam-diam. Sebelumnya, ia membaca dalam
Al Quran, bahwa Firaun itu mati karena tenggelam di laut (dengan shock
yang berat) dan jasadnya oleh Tuhan diselamatkan (Q.S. Yunus: 92).
Dicarinya mumi Firaun itu dan setelah ketemu, dilakukannya bedah
mayat. Hasilnya membuat ia terheran-heran, karena sel-sel syaraf Firaun
menunjukkan bahwa kematiannya benar akibat tenggelam di laut dengan
shock yang hebat. Menemukan bukti ini, ia yakin kalau Al Quran itu
wahyu Tuhan. Prof. Dr. Maurice Bucaille mengatakan bahwa semua ayat-
ayat Al Quran masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Ia pun lantas
masuk Islam.
32
MODUL PAI

5.4. Jasa Umat Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Jasa umat Islam pada ilmu pengetahuan sangat besar. Tidak hanya menjadi
kebanggaan umat Islam itu sendiri, tetapi juga diakui oleh orang Eropa. Kita
ketahui bahwa sesudah Islam datang, pusat pengetahuan pindah ke negeri-
negeri Islam. Ilmu Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, karena
baha Arab menjadi bahasa pengetahuan di Asia tengah pada saat itu. Di
samping menterjemah, juga menemukan ilmu baru yang kemudian
dipelajari oleh orang-orang Eropa dari dunia Islam. Di bawah ini akan
dikemukan beberapa contoh saja, agar mendapat gambaran, bahwa umat
Islam telah mewariskan ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi umat
manusia.
a. Teknik Irigasi
b. Geology
c. Meteorology
d. At Thib (Kedokteran)
e. Farmasi dan Kimia
f. Ilmu Falak dan Nujum
g. Ilmu Teknik
33
MODUL PAI

6. PERAN AGAMA DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI


DAN SENI

6.1. Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS)


Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi,
disistimisasi, dan diinterpretasi yang menghasilkan kebenaran objektif,
kebenaran yang telah teruji dan dapat diuji ulang secara ilmiah
(International Websters Dictionary).

6.2. Integrasi Iman, Ipteks, dan Akal.


Islam merupakan ajaran agama yang sempurna yang terlihat dari
keutuhan ajarannya. Ada tiga inti ajaran Islam, yaitu Arkanul Iman,
Arkanul Islam dan Arkanul Ihsan. Ketiganya terintegrasi dalam sebuah
sistem ajaran yang tidak dapat dipisahkan yang disebut Dinul Islam.

34
MODUL PAI

6.3. Keutamaan Orang yang Berilmu


Dalam Q.S.58 ayat 11, Tuhan telah menegaskan bahwa Dia
akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan
berilmu pengetahuan lebih tinggi beberpa derajat dari
manusia lainnya. Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin juz
I hal 49 menyebutkan : Barangsiapa yang berilmu, dia dapat
membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi orang
lain, dia bagaikan matahari yang menerangi dirinya dan orang
lain, dia bagaikan minyak kesturi yang harum dan
menyebarkan semerbak keharumannya kepada setiap orang
yang berpapasan dengannya.

35
MODUL PAI

6.4. Tanggungjawab Ilmuan terhadap Alam Lingkungannya.


Tuhan telah menciptakan manusia kedunia ini dengan dua tugas
utama, yaitu sebagai hamba dan wakil Tuhan dalam mengelola
bumi. Esensi dari hamba adalah ketaatan, kepatuhan dan
ketundukan terhadap segala perintah dan aturan-aturan hukum-
Nya yang berisi kebenaran hakiki dan absolut serta keadilan yang
sesungguhnya.

36
MODUL PAI

7. TANTANGAN GENERSI MUDA DALAM MENEROBOS


MASYARAKAT INDUSTRI

7.1. Pemuda sebagai Generasi Harapan Bangsa dan Agama


Sejarah telah mencatat, bahwa kebangkitan nasional, kemerdekaan
Indonesia, revolusi, perubahan dan reformasi yang terjadi dinegeri ini
maupun dibelahan bumi yang lain, semua itu dipelopori dan dimotori oleh
para pemuda.

7.2. Tantangan Masyarakat Industrial terhadap Teori Sosial Ekonomi Islam

Islam dan Sosial Activism


Islam selalu menganjurkan kita untuk aktif, bukan saja aktif berpikir tapi
juga berbuat. Jelas bahwa manusia itu dijadikan Tuhan sebagai khalifah-Nya
dimuka bumi, ini berarti bahwa kalau Tuhan itu kreatif (al-Khalid) maka
manusia juga harus kreatif dalam membangun dunianya sendiri, harus
mampu membangun hubungan antara manusia dan dirinya sendiri.
37
MODUL PAI

7.3. Persiapan Generasi Muda dalam menghadapi


masyarakat Industri
Dalam sejarah perkembangan budaya Islam, tidak sedikit konsep-konsep
atau pikiran-piiran yang asalnya dari luar dunia Islam. Khalifah Umar
ibnu Khatab misalnya, mengadopsi sistem penilaian dan pajak hasil bumi
yang berasal dari Iran dan Syiria. Filosof-filosof Islam abad ketiga Hijriyah
sampai kepada Ibnu Taimiyah mereformasi pemikiran filosof Yunani klasik
seperti logika dan metafisika sehingga membawa kemajuan didunia Islam.
Jadi singkatnya strategi asimilasi, imitasi dan inovasi ini sudah sejak lama
dipakai untuk mengembangkan peradaban kebudayaan kaum muslim.
Semua itu dilakukan dengan sangat selektif dan melalui proses penyaringan
yang sangat ketat sekali.

38
MODUL PAI

7.4. Seni Berjamaah sebuah jawaban alternatif


Kalau kita tengok pakaian jilbab, ia memiliki tiga nilai
sekaligus. Pertama ia baik, kedua ia benar dan ketiga ia
indah. Inilah tiga nilai dasar yang pada awalnya menjadi
satu kesatuan yang utuh dalam diri setiap manusia. Awal
yang menjanjikan betapa segala ekspresi kebenaran,
moralitas dan segala macam kesenian berada dalam sebuah
kesatupaduan.

39
MODUL PAI

8. MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT

8.1. Konsep Masyarakat Madani


Makna utama dari Masyarakat Madani adalah masyarakat yang menjadikan
nilai-nilai peradaban sebagai ciri utama. Karena itu dalam sejarah
pemikiran filsafat, sejak filsafat yunani sampai masa filsafat Islam juga
dikenal istilah madinah atau polis, yang berarti kota, yaitu masyarakat yang
maju dan berperadaban. Masyarakat madani menjadi simbol idealisme
yang diharapkan oleh masyarakat. Didalam Al Quran, Tuhan memberikan
ilustrasi masyarakat ideal, sebagai gambaran dari Masyarakat Madani
dengan firmannya dalam Al Quran yang artinya: (negerimu) adalah negeri
yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun (QS
Saba:15).

40
MODUL PAI

8.2. Peranan Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Madani


Dalam kontek masyarakat Indonesia, dimana umat Islam adalah
mayoritas, peranan umat Islam untuk mewujudkan masyarakat madani
sangat menentukan. Kondisi masyarakat Indonesia sangat bergantung
pada konstribusi yang diberikan oleh umat Islam. Peranan umat Islam
itu dapat direalisasikan melalui jalur hukum, sosial-politik, ekonomi, dan
yang lain. Sistem hukum, sosial-politik, ekonomi dan yang lain di
Indonesia, memberikan ruang untuk menyalurkan aspirasinya secara
konstruktif bagi kepentngan bangsa secara keseluruhan.

41
MODUL PAI

8.3. Sistem Ekonomi Islam dalam Kesejahteraan Umat


Yang dimaksud dengan sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang
terjadi setelah prinsip ekonomi yang menjadi pedoman kerjanya, yang
dipengaruhi atau dibatasi oleh ajaran-ajaran Islam. Sistem ekonomi Islam
tersebut di atas, bersumber dari Al Quran dan Al Hadits yang
dikembangkan oleh pemikiran manusia yang memenuhi syarat dan ahli
dalam bidangnya. Jika Al Quran dan Al Hadist dipelajari dengan
seksama, tampak jelas bahwa Islam mengakui motif laba (profit) dalam
kegiatan ekonomi. Namun motif itu terikat atau dibatasi oleh syarat-
syarat moral, sosial dan temperance (pembatasan diri).

42
MODUL PAI

8.4. Manajemen Zakat, Infak dan Wakaf

8.4.1. Manajemen Zakat dan Infak


Zakat merupakan dasar prinsipiil untuk menegakkan struktur sosial
Islam. Zakat bukanlah derma atau sedekah biasa, ia adalah sedekah
wajib. Dengan terlaksananya lembaga zakat dengan baik dan benar
diharapkan kesulitan dan penderitaan fakir miskin dapat berkurang.
Di samping itu dengan pengelolaan zakat yang profesional, berbagai
permasalahan yang terjadi dalam masyarakat yang ada
hubungannya dengan mustahiq juga dapat dipecahkan.

43
MODUL PAI

8.4.2. Manajemen Wakaf


Sebagai salah satu lembaga sosial Islam, wakaf erat kaitannya
dengan sosial ekonomi masyarakat. Walaupun wakaf merupakan
lembaga Islam yang hukumnya sunnah, namun lembaga ini dapat
berkembang dengan baik di beberapa negara misalnya Mesir,
Yordania, Saudi Arabia, Bangladesh dan lain-lain. Hal ini
barangkali karena lembaga wakaf ini dikelola dengan manajemen
yang baik sehingga manfaatnya sangat dirasakan bagi pihak-pihak
yang memerlukannya.

44
MODUL PAI

9. KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

9.1. Agama Islam merupakan Rahmat bagi Semesta Alam


Kata Islam berarti Damai, Selamat, Sejahtera, Penyerahan diri, Taat,
Tunduk dan Patuh kepada Tuhan. Pengertian tersebut menunjukkan
bahwa Islam adalah agama yang mengandung ajaran agar
penganutnya mewujudkan dan menjaga perdamaian, keselamatan dan
kesejahteraan dalam kehidupan manusia dan semua makhluk Tuhan
sebagai bukti ketaatan dan ketundukannya kepada ketentuan-
ketentuan Tuhan.

45
MODUL PAI

9.2. Konsep Persaudaraan Islam dan Persaudaraan sesama Manusia


Persaudaraan memiliki makna perasaan simpati dan empati antara
dua orang atau lebih. Masing-masing pihak meiliki satu kondisi atau
perasaan yang sama, baik suka maupun duka, senang maupun sedih
dan seterusnya. Jalinan perasaan itu menimbulkan sikap timbal
balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalami kesulitan,
dan sikap untuk saling berbagi kesenangan kepada pihak lain bila
salah satu pihak mendapatkan sesenangan. Persaudaraan ini berlaku
antara sesama umat Islam dan juga pada sesama manusia secara
universal tanpa membedakan agama, suku bangsa, pangkat, harta
dan strata sosial lainnya.

46
MODUL PAI

9.3. Kebersamaan Umat Beragama dalam Kehidupan Sosial


Seluruh manusia memiliki tanggung jawab yang sama untuk
menciptakan keharmonisan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Masing-masing elemen masyarakat berkewajiban untuk melaksanakan
peran sosial sesuai dengan bidang tugas dan kemampuannya.
Kontribusi yang ditekankan oleh Islam adalah berbuat dan mengajak
kepada kebaikan serta mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh
kerakusan, ketamakan dan ulah tangan manusia-manusia yang jahil
(Q.S: al-Qoshosh ayat 77).

Prinsip agar saling tolong menolong dengan sesama manusia


memberikan makna universalisme nilai-nilai kebaikan yang diinginkan
oleh setiap manusia. Nilai-nilai tersebut didalam al-Quran
diformulasikan dalam amar maruf nahi munkar.

47
MODUL PAI

TamaT
Selamat Mengamalkan
Semoga Sukses
Dalam Mengarungi
Samudra Kehidupan ini
Sampai Berjumpa Lagi
Pada Waktu dan Gelombang
Yang Berbeda

48

Anda mungkin juga menyukai