Anda di halaman 1dari 14

SIFAT-SIFAT UMUM BAHAN

by Lila K. Wardani
Pendahuluan
Bangunan adalah sarana fisik yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan kehidupan manusia beserta
lingkungan yang ada di sekitarnya.
Bangunan atau konstruksi merupakan suatu sistem
fisik hasil penggabungan dari struktur pendukung
utama yang bersifat struktural dan unsur pelengkap
non-struktural yang secara bersamaan saling
berinteraksi untuk merespon pengaruh beban-beban
luar yang bekerja.
Bahan bangunan adalah bahan berfisik padat
atau cair yang digunakan untuk membentuk
sebuah konstruksi beserta bagian-bagian
utamanya sesuai dengan bentuk dan fungsinya
Bahan Bangunan Struktural:
Bahan-bahan yang digunakan oleh struktur
pendukung utama yang harus mampu menahan
beratnya sendiri dan beban luar yang relatif
dominan dan bahan komposit.

Non-struktural:
Bahan-bahan yang digunakan untuk unsur-unsur
pelengkap yang hanya mampu menahan
beratnya sendiri dan beban luar yang relatif kecil.
Ditinjau dari asalnya:
a) Bahan hasil hutan
Bahan yang berasal dari penebangan
pohon-pohon tertentu dari hutan rimba
alami, hutan budidaya, atau perkebunan
Contoh: kayu, bambu, batang kelapa, rotan

b) Bahan hasil galian alami


Bahan yang berasal dari penggalian atau
penambangan dari lapisan kerak bumi
pada daerah-daerah tertentu
Contoh: batuan, pasir, lempung
c) Bahan hasil teknologi tinggi
Bahan yang diperoleh dari transformasi atau
perubahan bahan dasar alami atau buatan dengan
proses teknologi tinggi (ekstraksi, filtrasi,
kristalisasi, oksidasi, dekarbonisasi, polimerisasi,
elektrolisis, dll) di pabrik dengan biaya yang tinggi
Contoh: besi, baja, alumunium, semen, aspal, plastik,
bahan komposit, cat, dll.

d) Bahan hasil teknologi sedang


Bahan yang diperoleh dari transformasi atau
perubahan bahan dasar alami atau buatan dengan
proses teknologi sedang (pemotongan,
penghalusan, pencampuran, pencetakan,
pengeringan, penekanan, pembakaran, dll) secara
manual atau mekanik, terjangkau usaha kecil dan
menengah
Contoh: beton, batako, genteng beton, paving block,
bata merah, genteng merah, kayu olahan, dll.
Sifat-sifat Umum
Bahan
SIFAT KIMIA
Bahan bangunan merupakan bahan hasil senyawa atau
reaksi dari unsur-unsur kimia yang bergabung atau terurai
secara homogen pada saat awal pembentukannya.
Ikatan atom yang bekerja di bawah gaya tarik menarik
pada molekul hasil senyawa akan berperan sangat penting
pada saat awal pembentukan material begitu pula selama
masa pelayanan bahan sesuai dengan fungsinya.
Menentukan: sifat fisika & sifat mekanika
IKATAN ATOM
IKATAN PRIMER
a) Ikatan Ion
Ikatan yang terbentuk akibat perpindahan elektron valensi dari lintasan
satu ke lintasan yang lainny dan terbentuk ion yang bermuatan
berlawanan.
b) Ikatan Kovalen
Ikatan yang terbentuk akibat pemakaian elektron valensi secara
bersamaan oleh beberapa atom dan akan terjalin hanya antara atom-
atom tertentu saja seperti C, H, dan O.
c) Ikatan Logam
Ikatan yang terbentuk akibat adanya elektron valensi yang terdislokasir
atau tidak pada tempat yang sebenarnya.
IKATAN ATOM
IKATAN SEKUNDER
Ikatan inter-atom atau antar molekul yang bersifat
lemah dan disebabkan oleh gaya Van der Waals.
Contoh: air, polimer dan keramik tertentu
SIFAT FISIKA
Sifat Fisika adalah hal-hal yang dapat dijangkau oleh panca
indera dan dinyatakan dalam bentuk besaran-besaran
yang dapat diukur di laboratorium.
Beberapa besaran yang penting:
a) Berat Jenis (specific gravity)
Perbandingan antara berat kering udara dengan
berat air yang mempunyai volume sama.
SIFAT FISIKA
b) Berat Isi (unit weight)
Perbandingan berat bahan dalam keadaan asli di
alam dengan volume totalnya termasuk pori-pori
yang ada.
c) Porositas (porosity)
Perbandingan volume rongga (pori) dengan volume
totalnya.
SIFAT FISIKA
d) Absorbsi / Kandungan air (absorpstion / water
content)
Perbandingan berat air yang di dalam bahan
dengan berat keringnya.
e) Permeabilitas (permeability)
Kesanggupan bahan untuk meloloskan
air/udara/gas dengan tekanan konstan.
f) Konduktivitas (conductivity)
Kesanggupan bahan untk menghantarkan panas
atau listrik
SIFAT FISIKA
g) Ketahanan terhadap Api
Fire Resistance
kesanggupan baha bertahan tanpa mengalami kerusakan
akibat suhu tinggi / api.
klasifikasi: (1) tidak dapat menyala (non-combustible) misal
beton, batuan, dll ; (2) sulit menyala (hardly combustible) misal
papan serat kayu ; (3) mudah menyala (combustible) misal kayu
Fire Proof
Ketahanan terhadap pengaruh suhu tinggi atau api tanpa
meleleh, misal bata merah meleleh pada suhu 1450o C
SIFAT FISIKA
h) Absobsi Suara (sound absorbtion)
Kesanggupan bahan untuk meloloskan suara
melaluinya.
i) Keawetan (durability)
Kesanggupan bahan untk bertahan terhadap
pengaruh dari luar seperti atmosfer, abrasi, cuaca,
kelembaban, bahan kimia, serangga, jamur, bakteri,
dll sehingga dapat ditentutan umur atau masa layan
bahan.

Anda mungkin juga menyukai