oleh :
dr. Friza Novriansyah Sp.OG
STANDAR OPERATING PROSEDUR
DALAM PELAYANAN
OBSTETRI EMERGENSI
FAKTOR KUALITAS
SDM provider
PELAYANAN
Sistem & standar pelayanan
kebidanan
Fasilitas
Perilaku / budaya masyarakat
Tingkat pendidikan & pengetahuan
masyarakat
Sosial ekonomi masyarakat
3
1. Rujukan Vertikal :
Rujukan dan komunikasi antara satu
unit ke unit yang lebih lengkap.
2. Rujukan Horizontal :
Konsultasi dan komunikasi antar unit
yang ada dalam satu rumah sakit
Macam-Macam Rujukan
Menurut jenis rujukan: Menurut model
Rujukan medik : rujukan :
Rujukan pasien Rujukan dini
Rujukan ilmu pengetahuan berencana
Rujukan bahan pemeriksaan Rujukan tepat
laboratorium waktu
Rujukan kesehatan
Rujukan tenaga
Rujukan sarana
Rujukan operasional
Tujuan Rujukan
Dihasilkannya pemerataan
pelayanan kesehatan, upaya
yang optimal untuk mengatasi
masalah kesehatan yang
efektif dan efisien
Kendala Kesehatan Maternal
Keterbatasan akses dan sistem
rujukan yang tidak memadai
mengakibatkan:
Hampir 40% wanita melahirkan
tanpa pertolongan tenaga
kesehatan terampil
70% tidak mendapatkan pelayanan
pasca persalinan
Tiga Terlambat Penyebab
Kematian Ibu
Ke Menu
ASPEK DALAM MERUJUK PASIEN
KERJASAMA TIM RUJUKAN
STABILISASI
KOMUNIKASI
MENGENALI MERUJUK MENANGGAPI
RS PKU Muh Gubug
Ny. A, 22 thn, G1P0A0, UH 38 mg,
riwayat PER pada kunjungan 1
MENGENALI minggu yll. Dgn hasil pemeriksaan:
TD 140/90 mmHg, Nadi 84/mnt, keluhan
pusing (-), nyeri epigastrium (-),
gangguan penglihatan (-).
Klien mengeluh pusing dan nyeri pada
daerah epigastrium
TD 150/110 mmHg, Nadi 84/menit,
terdapat keluhan pusing (+), nyeri pada
daerah epigastrium (+) dan tidak
didapatkan adanya gangguan
penglihatan.
Pemeriksaan lab : Proteinuria 2+
His teratur 3x/10 menit, 40-50 detik.
Preskep dgn penurunan 3/5, pembukaan
serviks 4 cm, kulit ketuban masih utuh.
KEPUTUSAN KLINIK
Ny. A, 22 thn, G1P0A0, UH 38
MENGENALI minggu
Janin 1 hidup intrauterin, preskep
sudah masuk ke panggul
Inpartu kala I, fase aktif
PEB
SIKAP (Upaya stabilisasi)
Pasang infus RL dan pemberian
MgSO4 40% dosis inisial 4 gr, dosis
pemeliharaan 6 gr MgSO4 / 6 jam
Rujuk, pertimbangkan jarak ke RS
Rujukan
Komunikasi dengan RSUD/RS
SWASTA/Puskesmas
RUJUKAN
Surat Obat yg
Keluarga
rujukan dperlukan
Kendaraan mendampingi
Uang
Alat yg persiapan
diperlukan administrasi
Bidan Darah
mendampingi
Persiapan Rujukan
(BAKSOKUDA)
Response time
TANGGAP Pengawasan keadaan
umum
Pengawasan persalinan
dengan partograf
Koordinasi dengan Dr
Spes. Anak / disiplin
lain
Tindakan
Jawaban Rujukan
Kontrasepsi
RUANG LINGKUP
KEGAWAT
DARURATAN
KEGAWATDARURATAN
MATERNAL
Kehamilan Ektopik
Terganggu
Perdarahan
Postpartum
Selama Persalinan
Atonia Uteri
&
Retensio
Setelah Kelahiran
Plasenta
Perlukaan Jalan
Lahir
Inversio Uteri
PADA MASA KEHAMILAN
Abortus
Hipertensi (SBP 140 mmHg PE Awitan Dini (PEAD) gejala klinis terdeteksi pada UH <
atau DBP 90 mmHg) 34 mg
Edema paru
Trombositopenia > 100.000 mm
Sindrom HELLP
PJT
SGOT/SGPT meningkat 2x harga normal
Tatalaksana
Preeklamsi Tidak Berat
TD 140/90 159/99 mmHg
Protein uria +1
Bedrest
Asupan suplemen kalsium
Aspirin dosis rendah
Terminasi bila UH 37 mg
Preeklamsi Berat
TD 160/110 mmHg
Protein uria +2
Serum Kreatinin > 1,1 mg%
Trombosit < 100.000/mm
Pengukuran SGOT dan SGPT
Preeklamsi Berat Dibagi menjadi 3
Kelompok Berdasarkan UH
1. UH < 24 mg
sebaiknya dilakukan terminasi
2. UH 24-34 mg
pemberian MgSO
3. UH >34 mg
MgSO & terminasi kehamilan bila
disertai pemburukan dan komplikasi
Medikamentosa
Infus RL
Pemberian obat: MgSO
Melalui IV secara kontinyu (infus dg infusion
pump)
a. Dosis awal: 4gr MgSO (10cc MgSO 40%)
dilarutkan dlm 100cc RL, diberikan selama
15-20 mnt
b. Dosis pemeliharaan: 10gr dlm 500cc cairan
RL, diberikan dg kecepatan 1-2gr/jam (20-
30 tetes/mnt)
WARNING!!!
Ibu Dengan Kondisi Preeklamsi Berat
Segera Dirujuk Ke RS PKU
Muhammadiyah Gubug
Eklampsia
Eklamsia adalah merupakan penyakit
akut dengan kejang-kejang dan koma
pada wanita hamil dan wanita dalam
masa nifas disertai dengan hipertensi,
edema, dan proteinuria.
Penatalaksanaan