Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS FAKTOR RISIKO STRES

AKIBAT KERJA PADA PEKERJA


SEKTOR INFORMAL DI KOTA
SEMARANG

NURAINI LISTYANINGSIH SANTOSO


H2A014043
Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Muhammadiyah Semarang
BAB I
LATAR BELAKANG

Di Indonesia data BPS tahun 2014 di ketahui jumlah populasi


pekerja sektor informal sebesar 150 juta jiwa sekitar 11,6-17,4 %
yang mengalami gangguan mental dan stress kerja.
Sebuah survey yang dilakukan oleh Princeton Survey Research
Associates menyebutkan bahwa 3 dari 4 orang di Amerika
mangatakan bahwa pekerjaan pada saat ini memiliki tingkat stres
kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi tahun
sebelumnya.
RUMUSAN MASALAH

Rumusan Umum
Apa saja faktor risiko stres akibat kerja pada
pekerja sektor informal?
Rumusan Khusus

Manakah faktor risiko yang paling


berpengaruh terhadap stres akibat kerja pada
pekerja sektor informal di kota Semarang?
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui faktor risiko pada pekerja sektor
Tujuan informal terhadap stres akibat kerja di kota
Umum Semarang.

1. Mendeskripsikan faktor risiko


Lingkungan, Organisasi, dan Individu
pada pekerja sektor informal di Kota
Semarang
2. Menganalisis hubungan faktor risiko
Tujuan Lingkungan, Organisasi, dan Individu
Khusus pada pekerja sektor informal di Kota
Semarang
3. Menganalisis faktor risiko yang paling
berpengaruh pada pekerja sektor
informal terhadap stres akibat kerja di
Kota Semarang
KEASLIAN PENELITIAN

No. Tahun Peneliti Judul Metode Hasil

1. 2012 Tri Susilo Analisis Pengaruh Faktor Analisis dilakukan dengan Teridentifikasi bahwa Lingkungan
Lingkungan Fisik Terhadap menggunakan Analisis Regresi Linier Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non
Stres Kerja Pada PT. INDO BALI Berganda, Korelasi dan Determinasi Fisik Berpengaruh Negatif dan hasil
Di Kecamatan Negara, Signifikan Terhadap Stres Kerja
Kabupaten Jimbaran,BALI Karyawan.

2. 2016 Hasbi Ibrahim, Faktor-Faktor Yang Penelitian ini Merupakan Penelitian Teridentifikasi bahwa Faktor Umur,
Munawir Amansyah, Berhubungan Dengan Stres Kuantitatif dengan Pendekatan Masa Kerja, Beban Kerja, Upah Kerja,
Githa Nurfaridha Kerja Pada Pekerja Factory 2 Deskriptif Lingkungan Kerja ada Hubungan
Yahya PT. Maruki Internasional Signifikan Terhadap Stres Kerja pada
Indonesia Makassar tahun Pekerja
2016
MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bukti
Manfaat empiris bahwa terdapat pengaruh faktor risiko
akibat stres kerja pada pekerja sektor informal
Teoritis

Hasil Penelitian ini dapat di jadikan sebagai data


Manfaat awal bagi penelitian lain untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan stres
Metodologis kerja berdasarkan jenis pekerjaan

Hasil penelitan diharapkan dapat dijadikan


sebagai bahan masukan dan informasi untuk para
Manfaat pekerja sektor informal di kota Semarang. Agar
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
Praktis meningkatkan menejemen sumber daya manusia
yang lebih berkualitas
BAB II
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS

Hipotesis Umum
Terdapat faktor risiko yang mempengaruhi
stres kerja pada pekerja sektor informal
Hipotesis Khusus

Terdapat faktor risiko yang paling


berpengaruh terdapat stres akibat kerja pada pekerja
sektor informal di kota Semarang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Ruang Lingkup Keilmuan
Bidang Ilmu Kedokteran Okupasi
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan (Agustus 2017
Ruang
Oktober 2017)
Lingkup Tempat Penelitian
Pengambilan data ini diambil pada pekerja sektor informal
di Kota Semarang

Penelitian ini merupakan jenis penelitian


Rancangan
Observasi Analitik Kuantitatif dengan
Penelitian
pendekatan cross sectional
Populasi adalah seluruh pekerja sektor informal
di Kota Semarang sebanyak 289.762 pekerja, meliputi:
Nelayan 2.677 pekerja
Buruh Industri 177.956 pekerja
Populasi Buruh Bangunan 83.385 pekerja
Sopir Angkutan 25.744 pekerja

Rumus:

2 2 1
n=
2
Sampel Berdasarkan rumus diatas maka besar sampel minimum
yang dibutuhkan sebesar :
Nelayan = 21 pekerja
Buruh Industri = 15 pekerja
Buruh Bangunan = 14 pekerja
Sopir Angkutan = 20 pekerja
Responden bersedia bekerjasama dalam
pelaksanaan penelitian ini dengan
Kriteria
menandatangani atau mengisi surat
Inklusi persetujuan (informed consent) setelah diberi
penjelasan oleh peneliti

Responden yang tidak bersedia


Kriteria
menjadi responden dan mengisi
Eksklusi informed consent
VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
Konflik Ketidakjelasan peran Menannyakan 1. Sangat Baik (> 7 Ordinal
Peranan dalm bekerja dan konflik personal Skor)
tidak tahu apa yang menggunakan 2. Cukup Baik (4-7
diharapkan oleh kuisioner Skor)
menejemen 3. Kurang Baik(<4
Skor)
Beban Kerja Selisih antara tuntutan Menannyakan beban 1. Under Load (beban Ordinal
beban kerja dari suatu kerja responden kerja rendah): < 4
tugas dengan kapasitas menggunakan Skor
maksimum pekerja kuisioner 2. Optimal Load
(beban kerja
normal): 4 -7 Skor
3. Over Load (beban
kerja berlebihan): >
7 Skor
Faktor Organisasi

Hubungan Rekan Interaksi antar Menannyakan 1. Baik (> 3 Skor) Nominal


Kerja para pekerja hubunan dengan 2. Tidak Baik(<3Skor)
ditempat kerja rekan kerja
menggunakan
kuisioner
Hubungan Atasan Interaksi antara Menannyakan 1. Baik (> 3 Skor) Nominal
Bawahan Pimpinan hubungan dengan 2. Tidak Baik(<3Skor)
dengan kelomok pimpinan
pekerja menggunakan
kuesioner
Variabel terikat
(Dependen)

Stres kerja Suatu perasaan Menannyakan Stres 1. Tidak (tidak Nominal


tertekan yang dialami kerja pada pekerja mengalami stres
seseorang dalam dengan menggunakan kerja): < 10
menghadapi kuesioner 2. Ya (mengalami stres
pekerjaannya. Dengan kerja): > 10
alat ukur Job Stressor
Survey
Alat dan Bahan :
1. Lembar Persetujuan Informed Consent
Pengumpulan Data : 2. Kuesioner Instrumen Penelitian yang berisi
1. Primer data pribadi yang akan diisi oleh responden
2. Sekunder 3. Mengunakan kuesioner yang pernah
digunakan oleh peneliti sebelumnya dengan
judul Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Factory 2
PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar
tahun 2016

Alur Penelitian:
ANALISIS DATA
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari
Analisis hasil penelitian ini untuk melihat distribusi frekuensi dan
Univariat persentase yaitu meliputi faktor lingkungan, faktor individu,
faktor organisasi serta tingkat stres akibat kerja

Analisis bivariat untuk membuktikan hipotesis dalam


penelitian ini dengan menggunakan uji Regresi Logistik,
dengan menggunakan CI 95% dimana tingkat kemaknaan yang
digunakan adalah 5% (=0,05). Metode ini digunakan untuk
Analisis mendapatkan probabilitas kerjadiannya. Jika p value > 0,05
Bivariat maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidk ada
hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut.
Sebaliknya, jika p value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara
kedua variabel tersebut.
Analisis multivariat untuk membuktikan
faktor yang paling berpengaruh dengan menggunakan
uji Regresi Logistik yang didapatkan dari uji bivariat
dimana variabel yang mempengaruhi nilai p value
Analisis <0,05 dapat di jadikan faktor yang berpengaruh
Multivariat terhadap stres kerja. Dari uji multivariat ini akan
diketahui faktor mana yang paling dominan
berpengaruh terhadap stres kerja sektor informal.
Analisis ini akan menggunakan komputer dengan
program statistik
JADWAL PENELITIAN
Tahun 2017
Bulan
No

September
Kegiatan

Oktober
Agustus
Juni

Juli
1 Penyusunan proposal
2 Ujian proposal
3 Pengambilan sampel
4 Pengolahan dan Analisis Data
5 Penyusunan karya tulis ilmiah
6 Ujian hasil

Anda mungkin juga menyukai