Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA

TERHADAP TANAMAN
DWI AMALIA ANDINI
1610213002
EKOLOGI TANAMAN (A)
Intensitas cahaya adalah banyaknya energi yang diterima
oleh suatu tanaman per satuan luas dan per satuan waktu
(kal/cm2/hari). Dengan demikian pengertian itensitas yang
dimaksud sudah termasuk lama penyinaran yaitu lama matahari
bersinar dalam satu hari.
Intensitas cahaya dapat mempengaruhi proses
metabolisme dalam tanaman. Intensitas cahaya rendah
pada umumnya disebabkan oleh naungan.
Spesies tanaman yang memiliki habitat ternaung (shade
plant) memiliki laju fotosintesis yang lebih rendah, titik
kompensasi cahaya yang rendah, serta respon fotosintesisnya
mencapai jenuh pada tingkat radiasi yang lebih rendah
dibanding spesies yang memiliki habitat di daerah terbuka (sun
plant).
Pengaruh intensitas cahaya pada metabolisme tanaman
pada akhirnya mempengaruhi morfologi, anatomi,
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Daun
tanaman yang ternaungi akan lebih tipis dan lebar daripada daun
tanaman di tempat terbuka, hal ini disebabkan oleh
pengurangan lapisan palisade dan sel-sel mesofil.
Daun yang ternaungi memiliki total klorofil
tiap pusat reaksi yang lebih banyak, memiliki rasio
klorofil b/a lebih besar dan biasanya lebih tipis. Sel
palisade daun yang ternaungi lebih pendek daripada daun yang
terkena cahaya penuh dan konsentrasi rubisco lebih sedikit
Masing-masing tanaman memiliki reaksi yang berbeda
terhadap intensitas cahaya. Berdasarkan perbedaan reaksi
tersebut, tanaman dibedakan menjadi tanaman C3, C4, CAM.
1. Tanaman C3 adalah tanaman yang hidup baik pada intensitas
cahaya rendah.
2. Tanaman C4 adalah tanaman yang hidup baik pada intensitas
cahaya tinggi.
3. Tanaman CAM adalah tanaman yang hidup didaerah kering.
Cahaya dapat menembus daun dengan 4 cara :
Irradiasi langsung yang tidak terhalang yang diberikan oleh noda-
noda matahari. Noda matahari ini mempunyai sifat berirradiasi
langsung kecuali bila terjadi pengaruh bayangan. (Anderson dan
miller 1974). Cahaya matahari langsung nampak menjadi
berkurang nilainya pada sebagian besar di bawah kanopi.
Radiasi difusi yang tak terhalang merupakan cahaya langit difusi
yang mengiringi noda matahari.
Refleksi daun-daun tidak hanya meneruskan cahaya, tetapi sama
dengan permukaan biologis lainnya, memantulkan sebagian
tertentu. Jumlah yang dipantulkan akan tergantung pada
beberapa parameter cahaya yang dipantulkan. Juga diubah
spektrumnya dengan cara yang sama seperti cahaya yang
diteruskan.
Transmisi derajat penaungan lebih tergantung jumlah cahaya yang
diabsorbsi dan yang dipantulkan oleh daun.
Energi cahaya matahari yang digunakan oleh tanaman
dalam proses fotosintesis berkisar antar 0,5 2,0 % dari jumlah
total energi yang tersedia. Sehingga hasil fotosintesis berkurang
apabila intensitas cahaya kurang dari batas optimum yang
dibutuhkan oleh tanaman.
Sehubungan dengan laju fotosintesis, intensitas cahaya
yang semakin tinggi (naik) mengakibatkan lalu fotosintesis
semakin tidak bertambah lagi walaupun intensitas cahaya terus
bertambah. Batas ini disebut titik saturasi cahaya atau titik jenuh
cahaya (ligh saturation point). Pada keadaan ini cahaya bukan
sebagai sumber energi maupun sebagai bentuk perusak.
Intensitas cahaya yang tinggi mengakibatkan temperatur
daun meningkat,sebagai akibat menutupnya stomata, sehingga
sebagaian klorofil menjadi pecah dan rusak (fotodestruktif).
Sedangkan pada intensitas cahaya yangsemakin menurun sampai
batas tertentu jumlah O2 yang dikeluarkan oleh proses fotosintesis
sama dengan jumlah O2 yang diperlukan oleh prosesrespirasi.
Batas ini disebut titik kompensasi cahaya (light
compensation point).
Tanaman yang kurang mendapatkan cahaya matahari akan
mempunyai akar yang pendek, Cahaya matahari penuh
menghasilkan akar lebih panjang dan lebih bercabang. Untuk
mengukur intensitas cahaya, dapat menggunakan alat pengukur
cahaya atau lightmeter
Berdasarkan kebutuhan dan adaptasi tanaman terhadap radiasi
matahari, pada dasarnya tanaman dapat dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
a) Heliophyta
Tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup pada tempat tempat
dengan intensitas cahaya yang tinggi disebut tumbuhan heliofita.
Tanaman tanaman golongan ini sudah barang tentu tidak akan
tumbuh baik bila ternaung oleh tanaman lain. Tanaman padi, jagung,
tebu, ubi kayu, dan sebagian besar tanaman pertanian termasuk
kelompok ini.
b) Sciophyta
Tumbuhan yang hidup baik dalam situasi jumlah cahaya yang
rendah, dengan titik kompensasi yang rendah pula disebut tumbuhan
yang senang teduh (siofita), metabolisme dan respirasinya
lambat.Tanaman kopi misalnya, ia tumbuh baik pada intensitas sekitar
30 -50 persen dari radiasi penuh. Tanaman coklat tumbuh baik pada
intensitas sekitar 20 persen dari radiasi penuh.
Tanaman yang mendapatkan cahaya matahari dengan
intensitas yang tinggi menyebabkan lilit batang tumbuh lebih
cepat, susunan pembuluh kayu lebih sempurna, internodianya
lebih pendek, daun lebih tebal, tetapi ukurannya lebih kecil
dibanding dengan tanaman yang terlindung. Beberapa effek dari
cahaya matahari yang penuh (yang melebihi) kebutuhan
optimum dapat menyebabkan layu, fotosistesi lambat, laju
respirasi meningkat tetapi cenderung mempertinggi daya tahan
tanaman. Intensitas cahaya yang tinggi di daerah tropis tidak
seluruhnya dapat digunakan oleh tanaman.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai