Anda di halaman 1dari 17

SEMINAR HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI


AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

KEGIATAN PEMBUKAAN, PERSIAPAN LAHAN DAN PENANAMAN TANAMAN KELAPA SAWIT


(Elaeis guineensis jacq.) PADA LAHAN BASAH.
(STUDI KASUS PT. RAJA PALMA, UNIT KEBUN SUNGSANG IV, KECAMATAN BANYUASIN II,
KABUPATEN BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN)

Lukman Ari
(422014025)

Dosen Pembimbig
Dr. Ir. YOPIE Moelyohadi , M.Si

PT. Raja Palma


PENDAHULUAN

Dalam budidaya tanaman kelapa sawit hal yang dilakukan


pertama kali adalah melakukan land clearing atau yang
sering disebut dengan istilah LC yang berarti pembukaan
lahan. Pembukaan lahan merupakan pekerjaan
mempersiapkan areal agar siap untuk ditanami dan
memudahkan dalam pengelolaan kebun pada saatnya nanti
(Maruli Pardamean, 2017)
WAKTU PELAKSANAAN

Praktek kerja lapangan ini telah dilaksanakan mulai tanggal 1 - 30


Agustus 2017, bertempat di PT. Raja Palma. Kecamatan
Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
MEKANISME KEGIATAN

Kegiatan praktik kerja lapangan dilaksanakan


dengan menggunakan metode terlibat langsung
serta pengamatan yang didampingi oleh pihak
manejemen lapangan (Asisten Kepala dan
Asisten Lapangan).
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembukaan lahan atau land clearing merupakan

tahapan awal dalam pembangunan suatu perkebunan

kelapa sawit dan pada prinsipnya membebaskan lahan

dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain

dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh

kepada tanaman yang akan di budidayakan.


PERIZINAN PERUSAHAAN
Pihak persero terbatas (PT) meminta izin kepada instansi pemerintah daerah untuk dapat

membuka kebun di wilayah tersebut, dengan melengkapi dokumen persyaratan sebagai berikut :

Pelepasan Kawasan Hutan

GRTT (Ganti Rugi Tanah Dan Tanam Tumbuh)

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup)

IUP (Izin Usaha Perkebunan)

NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


PENENTUAN BATAS WILAYAH/RINTIS

Rintis adalah membuat boontherese dan membabat


semak-semak dan pohon kecil selebar 1,5-2 M2 dan batasan
wilayah yang berhubungan dengan masyarakat setempat
dengan menggunakan alat manual dengan parang dan
kapak untuk menebas semak belukar
PERSIAPAN ALAT

Alat yang digunakan dalam


pembukaan lahan terbagi
menjadi 2 yakni alat yang
digunakan secara konvensional
dan alat yang di gunakan secara
modern.
PEMBUATAN BATAS BLOK, SALURAN AIR DAN PARIT

1) Buat galian batas blok dengan ukuran 1000 x 1000 m


2) Bagi galian blok 4 bagian dengan ukuran 250 x 1000 m menjadi Blok A, Blok B, Blok C
dan Blok D
3) Untuk setiap blok dibuat saluran air ditengahnya dengan ukuran 125 m x 1000 m.
MENGIMAS
Mengimas merupakan kegiatan memotong anak kayu dan tanaman merambat
lainya yang berdiameter 10 cm dengan menggunakan parang dan kompak.
Pemotongan anak kayu harus putus dan diusahakan serendah mungkin atau
dengan tanah. Tujuan mengimas untuk memudahkan penumbangan pohon dan
pelaksanaan perun mekanis.
PERUN MEKANIS

Perun mekanis adalah kegiatan merumpuk kayu hasil imasan dan


menumbangankan pohon besar pada gawangan mati sejajar baris tanaman dengan
arah timur barat dengan menggunakan buldozer atau dengan excavator.
Pembangunan Infrasrtuktur Jalan, Jembatan Dan Pemukiman Karyawan

Jalan dalam kebun berukuran lebar 8


Meter sehingga dapat di lalui kendaraan
truk, apabila perahu pengangkut tidak
dapat beroprasi saat air di parit mulai
surut.

Jembatan antar batas blok di buat agak


meninggi, karena dibawahnya digunakan
untuk transportasi perahu pengangkut
dengan tujuan agar tidak terganggu.

Pemukiman karyawan dalam PT. Raja


Palma di bagi dalam lima wilayah, di
usahakan pemukiman karyawan di tempat
di tengah posisi luas kebun.
PANCANG TANAM
Jarak yang di gunakan dalam PT.
Raja Palma adalah 9 x 7,8 m, atau
ukuran TB = 9 m dan US = 7,8 m.
PENANAMAN TANAMAN BARU
Membuat lobang tanam dengan
ukuran 40 x 60 cm (lebar x dalam)
Berikan Pupuk sebelum tanam yaitu
Rocphospat RP 500 gram/lobang
tanam.
Bibit dimasukkan kedalam lobang
tanam. Kemudian polybag bibit
dibuka menggunakan pisau dan
setelah itu di padatkan atau diinjak-
injak supaya padat.
Diberikan klerat dengan dosis satu
butir untuk satu pohon dan diberikan
satu jengkal dari batang, agar
terhindar dari tikus
Selang 1 - 4 minggu setelah tanam
dilakukan konsulidasi yaitu
memperbaiki posisi batang tanaman
yang miring.
PEMBAHASAN
Kondisi lahan di PT. Raja Palma merupakan lahan rawa yang

umumnya tergenang yang memungkinkan untuk pembukaan lahan

mengalami kesulitan yaitu tergenangnya air, jadi pembuatan parit

sangat efektif di wilayah ini, parit ini juga difungsikan selain sebagai

batas blok, juga di gunakan untuk transportasi dan digunakan sebagai

penghalang masuknya binatang penggangu diwilayah pekebunan yang

dapat merugikan.

Dalam budidaya tanaman kelapa sawit di wilayah ini tidak di tanam

LCC (legum cover crop) karena tanaman ini merupakan tanaman yang

umumnya mudah diperbanyak baik secara vegetatif maupun generatif

dan cepat tumbuh yang mengakibatkan memerlukan waktu dan dibiaya

untuk mengendalikanya, namun di wilayah ini dengan sistem parit 2 : 1

(Dua baris satu parit), gawangan mati akan di fungsikan sebagai parit

sedangkan gawangan hidup di jadikan jalan pasar pikul panen


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pembuatan saluran parit air sangat di perlukan dalam membuka lahan di
lahan rawa yang tergenang.
Keberhasilan dalam pembukaan lahan didukung oleh manageman yang
baik, seperti perencanaan, sistem pembukaan lahan, sarana dan prasarana
yang mendukung, serta tenaga kerja dan yang mencukupi.

Saran
Dalam melaksanakan kegiatan survey dan pengukuran hendaknya pekerja
melakukan kegiatan dengan teliti sehingga tidak menimbulkan ukuran blok
yang salah.
Dalam proses pembukaan lahan pekerja harus memperhatikan keselamatan
kerja.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai