Anda di halaman 1dari 32

M

E
T Klasifikasi
E
O Iklim
R
O
L
O
G
I
M Mengkaji dan menjelaskan :
E
Pendekatan Klasifikasi Iklim
T Klasifikasi Koeppen
E Klasifikasi Iklim Thornthwaite
O Iklim di Indonesia
R
O
L
O
G
I
Iklim dapat didefinisikan sebagai berbagai keadaan atmosfer (antara lain
suhu, tekanan, kelembaban) yang terjadi di suatu wilayah selama kurun
M waktu yang panjang.
E
T Merujuk pada definisi menurut World Climate Conference, 1979 bahwa
E Iklim merupakan sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang
O panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan
nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya.
R
O
Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas
L merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim.
O
G
I Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan
(presipitasi).
M
E
T Klasifikasi iklim umumnya sangat spesifik yang
E didasarkan atas tujuan penggunaannya, misalnya untuk
pertanian, penerbangan atau kelautan.
O
R
Pengklasifikasian iklim yang spesifik tetap
O menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya,
L tetapi hanya memilih data unsur-unsur iklim yang
berhubungan dan secara langsung mempengaruhi aktivitas
O atau objek dalam bidang-bidang tersebut (Lakitan,
G 2002).

I
Thornthwaite (1933) dalam Tjasyono (2004) menyatakan
bahwa tujuan klasifikasi iklim:
M
E
T menetapkan pembagian ringkas jenis iklim
E ditinjau dari segi unsur yang benar-benar
O aktif terutama presipitasi dan suhu. Unsur
R lain seperti angin, sinar matahari, atau
perubahan tekanan ada kemungkinan
O
merupakan unsur aktif untuk tujuan khusus.
L
O
G
I
M
E
T
E
O Klasifikasi Iklim
R
O
L
O
G
I
M
E
T
E Beberapa sistem klasifikasi iklim yang sampai sekarang masih
O digunakan dan pernah digunakan di Indonesia antara lain adalah:
R
O
L
O
G
I
Klasifikasi Koeppen
M
E Klasifikasi iklim ini paling banyak dipergunakan
T orang.

E
O Klasifikasinya berdasarkan curah hujan dan
temperatur.
R
O Koppen memperkenalkan lima kelompok utama iklim di
L muka bumi yang didasarkan kepada lima prinsip
kelompok vegetasi.
O
G
I Kelima kelompok iklim ini dilambangkan dengan
lima huruf besar dimana:
Klasifikasi Koeppen
M
Kelima kelompok iklim ini dilambangkan dengan lima
E huruf besar dimana:
T
tipe iklim A adalah tipe iklim hujan tropik (tropical
E rainy climates),
O
iklim B adalah tipe iklim kering (dry climates),
R
O iklim C adalah tipe
iklim hujan suhu sedang (warm
temperate rainy climates),
L
O iklim D adalah tipe iklim hutan bersalju dingin (cold
snowy forest climates) dan
G
iklim E adalah tipe iklim kutub (polar climates)
I (Safii, 1995).
a. Iklim A (Iklim Hujan Tropis)
Temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 18 C,
M curah hujan tahunan tinggi, rata rata lebih dari 70
E cm/tahun. Tumbuhan beraneka ragam.

T b. Iklim B (Iklim Kering/Gurun)


Terdapat di daerah gurun atau semiarid (steppa),
E curah hujan terendah 25,5 mm/tahun. Penguapan besar.
O
c. Iklim C (Iklim Sedang)
R Temperatur bulan terdingin 18 C sampai 3C.
O
d. Iklim D (Iklim Salju atau Mikrothermal)
L Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10 C,
O sedangkan suhu rata rata bulan terdingin 3 C.

G e. Iklim E atau iklim Kutub


I Terdapat di diderah Arctic dan Antartika. Suhu tidak
pernah lebih dari 10 C. Tidak mempunyai musim panas
yang benar-benar panas.
M Klasifikasi Mohr
E
T Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara
penguapan dan besarnya curah hujan,
E
O dari hubungan ini didapatkan tiga jenis pembagian
R bulan dalam kurun waktu satu tahun dimana keadaan
yang disebut sebagai berikut:
O
L bulan basah apabila curah hujan >100 mm per bulan,

O bulan lembab bila curah hujan bulan berkisar antara 100 60 mm


G bulan kering bila curah hujan < 60 mm per bulan
I
M
E
T
E
O
R
O
L
O
G
I
Klasifikasi Schmidt-Ferguson
M Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia. Menurut
E Irianto, dkk (2000) penyusunan peta iklim menurut
klasifikasi Schmidt-Ferguson lebih banyak digunakan
T untuk iklim hutan.
E
Pengklasifikasian iklim menurut Schmidt-Ferguson ini
O didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering
R seperti kriteria bulan basah dan bulan kering
klsifikasi iklim Mohr.
O
L Pencarian rata-rata bulan kering atau bulan basah (X)
dalam klasifikasian iklim Schmidt-Ferguson dilakukan
O dengan membandingkan jumlah/frekwensi bulan kering atau
G bulan basah selama tahun pengamatan dengan banyaknya
tahun pengamatan (n) (Safii, 1995).
I
Schmidt-Fergoson membagi tipe-tipe iklim dan jenis
vegetasi yang tumbuh di tipe iklim tersebut adalah
sebagai berikut;
tipe iklim A (sangat basah) jenis vegetasinya adalah
hutan hujan tropis,
M tipe iklim B (basah) jenis vegetasinya adalah hutan
E hujan tropis,
T tipe iklim C (agak basah) jenis vegetasinya adalah
E hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan
daunnya dimusim kemarau,
O
R tipe iklim D (sedang) jenis vegetasi adalah hutan
musim,
O
L tipe iklim E (agak kering) jenis vegetasinya hutan
savana,
O
tipe iklim F (kering) jenis vegetasinya hutan
G savana,
I
tipe iklim G (sangat kering) jenis vegetasinya
padang ilalang dan

tipe iklim H (ekstrim kering) jenis vegetasinya


adalah padang ilalang (Syamsulbahri, 1987).
Table Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson

M
E
T
E
O Nilai Q adalah rata-rata bulan kering dibagi rata-rata bulan basah
R dikalikan 100 %.
O Rata2 Bulan Kering (BK)
Q= X 100 %
L Rata2 Bulan Basah (BB)

O
G
I Kriteria bulan basah-kering menurut Schmidt-Ferguson adalah:
- Bulan Basah bila curah hujan > 100 mm
- Bulan Lembab bila curah hujan antara 60 mm - 100 mm
- Bulan Kering bila curah hujan < 60 mm
M
E
T
E
O CONTOH
R
O
L
O
G
I
Data curah hujan dari tahun 1994 sampai 2003 di Cisarua

M Tahun
Bulan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
E 1994 280 268 154 148 80 15 0 10 40 7 142 188
T 1995 178 128 192 164 104 104 42 0.3 27 104 279 84
E 1996 221 211 196 177 44 42.2 72 40 75 236 349 203

O 1997 137 190 106 167 191 0 20 0 3 13 133 258

R 1998 114 223 290 264 164 145 47 61 99 166 120 132

O 1999 190 137 186 117 135 14 26 28 0.6 195 280 146
2000 238 90 176 229 146 51 26 27 27 122 181 78
L 2001 284 129 174 128 118 50 54 37 62 192 245 32
O 2002 294 111 151 175 28 116 96 10 0 13 190 221
G 2003 46 228 226 119 78 18 2 15 51 183 190 200

I Tentukan Klasifikasi Iklim dengan metode Scmidth-Ferguson


Data curah hujan dari tahun 1994 sampai 2003 di Cisarua

M Tahun
Bulan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
E 1994 280 268 154 148 80 15 0 10 40 7 142 188
T 1995 178 128 192 164 104 104 42 0.3 27 104 279 84
E 1996 221 211 196 177 44 42.2 72 40 75 236 349 203

O 1997 137 190 106 167 191 0 20 0 3 13 133 258

R 1998 114 223 290 264 164 145 47 61 99 166 120 132

O 1999 190 137 186 117 135 14 26 28 0.6 195 280 146
2000 238 90 176 229 146 51 26 27 27 122 181 78
L 2001 284 129 174 128 118 50 54 37 62 192 245 32
O 2002 294 111 151 175 28 116 96 10 0 13 190 221
G 2003 46 228 226 119 78 18 2 15 51 183 190 200

I
Bulan Kering (BK) : bulan dengan hujan < 60
Bulan Lembab (BL) : bulan dengan hujan antara 60-100 mm
Bulan Basah (BB) : bulan dengan hujan > 100 mm
Tahun 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
M BK < 60 mm 5 3 3 5 1 4 4 4 4 5
E BL 60-100 m 1 1 2 0 2 0 2 1 1 1

T BB > 100 mm 6 8 7 7 9 8 6 7 7 6

E Jumlah 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

O Masukkan kedalam rumus Q, yaitu


R
O Q= Rata2 Bulan Kering (BK) X 100 %
Rata2 Bulan Basah (BB)
L
O nilai Q = 53, sehingga didapat bahwa di Cisarua memiliki tipe iklim C yaitu
daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba diantaranya terdapat jenis
G vegetasi yang daunnya gugur pada musim kemarau,misal jati.
I
Klasifikasi Oldeman

M
E
T
Klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Oldeman
E didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman,
O terutama pada tanaman padi.

R Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah


yang berlangsung secara berturut-turut.
O
L
O
G
I
M
E Oldeman membagi lima zona iklim dan lima sub zona
iklim.
T
E Zona iklim merupakan pembagian dari banyaknya jumlah
bulan basah berturut-turut yang terjadi dalam setahun.
O
R Sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya jumlah
bulan kering berturut-turut dalam setahun.
O
L Pemberian nama Zone iklim berdasarkan huruf yaitu zone
A, zone B, zone C, zone D dan zone E
O
G sedangkan pemberian nama sub zone berdasarkan
yaitu sub 1, sub 2, sub 3 sub 4 dan sub 5.
angka

I
M Zone A dapat ditanami padi terus menerus
sepanjang tahun.
E
T Zone B hanya dapat ditanami padi 2 periode dalam
setahun.
E
O Zone C, dapat ditanami padi 2 kali panen dalam
R setahun, dimana penanaman padi yang jatuh saat
curah hujan di bawah 200 mm per bulan dilakukan
O dengan sistem gogo rancah.
L
Zone D, hanya dapat ditanami padi satu kali masa
O tanam.
G
I Zone E, penanaman padi tidak dianjurkan tanpa
adanya irigasi yang baik. (Oldeman, et al., 1980)
M TIPE UTAMA BLN BASAH BER-TURUT2
E A >9
T B 7-9
E C 5-6

O D 3-4

R E <3

O
L SUB DIVISI BLN KERING BER-TURUT2
O 1 <2
G 2 2-3
I 3 4-6

4 >6
M
E Zone BB
T berurutan/th
E A >9
O
B 79
R
O C 56
L D 34
O
E <3
G
I
Tabel Klasifikasi iklim menurut Oldeman

M
E
T
E
O
R
O
L
O
G
I Kriteria bulan basah-kering menurut Oldeman adalah :
- Bulan Basah bila curah hujan > 200 mm
- Bulan Lembab bila curah hujan antara 100 mm - 200 mm
- Bulan Kering bila curah hujan < 100 mm
M
E
T
E
O CONTOH
R
O
L
O
G
I
Dari data curah hujan di Cisarua, selama 10 tahun maka dapat kita ketahui tipe
iklim apa yang terjadi di Cisarua tersebut, dengan kriteria:
M Bulan Basah (BB) : Bulan dengan rata-rata curah hujan > 200 mm
Bulan Lembab (BL) : Bulan dengan rata-rata curah hujan 100-200 mm
E Bulan Kering (BK) : Bulan dengan rata-rata curah hujan < 100 mm
T
Dari data curah hujan yang terjadi di Cisarua, maka dapat diketahui kapan
E terjadinya BB, BL dan BK dengan mencari rerata curah hujan perbulan.
O
Rata-rata CH BB,BL,
R Bulan
Bulanan BK

O Jan
Feb
198
172
BL
BL
L Mar 185 BL

O Apr
Mei
169
107
BL
BL

G Jun 56 BK

I
Jul 38 BK
Ags 23 BK
Sep 38 BK
Okt 123 BL
Nov 211 BB
Des 154 BL
- Jumlah Bulan Basah (BB) Berturut-turut adalah 1 bulan
M - Jumlah Bulan Lembab (BL) Berturut-turut adalah 6 bulan
- Jumlah Bulan Kering (BK) Berturut-turut adalah 4 bulan
E
T Rata-rata CH BB,BL, Tipe Utama Bulan Basah Berturut-turut
E Bulan
Bulanan BK
A >9
O
Jan 198 BL
Feb 172 BL B 79
R Mar 185 BL C 56

O
Apr 169 BL
D 34
Mei 107 BL

L Jun 56 BK E <3
Jul 38 BK
O Ags 23 BK

G Sep
Okt
38
123
BK
BL
I Nov 211 BB
Des 154 BL Ternyata tipe utama iklim di Cisarua tersebut
adalah E, kemudian dapat dilihat lagi pada tabel
berikut.
Sub divisi Bulan Kering Berturut-turut

M 1 <2
23
E 2
3 46
T 4 >6
E Terlihat bahwa sub divisi untuk tipe iklim di Cisarua adalah
O 3

R Tipe iklim Oldeman untuk di Cisarua adalah E3, dimana daerah


ini umumnya terlalu kering mungkin hanya dapat satu kali
O palawija,itu pun tergantung adanya hujan
L
O
G
I
M
E
T
E
O
R
TERIMA KASIH
O
L
O
G
I
M
E
T
E
O
R
O
L
O
G
I
M
E
T
E
O
R
O
L
O
G
I

Anda mungkin juga menyukai