Disusun oleh :
Fitria Nugraha Aini
V IV III II I I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
P P
1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan :
I I = Persistensi
1 = Pre Erupsi
I I = Persistensi
1 = Pre Erupsi
- Angular Cheilitis
I I Pro Extraksi
Pengobatan
R/ Vitamin B-Complex No. XX
∫ 1 dd tab 1
Lab. Rotgenologi Mulut/ Radiologi :-
Lab. Patologi Anatomi :-
Lab. Mikrobiologi :-
Lab. Patologi Klinik :-
Rujukan
Poli Penyakit Dalam :-
Poli THT :-
Poli Kulit Kelamin :-
Poli Syaraf :-
Poli Bedah :-
I I = Persistensi
- Angular Cheilitis
Tanggal Elemen Diagnosa Therapi Keterangan
20-11-2012 I I Persistensi Pro Extraksi KIE:
Menjaga kebersihan
Angular Terapi:
rongga mulut dengan
Cheilitis R/ Vitamin B-Complex No. XX
menggososk gigi 2 x
∫ 1 dd tab 1
sehari sesudah makan
dan sebelum tidur
Periksa ke dokter gigi 6
bulan sekali
Pasien disarankan
untuk tidak terlalu
sering makan permen
atau coklat.
Pasien disarankan
untuk banyak makan
sayur dan kacang-
kacangan.
Definisi :
Suatu keadaan dimana gigi sulung belum
tanggal walaupun waktu tanggalnya sudah
tiba.
Sering dijumpai pada anak usia 6 – 12
tahun.
Suatu gigi dapat dikatakan persistensi jika melihat
jadwal pergantian gigi sulung dengan gigi
permanen.
Persistensi gigi sulung tidak mempunyai
penyebab tunggal, tetapi merupakan
gangguan yang disebabkan oleh multifaktor,
diantaranya:
◦ Ankilosis
◦ Lambatnya resorpsi akar gigi susu
◦ Hipotiroid
◦ Malposisi benih gigi permanen
◦ Defisiensi vitamin A
Definisi :
◦ Angular cheilitis atau perleche Reaksi inflamasi
pd sudut bibir mulut yang sering dimulai
dengan penyimpangan mukokutaneus dan
berlanjut hingga ke kulit.
◦ Istilah perleche sebenarnya digunakan untuk
angular cheilitis yang disebabkan defisiensi
vitamin B kompleks, namun sekarang telah
digeneralisasikan untuk semua angular cheilitis
dengan berbagai etiologi.
(Dowl W, 2010)
Kasus unilateral Sering terjadi dikarenakan trauma
perawatan dental dan trauma pada sudut bibir.
Kasus bilateral Jika penderita dg penyakit sistemik
seperti anemia, diabetes mellitus, dan infeksi monomial
yang kronis.
Lama penyakit bisa bervariasi dari beberapa hari hingga
bbrp tahun, tergantung etiologinya.
Ada beberapa faktor yg menyebabkan angular
cheilitis, yaitu:
◦ Kandidiasis
◦ Trauma
◦ Gigi Tiruan
◦ Status Gizi Anak
◦ Manifestasi berbagai penyakit sistemik
◦ Infeksi Virus
Sering terjadi pada anak yang mempunyai
kebiasaan buruk seperti menjilat sudut bibir dan
menghisap jari.
Hal tersebut menyebabkan saliva berkumpul pada
sudut mulut dan tanpa disadari turut menyediakan
lingkungan yang sempurna untuk agen infeksi
dalam menyebabkan angular cheilitis.
(Hari S,2010)
Gigi tiruan termasuk etiologi yang sering
terjadi.
Pada kasus ini, pasien sering mengalami bilateral
angular cheilitis dan dengan periode yang lama.
Gigi tiruan yang tidak terpasang dengan baik
Penutupan mulut yang kurang tepat saliva
memenuhi sudut mulut dan terjadi infeksi.
(Deritana N et al.,2007)
Banyak pasien yang menderita penyakit yg
mempengaruhi seluruh tubuh dan
menunjukkan tanda-tanda dan gejala oral
yang spesifik, seperti:
◦ Gangguan hematologis: anemia karena defisiensi
zat besi
◦ Gangguan endokrin: Diabetes mellitus
◦ Infeksi virus: infeksi human immunodeficiency virus
◦ Penyakit ganas: penyakit ganas lanjutan, leukemia
Pada infeksi virus umumnya mempengaruhi
kelompok usia yang lebih muda dan
infeksi virus yang terjadi pada kelompok
usia yang lebih tua kemungkinan
disebabkan karena adanya keadaan
imunosupresi yang mendasarinya.
Rentan infeksi
Infeksi kronis
(Morrison et al,2003)
Memberikan suplemen vitamin B kompleks atau
multivitamin yang mengandung vitamin B .
Akan tetapi, defisiensi satu jenis vitamin biasanya
diikuti gejala defisiensi nutrisi, maka dalam
perawatannya pemberian multivitamin lebih efektif
daripada pemberian vitamin B kompleks saja.
Dilaporkan pengobatan penyakit akibat defisiensi
vitamin B12 dengan terapi vitamin dapat sembuh
dalam waktu 3 minggu .
(Decker RT,2005)
Pemberian antimikroba pada penderita angular
cheilitis yg disebabkan defisiensi nutrisi hanya
berfungsi menyingkat waktu penyembuhan.
Oleh karena sebagian infeksi yang terjadi dapat
sembuh dengan sendiri tanpa memerlukan
antimikroba, maka sistem pertahanan tubuh
yang perlu dipertahankan atau ditingkatkan
dengan pemberian vitamin tambahan atau
multivitamin.
(Syarif A et el,2007)