Anda di halaman 1dari 36

Persistensi Gigi Sulung

dan Angular Cheilitis


Dosen Pembimbing:
drg. Wahyu, Sp. Pros

Disusun oleh :
Fitria Nugraha Aini

Program Pendidikan Dokter


UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2011
 Nama : An. A
 Alamat : Pagelaran
 Umur : 7 tahun
 Kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Pelajar
 Status : Belum menikah
 Tanggal periksa : 20 November 2012
 Keluhan Utama :
Mau mencabut gigi susu di rahang bawah depan.

 Riwayat penyakit sekarang :


Gigi tersebut, menurut ayah pasien, sudah goyang
sejak kurang lebih satu hari yang lalu, tidak nyeri,
serta di belakang gigi yang goyang tersebut sudah
muncul gigi dewasa kurang lebih sejak 3 minggu
yang lalu.
 Riwayat Perawatan
◦ Gigi : belum pernah melakukan perwatan
gigi sebelumnya.
◦ Jar. Lunak R. Mulut dan sekitarnya : belum
pernah melakukan perawatan/ tidak ada
kelainan.
 Riwayat Kesehatan:
◦ Kelainan darah : (-)
◦ Kelainan endokrin : (-)
◦ Gangguan nutrisi : (-)
◦ Kelainan jantung : (-)
◦ Kelainan kulit/ kelamin : (-)
◦ Gangguan pencernaan : (-)
 Obat- Obatan yang telah/ sedang di jalani:
(-).

 Keadaan sosial/ Kebiasaan :


◦ Pasien berasal dari keluarga dengan sosial
ekonomi menengah ke bawah
◦ Sikat gigi 2x sehari saat mandi pagi dan sore
◦ Suka makan permen dan coklat
◦ Tidak suka makan sayur

 Riwayat Penyakit Keluarga :


Nenek memiliki riwayat hipertensi
 EKSTRA ORAL
◦ Muka : Simetris
◦ Pipi kiri : tidak ada kelainan
◦ Pipi kanan : tidak ada kelainan
◦ Bibir atas : Kering (+)
◦ Bibir bawah : Kering(+)
◦ Sudut mulut : Ulser (+)
◦ Kelenjar submandibularis kiri : tidak
teraba/ tidak ada kelainan
 Kelenjar submentalis : tidak
teraba/ tidak ada kelainan
 Kelenjar leher : tidak teraba/
tidak ada kelainan
 Kelenjar sublingualis : tidak
teraba/ tidak ada kelainan
 Kelenjar parotis : tidak teraba/
tidak ada kelainan
 INTRA ORAL
Mukosa labial atas : dalam batas normal
Mukosa labial bawah : dalam batas normal
Mukosa pipi kiri : dalam batas normal
Mukosa pipi kanan : dalam batas normal
Bukal fold atas : dalam batas normal
Bukal fold bawah : dalam batas normal
Labial fold atas : dalam batas normal
Labial fold bawah : dalam batas normal
◦ Ginggiva rahang atas kiri : hiperemi (+)
Ginggiva rahang bawah kiri: hiperemi (+)
◦ Lidah : dalam batas normal
◦ Dasar mulut : dalam batas normal
◦ Palatum : dalam batas normal
◦ Tonsil : dalam batas normal
◦ Pharing : dalam batas normal
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 8

V IV III II I I I II III IV V

V IV III II I I II III IV V

P P

1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan :

I I = Persistensi
1 = Pre Erupsi
I I = Persistensi

1 = Pre Erupsi

- Angular Cheilitis
I I Pro Extraksi

 Pengobatan
R/ Vitamin B-Complex No. XX
∫ 1 dd tab 1
Lab. Rotgenologi Mulut/ Radiologi :-
Lab. Patologi Anatomi :-
 Lab. Mikrobiologi :-
 Lab. Patologi Klinik :-
Rujukan
Poli Penyakit Dalam :-
Poli THT :-
Poli Kulit Kelamin :-
 Poli Syaraf :-
Poli Bedah :-
I I = Persistensi

- Angular Cheilitis
Tanggal Elemen Diagnosa Therapi Keterangan
20-11-2012 I I Persistensi Pro Extraksi KIE:
 Menjaga kebersihan
Angular Terapi:
rongga mulut dengan
Cheilitis R/ Vitamin B-Complex No. XX
menggososk gigi 2 x
∫ 1 dd tab 1
sehari sesudah makan
dan sebelum tidur
 Periksa ke dokter gigi 6
bulan sekali
 Pasien disarankan
untuk tidak terlalu
sering makan permen
atau coklat.
 Pasien disarankan
untuk banyak makan
sayur dan kacang-
kacangan.
Definisi :
 Suatu keadaan dimana gigi sulung belum
tanggal walaupun waktu tanggalnya sudah
tiba.
 Sering dijumpai pada anak usia 6 – 12
tahun.
 Suatu gigi dapat dikatakan persistensi jika melihat
jadwal pergantian gigi sulung dengan gigi
permanen.
 Persistensi gigi sulung tidak mempunyai
penyebab tunggal, tetapi merupakan
gangguan yang disebabkan oleh multifaktor,
diantaranya:
◦ Ankilosis
◦ Lambatnya resorpsi akar gigi susu
◦ Hipotiroid
◦ Malposisi benih gigi permanen
◦ Defisiensi vitamin A
Definisi :
◦ Angular cheilitis atau perleche  Reaksi inflamasi
pd sudut bibir mulut yang sering dimulai
dengan penyimpangan mukokutaneus dan
berlanjut hingga ke kulit.
◦ Istilah perleche sebenarnya digunakan untuk
angular cheilitis yang disebabkan defisiensi
vitamin B kompleks, namun sekarang telah
digeneralisasikan untuk semua angular cheilitis
dengan berbagai etiologi.
(Dowl W, 2010)
 Kasus unilateral  Sering terjadi dikarenakan trauma
perawatan dental dan trauma pada sudut bibir.
 Kasus bilateral  Jika penderita dg penyakit sistemik
seperti anemia, diabetes mellitus, dan infeksi monomial
yang kronis.
 Lama penyakit bisa bervariasi dari beberapa hari hingga
bbrp tahun, tergantung etiologinya.
Ada beberapa faktor yg menyebabkan angular
cheilitis, yaitu:
◦ Kandidiasis
◦ Trauma
◦ Gigi Tiruan
◦ Status Gizi Anak
◦ Manifestasi berbagai penyakit sistemik
◦ Infeksi Virus
 Sering terjadi pada anak yang mempunyai
kebiasaan buruk seperti menjilat sudut bibir dan
menghisap jari.
 Hal tersebut menyebabkan saliva berkumpul pada
sudut mulut dan tanpa disadari turut menyediakan
lingkungan yang sempurna untuk agen infeksi
dalam menyebabkan angular cheilitis.

(Murai J.J et al.,2008)


 Trauma mekanis bisa disebabkan oleh:
◦ 1. Trauma cups yang tajam
◦ 2. Peralatan ortodonti
◦ 3. Menggigit bibir atau pipi
 Diagnosa jenis ini biasanya tidak sulit tergantung
pada posisi, bentuk dan ukuran ulserasi yg
harus sesuai dg penyebab yang dicurigai.
 Ulserasi biasanya mulai sembuh dalam 10 hari.
Jika penyembuhan tidak terjadi maka penyebab
lain dari ulserasi harus dicurigai.

(Hari S,2010)
 Gigi tiruan termasuk etiologi yang sering
terjadi.
 Pada kasus ini, pasien sering mengalami bilateral
angular cheilitis dan dengan periode yang lama.
 Gigi tiruan yang tidak terpasang dengan baik
 Penutupan mulut yang kurang tepat  saliva
memenuhi sudut mulut dan terjadi infeksi.

(Murai J.J et al.,2008)


 Penyebab angular cheilitis yang menonjol
pada anak-anak adalah defisiensi nutrisi.
 Defisiensi nutrisi yang dimaksud biasanya
disebabkan kurangnya asupan vitamin B
kompleks (riboflavin), zat besi dan asam
folat.

(Deritana N et al.,2007)
 Banyak pasien yang menderita penyakit yg
mempengaruhi seluruh tubuh dan
menunjukkan tanda-tanda dan gejala oral
yang spesifik, seperti:
◦ Gangguan hematologis: anemia karena defisiensi
zat besi
◦ Gangguan endokrin: Diabetes mellitus
◦ Infeksi virus: infeksi human immunodeficiency virus
◦ Penyakit ganas: penyakit ganas lanjutan, leukemia
 Pada infeksi virus umumnya mempengaruhi
kelompok usia yang lebih muda dan
infeksi virus yang terjadi pada kelompok
usia yang lebih tua kemungkinan
disebabkan karena adanya keadaan
imunosupresi yang mendasarinya.

(Susan ZL,2009;Irelands R,2006)


 Secara umum angular cheilitis mempunyai
gejala utama :
◦ Bibir kering
◦ Rasa tidak nyaman
◦ Adanya sisik-sisik dan pembentukan fisur yang diikuti
dengan rasa terbakar pada sudut mulut.
 Yang paling sering, daerah eritema dan udema
yang berbentuk segitiga pada kedua komisura
atau dapat berupa atropi, eritema, ulser, krusta
dan pelepasan kulit sampai terjadi eksudasi
yang berulang.
(Murai J.J et al.,2008)
 Penipisan papilla lidah (depapillated tongue)
dikarenakan defisiensi besi.
 Lidah yang merah dan berkilat (depapillated glossy red
tongue) pada pasien dengan defisiensi asam folat,
atau lidah ungu kemerahan (reddish-purple
depapillated tounge) pada defisiensi vitamin B.
 Angular cheilitis yang disertai alopesia, diare dan
ulserasi oral non-spesifik yang biasanya terdapat di
lidah dan mukosa bukal, dapat diduga dikarenakan
defisiensi seng.
 Lesi terjadi bilateral yang biasanya meluas beberapa
mm dari sudut mulut pada mukosa pipi dan ke lateral
pada kulit sirkum oral 1-10 mm.
Defisiensi nutrisi

Keutuhan jaringan di mucocutan


junction ↓

Rentan infeksi

Jaringan mucocutan di sudut-sudut mulut menjadi merah, lunak


dan berulserasi  Fisura-fisura eritematosa menjadi dalam dan
melebar beberapa cm dari sudut mulut ke kulit sekitar bibir atau
berulserasi dan mengenai mukosa bibir dan pipi dalam bentuk
abrasi linear

Infeksi kronis

Timbul nodula-nodula granulomatosa kecil berwarna kuning coklat


Prinsip :
 Menjaga kesehatan tubuh agar sistem
pertahanan tubuh tetap terjaga dan tidak
mudah terserang penyakit.
 Pemeliharaan kebersihan mulut dengan
menggosok gigi.
 Perawatan ini tergantung kepada etiologinya
 Harus diingat adanya infeksi merupakan etiologi
sekunder, jika penyebab utama tidak dirawat,
pengobatan terhadap infeksi tidak akan menghasilkan
kesembuhan permanen.
 Misalnya kebiasaan bernafas melalui mulut pada anak
harus dihilangkan penyebabnya, begitu juga kebiasaan-
kebiasaan lain.
 Bila disebabkan oleh penyakit sistemik maka perawatan
secara lokal tidak akan berhasil bila tidak disertai
perawatan secara sistemik.

(Morrison et al,2003)
 Memberikan suplemen vitamin B kompleks atau
multivitamin yang mengandung vitamin B .
 Akan tetapi, defisiensi satu jenis vitamin biasanya
diikuti gejala defisiensi nutrisi, maka dalam
perawatannya pemberian multivitamin lebih efektif
daripada pemberian vitamin B kompleks saja.
 Dilaporkan pengobatan penyakit akibat defisiensi
vitamin B12 dengan terapi vitamin dapat sembuh
dalam waktu 3 minggu .

 (Decker RT,2005)
 Pemberian antimikroba pada penderita angular
cheilitis yg disebabkan defisiensi nutrisi hanya
berfungsi menyingkat waktu penyembuhan.
 Oleh karena sebagian infeksi yang terjadi dapat
sembuh dengan sendiri tanpa memerlukan
antimikroba, maka sistem pertahanan tubuh
yang perlu dipertahankan atau ditingkatkan
dengan pemberian vitamin tambahan atau
multivitamin.

(Syarif A et el,2007)

Anda mungkin juga menyukai