Anda di halaman 1dari 20

Tatalaksana Kolesistitis Akut

Pembimbing:
dr. H.Wizhar Syamsuri, Sp.PD

Disusun oleh:
Aryo Kuncor ojati
1102005033
Kantong
empedu

Kandung empedu merupakan kantong berbentuk seperti buah


alpukat yang terletak tepat dibawah lobus kanan hepar. Pada orang
panjangnya sekitar 7-10 cm, yang berfungsi untuk menyimpan empedu
dengan kapasitas ± 45 ml. Empedu yang disekresi secara terus menerus
oleh hati masuk ke saluran empedu yang kecil di dalam hepar
Duktus hepatikus Duktus hepatikus kiri
kanan

• Saluran empedu yang kecil-kecil tersebut bersatu membentuk dua


saluran yang lebih besar yang keluar dari permukaan bawah hati
sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri.
• Duktus hepatikus kiri mengaliri 3 segmen hepat kiri (segmen II, III,
IV).
• Duktus hepatik kanan dibentuk oleh bagian posterior kanan duktus
hepatik (segmen VI dan VII) dan anterior kanan (segmen V dan
VIII)
• Kedua saluran bersatu membentuk duktus hepatikus komunis.
• Duktus hepatikus komunis
bergabung dengan duktus
sistikus membentuk Duktus
Koledokus ( Duktus Biliaris
komunis )

• Pada banyak orang, duktus


koledokus bersatu dengan
duktus pankreatikus
membentuk Ampulla Vateri
(bagian duktus yang melebar
pada tempat menyatu)
sebelum bermuara ke
duodenum.

• Bagian terminal dari kedua


saluran dan ampula dikelilingi
oleh serabut otot sirkular,
dikenal sebagai Sfingter
Oddi.
anatomi fact
• Kandung empedu divaskularisasi oleh arteri sistikus yang
merupakan percabangan arteri hepatik dekstra
• Sistem persarafan kandung empedu oleh sistem simpatis dan
parasimpatis yang keduanya melalui pleksus seliakus.
• Drainase limfatik kendung empedu melewati nodus hepatikus
melalui nodus sistikus dekat dengan kollum kandung empedu
dimana alirannya menuju limfonodus seliakus.
• Fungsi utama kandung empedu adalah menyimpan dan memekatkan
empedu, setelah melewati duktus hepatikus, empedu masuk ke
duktus sistikus dan disimpan di kandung empedu. Pembuluh limfe
dan pembuluh darah mengabsorbsi air dan garam-garam anorganik
dalam kandung empedu sehingga cairan empedu dalam kandung
empedu akan lebih pekat 10 kali lipat

• Fungsi empedu yang lain adalah membuang limbah tubuh tertentu


serta membantu proses pencernaan dan penyerapan lemak. Garam
empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak
dan vitamin larut lemak, sehingga membantu penyerapan dari usus.
Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah
dirubah menjadi bilirubin
Secara berkala kandung empedu akan mengosongkan isinya ke
dalam duodenum melalui kontraksi simultan lapisan ototnya dan
relaksasi sfingter oddi, faktor-faktor yang mempengaruhi :

• Masuknya kimus asam dalam duodenum. dipengaruhi oleh faktor


neural, humoral dan rangsang kimiawi.
• Rangsang vagal meningkatkan sekresi empadu, sedangkan saraf
splennikus menurunkan sekresi empedu
• Hormon kolesistikinin (CCK)
• Asam hidroklorik
Definisi

Radang kandung empedu (kolesitasis akut) adalah


reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu yang di
sertai keluhan nyeri perut kanan atas dan panas badan.
(dr. FX. Pridady )
Faktor Resiko

1. Adanya riwayat kolesistitis akut sebelumnya


2. Wanita (beresiko dua jadi lebih besar dibanding laki-laki)
3. Usia lebih dari 40 tahun
4. Kegemukan (obesitas)
5. Faktor keturunan
6. Aktivitas fisik
7. Kehamilan (resiko meningkat pada kehamilan)
8. Hiperlipidemia
9.Diet tinggi lemak dan rendah serat
10. Pengosongan lambung yang memanjang
11. Nutrisi intravena jangka lama
12. Dismotilitas kandung empedu
13. Obat-obatan antihiperlipedmia (clofibrate)
Patofisiologi Penyakit

Faktor yang mempengaruhi timbulnya serangan kolesistitis akut


adalah statis cairan empedu, infeksi kuman, dan iskemia dinding
kandung empedu. Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu
empedu (90%) yang terletak di duktus sistikus yang menyebabkan
statis cairan empedu, sedangkan sebagian kecil kasus timbul tanpa
adanya batu empedu (kolesistitis akut akalkulus).
Bagaimana statis di duktus sistikus dapat menyebabkan
kolesistitis akut, masih belum jelas. Diperkirakan banyak faktor
yang berpengaruh, seperti kepekatan cairan empedu, kolesterol,
lisolesitin dan prostaglandin yang merusak lapisan mukosa dinding
kandung empedu diikuti oleh inflamasi dan supurasi.
Batu empedu

Sumbatan batu empedu pada duktus sistikus menyebabkan


distensi kandung empedu dan gangguan aliran darah darah dan
limfe, bakteri komensal kemudian berkembang biak sehingga
mengakibatkan inflamasi pada saluran kandung empedu.
Gejala
Tanda awal dari peradangan kandung empedu biasanya berupa
nyeri di perut kanan bagian atas. Nyeri bertambah hebat bila
penderita menarik nafas dalam dan sering menjalar ke bahu
kanan.Biasanya serangan nyeri berkurang dalam 2-3 hari dan
kemudian menghilang dalam 1 minggu.
Gejala lain yang mungkin terjadi meliputi:

a. Nyeri yang berpindah-pindah


b. Mual, muntah, perut terasa kembung
c. Kulit berwarna kuning (apabila batu empedu
menghalangi saluran empedu).
d. Suhu badan tinggi (demam)
Untuk mengetahui peradangan pada kantung empedu
dapat dilakukan pemeriksaan Murphy Sign, teknik
pemeriksaan klien tidur telentang dgn kedua lutut fleksi dan
tangan diangkat keatas, dengan menggunakan ibu jari tangan
kiri menekan empedu secara perlahan ( 2 jari dibawah
costa midclavkula kanan).
Dengan tetap menekan klien diminta menarik nafas
dalam, hasil pemeriksaan adalah pasien tidak menghentikan
nafasnya karena sakit ( Murphy sign negatif ) atau
menghentikan nafas karena sakit ( Murphy sign positif )
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya leukositosis serta


kemungkinan peninggian serum transaminase dan fosfatase alkali.
• Foto polos abdomen tidak memperlihatkan gambaran kolesistitis
akut. Hanya pada 15% pasien kemungkinan dapat terlihat batu yang
tidak tembus pandang (radiopak) oleh karena mengandung kalsium
cukup banyak.
• Pemeriksaan USG. Nilai kepekaan dan ketepatan USG 90-95%.
Terlihatnya gambaran ductus koledokus tanpa gambaran kandung
empedu pada pemeriksaan kolesistografi oral dan skintografi sangat
menyongkong kolesistitis akut.
• Pemeriksaan CT scan abdomen kurang sensitive dan mahal tapi
mampu memperlihatkan adanya abses perikolesistik yang masih
kecil yang mungkin tidak terlihat pada pemeriksaan USG.
Komplikasi

• Demam tinggi, menggigil, peningkatan jumlah leukosit dan


berhentinya gerakan usus (ileus)
• Serangan yang disertai jaundice (sakit kuning) atau arus balik dari
empedu ke dalam hati menunjukkan bahwa saluran empedu telah
tersumbat sebagian oleh batu empedu atau oleh peradangan.
• Peradangan pankreas (pankreatitis) yang disebabkan oleh
penyumbatan batu empedu pada saluran pankreas (duktus
pankreatikus)
Prognosis

Penyembuhan spontan didapatkan pada 85% kasus, sekalipun


kandung empedu menjadi tebal, fibrotic, penuh dengan batu dan
tidak berfungsi lagi. Tidak jarang menjadi kolesistitis rekuren.
Kadang-kadang kolesistitis akut berkembang secara cepat menjadi
gangrene, empiema dan perforasi kandung empedu, fistel, abses hati
atau peritonitis umum.
Pengobatan

• Pengobatan umum termasuk istirahat total, pemberian nutrisi


parenteral, diet ringan, obat penghilang rasa nyeri seperti petidin dan
antispasmodic.
• Dipasang pipa nasogastrik untuk menjaga agar lambung tetap
kosong sehingga mengurangi rangsangan terhadap kandung empedu
• Jika diagnosis sudah pasti dan resikonya kecil, biasanya dilakukan
pembedahan untuk mengangkat kandung empedu pada hari pertama
atau kedua.
• Jika terdapat komplikasi (misalnya abses, gangren atau perforasi
kandung empedu), diperlukan pembedahan segera
• Jika penderita memiliki penyakit lainnya yang meningkatkan resiko
pembedahan, operasi ditunda dan dilakukan pengobatan terhadap
penyakitnya. Jika serangannya mereda, kandung empedu bisa
diangkat 6 minggu kemudian atau lebih.
Stadium resolusi kolesistitis

quiscent

batu menyumbat duktus sistikus


Inflamasi kimia dan bakteri

batu penyumbat masuk ke dalam


Kantong empedu dalam 7 hari

resolusi dalam 2 bulan


Daftar Pustaka
• H. Y. Kuncara, Aplikasi klinis patofisiologi: Pemeriksaan dan manajemen, edisi 2:
2009; Buku kedokteran EGC

• Sanders G, Kingsnorth AN ; Batu empedu. BMJ. BMJ. 2007 Aug 11;335(7614):295-


9. 2007 Agustus 11; 335 (7614) :295-9.

• Gladden D, Migala A et al. ; Cholecystitis eMedicine.com 2009. Gladden D, Migala A


et al. ; kolesistitis eMedicine.com 2009.

• David GG, Al-Sarira AA, Willmott S, et al ; Pengelolaan sakit saluran kandung


kemih akut di Inggris. Br J Surg. Br J Surg. 2008 Apr;95(4):472-6. Apr 2008; 95 (4)
:472-6.

• http://www.irwanashari.com/2008/01/kolesistitis.html diakses tanggal 9 Juni 2011

• http://mechamechakawaine.blogspot.com/2010/02/kolesistektomi.html diakses tanggal


9 Juni 2011

• http://medicastore.com/penyakit/607/Kolesistitis_Akut.html diakses tanggal 9 Juni


2011

Anda mungkin juga menyukai