Anda di halaman 1dari 18

Oktaviani Dewi Ratih

102013046
Dokter A di Puskesmas Warnasari melakukan
program pemeriksaan IVA dalam rangka
menemukan secara dini kanker serviks pada
kelompok wanita di lokalisasi tuna susila. Dari 500
orang yang diperiksa, didapatkan 30 orang
terdeteksi positif tes IVA. Sampel yang terkumpul
juga diperiksa dengan Pap’s smear yang lebih baik
sensitivitasnya sebagai gold standard. Setelah
diperiksa lebih lanjut dengan menggunakan Pap’s
smear ternyata dari yang positif tes IVA hanya 6
orang dinyatakan sakit kanker serviks dan yang
tes IVA (-) ternyata ada 3 orang yang dinyatakan
sakit kanker serviks.

*
*
•Kanker serviks (kanker leher rahim) adalah tumbuhnya
sel-sel tidak normal pada leher rahim.

*
• Penyebab primer kanker leher rahim adalah infeksi
kronik leher rahim oleh satu atau lebih virus HPV (Human
Papiloma Virus) tipe onkogenik
• Virus HPV tipe 16, 18, 45, 56 dimana HPV tipe 16 dan 18
ditemukan pada sekitar 70% kasus.
250,000
*Perilaku seksual
*Kontrasepsi
*Merokok
*Riwayat kanker serviks pada
keluarga
*Nutrisi
*Higiene yang buruk

*
*95% menular dengan
hubungan seksual,

*5% menular nonseksual


yaitu menular melalui kulit,
kuku, dan lain sebagainya.

*
*

Skrining :

*Pelayanan aktif
*Pelayanan pasif
*
*Pemeriksaan sitologi vagina (pap’s smear)
*Percobaan schiller
*IVA

*
*Faktor Resiko
Pencegahan

?
*Aktivitas seksual dini (< 20
th)
*Mencuci vagina dengan
bahan kimia
*Aktifitas seksual >>>
*Berganti ganti pasangan
*Merokok
*Menggunakan pil KB dalam Hindari
jangka panjang faktor
*Banyak melahirkan resiko
*Kurang nutrisi dan
kekebalan tubuh.
3 tingkatan pencegahan yang pada
umumnya ditargetkan di dalam
program-program skrining:

*Pencegahan primer
PKM, P2M, kesehatan lingkungan
*Pencegahan sekunder
P2M (t.u surveilan), program pengobatan,
gizi, KIA, UKS
*Pencegahan tertier
PHN

*
*
*Penyakit  masalah medis utama,
*Pengobatan yang dapat diterima
*Akses ke fasilitas dan pelayanan perawatan kesehatan
*Perjalanan penyakit yang dapat dikenali, dengan keadaan
awal dan lanjutannya yang dapat diidentifikasi,
*Tes atau pemeriksaan yang tepat dan efektif untuk
penyakit, dan dapat diterima oleh masyaraka umum,
*Riwayat alami penyakit atau kondisi harus cukup
dipahami, termasuk fase reguler dan perjalanan
penyakit, dengan periode awal yang dapat diidentifikasi
melalui uji,
*Kebijakan, prosedur, dan tingkatan uji harus ditentukan
*Proses harus cukup sederhana
*Skrining teratur dan berkelanjutan
*Menetapkan macam masalah kesehatan
yang ingin diketahui.
*Menetapkan cara pengumpulan data yang
akan dipergunakan dalam penemuan
masalah kesehatan.
*Menetapkan kelompok masyarakat yang
akan dikumpulkan datanya.
*Melakukan penyaringan
*Mempertajam penyaringan
*Penyusunan laporan dan tidak lanjut

*
*Validitas
*Reliabilitas
*Predictive Values

*
* Sensitivitas dan spesifitas
*
* Nilai prediksi (Positif palsu & negatif palsu)
* Distribusi Populasi berdasarkan Status Penyakit dan Hasil Tes Skrining.
Sakit Tidak Total
Sakit
Positif a b a+b
Negatif c d c+d
9 a+c b+d a+b+c+d
I. Nilai Prediksi

Sensitifitas dan Spesitifitas Nilai prediksi tes (+)= x 100%

Sensitivitas = x 100%
Nilai prediksi tes (-)= x 100%

Spesitifitas = x 100% Keterangan :


a = jumlah orang sakit dari hasil tes
Negatif Palsu = x 100%
b = jumlah positif palsu pada hasil tes
Positif Palsu = x 100% c = jumlah negatif palsu pada hasil tes
d = jumlah orang tidak sakit dari hasil tes
*Variabilitas alat
*Variabilitas orang yang diperiksa
*Variabilitas pemeriksa.

*
Tes yang dilakukan berulang-ulang
menunjukkan hasil yang konsisten.
*
Pap’s Smear
Tes IVA Jumlah
Positif Negatif
Positif 6 (a) 24 (b) 30 (a + b)
Negatif 3 (c) 467 (d) 470 (c + d)

Jumlah 9 (a + c) 491 (b + d) 500 (a + b + c + d)

Sensitifitas = x 100 = 66,67%

467
Spesitifitas =
24+467
x 100% = 95,11%

Nilai prediksi tes (+)= x 100% = 20%

467
Nilai prediksi tes (-)= x 100% = 99,36%
3+467
* Skrining adalah suatu penerapan uji/tes terhadap orang yang tidak
menunjukkan gejala dengan tujuan mengelompokkan mereka ke

dalam kelompok yang mungkin menderita penyakit tertentu.

* Skrining yang sering di lakukan di Puskesmas adalah skrining

kanker serviks dengan tes IVA karena skrining ini mudah, dan

praktis.

* Metode satu kali kunjungan (single visit approach) dengan

melakukan skrining metode IVA dan tindakan bedah krio untuk

temuan lesi prakanker (see and treat) memberikan peluang untuk

peningkatan cakupan deteksi dini kanker leher rahim, sekaligus

mengobati lesi prakanker.

Anda mungkin juga menyukai