Anda di halaman 1dari 15

definisi

 Hipotermi adalah
suatu keadaan
pengeluaran panas
akibat paparan terus
menerus terhadap
dingin
mempengaruhi
kemapuan tubuh
untuk memproduksi
panas(Perry &
Potter, 2005).
etiologi
 Biasanya berhubungan dengan suhu, cuaca, atau air
yang sangat dingin
 Penyebab hipotermi : mengenakan baju yang kurang
hangat, terlalu lama berada di luar rumah, berendam
dalam air yang bersuhu 5°C-10°C selama 10 menit.
Resiko dari hipotermi
 Lansia
 Neonatus
 Anak-anak
 Malnutrisi
 Pendaki gunung
Klasifikasi hipotermia
 Menurut paparannya:

a. Hipotermi primer
Akibat paparan langsung dengan dingin

b. Hipotermi sekunder
Efek sampingnya lebih parah lagi
 Menurut Robert M Kliegman (2007) hipotermi juga
dapat diklasifikasikan berdasarkan temperature tubuh,
yaitu :

a. Hipotermi Ringan 34-36°C

b. Hipotermi Sedang 30–34°C

c. Hipotermi Berat <30°C


Gejala hipotermi
 Fase perangsangan
- Tremor
- Takikardi dan vasokonstriksi
- Kesadaran yg berawal penuh menjadi bingung
 Fase kelelahan
- hipoglikemi, takikardi
- Kesulitan bergerak, kelihangan untuk menjaga suhu
tubuh
 Fase paralisis
- Kesadaran menurun, bisa pingsan, koma
- Reflek pupil hilang, ada vibrilasi vemntrikel
- Oliguria
Orang dewasa kadang masih bisa bertahan pada suhu
<20°C
Bayi yang hipotermia bisa terlihat sehat, tapi kulit terasa
dingin dan kemerahan.
Penanganan hipotermia
 Langkah awal menengani hipotermi adalah dengan mencegah
proses pelepasan panas secara perlahan-lahan
 Memantau pernapasan
 Pindahkan klien kedalam ruangan atau temapat yang hangat
 Ganti baju klien yang basah dengan baju yang kering
 Tutupi tubuh klien terutama bagian perut dan kepala dengan
selimut atau pakaian biar hangat
 Jika berada di luar ruangan atau dialam terbuka, lapisi tanah
dengan selimut .
 Berbagi panas tubuh, kontak langsung dari kulit ke kulit, misal
dengan memeluk
 Berikan minum hangat jika klien sudah sadar
Penanganan di rumah sakit
 Mengeluarkan dan menghangatkan darah klien , lalu
kembali mengalirkan ke dalam tubuh klien. Proses ini
dilakukan dengan mesin pintas jantung dan paru (CPB)
atau mesin hemodialisis.
 Menghangatkan saluran pernapasan dengan memberikan
oksigen yang sudah di lembabkan dan dihangatkan melalui
masker dan selang.
 Memberikan infus berisi lrutan salin yng sudah
dihangatkan.
 Mengalirkan larutan yang hangat untuk melewatai dan
menghangatkan beberapa bagian tubuh, misal sekitar paru
– paru atau rongga perut.
pencegahannya
 Pakai pakaian yang kering
 Pakailah baju sesuai dengan cuaca
 Lakukan gerakan kecil untuk menjaga kehangatan
tubuh
 Pada bayi selalu berikan sentuhan dengan kulit ibunya
 Pada anak-anak anjurkan untuk main di dalam rumah
PEMERIKSAAN PENUNJANG.
 Pemeriksaan darah lengkap meliputi :
1. sel darah merah
2. sel darah putih
3. sel pembeku darah
4. pengikat oksigen (Hb)
5. kekentalan darah
6. laju endap darah itu sendiri)
Pemeriksaan darah lengkap kasus Demam berdarah dapat
ditegakkan pada hari ketiga.
Pada kasusu Typoid dapat ditambahkan Tubex TF.
perencanaan
no Dx tujuan intervensi
keperawata
n
1. hipotermia termoregulasi: Hypotermia treatmen
-Muncul -Monitor temperatur
merinding ketika klien
kedinginan -Pindahkan klien dari
-Berkeringat ketika lingkungan yang dingin
kepanasan -Lepaskan pakaian
-Menggigil ketika yang dingin
kedinginan -Tawarkan klien untuk
-Irama nadi minum hangat
2. Ketidakefektifan termoregulasi: Hypotermia
termoregulasi -Muncul induction:
merinding ketika -Monitor TTV
kedinginan --monitor tempe
-Berkeringat dengan menguku
ketika kepanasan temperatur inti
-Menggigil ketika -Monitor warna
kedinginan dan temperatur
-Irama nadi -Hangatkan waja
-Irama dan tangan untu
pernafasan mengurangi men

Anda mungkin juga menyukai