Anda di halaman 1dari 38

 Kevin G.

Pitojo 16014101123
 Kartika M. Wowor 17014101077
 Lalita L. Patrick 17014101167
 Eca Dara Y. Pasaribu 17014101009
 Rivanli Polii 17014101053
 Vini 15014101385
 Jacqueline 15014101169
 Nizra A. Sarah 17014101269

2
Seorang laki-laki umur 27 tahun, datang ke
rumah sakit dengan keluhan penurunan kesadaran.
Sejak 3 hari yang lalu pasien tampak bicara tidak
nyambung tidak sesuai isi pembicaraannya.
Keluhan disertai sakit kepala terasa berdenyut di
seluruh bagian kepala. Keluhan juga disertai
berjalan seperti diseret terutama anggota gerak
sebelah kiri pasien, demam dirasakan hilang
timbul, tidak disertai kejang. Pasien saat masa
sekolah pernah menggunakan narkoba suntik dan
sering bergantian dengan teman sesama
pemakainya.

3
 Oral Thrush
Infeksi pada jaringan mulut oleh Candida albi
cans; sering merupakan infeksi oportunistik
pada manusia dengan AIDS atau
penderita lain yang mengalami penurunan sis
tem kekebalan tubuh.

4
 Penurunan kesadaran
 Bicara tidak nyambung
 Sakit kepala
 Berjalan seperti diseret terutama anggota
gerak sebelah kiri
 Demam hilang timbul tidak disertai kejang
 Pernah menggunakan narkoba suntik dan
sering bergantian

5
Identitas Keluhan Utama

•Nama •Penurunan
•Jenis Kelamin Kesadaran
•Umur

6
Riwayat Penyakit Sekarang Gaya Hidup

• Sejak 3 hari yang lalu pasien • Pasien saat masa sekolah pernah
tampak bicara tidak nyambung menggunakan narkoba suntik
tidak sesuai isi pembicaraannya. dan sering bergantian dengan
Keluhan disertai sakit kepala teman sesama pemakainya.
terasa berdenyut di seluruh
bagian kepala. Keluhan juga
disertai berjalan seperti diseret
terutama anggota gerak sebelah
kiri pasien, demam dirasakan
hilang timbul, tidak disertai
kejang

7
Pemeriksaan Fisik:
 Kesadaran : Somnolen
 TD: 110/70 N: 105x/m R: 21x/m
S: 37,9
 Terdapat Oral thrush
 Cor & Pulmo : Dalam batas normal
 Abdomen supel, hepar dan lien tidak teraba
 Extremitas : Tidak ada edema

Pemeriksaan Penunjang:
 Lab : Darah perifer lengkap, hitung LED, CD4, tes HIV
 X-Foto Thoraks
 CT-Scan otak dengan kontraks  tampak lesi multipel
dengan penyangatan cincin

8
 GCS: E3M5V3
 Status mental : Belum dapat dinilai
 Tanda rangsangan meningeal (-)
 Pupil : Isokor, refleks +/+ lemah
 N. Kranialis : Paresis N.VII kiri UMN
 Motorik : Hemiparesis sinistra
 Sensorik : Belum dapat dinilai
 R fis ++/++ R Pat -/- Klonus (-)
 Saraf otonom : Dalam batas normal

9
Penurunan Kesadaran

Hemiparesis

Anamnesis Sakit Kepala


Diagnosis

Demam
TOKSOPLASMA
SEREBLAR
Resiko tinggi HIV/AIDS

Oral thrush (+)

PF & PP
CT Scan otak : tampak lesi
multipel dengan
penyangatan cincin

10
TINJAUAN PUSTAKA
TOKSOPLASMA SEREBRAL

11
 Disebabkan oleh Toxoplasma gondii
 Obligat intraseluler protozoa
 3 bentuk : oocyst, bradyzoites, tachyzoites
 Definitif host : kucing

12
 penyebab terbanyak lesi massa SSP
 toxoplasmik encephalitis terjadi pada 36,4%
pasien
 Eropa (70 sampai 90 persen)
 Amerika Serikat (10 sampai 40 persen)
 24-47% pasien T. Gondii dengan seropositif AIDS
menjadi encephalitis toxoplasmosis

13
Oocyst (daging mentah) Tachyzoit
 
Tachyzoit (usus) Aktivasi CD4 sel T
 
Darah & limfe ekspresi CD154
 
Imune respon sel dendritik & makrofag
 
Bradyzoit (otak, skeletal, IL-12
myocard, retina) 
 Sel TIFN-
Immunocompromized 
reaktivasi Respon antitoxoplasmik

14
15
 demam 40-70% pasien
 nyeri kepala 50-60% pasien
 hemiparese,hemianopsia,afasia 20-80% pasien
 palsy nervus kranial 10-20% pasien
 gangguan penglihatan 10% pasien
 subakut konfusion,hilangnya konsentrasi & orientasi,
perubahan perilaku,lethargi 15-45% pasien
 kejang & ataksia 15-30% pasien
 tanda-tanda serebelar : gangguan bicara, korea, nausea
& vomiting juga dapat muncul

16
 IgG antibodi T. gondii(+), IgM jarang ditemukan
 Titer IgG pe 1-2 minggu setelah infeksi &
menunjukkan peningkatan seumur hidup
 EEG tidak spesifik
 PCR DNA Toxoplasma sensitivitasnya 50-60%

17
 CT dan MRI harus
dilakukan
 CT scan : satu atau
lebih lesi hipodens
multipel dengan edema
disekelilingnya, efek
massa & ring
enhancement setelah
pemberian kontras

18
 MRI : lesi dengan
intensitas sinyal rendah
& ring enhancement dg
gadolinium pada T1-
weighted imaging &
intensitas sinyal tinggi
yg relatif pd T2-
weighted imaging

19
 Penegakkan diagnosa : histopatologi tachyzoit pd
jaringan  biopsi otak
 Dx empiris klinis, radiologis & respon terapi sering
digunakan
 80-90% px membaik minggu ke-2 terapi
 Biopsi otak tdk dilakukan rutin
 resiko perdarahan yg signifikan, kerusakan pd
jaringan sekitar & infeksi
 direkomendasikan bila diagnosa meragukan
atau pasien tidak memberikan respon atau
memburuk dengan terapi empiris

20
21
 Dx banding utama : Primary central Nervous
System Lymphoma (PCNSL)
 penyebab lesi massa SSP yang lain pada pasien
dengan AIDS
 Thallium-201 single photo-emission CT (SPECT)
and positron-emission tomography (PET) telah
dilaporkan berguna untuk membedakan
encephalitis toxoplasmosis dengan PCNSL

22
23
24
 Induksi : pyrimetamin loading dose 200 mg 
1x75 mg/hari kombinasi dg clindamycin 4x600
mg+leucovorin 1x10 mg  6 minggu
 maintenance : pyrimetamin 25-50 mg/hari
kombinasi dg clindamycin 300-450 mg 4 kali/hari
+ leucovorin 10 mg/hari
 Tx HAART : duviral 2x1, evafiren 1x1

25
26
27
 kucing harus dibersihkan setiap hari, dan kucing
harus dijaga tetap di dalam dan tidak makan
daging mentah atau daging yang dimasak tidak
matang
 memanaskan daging di atas 70°C atau dengan
mendinginkan di bawah -20°C
 Memakan telur mentah dan susu yang tidak
dipasteurisasi harus dihindari, sayur dan buah-
buahan harus dicuci dengan baik sebelum
dimakan

28
 fokal atau generalized tonik/klonik epileptik
seizure
 peningkatan tekanan intrakranial
 harus segera dikenali sejak dini untuk pemberian
antikonvulsan yang sesuai dan atau terapi anti
tekanan intrakranial

29
 peningkatan resiko CNS toxoplasmosis pada
pasien terinfeksi HIV :
1. CD4 sel T di bawah 200/µL
2. Tidak mendapatkan trimethoprim
sulfametoxazole profilaksis
3. Terdeteksinya serum anti-Toxoplasmosis antibodi
terutama bila titernya tinggi
4. Lebih dari satu lesi menyerupai abses pada
neuroimaging
5. Sebagian besar pasien memberikan respon
terhadap terapi tetapi defisit

30
 Sebagian besar pasien memberikan respon
terhadap terapi
 terjadi peningkatan resiko demensia berulang
 relaps sering terjadi jika terapi antitoxoplasmosis
dihentikan setelah terapi induksi
 terapi HAART bukan hanya menurunkan insiden
infeksi tetapi juga memperbaiki outcome
 perbaikan immune dengan terapi antiretroviral
terkait dengan restorasi respon sel T spesifik T.
Gondii

31
KESIMPULAN

32
1. Infeksi oportunistik HIV/AIDS pada neurologis
terbanyak  toxoplasmik encephalitis sebanyak
31% pasien, terkait dengan reaktivasi pada
infeksi laten & terjadi khususnya pada pasien dg
nilai CD4 < 100 sel/mm
2. Gejala serebral toxoplasmosis meliputi nyeri
kepala, gangguan bicara, disfungsi serebellar,
palsy nervus kranialis, hemiparese, hemianopsia,
afasia dan kehilangan sensorik

33
3. Lesi akibat serebral toxoplasmosis kadang
menyerupai neoplasma & secara klinis dapat
terjadi kekeliruan dengan diagnosis berupa
neoplasma  anamnesis yang cermat disertai
dg pemeriksaan penunjang
4. Diagnostik penunjang serebral toxoplasmosis 
pemeriksaan laboratorium serologis & radiologi
(CT scan, MRI maupun SPECT/PET bila
diperlukan)

34
5. Terapi pada serebral toxoplasmosis meliputi fase
profilaksis, induksi, dan maintenance yang diikuti
dengan follow up yang ketat untuk mencegah
relaps dan kondisi yang lebih buruk

35
ALGORITHM - 1
APROACH TO CNS OPPORTUNISTIC COMPLICATION IN AIDS
RSCM Hospital, Jakarta

HIV seropositive, CD4 < 200 sel/uL


Fever, Headache, decreasing counsciousnes, clinical sign of intracranial
infection or SOL, progressive neurological signs and symptoms

Yes CT / MRI:Focal brain lesion No

Toxo or TB or Bacterial Lumbar Puncture Cryptococcus, TB,


Bacterial, other
two weeks or
less Brain biopsy (rare)

Response Failure

Reassesment Add treatment for TB


Clinical, radiologic, labs or Toxo or Bacterial
or others (CMV,PML)

36
Diagnosis and Management of toxoplasmosis in

HIV+ with neurologic symptoms or signs

CT or MRI

Brain Mass Lesion

Toxoplasma IgG + Toxoplasma IgG -

Antitoxo therapy Consider biopsy


No
response response
•Lymphoma
Toxoplasmosis •Tuberculoma
Dr Farida Amod, University of Kwa-ZuluNatal
•Cryptococcoma
NeuroAids Meeting Arusha, Tanzania
17-19 July 2006 •Brain abscess 37
38

Anda mungkin juga menyukai