Anda di halaman 1dari 31

ENCEPHALITI

S
Nama : Iglesias Owen (01073220091)
Pembimbing : Dr. dr. Pricilla Yani Gunawan Sp.S
01
ILUSTRASI
KASUS
Identitas Pasien

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa dan


alloanamnesis dari istri pasien
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan kejang 3 hari
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan kejang
yang dialami 3 hari SMRS pada tanggal 14 Juli 2023.

Sebelum kejang pasien merasa pandangan seperti buram


dan terasa kaku pada tangan dan kaki kanan lalu
menyebar ke seluruh tubuh. Saat kejang pasien
kehilangan kesadaran dan istri menyatakan sempat keluar
busa dari mulut pasien. Sesudah kejang pasien tampak
kebingungan . Kejang berlangsung sebanyak 5 kali
dengan durasi < 5 menit .

Pasien juga mengeluhkan sering sakit kepala sejak 1


minggu dan demam sejak 3 hari SMRS. Pasien
menyangkal adanya kaku leher, kelemahan anggota
gerak atas dan bawah, bicara cadel, mulut mencong.
Riwayat Lainnya

RPD RPK Kebiasaan


Pasien tidak pernah Keluarga tidak ada yang Pasien merokok 1
mengalami gejala ini mengalami gejala serupa bungkus rokok setiap
sebelumnya. Hipertensi harinya
diabetes melitus Kebiasaan konsumsi
disangkal alkohol disangkal
Tanda-Tanda Vital
Keadaan Umum Tekanan Darah Nadi
Tampak Sakit Sedang 122/61 mmHg 73 x/ menit

Pernapasan Kesadaran Suhu


16 x /menit Compos Mentis 36. 1 C
Status
Generalis
Status Neurologis
Status Neurologis
Status Neurologis
Pemeriksa Penunjang Laboratorium
Pemeriksa Penunjang
Hasil CT scan ( 15 Juli 2023)
- Lesi Hipodens dengan batas tidak tegas pada
korona radiata kanan, kapsula interna posterior
kanan, thalamus kanan, mesencephalon kanan ,
white matter lobus occipital kiri → suspek
encephalopathy
EEG ( 17 Juli 2023)
- Menunjukkan disfungsi kortikal pada kedua daerah
temporal dan menyeluruh
- Selama rekaman tidak ditemukan gelombang
Epileptogenik
Diagnosa ( ntar review)
Kejang fokal dengan penurunan kesadaran, kejang umum,
Klinis cephalgia, Demam

Topis Cerebral cortex

Etiologi Infeksi

Patologis Eksitatori > Inhibisi oleh


Diagnosa
Kerja
Encephalitis Viral
Diagnosis Banding

Encephalitis
Autoiimune Menigitis
Tatalaksana
01 02 03
Fenitoin Asam Folat Ranitidine
Fenitoin 100 mg 3 dd 1 PO Asam folat 1 mg PO 1 dd 1 Ranitidine 50 mg IV

04 05
Paracetamol Curcuma
Paracetamol 1 gr IV Curcuma 200 mg PO
Prognosis

Ad
Ad Vitam Functionam Ad Sanactionam
Dubia ad Bonam Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam
02
TINJAUAN
PUSTAKA
Defenisi
“ Encephalitis merupakan inflamasi pada jaringan
parenkim yang disebabkan oleh infeksi, reaksi
autoimun ataupun obat-obatan”
Epidemiologi

Prevalensi kasus
- 3-7 kasus per
100000 Orang
- Terjadi pada orang
tua dan muda

Etiologi
- Penyebab tertinggi
Encephalitis viral
→ HSV
ETIOLOGI
- Encephalitis dapat disebabkan agen
infeksi seperti virus , bakteri , fungal,
protozoa, cacing.
- Encephalitis virus → paling banyak
- Virus Herpes Simplex
- Varicella zoster
- Enterovirus
- arbovirus
- rabies
- Bakteri → treponema pallidum, N.
meningitis, mycoplasma
- Fungal → cryptococcus, histoplasma
- Protozoa → toxoplasma gondii
- Autoimmune → NMDA encephalitis
Patofisiologi

01 02 03 04
STEP STEP STEP STEP
Virus menginfeksi sel Menyebar ke SSP secara Menyebar retrograde Proses Inflamasi →
host dan replikasi hematogenus neural ( rabies & HSV) disfungsi neuron
( arbovirus & enterovirus)
Manifestasi Klinis ( Trias Encephalitis)

Demam atau Penurunan


Kejang
sakit kepala Kesadaran
Manifestasi Klinis
HSV Rabies
Gangguan memori, gejala Prodormal ( hiperaktif, disfagia,
neuropsikiatri, psikosis, delirium, demam, sakit kepala, hidrofobia)
sariawan atau skin rash atau vesicle Kejang umum m psikosis atau agitasi
Predileksi → lobus frontal atau
temporal

Arbovirus , JE Enterovirus
Gangguan pergerakan Splenomegali, hepatomegali,
(koreoatetosis, parkinsonism) Penurunan kesadaran, gejala lebih
berat
Diagnosis
- Anamnesis → Riwayat. Paparan hewan liar,
nyamuk, makanan tidak bersih atau sariawan dan
seksual
- Pemeriksaan Fisik
- Penunjang
- CBC
- Pencitraan CT atau MRI
- Pemeriksaan CSF → pungsi lumbar
- EEG
Diagnosa Banding

Encephalitis Autoimun Meningitis


TATALAKSANA
- Tatalaksana ensefalitis adalah Suportif dan
simtomatik
- Antivirus → acyclovir 30 mg / hari IV→
per 8 jam→ jika PCR atau pencitraan otak
sugestif viral ensefalitis HSV.
- Antikejang → phenytoin atau asam
valproate
- Antipiretik → Paracetamol 500 mg 3 x 1
- Nutrisi parenteral
- Monitoring ICP
Prognosis
Sekitar 90 % kasus ensefalitis akut
VHS menunjukkan perbaikan jika
terapi dimulai dalam 4 hari sejak gejala
dimulai.
10 % anak < 2 tahun tetap mengalami
kejang akut pasca ensefalitis
enterovirus
Prognosis pada ensefalitis rabies pada
umumnya buruk .
Komplikasi

Jangka Pendek Jangka Panjang


- - Defisiti neurologis
Edema cerebri
- Status epilepticus menetep→ aphasia,
- Diabetes insipidus ( amnesia ataxia
- Retardasi mental
st louis
- Penurunan kognitif
encephalitisi)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai