1.2.4.12 - Biomekanika Muskuloskeletal
1.2.4.12 - Biomekanika Muskuloskeletal
JULIZAR NAZAR
Julizar Nazar 1
PENDAHULUAN
Ciri Mahkluk hidup : bergerak.
Gerak tubuh dibedakan atas:
A. Gerak Aktiv / Gerak ineternal: dilakukan
oleh tubuh sendiri, Baik sadar maupun tak sadar
B. Gerak Pasif/ gerak eksternal: terjadi bukan
atas kehendak tubuh. Terjadi karena ada gaya dari
luar misalnya: terdorong, terjatuh, tertabrak dsb.
Tubuh biasanya memberikan reaksi untuk
meniadakan gerak eksternal ini ( Hk. Newton III)
Penyebab Gerak : Gaya (Force)
Julizar Nazar 2
Gerak (Movement): Perubahan Posisi Titik berat dibedakan
atas:
1. Gerak Translasi: berpindah menurut garis, baik
horizontal, vertikal maupun diagonal.
Ex: menarik dan mendorong.
2. Gerak Rotasi: berpindah menurut sudut.
Ex: Berputar, mengayun, membungkuk dan
menggeleng.
3. Gerak Translatori: Gabungan Gerak translasi dan rotasi.
Ex: Berguling, berjalan, berlari dan melompat.
Julizar Nazar 4
Suatu sistem (tubuh) mencapai Keseimbangan jika:
1. ∑ F = 0
2. ∑ M (Torsi) = 0
3. F Gesek > 0
4. Proyeksi LG sejajar dengan garis gravitasi
Julizar Nazar 6
Perubahan (peningkatan ) postur tubuh dapat
dilakukan dengan latihan (exercises)
Julizar Nazar 7
II. GERAK TUBUH
Dasar Teorinya : Hukum Newton II
Alat gerak tubuh terutama terdiri dari:
I. Otot : alat gerak aktiv.
II. Rangka : alat gerak pasiv
Rangka atau tulang antara yang satu dengan yang lainnya
dipersambungkan melalui sendi membentuk postur
tubuh.
Tendon (bagian dari otot yang kuat) terikat pada tulang
berfungsi untuk menggerakan tulang.
Otot dapat diidentikan sbg penarik yang mobil pada katrol
(pulley), sendi sebagai katrolnya dan rangka sebagai
lengan katrolnya.
Julizar Nazar 8
Julizar Nazar 9
Untuk timbulnya gerak: otot harus menarik tulang
Lr
W
R
Julizar Nazar 11
Ada 3 type pada sistem pengungkit
I.Sumbu (F) tlt. antara W dan R
II. W terletak antara F dengan R
III. R terletak antara F dengan W
I II R R
III
F F F
W
W R W
Julizar Nazar 12
b. Contoh type II
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot. M
M W W
M M
W
W
Julizar Nazar 13
Gaya yg diperlukan untuk menggerakan tubuh disediakan
oleh otot ( Force of muscle).
Gaya otot tergantung pada energi (potensial) yang tersimpan
pada otot ( ATP)
Energi ini terlebih dulu diubah menjadi usaha dengan
persamaan: E = W = F.x
Besarnya gaya otot tergantung pada : ukuran serat otot ( size
of muscle fibers)
Arah Gaya tergantung pada insersi tendon dan sudut tarikan
Julizar Nazar 14
Gaya otot tdd: Rotary and nonrotary component.
- Rotary comp. Menggerakan sendi
- Nonrotary comp. Menstabilkan sendi
Jika dua otot bekerja pada sendi yang sama, maka
Resultant gerakan tergantung pada: type sendi, sudut
tarikan dan besar gaya masing2 otot.
Julizar Nazar 15
Kerja (W) adalah gaya (F) dikali jarak (d).
Pada otot, kerja dapat dihitung jika rata-rata
luas penampang lintang fisiologik (Physiologic
cross section =PCS) dan kemampuan otot
memendek dari panjangnya saat dalam keadaan
istirahat dikeatahui.
Untuk menghitung PCS harus diketahui
ketebalan rata dan panjang masing-masing
otot.
Julizar Nazar 16
Misalnya Panjang otot saat istirahat = 10 cm, otot
terdiri dari dari 3 serat otot yang panjang masing-
masing nya 6, 8 dan 10 cm. Ketebalan masing-
masing 4 cm, maka
Julizar Nazar 17
III. Penerapan Hukum Newton III pada Tubuh
Aksi = - Reaksi
Gaya Eksternal = - respon tubuh
Jika gaya eksternal cukup ekstrim, respon tubuh
dapat mengakibatkan Cedera (Trauma).
Respon tubuh yang berupa trauma (Cedera) dapat
berupa:
1. Deformasi: perubahan bentuk
2. Regangan (strain): perubahan panjang atau
luas
3. Puntiran (sprain): perubahan sudut
4. Kompresi: Perubahan volume
Julizar Nazar 18
1. DEFORMASI
Deformasi pada benda biasanya terjadi akibat tumbukan.
Misalnya pada tabrakan atau pada benda jatuh.
Pada tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum
p
F t atau
mv2 mv1 m(v2 v1 ) v
F
t
t
m
t
m.a
F=m.g
Daerah plastisitas
Titik patah
l
tegangan F / A atau l 1 F
Y .
regangan l / l l Y A
F = m.g
Besarnya sudut puntiran dipengaruhi oleh nilai modulus kekakuan
(rigidity) dari materi yang mempunyai hubungan sebagai
berikut
= 2M.l/..r4 atau
M =..r4./2l ,,,,,,,,, (2)
dimana :
= sudut puntiran; M = momen puntiran,
L = panjang batang; = Modulus kekakuan benda,
= 3,14 r = radius batang.
Berdasarkan psm.1 dan 2 maka batang dapat dihitung dengan
menggabung psm 1 dan 2.
m.g.r = ..r4./2l
= 2.m.g.l/.r3.
= modulus kekakuan (N/m2 )
Aplikasi:
Puntiran(sprain = keseleo) sering terjadi pada otot dan
sendi dapat disebabkan karena:
1. Salah sikap
2. Terpeleset/tergelincir
3. Eksposure gaya eksternal yang besar.