Anda di halaman 1dari 36

STIKes BHAKTI KENCANA

Bandung

EVIDENCE BASED PRACTICE


MANAJEMEN RESIKO JATUH
DI RUANG FLAMBOYANT
RSUD KOTA BANDUNG
TAHUN 2017

KELOMPOK I
Ahmad Hidayat
Sri Rahayu
Yoga Sugiharto
Ika Hari Karti
Dedi
Kenangan Ovataro Zai
• Dalam Permenkes 1691/ Menkes/
PENDAHULUAN Per/ VIII/ 2011 menyatakan bahwa
setiap rumah sakit wajib
mengupayakan pemenuhan Sasaran
Keselamatan Pasien.
• Sasaran Keselamatan Pasien meliputi
tercapainya hal-hal sebagai berikut :
Ketepatan identifikasi pasien;
Peningkatan komunikasi yang efektif;
Peningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai; Kepastian tepat
lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
operasi; Pengurangan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan; dan
Pengurangan risiko pasien
jatuh.
• Kongres XII PERSI di Jakarta pada tanggal 8
November 2012 melaporkan bahwa kejadian pasien
jatuh di Indonesia pada bulan Januari–September
2012 sebesar 14%. Hal ini membuat presentasi
pasien jatuh termasuk ke dalam lima
besar insiden medis selain medicine error
(Komariah, 2012).
• Insiden keselamatan pasien yang
selanjutnya disebut insiden
adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang
dapat dicegah pada pasien,
terdiri dari Kejadian Tidak
Diharapkan dan Kejadian Nyaris
Cedera.
• Kejadian Tidak Diharapkan,
selanjutnya disingkat KTD adalah
insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien.
Adverse Event atau Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD)
merupakan suatu kejadian yang
mengakibatkan cedera yang tidak
diharapkan pada pasien karena
suatu tindakan (commission) atau
tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission), dan
bukan karena “underlying disease”
atau kondisi pasien.
ANGKA KEJADIAN JATUH DI
RSUD TAHUN 2017
• Pelaporan kejadian yang tidak diinginkan (KTD) di RSUD Kota
Bandung masih tinggi, dimana pada tahun 2017 periode
januari-september ada sebelas laporan KTD yaitu kejadian
jatuh di instalasi rawat inap dengan target maksimal 0%.
• Diantaranya: 1 orang mengalami cedera berat (patah tulang
pelvis hingga dirujuk ke RSHS), 1 mengalami cidera sedang, 2
orang mengalami cidera ringan dan sisanya tanpa cidera, dan
tentu saja masih ada kejadian jatuh yang tidak atau belum
dilaoprkan, menambah presentasi angka kejadian jatuh di
RSUD Kota Bandung secara umum.
• (laporan insiden jatuh RSUD Kota bandung, 2017)
TUJUAN

1. Untuk mengetahui informasi tentang evidence


based manajemen resiko pasien jatuh
2. Untuk memberi masukan pada RSUD Kota
Bandung tentang manajemen resiko pasien
jatuh terkini
MANFAAT

• Untuk meningkatkan pengetahuan


tentang evidence based manajemen
resiko pasien jatuh
• Untuk meningkatkan kualitas
pelayanan RS terkait manajemen
pasien jatuh
PENGERTIAN JATUH

• Jatuh merupakan suatu kejadian


yang dilaporkan penderita
atau saksi mata, yang melihat
kejadian mengakibatkan
seseorang mendadak
terbaring/terduduk di
lantai/tempat yang lebih
rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
(Darmojo, 2004).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JATUH

1. Faktor instrinsik adalah variabel-variabel


yang menentukan mengapa seseorang
dapat jatuh pada waktu tertentu dan orang
lain dalam kondisi yang sama mungkin
tidak jatuh (Stanley, 2006).
Faktor intrinsik tersebut antara lain adalah
gangguan muskuloskeletal , kelemahan
ekstremitas bawah, kekakuan sendi,
sinkope (Lumbantobing, 2004).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JATUH

2. Faktor ekstrinsik merupakan faktor dari


luar (lingkungan sekitarnya) (Nugroho, 2000).

Faktor-faktor ekstrinsik tersebut antara lain


lingkungan yang tidak mendukung meliputi
cahaya ruangan yang kurang terang, lantai yang
licin, tempat berpegangan yang tidak kuat, tidak
stabil, atau tergeletak di bawah, tempat tidur
atau WC yang rendah atau jongkok, obat-obatan
yang diminum dan alat-alat bantu berjalan
(Darmojo, 2004).
AKIBAT DAN KOMPLIKASI JATUH
Psikologis  Syok,
Trauma, Anxietas,
disabilitas
Fraktur  panggul,
pergelangan
tangan, pervis,
femur

Kerusakan jaringan
lunak cedera otot

Cedera otakKematian
PENCEGAHAN

1. Identifikasi faktor resiko


• Screening factor instrinsik dan ekstrinsik
2. Penilaian keseimbangan dan gaya berjalan
(gait)
• Lakukan penilaian gaya berjalan, pindah
tempat, pindah posisi.
3. Mengatur/ mengatasi faktor situasional.
• Mengatasi bahaya lingkungan dan melakukan
latihan fisik sesuai kemampuan adan usia
TES KESEIMBANGAN
PEMBAHASAN
• Sebuah pusat pengendalian penyakit dan
pencegahan untuk pencegahan dan pengendalian
cedera yang berpusat di Amerika Serikat CDC
(Center of disesase control and prevention), Johns
Hopkins, dan CEC Australia mengeluarkan sebuah
program khusus dalam menangani Risiko jatuh,
Penilaian, dan Intervensi di rumah sakit sebagai
berikut:
PENGISIAN BROSUR MANDIRI
Lingkari "Ya" atau "Tidak" untuk setiap pernyataan di bawah ini Mengapa itu penting
Ya (2) Tidak (0) saya pernah jatuh dalam satu tahun terakhir. Orang yang telah jatuh sekali cenderung jatuh lagi.
Ya (2) Tidak (0) Saya menggunakan atau telah disarankan untuk Orang yang telah disarankan untuk menggunakan
menggunakan tongkat atau walker untuk tongkat atau alat bantu jalan sudah cenderung jatuh.
berjalan dengan aman
Ya (1) Tidak (0) Terkadang saya merasa tidak stabil saat sedang Perasaan limbung/goyang saat berjalan adalah tanda-
berjalan. tanda keseimbangan yang buruk
Ya (1)
Hal terpenting dalam mencegah pasien
Tidak (0) Saya menenangkan diri dengan berpegangan
pada perabotan Saat berjalan di rumah.
Ini juga merupakan tanda keseimbangan yang buruk.

Ya (1)
Ya (1)
jatuh adalah dengan membuat
Tidak (0)
Tidak (0)
Saya khawatir terjatuh.
Saya perlu mendorong dengan tangan untuk
Orang yang khawatir jatuh lebih cenderung jatuh.
Ini adalah tanda otot kaki lemah, alasan utama terjatuh.

pasien sadar, bahwa ia beresiko


berdiri dari kursi
Ya (1) Tidak (0) Saya mengalami kesulitan melangkah ditepi Ini juga pertanda lemahnya otot kaki.
jalan.

untuk jatuh dan cidera


Ya (1) Tidak (0) Saya sering harus buru-buru ke toilet. Bergegas ke kamar mandi, terutama di malam hari,
menambah resiko jatuh.
Ya (1) Tidak (0) Saya telah kehilangan beberapa perasaan di kaki Mati rasa di kaki Anda bisa menyebabkan tersandung
saya. dan menyebabkan jatuh.
Ya (1) Tidak (0) Saya minum obat yang terkadang membuat saya Efek samping dari obat-obatan kadang-kadang bisa
merasa melayang atau lebih lelah dari biasanya. meningkatkan resiko anda terjatuh
Ya (1) Tidak (0) Saya minum obat untuk membantu saya tidur Obat-obatan ini terkadang bisa meningkatkan
atau untuk memperbaiki suasana hati. kemungkinan Anda terjatuh.
Ya (1) Tidak (0) Saya sering merasa sedih atau tertekan. Gejala depresi, seperti tidak enak badan atau perasaan
bergerak terlalu lambat, sangat berhubungan dengan
resiko jatuh.
TOTAL Tambahkan jumlah poin untuk setiap jawaban "ya". Jika Anda mencetak 4 poin atau lebih, Anda mungkin berisiko terjatuh. Diskusikan brosur
ini dengan dokter Anda.
-----------------------------
ALGORITMA PASIEN
RESIKO JATUH
John Hopkins
Alat Penilaian Resiko Jatuh
Jika pasien memiliki kondisi berikut, centang kotak dan berikan intervensi Fall Risk seperti yang
ditunjukkan.
SKRINING PASIEN High Fall Risk - Melaksanakan intervensi High Fall Risk per protokol
 Sejarah lebih dari satu jatuh dalam waktu 6 bulan sebelum masuk
RESIKO JATUH 

Pasien mengalami penurunan selama rawat inap ini
Pasien dianggap berisiko jatuh tinggi per protokol (mis., Tindakan pencegahan kejang)
Low Fall Risk - Menerapkan intervensi Fall Fall Risk per protokol
 Kelumpuhan lengkap atau benar-benar tidak bergerak
Jangan lanjutkan dengan Perhitungan Angka Risiko Jatuh jika salah satu kondisi di atas dicentang.

PERHITUNGAN SKALA RISIKO - Pilih opsi yang sesuai di setiap kategori. Tambahkan semua poin untuk
menghitung Fall Risk Score. (Jika tidak ada pilihan yang dipilih, skor untuk kategori adalah 0
Nilai
Umur (satu-pilih)
 60 - 69 tahun (1 poin)
 70 -79 tahun (2 poin)
 lebih besar dari atau sama dengan 80 tahun (3 poin)
Riwayat Jatuh (satu-pilih)
 Satu jatuh dalam waktu 6 bulan sebelum masuk (5 poin)
Eliminasi, usus dan urin (single-select)
 Inkontinensia (2 poin)
 Urgensi atau frekuensi (2 poin)
 Urgensi / frekuensi dan inkontinensia (4 poin)
Obat-obatan: Termasuk PCA / opiat, antikonvulsan, anti-hipertensi, diuretik, hipnotik,
obat pencahar, obat penenang, dan psikotropika (single-select)
 Pada 1 obat berisiko tinggi jatuh (3 poin)
 Pada 2 atau lebih obat berisiko jatuh tinggi (5 poin)
 Prosedur sedasi dalam 24 jam terakhir (7 poin)
Peralatan Perawatan Pasien: Peralatan apa pun yang tethers pasien (mis., Infus infus, tabung
dada, tempat tinggal
kateter, SCD, dll.) (satu-pilih)
 Satu hadir (1 poin)
 Dua hadir (2 poin)
 3 atau lebih saat ini (3 poin)
Mobilitas (multi-pilih; pilih semua yang berlaku dan tambahkan poin bersama)
 Membutuhkan bantuan atau pengawasan untuk mobilitas, transfer, atau ambulasi (2 poin)
 Gaya berjalan goyah (2 poin)
 Kerusakan visual atau pendengaran yang mempengaruhi mobilitas (2 poin)

Kognisi (multi-pilih; pilih semua yang berlaku dan tambahkan poin bersama)
 Perubahan kesadaran akan lingkungan fisik langsung (1 poin)
 Impulsif (2 poin)
 Kurangnya pemahaman tentang keterbatasan fisik dan kognitif seseorang (4 poin)

Skor Risiko Jatuh Total (Jumlah semua poin per kategori)


SKOR: 6-13 Total Poin = Risiko Jatuh Sedang,> 13 Poin Total = Risiko Jatuh Tinggi
Kerangka Review Obat (SAFE)

S (Screen) periksa obat yang dapat meningkatkan risiko jatuh.


A (Asses) menilai kebutuhan obat/terapi pasien yang terbaik
dalam mengatur kondisi kesehatan.

F (Formulate) merumuskan rencana tindakan pengobatan


pasien.

E (Educate) mendidik pasien dan pendamping tentang


perubahan pengobatan dan strategi pencegahan jatuh.
No Nama Obat Efek Obat

1 Ace Inhibitor : Hipotensi


- Captopril (Tensicap®)
Ramipril
DAFTAR OBAT YANG DAPAT -
- Enalapril
MENINGKATKAN RESIKO - Lisinopril (Tensinop®)

JATUH 2 Anti psikotik : Sedative


- Risperidon
- Clozapin
- Clorpromazin
- Haloperidol
3 Beta Bloker : Bradikardi, Hipotensi
- Atenolol
- Bisoprolol (Bipro®)
- Carvedilol
- Metoprolol
- Propanolol (Farmadral®)
- Timolol
4 ARB : Hipotensi
- Candesartan (Canderin®)
- Irbesartan
- Losartan (Acetensa®, Santesar®)
- Olmesartan
- Telmisartan
- Valsartan
5 CCB : Hipotensi
- Amlodipin (Cardisan®, Intervask®, Calsivas®)
- Diltiazem (Cordila®, Farmabes®)
- Nicardipin
- Nifedipin (Adalat Oros®)
- Verapamil
6 Antiaritmia: Bradikardi
- Digoxin (Fargoxin®)
7 Diuretik : Dehidrasi, hipotensi
Pertimbangkan untuk bekerja sama dengan apoteker
- Amilorid
yang terlatih, khususnya dalam evaluasi pengobatan
- Furosemid (Farsik®)
dan manajemen. - Hydroclortiazid
No Nama Obat Efek Obat

8 Anticonvulsan : Slow reactions, ataxia


- Carbamazepin
DAFTAR OBAT YANG DAPAT -
-
Gabapentin (Tineuron®)
Lamotrigin
MENINGKATKAN RESIKO - Phenobarbital/ luminal (Sibital®)
- Phenytoin
JATUH - Pregabalin
- Asam valproat (Depaken®, Lepsio®)

9 Benzodiazepin (long acting) : Drowsiness (rasa kantuk


- Chlordiazepoksid yang berlebihan)
- Diazepam (Valisanbe®)
10 Opioid : Sedative
- Codein (Codipront®)
- Fentanyl
- Morphin (MST Continous)
11 Antidepresan : Sedative, Delirium
- Amtriptylin (gangguan fungsi otak)
- Fluoxetin
- Sertralin
12 Benzodiazepin : Drowsiness, slow reactions
- Alprazolam
- Lorazepam
13 Relaksasi muscle skeletal : Sedative
- Baclofen
14 Anti histamine/ anti nausea : Sedative, memperpanjang
medication withdrawal and a home-based exercise
program to prevent falls: a randomized, controlled - Dimenhydrinat (Antimo®) waktu tidur
trial. J Am Geriatr Soc 1999; 47: 850–3. 2) Darowski A, - Metoclopramid (Tomit®, Damaben®)
Chambers SCF and Chambers DJ. Antidepressants and - Promethazin
falls. Drugs and Aging 2009 26 (5) 381-394. 3) - Proclorperazin
Darowski A and Whiting R. Cardiovascular drugs and
15 Vasodilator : Hipotensi
falls. Reviews in Clinical Gerontology 2011, 21 (2), 170-
- Doxazosin
179. 4) Van der Velde N, van den Meiracker AH, Pols
- Hydralazin
HA, Stricker BH, van der Cammen TJ. Withdrawal of
- ISDN (Fasorbid®, Cedocard®)
fall-risk-increasing drugs in older persons: effect on
- Nitroglyserin
tilt-table test outcomes. J Am Geriatr Soc 2007;55:734–
- Terazosin (Hytrin®)
739.
prosedur Tindakan perawatan untuk semua
pasien untuk mencegah pasien jatuh

Australian Commission on Safety and Quality in Healt


Care yang mengeluarkan prosedur Tindakan
perawatan untuk semua pasien untuk mencegah
pasien jatuh dan telah diakui serta digunakan oleh
sebagian besar rumah sakit bertaraf internasional di
Australia dan dapat digunakan untuk semua pasien
tidak memandang umur dan usia.
TINDAKAN PERAWATAN INI RELEVAN UNTUK SEMUA
PASIEN DAN MERUPAKAN KOMPONEN PERAWATAN
KLINIS BERKELANJUTAN SETIAP SAAT.

1. Orientasi pasien ke area tempat tidur, toilet dan bangsal


2. Mendidik pasien dan keluarga, memberikan informasi yang
sesuai secara budaya tentang risiko terjatuh dan masalah
keselamatan
3. Anjurkan pasien tentang penggunaan bel panggilan, pastikan
hal itu dalam jangkauan dan sarana untuk dihubungi untuk
bantuan jika diperlukan
4. Pastikan barang yang sering digunakan (termasuk alat bantu
mobilitas) mudah dijangkau, di sisi tempat tidur yang sesuai,
dalam keadaan baik dan disesuaikan untuk pasien.
5. Tempat tidur dan kursi berada pada ketinggian yang sesuai
untuk pasien menginstruksikan pasien menggunakan kontrol
bed (jika perlu)
…lanjutan

6. Pastikan rem tempat tidur selalu di setiap saat dan rem kursi aktif saat
tidak melakukan mobilisasi
7. Posisikan meja di samping tempat tidur di sisi non exit tempat tidur
8. Tempatkan kutub IV dan semua rencana / lampiran lainnya (jika perlu)
di sisi keluar tempat tidur
9. Pastikan lampiran (seperti kateter, drainase luka, infus) diamankan
10. Rapihkan barang-barang dan rintangan dari ruangan
11. Pastikan pasien memakai alas kaki yang sesuai saat beraktifitas
12. Tetapkan tingkat perawatan pribadi dan kebutuhan pasien
13. Pastikan pencahayaan malam yang memadai

Sumber: The Australian Commission on Safety and Quality in Health Care, Preventing Falls
and Harm from Falls in Older People: Best Practice Guidelines for Australian Hospitals,2009.
www.cec.health.nsw.gov.au
K esimpulan

Pengetahuan perawat, kondisi sarana


dan prasarana, sosialisasi, pelatihan,
dan pengawasan di Ruang Flamboyan
perlu ditingkatkan atau diperbaharui
dalam pencegahan jatuh pada pasien
risiko jatuh di Ruang Flamboyan RSUD
Kota Bandung.
K esimpulan

 Tidak adanya pelatihan terkait pencegahan


pasien jatuh yang pernah diadakan oleh
RSUD Kota Bandung menjadi salah satu
dasar tindakaan pencegahan pasien jatuh
yang tidak terlaksana dengan baik.
K esimpulan

berdasarkan hasil penelitian yang telah


dilaksanakan dengan seksama di beberapa
tempat dan telah teruji dengan baik, perlu
dipertimbangkan untuk melengkapi prosedur
pencegahan resiko jatuh di Ruang Flamboyan
khususnya dan RSUD Kota Bandung Umumnya
S aran

Bagi Rumah Sakit adalah:


melakukan pembaharuan isi kebijakan
dan panduan pasien jatuh, serta membuat
Standar Prosedur Operasional (SPO) yang
lebih spesifik terkait waktu pemasangan
gelang risiko jatuh, setelah intervensi
pasien risiko jatuh pada assesmen awal
pasien dilakukan, serta mengadakan
pelatihan bagi perawat dan pengawasan
yang lebih baik.
Saran

1. Pelatihan 2. Sarana dan prasarana 3. Sosialisasi 3. Pengawasan


Saran

1. Pelatihan 2. Sarana dan prasarana 3. Sosialisasi 3. Pengawasan

 Pelatihan digunakan untuk menyiapkan karyawan baru


menghadapi tantangan dalam pekerjaannya. Pelatihan juga
dapat digunakan sebagai strategi yang dikhususkan untuk
perubahan perilaku, dengan cara mengarah pada
diperolehnya ketrampilan.
Saran

1. Pelatihan 2. Sarana dan prasarana 3. Sosialisasi 3. Pengawasan

Dukungan ketersediaan sarana dan prasarana dapat


berpengaruh terhadap terbentuknya
perilaku.
Saran

1. Pelatihan 2. Sarana dan prasarana 3. Sosialisasi 3. Pengawasan

Sosialisasi ialah hubungan interaktif yang dengannya


seseorang mempelajari keperluan-keperluan sosial dan
kultural yang menjadikan seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Saran

1. Pelatihan 2. Sarana dan prasarana 3. Sosialisasi 3. Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan dengan baik akan dapat


meningkatkan disiplin kerja dan tanggung jawab terhadap
pekerjaan yang dilaksanakan.
.

Anda mungkin juga menyukai