Anda di halaman 1dari 14

EUTOKIA DAN DISTOKIA

PADA GAJAH

Giovanni Saputra (135130100111042)


Khairuni Amini (135130100111043)
Dwiyana Marta A (135130100111044)
Niza Novita (135130101111067)
Astri Ocvitasari (135130101111072)
Latar Belakang
Reproduksi merupakan faktor penentu dalam
memelihara keseimbangan populasi maupun
untuk meningkatkan jumlah satwa liar yang
dapat dipanen di dalam suatu taman buru
dan daerah penangkaran.
Salah satu kendala untuk meningkatkan
reproduksi adalah kurangnya pengetahuan
dan perhatian pada menajemen reproduksi.
Gajah merupakan hewan dengan
perkembangbiakan yang lambat jika dilihat
dari kematangan seksual yang lambat dan
interval antar kelahiran yang lama, namun
hal tersebut dilatarbelakangi oleh masa
hidup gajah yang lama.
Fisiologi Reproduksi Gajah

 Gajah betina dapat mencapai pubertas pada


umur 6 tahun, sedangkan pada hewan jantan
lebih lambat yaitu pada umur 10-11 tahun
 Gajah termasuk tipe polyestrus
 Siklus estrus pada gajah kurang dipahami,
diperkirakan siklus estrus gajah 112 hari
atau 3-4 bulan
 mengalami estrus selama 2-3 minggu dengan
periode fertile selama 48 jam
 Lama kebuntingan Antara 20-22 bulan atau
639-684 hari (tergantung jenis kelamin anak)
 Jumlah maksimum yang diharapkan dari gajah
dewasa adalah 15-17 anak selama periode
produktifnya (jika gajah dapat bertahan
sampai umur lebih dari 70 tahun)
Proses Perkawinan Gajah
1. gajah betina tidak menunjukkan tanda-tanda
yang jelas, tetapi hal ini dapat dideteksi oleh
pejantan
2. pejantan akan mencium genital betina
dengan belalainya
3. belalai tersebut diletakkan ke dalam mulut
4. betina akan menjauh
5. pejantan akan mengikuti dari belakang
dalam jarak yang pendek
6. tahap penaikan, didahului oleh pejantan
yang meletakkan belalai dan gadingnya di
sepanjang punggung betina
7. pejantan akan naik beberapa kali dalam
waktu 2-3 jam
8. lamanya penaikan kurang dari 30 detik
dan waktu intromisi kurang dari 10
detik.
Kasus Distokia pada Gajah
Kasus distokia pernah dilaporkan baik dari
gajah Asia maupun Afrika, namun terlihat
bahwa lebih sering terjadi pada spesies
Asia
Jumlah kasus distokia pada Gajah Asia lebih
banyak terjadi jika dibandingkan dengan
Afrika mungkin dikarenakan lebih
banyaknya jumlah kehamilan dari
spesiesnya
Faktor Penyebab Distokia
 gajah melahirkan untuk pertama kalinya
 kasus fetus yang mati pada waktu lampau,
dan juga karena meninggalkan fetus yang
mati di uterus sampai secara alami
dikeluarkan
 kurangnya latihan pada gajah penangkaran
dengan tambahan berat badan berlebih
pada masa kehamilan dan usia yang sudah
tua
Distokia berat sering terjadi pada betina
yang lebih tua (lebih dari 15 tahun) pada
saat kelahiran pertama. Hal ini
berhubungan dengan:
1. ukuran janin besar karena nutrisi yang
bagus
2. posisi yang salah pada fetus
3. kurangnya fleksibilitas pada region pelvis
Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk mencegah
atau memberikan pertolongan
distokia pada gajah
 Membiarkan gajah dalam kelompoknya
dalam waktu sebanyak mungkin
pisahkan hanya pada saat campur tangan
spesifik diperlukan untuk memonitor dan
perawatan
 Pemberian kalsium
kalsium dapat membantu meningkatkan
kontraksi uterus dan mencegah
hipokalsemia
 Pemberian Estrogen
membantu relaksasi serviks, dapat diberikan
melalui rektal
 Melakukan acupuncture
penanganan akupuntur dapat membantu
muskuler uterus untuk berkontraksi
 Episiotomy (Vaginal vestibulutomy)
episiotomy diperlukan penaksiran posisi dari
janin
 Fetotomy
dilakukan ketika terjadi distokia berat,
prosedur ini bertujuan untuk menyelamatkan
nyawa induk
S
A
S
U
6
6
6
A

Anda mungkin juga menyukai