Anda di halaman 1dari 27

Hakikat Analisis dan Pilihan Strategi

Analisis dan pemilihan strategi harus dijalankan secara hati-hati dan


bertanggungjawab. Karena pemilihan strategi pada akhirnya akan
dieksekusi hingga hanya 1 strategi untuk diterapkan selama proses
implementasi dengan mempertaruhkan segala komitmen dan sumber
daya perusahaan dalam jangka panjang.
Proses menciptakan dan memilih strategi

• Ahli strategi tidak pernah mempertimbangkan semua alternatif yang


layak dipertimbangkan bagi perusahaan.
• Mengindentifikasi dan mengevaluasi strategi alternatif hendaknya
melibatkan banyak manajer dan karyawan.
• Seluruh partisipan dalam analisis dan pemilihan strategi harus memiliki
informasi audit eksternal dan internal.
• Strategi-strategi alternatif yang diajukan oleh para partisipan harus
dipertimbangkan dan didiskusikan dalam satu atau serangkaian rapat.
Sebuah Kerangka Perumusan Strategi yang Komprehensif

Proses formulasi strategi meliputi 3 tahap:


1) Tahap input (input stage)
2) Tahap pencocokan (matching stage)
3) Tahap keputusan (decision stage)
Dalam model ini terdapat 9 teknik matriks yang akan menghasilkan 1
strategi yang akan dieksekusi dalam proses manajemen strategi
berikutnya, yaitu implementasi strategi.
Kerangka analitis perumusan strategi:
TAHAP 1: TAHAP INPUT

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Matriks Profil Kompetitif (CPM) Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)

TAHAP 2: TAHAP PENCOCOKAN

Matriks Posisi
Strategis dan Matriks
Matriks Boston Consulting Group
Matriks SWOT Evaluasi Internal- Matriks Strategi Besar
(BCG)
Tindakan Eksternal (IE)
(SPACE)

TAHAP 3: TAHAP KEPUTUSAN


Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)
a. Tahap Input
Tahap pertama dari proses formulasi strategi. Pada tahap ini dibuat ringkasan
informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Terdapat 3
matriks, yaitu matriks EFE, IFE, dan CPM.
Informasi dari ketiga matriks inilah yang menjadi dasar untuk penyusunan
berbagai matriks di tahap pencocokan dan tahap keputusan.
b. Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas lima teknik
yang dapat digunakan, yaitu: Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG,
Mtariks IE, dan Matriks Strategi Besar.
Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk
memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan
kelemahan internal.
Faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci
untuk menciptakan strategi alternatif yang masuk akal.
Lima teknik yang dapat digunakan
1. Matriks SWOT
Merupakan sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para
manajer mengembangkan empat jenis strategi, yaitu:
Strategi SO (strengths-Opportunities)
Memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang eksternal.
Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan
peluang eksternal.
• Strategi ST (Strengths-Threats)
Menggunakan kekuatan untuk menghindari atau
mengurangi dampak ancaman eksternal.
• Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk
mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman
eksternal.
Kekuatan Kelemahan

1 Keluar masuk persediaan 5,8 hingga 6,7 1 Pendapatan perangkat lunak di toko turun 12%
Matriks SWOT
Pembelian rata-rata konsumen naik $97
2 menjadi $128 2 Lokasi Toko terancam oleh Highway 34

3 Moral Karyawan sangat baik 3 Karpet dan Cat di Toko belum diperbaiki
Promosi dalam toko =
4 meningkatkan penjualan 20% 4 Kamar mandi di toko perlu diperbarui
5 Biaya iklan dikoran turun 10% 5 Total pendapatan toko turun 8%
6
Pendapatan dari jasa dan perbaikan di toko naik 16% 6 Toko tidak memiliki situs web
7
Dukungan tenaga teknis di toko memiliki gelar dari MIS 7 Pengiriman pemasok ontime naik hingga 2,4 hari
8
Rasio utang terhadap total aset toko turun 34% 8 Proses Check Out konsumen terlalu lama
9 Pendapatan per karyawan naik 19 %
Kesempatan Strategi SO Strategi WO
Menambahkan empat promosi toko Membeli tanah untuk membangun
1 Populasi di kota naik 10% 1
bulanan (S4,03)
1
toko baru (W2, 02)
Toko komputer rival dibuka Menambahkan dua tenaga perbaikan Menginstal karpet, cat, dan kamar
2 dengan jarak 1 mil
2
dan pelayanan (S6, 05)
2
mandi baru (W3, W4, 01)
Mengirimkan selebaran ke warga
Meningkatkan pelayanan situs jejaring
3 Kemacetan lalu lintas naik 12% 3 senior yang berusia diatas 55 tahun 3
sebesar 50% (W6, 07, 08)
(S5, 05)
Rata-rata vendor mengeluarkan 6 Mengeluarkan surat untuk semua
4 produk setahun
4
makelar di kota (W5, 07)
Warga negara senior yang
5 menggunakan komputer naik 8%

6 Bisnis kecil diarea tumbuh 10%


Keinginan akan adanya situs web
7 naik 18%
Keinginan akan adanya situs
8 jejaring bagi usaha kecil naik 12%
Ancaman Strategi ST Strategi WT
Mempekerjakan dua atau lebih
Best Buy membuka toko baru tenaga penjual dan Mempekerjakan dua kasir baru
1 1 1
setahun mendatang memasarkan jasa baru ini (S6, (W8, T1, T4)
S7, T1)
Universitas lokal
Membeli tanah untuk Menginstal karpet, cat, dan kamar
2 menawarkan perbaikan 2 2
membangun toko baru mandi baru
komputer
Bypass baru Highway 34 Meningkatkan pelayanan
3 dalam satu tahun akan 3 panggilan luar toko dari $60 ke
mengalihkan kemacetan $80 (S6, T5)
Mal baru yang dekat
4
dibangun
5 Harga bensin naik 14%
6 Vendor menikan harga 8%
Matriks Space

Dalam matriks SPACE ini beberapa variable yang ada dalam


matriks EFE, IFE, dan CPM perlu dipertimbangkan untuk
dimasukkan dalam dimensi yang ada dalam matriks SPACE ini.
Dimensi yang terdapat dalam matriks ini adalah:
• Dimensi internal: Posisi keuangan(FP) dan Posisi kompetitif (CP)
• Dimensi eksternal: Posisi Stabilitas(SP) dan Posisi Indurstri (IP)
Dengan menggunakan 4 unsur tersebut maka matriks SPACE dapat menghasilkan 4
posisi dalam kuadran yang akan dapat diterapkan beberapa alternative strategi sesuai
dengan karakteristik masing-masing kuadran. Posisi tersebut adalah:
1. Agresif:
2. Konservatif:
3. Defensive:
4. Kompetitif:
Matriks Space untuk Bank
Matriks Aktual Space untuk Hewlett-Packard

2,0 + (-4.4) = -2.4 perpotongan Y


3.0 + (-4.2) = -1.2 perpotongan X
Koordinat
Kesimpulan : poin vektor dalam kuadran defensif
Matriks BCG
•Teknik analisis ini berwujud matriks yang mencerminkan
kajian “heterogen product” pada matriks ini diketengahkan
berbagai “keputusan diagnostik” yang mengisyaratkan bahwa
suatu perusahaan bias mengalokasikan sumber dayanya pada
berbagai produk dan atau jasa yang produktif.
•Matriks BCG memungkinkan sebuah organisasi
multidivisional mengelola portofolio bisnisnya dengan cara
mengamati posisi pangsa pasar relatif dan tingkat
pertumbuhan industri dari setiap divisi relatif terhadap
semua divisi lain di dalam organisasi.
Tingkat Posisi Pangsa Pasar Relatif
Pertum
buhan
Penjual Tinggi Sedang Rendah

an 1,0 0,50 0,0

Industri
Tinggi +20
Bintang Tanda Tanya
(Presen Sedang 0
II I
tase) Rendah -20

Sapi Perah Kas Anjing


III IV
Matriks IE
• Persamaan Matriks IE dan BCG adalah:
1. Keduanya menempatkan berbagai divisi dari organisasi di dalam diagram skematis
2. Ukuran dari setiap lingkaran menggambarkan presentase kontribusi penjualan dari setiap divisi
3. Potongan kue mengungkapkan presentase kontribusi laba dari setiap divisi
• Perbedaan Matriks IE dan BCG:
1. Perbedaan sumbu
2. Matriks IE membutuhkan dana lebih banyak informasi mengenai divisi daripada matriks BCG
3. Implikasi strategi dari setiap matriks berbeda

• Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci:


• Total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu X
• Total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu Y
Matriks Strategi Besar
• Langkah-langkah membuat matriks strategi besar:
1. Melakukan analisa SWOT.
2. Setiap baris dari analisa diberikan bobot sesuai dengan kepentingannya (contoh:beberapa ancaman dapat
menjadi pemecah kontrak, tetapi ketika kenyataan, kita tidak harus kuatir).
3. menggambar garis silang yang sama rata. Dalam sumbu Y akan menggambarkan kelemahan dan kekuatan
sedangkan sumbu X menggambarkan kelemahan dan ancaman.

• Strategi yang sesuai untuk sebuah organisasi dituangkan dalm urutan daya tarik di masing-
masing kuadran matrik
1. Kuadran 1: posisi strategik yang bagus, konsentrasi pada pasar atau industri saat ini, ambil risiko secara agresif
jika perlu.
2. Kuadran 2: evaluasi kondisi saat ini, perbaiki daya saing.
3. Kuadran 3: bersaing pada industri yang pertumbuhan lemah, posisi kompetitif lemah, perlu perubahan drastic
secara cepat, pengurangan cost dan asset.
4. Kuadran 4: posisi kompetitif kuat, pertumbuhan industri lambat, cash flow kuat.
Tahap Keputusan

• Analisa dan keputusan menyediakan dasar untuk membuat keputusan-


keputusan perumusan strategi. Teknik mencocokkan yang baru saja
dibahas mengungkapkan strategi-strategi alternative yang dapat
dijalankan.
• Banyak diantara strategi ini kemungkinan diusulkan oleh para manajer
dan karyawan yang berpartisipasi di dalam kegiatan analisis dan
pemilihan strategi.
• Setiap strategi tambahan yang dihasilkan oleh analisis pencocokan dapat
dibahas dan ditambahkan pada pilihan-pilihan strategi alternatif yang
dapat dijalankan.
Quantitive Strategic Planning Matrix (QSPM)

• Matriks QSPM adalah matriks yang digunakan pada tahap


decision stage untuk melihat tingkat relatif dari berbagai
alternatif yang dapat dilaksanakan hasil dari the matching
stage. QSPM menggunakan input dari tahap pertama (input
stage) dan tahap kedua (the matching stage) yang
memberikan informasi bagi tahap ketiga (the decision stage)
(David, 2004).
FORMAT DASAR QSPM
Strategi Alternatif
Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
Faktor kunci eksternal

Ekonomi

Politik

Teknologi

Faktor kunci internal

Manajemen

Pemasaran

Keuangan
ENAM LANGKAH PEMBUATAN MATRIKS QSPM
KEISTIMEWAAN DAN KETERBATASAN QPSM

Keistimewaan QSPM:
• Rangkaian-rangkaian strateginya dapat diamati secara berurutan atau
bersamaan.
• Mendorong para penyusun strategi untuk memasukkan faktor-faktor
eksternal dan internal yang relevan ke dalam proses keputusan.
Keterbatasan QSPM:
• QSPM selalu membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi yang berdasar.
• QSPM hanya akan baik dan bermanfaat sepanjang informasi prasyarat dan
analisis pencocokan yang menjadi dasarnya.
Aspek-Aspek Budaya dari Pemilihan Strategi

Budaya mencakup serangkaian nilai, keyakinan, sikap, kebiasaan, norma,


kepribadian, dan pemujaan bersama yang menggambarkan sebuah
perusahaan.Budaya adalah cara unik suatu organisasi menjalankan bisnis.
Politik Pemilihan Strategi

1. Ekuifinalitas
2. Memuaskan
3. Generalisasi
4. Focus pada Isu-isu yang Lebih Tinggi
5. Menyediakan Akses Politis pada Isu-isu yang Penting
Isu-isu Tata Kelola

Menurut kamus Webster, direktur adalah seseorang yang diberi


kepercayaan untuk memberi pengarahan bagi keseluruhan tata kelola
perusahaan. Dewan direksi atau dewan direktur adalah sekelompok
individu yang dipilih oleh pemilik suatu perusahaan untuk mengawasi dan
memandu manajemen serta yang memperjuangkan kepentingan para
pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai