Kejang Demam
Kejang Demam
Dosen Pembimbing:
dr.ARSY WIDYASTRIASTUTI,Sp.A
Oleh:
ERISI SYAFIRIL UMAH
♂:♀ 1,2–1,6 : 1
Mempertahankan sel
Na – K
ATP-ase
(mempertahankan beda Muatan listrik terlepas
v potensial)
Me ↑ permeabilitas
membran sel thd ion Na+ Lepas muatan listrik
.( Fuadi, 2010)
(Nelson,2000)
(Matondang, 2013) Perubahan konsentrasi Perubahan potensial
Predisposisi genetik
Na+ intrasel & ekstrasel membran
First de gree relative
PATOFISIOLOGI
imaturitas otak
Perubahan potensial
.( Fuadi, 2010) membran
(Nelson,2000)
(Johnston, M.V. 2007)
Lepas muatan listrik KEJANG
PATOFISIOLOGI
(Fuadi, 2010)
PUNGSI LUMBAL
Di anjrkan pada :
Bayi usia <12bulan : sangat di anjurkan
Bayi usia 12-18 bulan : dianjurkan
Bayi usia lebih dari 18 bulan tidak rutin
dilakukan
• Pencitraan
– Foto X-ray kepala dan CT-scan atau MRI jarang sekali
dikerjakan, tidak rutin dan hanya atas indikasi seperti:
1. Kelainan neurologik fokal yang menetap
(hemiparesis)
2. Paresis nervus VI
3. Papiledema
Meningitis Ensefalitis
( 5 menit )
Di rumah sakit : pencarian akses vena
Lab : darah tepi, gula darah, natrium, kalsium.
Kejang (+)
Diazepam IV 0,3 – 0,5 mg/kgBB
Kecepatan 0,5 – 1 mg/menit (3-5 menit)
( Hati-hati depresi pernafapasan )
• Diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam pada saat demam
menurunkan risiko berulangnya kejang pada 30%-60% kasus
• Diazepam rektal dosis 0,5 mg/kg setiap 8 jam pada suhu > 38,50 C