Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 5

Ariesti
Dwi Anita
Fitria Alfiani
Klara Monita
Nurul Lailatin
Siti Masitoh
 BNO adalah istilah medis yang berasal dari
bahasa belanda yaitu Blass Nier Overzicht
(Blass= kandung kemih,Nier=
ginjal,Overzicht= penelitian) dan IVP
(Intravenous pyelography).jadi BNO IVP
adalah suatu pemeriksaan radiologi untuk
menilai gambaran traktus urinarius yang
menggunakan sinar-x dengan menyuntikkan
zat kontras media secara intravena.
 untuk mendapatkan gambaran radiologi dari
letak anatomi fisiologi.
 mendeteksi kelainan patologis dari ginjal,
ureter, dan vesika urinaria.
 Dapat mendeteksi adanya batu semi-opak
ataupun batu non opak yang tidak dapat
terlihat oleh foto polos abdomen
 Nephrolithiasis (adanya batu pada ginjal)
 Nephritis (peradangan pada ginjal)
 Urethrolithiasis (adanya batu pada ureter)
 Uretrisis (peradangan pada ureter)
 Vesicolithiasis(adanya batu pada vesica
urinaria)
 Cystitis(peradangan vesica urinaria)
 Tumor pada tract. Urinari
 Kanker pada tract.Urinari
 Alergi terhadap media kontras
 Penyakit kencing manis
 Tumor ganas
 Penyakit hati/lever
 Kegagalan jantung
 Anemia berat kegagalan ginjal
 Hasil ureum dan creatinin tidak normal
 1. Persiapan pasien
a. Sehari sebelum pemeriksaan pasien makan
makanan yang tidak berserat(bubur)
b. Puasa minimal 6 jam sebelum pemeriksaan
c. Pasien diberikan 4 butir dulcolax 6 jam
sebelum peeriksaan
d. Tidak boleh banyak bicara dan merokok
e. Sebelum pemeriksaan pasien diminta buang
ari kecil dulu.
f. Kepada pasien perlu diinformasikan:
 a) bahwa pasien akan diberikan obat kontras
media melalui pembuluh darah dan
apabilapasien memiliki riwayat alergi atau
asma agar memberitahukan kepada dokter
ataupetugas radiologi
 b) selama pemeriksaan akan diambil foto
beberapa kali
 c) pasien agar menyertakan hasil
pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui
kadarureum dan creatinin
 2. Persiapan Alat dan Bahan
 a. pesawat rontgen
 b. kaset dan film ukuran 18x24 cm,24x30
cm,35x43 cm
 c. stuwing band
 d. contras media yang beriodium
 e. spuit 1 cc(untuk skin test)
 f. spuit 3 cc (untuk persiapan obat
emergency)
 g. spuit 50 cc( untuk bahan kontras)
 h. kapas alcohol
 i. plester
 j. infus set
 k. alat kompresi
 l. obat emergency
 m. hand scoon
 n. bengkok dan alat medis
 o. marker R dan L,dan numeric
 3.Kontras media
 Dosis rendah: 20 ml
 Dosis medium: 50 ml
 Dosis tinggi : diatas 50 ml
 4. Prosedur pemeriksaan

 a. pasien diwawancarai untuk mengetahui


sejarah klinis dan riwayat alergi
 b. pasien diminta menulis surat persetujuan
 c. buat plain BNO terlebih dahulu
 d. jika hasil BNO baik, lajutkan dengan skin
test dan IV test sebelum memasukkan bahan
kontras melalui vena fossa cubiti
 e. sebelum penyuntikkan,pasien ditensi dulu
 f. menyuntikkan bahan kontras perlahan dan
menginstruksikan pasien untuk tarik napas
dalam lalu dikeluarkan melalui mulut
 g. membuat foto 5 menit post injeksi
 h. membuat foto 15 menit post injeksi
 i. membuat foto 30 menit post injeksi
 j. pasien diminta untuk BAK (pengosongan
blass) kemudin difoto lagi post miksi
 k. foto IVP bisa dibuat sampai interval waktu
berjam-jam jika kontras belum turun
 l. sebelum foto IVP dibuatdan sebelum foto
kontras diinjeksikan, dibuat plain photo BNO
 5. teknik pemeriksaan
 a. plain foto BNO AP(sebelum injeksi)
 b. foto 5 menit post injeksi
 c. foto 15 menit post injeksi
 d. foto 30 menit post injeksi
 e. foto post miksi

Anda mungkin juga menyukai