EMULSI s1
EMULSI s1
By : T. Ismanelly
Hanum, S.Si.,Msi.,Apt
Emulsion
suitable for
intravenous
injection.
emulsion
Emulsi
Balm: Water in oil Sodas: Oil in Water
emulsion
Milk: Oil in Water
emulsion
Mayonnaise: Oil in
Water emulsion
Dodecane droplets in
a continuous phase
of water/glycerol
EMULSI
• Sistem terdispersi mengandung
sekurangkurangnya dua fase cairan yang tidak
bisa bercampur
• Fase terdispersi 0,1µm - 100µm
• In some cases 0.01-100um
• Tidak stabil secara termodinamik,droplet yang
terdispersi cenderung bergabung bersama
• Emulsi yang stabil sekurang-kurangnya
mengandung tiga komponen:
- fase terdispersi (fase dalam = fase internal)
- medium terdispersi (fase luar = f.ext = fase
kontinyu)
Emulsions
Phase A
Phase B
A B C D
• External use
Turpentine Liniment BP,
Oily calamine lotion BP.
4/14/18 14
Uji Kelarutan Zat warna
Reduces
interfacial
tension
MEKANISME KERJA BAHAN PENGEMULSI
Minyak air
Film
monomolekul
Air
Film
multimolekul
Emulsi o /
w Air
Film partikel
padatan
KLASIFIKASI BAHAN PENGEMULSI
1. Sintesis (surfaktan)
a. anionik
b. kationik Tipe film
c. nonionik monomolekul
Oil
Cholesterol
Combination of emulsifying agents at
37
the interface of oil and water.
Ada 3 metode:
a. The wet gum method (English method)
b. The dry gum method (continental
method)
c. The forbes
Metode bottle
gom methode
basah
Bahan pengemulsi dimasukkan ke dalam
mortir dan dispersikan dalam air untuk
membentuk mucilago. Minyak ditambahkan
dalam jumlah yang sedikit dengan
penggerusan kontinu, setiap bagian minyak
diemulsikan
sebelum penambahan selanjutnya.
Metode gom kering
Gom ditambahkan ke dalam minyak untuk
membentuk emulsi primer, kemudian
diencerkan dengan fase kontinu
Metode Botol Forbes
• Metode ini cocok untuk pembuatan emulsi
yang berisi minyak – minyak menguap dan
mempunyai viskositas rendah.
• Caranya, serbuk gom dimasukkan ke botol
kering, tambah 2 bagian air dan dikocok
kuat dalam keadaan botol tertutup rapat.
Tambahkan minyak dan air secara
bergantian sedikit demi sedikit sambil terus
dikocok setiap kali dilakukan penambahan
air dan minyak. Metode ini kurang cocok
untuk minyak kental karena viskositasnya
yang terlalu tinggi sehingga sulit untuk
dikocok dan dicampur dengan gom dalam
botol.
• Methods for preparing Emulsions for
External use:
• Emulsions meant for external
application such as creams, lotions
and liniments contain in their formula
waxy solids which require melting
before mixing.
• Such emulsions may be prepared by
melting the oily components
separately at 60 0C.
• Similarly in another vessel, the
aqueous components are mixed and
0
Yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan emulsi
• Stabilitas bahan aktif
• Stabilitas eksipien
• tampilan visual
• Warna
• Bau (pengembangan tajam nya bau /
hilangnya aroma)
• Viskositas
• Kehilangan air dan menguapnya komponen
pembawa
• Konsentrasi emulsifier
• Urutan penambahan bahan
• Distribusi ukuran partikel dari fasa
terdispersi
• pH
• Suhu emulsifikasi
• Jenis peralatan
• Metode dan laju pendinginan
• Tekstur, rasa (kekerasan, berpasir,
berminyak, kelengketan, penyebaran)
• Kontaminasi mikroba / sterilitas (dalam
wadah yang belum dibuka dan dalam
kondisi penggunaan)
• pelepasan/ bioavailabilitas (penyerapan
perkutan)
• Distribusi fase, fase Inversi (homogenitas /
PENGERTIAN STABILITAS
EMULSI
Emulsi stabil jika :
Tetesan fase terdispersi dapat
mempertahankan karakter awalnya dan
masih tetap terdistribusi secara homogen ke
seluruh fase kontinyu selama usia guna
sediaan
Tidak boleh ada perubahan fase atau
kontaminasi mikroba selama penyimpanan
Harus mempertahankan penampilan, bau
warna dan konsistensinya
Ketidakstabilan kimia cenderung
menyebabkan ketidakstabilan fisika
Ketidakstabilan kimia
Sedimentasi:
Jika fasa terdispersi densitasnya
> fasa kontinu
Droplet akan mengendap
Fenomena ini sering terjadi pada
emulsi w / o.
Laju creaming atau sedimentasi dapat dikurang
dengan:
1. Viskositas fasa luar ditingkatkan
2. Ukuran partikel globul dikurangi
Lebih besar ukuran globul lebih banyak lagi creaming
tersebut
3. Mengurangi perbedaan densitas antara fasa
terdispersi dan medium dispersi
Meningkatkan densitas fase minyak : dg
penambahan bahan yang larut dlm minyak spt
bromoform atau CCl4 (tdk utk produk obat) atau
minyak brominasi (bermutu pangan)
• Creaming dan Sedimentasi, tidak menyebabkan
pemecahan emulsi. Droplet dapat didispersikan
dengan pengocokan ringan
(Kecepatan
creaming)
Grav tinggi kec creaming tinggi
AGREGASI dan KOALESENSI
Agregasi (flokulas) : droplet
terdispersi bergabung bersama
tetapi tidak melebur.
Agregasi:
• mendahului koalesensi dalam
emulsi
• Mempercepat creaming dan
sedimentasi
• Berhubungan dengan potensial
listrik pada droplet
Koalesensi: Peleburan (fusi) sempurna dari droplet,
menyebabkan berkurang jumlah droplet dan
akibatnya pemisahan dua fasa yang tidak
bercampur.
Koalesensi:
• Tergantung pada sifat-sifat struktur film antarmuka
• Dalam emulsi yang distabilkan oleh pengemulsi
tipe surfaktan membantu film ekalapis, koalesensi
dilawan oleh elastisitas dan kekompakan film yang
terdapat di antara dua droplet. Meskipun dua
droplet bersentuhan mereka tidak akan melebur
• Film multilapis dan partikel padatan memberi pada
emulsi suatu derajad tekanan yang tinggi terhadap
koalesensi oleh karena kekuatan mekaniknya.
Inversi
• Perubahan emulsi o /w menjadi w / o, atau w
/ o menjadi o / w, bisa disebabkan :
• Sifat emulsifier
Emulsifier lbh berminyak W/O, atau
sebaliknya
• penambahan suatu elektrolit
Emulsi o / w yang menggunakan Na. Stearat
sebagai pengemulsi, dapat diinversikan
dengan penambahan CaCl2, oleh karena Ca.
stearat yang terbentuk adalah suatu
pengemulsi lipofilik dan lebih suka
membentuk emulsi w / o.
• Ratio vol.fase ;
O/W ratio emulsi W/O atau
sebaliknya
• Temperatur
Temperatur pada emulsi O/W
(surfactant nonionik polyoxyethylen
) the emulsifier lebih hydrophobic
and the emulsion berubah mjd W/O.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kestabilan emulsi
Perbedaan berat jenis antara kedua fase. Perbedaan yang
minimum adalah yang baik.
Kohesi fase terdispersi, sifat kohesi yang minimum adalah
yang baik
Persentase padatan di dalam emulsi. Persentase fase
terdispersi yang rendah adalah yang baik
Temperatur luar yang ekstrim. Temperatur luar yang
tinggi atau rendah adalah kurang baik
Ukuran butiran fase terdispersi. Makin kecil ukurannya
makin baik
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kestabilan emulsi
pemakaian luar.”
Emulsi harus disimpan di tempat yang dingin tapi pendingin harus
Nonirritant,
Harus
Pengawet
Seharusnya
stabil
memiliki
selektif
dan efektif
harus memiliki kelarutan air yan
Contoh pengawet antimikroba
ester
Preservation from
oxidation
Perubahan oksidatif seperti tengik dan
busuk karena oksigen atmosfer dan efek
enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme terlihat di banyak emulsi
yang mengandung sayuran dan minyak
mineral dan lemak hewani.
Antioksidan dapat digunakan untuk
mencegah perubahan yang terjadi
karena oksigen atmosfer.
Antioksidan yang ideal harus:
tidak
Uji Quality Control untuk Emulsi
Uji Quality Control untuk
Emulsi
Pada o/w emulsi , globul yang terflokulasi
meningkatkan visk.
3 – Gaya Agitasi
Emulsi O / W Emulsi O /
W
Emulsi W / O / Emulsi O / W / O
W
EMULSI GANDA
Emulsi ganda sistem kompleks (emulsi
dalam emulsi)
droplet dari fase terdispersinya mengandung
droplet terdispersi yang lebih kecil.
Ada 3 fase dg tipe umum :
W/O/W (air dalam minyak dalam air)
O/W/O (minyak dalam air dalam minyak).
Kegunaan utama sistem emulsi ganda adalah
membatasi dan melindungi sistem untuk pelepasan
terkendali dari zat aktif
obat terperangkap di lapisan dalam sehingga harus
melewati dua fase berikutnya untuk dapat lepas dan
diabsorpsi
• Surfaktan Lipofilik (larut-minyak, HLB
rendah) untuk menstabilkan emulsi w / o
• Surfktan hidrofilik (larut dalam air, tinggi
HLB) utk menstabilkan emulsi o / w .
• Pd emulsi ini setiap obat tdpt dalam fase
terdalam harus melintasi dua batas fase
untuk mencapai fase kontinyu eksternal.
Emulsi tersebut juga dapat membalikkan
fase membentuk emulsi sederhana. w / o /
w emulsi o / w
• Pembuatan emulsi ganda:
Fase air + fase minyak,
mengandung surfactant lipofilik
w / o emulsi dituangkan ke
dalam larutan II mgdg surfaktant
hidrofilik pencampuran emulsi
ganda w / o / w
Jenis beberapa emulsi: w / o / w, o / w
/o
Manfaat Emulsi Ganda
• industri makanan : tipe W/O/W dapat meningkatkan
masalah kelarutan, bahan larut dan tidak larut minyak,
mampu melindungi reservoir cairan untuk molekul yang
sensitive terhadap aktifitas lingkungan luar, seperti
oksidasi, cahaya, dan enzim.
• industri kosmetik : pembuatan berbasis air akan
memberikan sensasi nyaman dengan pelepasan zat aktif
serta aroma, dan memberikan sifat mudah dicuci dengan
air.
• Industri farmasetika : meningkatkan efek kemoterapi dari
obat antikanker, imobilisasi obat, pengobatan overdosis
obat, dan melindungi insulin dari degradasi enzimatik.
• Industri bahan bakar : alternative bentuk bahan bakar
mesin diesel.
• Industri agrikultur : sebagai sistem lepas lambat untuk
penyubur dan pestisida.
MIKROEMULSI
thermodynamically stable
Emulsi transparan, jernih, homogen spt lar.
sejati
Jari2 globul di bawah kisaran 10-75 nm.
Munculnya emulsi tergantung pada
panjang gelombang cahaya tampak yaitu
tetesan kurang dari 120 nm tidak
memantulkan cahaya
Salah satu kerugian : memerlukan
surfaktan dalam jumlah lebih banyak oleh
karena ukuran droplet yang sangat kecil.
MIKROEMULSI
Microemulsion Emulsion
Transparent Yes No
Size 10-120 nm 0.1 – 10 µ
Formation Spontaneous Require
vigorous
shaking
Type o/w, w/o. cylinder o/w, w/o,
w/o/w, o/w/o
Stability Thermodynamically Thermodyna
stable mically
unstable
Viscosity Can accommodate 20 More viscous
to 40% without
increase in viscosity 83
Metode pembuatan mikroemulsi:
Food
pharmacy
Pharmaceutical applications of
microemulsions
• Increase bioavailability of drugs poorly
soluble in water.
• Topical drug delivery systems
MIKROEMULSI
KESIMPULAN
• Emulsi adalah sistem dispersi dari minimal dua fase
cair yang tidak dapat bercampur atau hanya
tercampur sebagian, yang distabilkan oleh suatu
emulgator
• Emulsi, merupakan sistem yang secara termodinamika
tidak stabil, tetapi dapat distabilkan secara kinetika
oleh surfaktan, polimer, dan partikel terbagi halus
• Surfaktan larut air membentuk emulsi O/W, surfaktan
larut minyak: emulsi W/O
• Emulsi dapat distabilkan dengan surfaktan ionik,
polimer, partikel padat ataupun dengan meningkatkan
viskositas fase kontinyu
• Emulsi dapat pecah oleh karena adanya flokulasi,
creaming, koalesensi
• Mikroemulsi adalah emulsi transparan yang stabil
secara termodinamika