Anda di halaman 1dari 15

INTERVENSIONAL - NEUROIMAGING

Digital Subtraction Angiography (DSA)

• Digital Subtraction Angiography adalah pemeriksaan


yang memberikan gambar lumen (permukaan bagian
dalam) pembuluh darah, termasuk arteri, vena dan
serambi jantung. Gambar ini diperoleh dengan
menggunakan mesin Sinar-X bantuan komputer yang
rumit. Media kontras khusus, atau 'dye' (cairan bening
dengan kepadatan tinggi) biasanya disuntikkan agar
persediaan darah ke kaki, jantung atau organ tubuh
lainnya mudah dilihat.
• Tindakan neurointervensi yang banyak dilakukan adalah
tindakan diagnostik berupa Cerebral Digital Substraction
Angiography (C-DSA) yakni tindakan mengevaluasi
pembuluh darah otak secara sempurna dan
merupakan golden standartpemeriksaan untuk kasus
stroke baik sumbatan maupun perdarahan.
Jenis penyakit dan ragam tindakan yang dapat dilakukan dapat di
lihat pada tabel dibawah ini:
• Peralatan untuk DSA terdiri dari 2 sistem utama, yaitu:
1.Instalasi sinar-x
2.Sistem komputer. Piranti keras dan piranti lunak komputer
dengan fungsi sebagai pengendali keseluruhan sistem
serta pengolah dan pengirim data.
• DSA merupakan suatu tehnik pencitraan pembuluh darah
otak extra dan intrakranial yang dikerjakan pada ruang
angiografi menggunakan mesin angio dan kontras
• Indikasi
-Stroke iskemik akut, sirkulasi anterior < 8 jam dan sirkulasi
posterior < 24 jam.
-Perdarahan sub-arachnoid spontan yang disebabkan
pecahnya aneurisma.
-Perdarahan intrakranial yang disebabkan oleh
arteriovenous malformasi (AVM) atau dural AV fistula.
-Kasus tumor otak meniongioma untuk embolisasi pre
operatif dan tumor THT juvenile angiofibroma
• Kontraindikasi
-Alergi kontras
-Gagal ginjal kronik
• Risiko Komplikasi
-Thrombo-emboli
-Perdarahan otak
-Alergi kontras
-Hematoma groin
-Kematian (1%)
 Revaskularisasi
-Intra arterial trombolisis
•Intra arterial trombolisis di indikasikan untuk tatalaksana
stroke mayor dengan onset < 6 jam akibat oklusi pada
arteri cerebri media (Class I, Level of Evidence B )
•Intra arterial trombolisis dapat diberikan pada pasien yang
kontra indikasi terhadap intra vena trombolisis (Class IIa,
Level of Evidence C)
IA TROMBOLYSIS
 Revaskularisasi
Mekanikal thrombektomi
•Mechanical Thrombectomy with stent retrieval di
indikasikan pada kasus iskemik akut sirkulasi anterior onset
< 8 jam dan untuk sirkulasi posterior < 24 jam yang telah
diberikan IV thrombolisis dan atau yang kontra indikasi
pemberian rTPA (AAN guideline AHA ASA 2015, Mr Clean
and ESCAPE trials).
Aneurisma & Coil
• Oklusi endovaskular dengan penggunaan coil diperuntukkan pada
pasien aneurisma arteri serebral yang pecah / perdarahan
subarachnoid (ruptured aneurysm). Aneurisma yang dimaksud
adalah aneurisma yang dapat ditatalaksana dengan prosedur koil
endovascular atau pembedahan klipping (Class I, Level of
Evidence B )
• Pasien aneurisma otak yang tidak pecah (unruptured cerebral
aneurysms) yang dipertimbangkan untuk mendapatkan
tatalaksana coiling, harus menerima informasi yang jelas dan
lengkap tentang risiko dan keuntungan prosedur koil
endovaskular dan pembedahan klipping (Class IIa, Level of
Evidence B).
Embolisasi malformasi

•Prosedur endovascular untuk tatalaksana Arterio-Venous


Malformation (AVM) dan fistula arteriovenosus harus
dipertimbangkan pada beberapa kasus tertentu (Class IIb,
Level of Evidence C)
•Prosedur endovaskular untuk terapi fistula dura dapat
bersifat kuratif, walaupun biasanya tindakan ini merupakan
tatalaksana tambahan pada AVM pial otak (Class IIb, Level
of Evidence C).
Carotid Stenting

• Pemasangan stent angioplasti pada arteri karotis


(CAS=Carotid Angioplasty and Stent) diindikasikan
sebagai terapi alternatif terhadap endarterektomi karotis ,
pada pasien dengan resiko komplikasi yang rendah,
dengan besar stenosis sebesar >70% pada pengukuran
dengan metode non intervensi, atau > 50% pada
pengukuran dengan prosedur intervensi dengan melihat
pula risiko akibat prosedur dan angka mortalitas kurang
dari 6% (Class I Level of Evidence B)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai