Anda di halaman 1dari 6

SISTEM SARAF OTONOM

Sistem saraf otonom merupakan sistem


saraf yang bekerja tanpa disadari atau
tanpa perintah sistem saraf pusat.
Sistem saraf otonom merupakan
gabungan saraf sensorik dan saraf
motorik. Gangguan pada sistem saraf
otonom dapat mempengaruhi setiap
bagian atau proses tubuh. Gangguan
saraf otonom mungkin reversibel atau
progresif.
FUNGSI SISTEM SARAF
• Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem
saraf yang memasok organ internal, termasuk
pembuluh darah, lambung, usus, hati, ginjal,
kandung kemih, alat kelamin, paru-paru, pupil,
jantung, keringat, ludah, dan kelenjar
pencernaan.
• Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang
mengontrol gerakan tak sadar dan mengatur
fungsi tubuh seperti:
1. Tekanan darah
2. Denyut jantung dan pernapasan
3. Suhu tubuh
4. Pencernaan
5. Metabolisme (sehingga mempengaruhi berat
badan)
6. Keseimbangan air dan elektrolit (seperti sodium
dan kalsium)
7. Produksi cairan tubuh (air liur, keringat, dan air
mata)
8. Buang air kecil dan besar
respon pupil, dan
Gairah seksual.

Sistem saraf otonom memiliki dua divisi utama,


yaitu:

1. Saraf Simpatik
2. Saraf Parasimpatik
Ketika saraf simpatetik bertindak melebihi
batas maka akan terjadi sejumlah kondisi
yang membahayakan. Salah satunya adalah
gagal jantung. Pada kondisi gagal jantung
saraf simpatik meningkat aktivitasnya dan
menyebabkan penungkatan tekanan
kontraksi otot. Kelainan lainnya adalah
Symphaticotonia yang merupakan kondisi
yang distimulasi oleh saraf simpatik yang
menyebabkan gejalla berupa kejang di
pembuluh darah dan tekanan darah tinggi.

Anda mungkin juga menyukai