Kuliah 14 Beton1
Kuliah 14 Beton1
Ts
(+)
(+) (+)
(+)
Vt max
(+)
......(14 – 1)
......(14 – 2)
......(14 – 3)
......(14 – 4)
......(14 – 5)
......(14 – 6)
......(14 – 7)
......(14 – 8)
......(14 – 9)
......(14 – 10)
......(14 – 11)
......(14 – 12)
dimana :
bt : lebar bagian penampang yang dibatasi oleh
sengkang tertutup yang menahan puntir
Langkah 2 :
Torsi dapat f. f A 2 '
diabaikan jika : Tu . cp c
….(a)
12 p cp
Konstruksi Beton Bertulang I 22
Langkah 3 :
Check dimensi penampang balok, untuk penam-
pang solid : jika,
….(b)
….(c)
Langkah 4 :
Tentukan luas tulangan untuk momen lentur,
dan luas tulangan geser untuk geser vertikal.
Luas penulangan geser dapat dituliskan dalam
bentuk Av /s (luas tulangan geser per unit
panjang), sehingga dapat dikombinasikan
dengan luas tulangan geser yang dibutuhkan
untuk torsi.
Langkah 7 :
Check luas minimum tulangan sengkang :
….(h)
….(i)
At
Al p h . ….(j)
s
….(k)
Langkah 9 :
Gabungkan tulangan longitudinal untuk torsi
dan tulangan lentur dan tentukan tulangan
U = 1,2D + 1,6L
= 20 kN/m’
l =3 m
d
Mu = ½.U.l2
Vu = 1/2 .20. 32
= 90 kNm
(-)
Mu
Beban merata U bekerja 200 mm
dari titik berat penampang.
Tu fc’ =25 MPa, dan fy = 400 MPa
25
, Vc . 200.360 60 kN
6
Konstruksi Beton Bertulang I 32
Geser akibat beban luar : (sejarak d = 360 mm)
Dalam bentuk : At /s ,
At Av 0,036
0,0445 mm 2 / mm
s 2s
db = 1/24 . 75 mm = 3,125 mm
Gunakan 2 bh tulangan diameter 10 mm, As = 157 mm2 > 132 mm2
untuk tulangan bawah dan tengah
Untuk tulangan atas, tulangan longitudinal dan lentur
dikombinasikan dari As = 885,6 mm2 menjadi
As = 885,6 mm2 + 132 mm2 = 1017,6 mm2
2D10
3D22
Detail penulangan
2D10
2D10
200
Kesimpulan :
Tulangan Lentur + Torsi : 3D22
Tulangan geser : D10-100
Tulangan Torsi : 2D10 (bawah dan tengah)
home
Konstruksi Beton Bertulang I 38