Laporan Kasus Kelompok
Laporan Kasus Kelompok
Pendahuluan
• Spondilolistesis merupakan pergeseran kedepan korpus
vertebra dalam hubungannya dengan sacrum atau kadang
hubungan dengan vertebra lainny
Nyeri punggung
paha sebelah kiri kemudian nyeri juga di rasakan pada pinggang kiri
THORAK EKSTRIMITAS
I : Normochest, gerak dinding dada
simetris, Retraksi (-), takipneu CRT< 2 detik, akral hangat, kering,
P: Gerak dinding dada simetris merah
P: Sonor/sonor
A: Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Edema
pemeriksaan neurologis
• Reflek fisiologis
Meningeal Sign: • BPR : +2 / +2
• Kaku kuduk (-) • TPR : +2 / +2
• KPR : +2 / +2
• Brudzinski I,II (-) • APR : +1 / +1
• Kernig (-)
Rasa suhu
Tidak dievaluasi
(panas/dingin)
Rasa raba ringan
++ ++ + + ++ ++
Rasa Propioseptif
Rasa getar tde tde tde tde tde tde
Rasa tekan + + + + + +
Rasa nyeri tekan + + + + + +
SISTEM SARAF
OTONOM
• Miksi : dbn
• Defekasi : dbn
• Salivasi : dbn
• Sekresi keringat : dbn
• Gangguan vasomotor :-
• Orthostatic hipotensi :-
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap
• GDA : 113
• HbsAg : Negative
• HIV Metode 1 : Negative
• Lekosit : 9,9 (4.0-11.0)
• Neutropil : 75,0 (49.0-67.0)
• Limposit : 16,0 (25.0-33.0)
• Monosit : 4,8 (3.0-7.0)
• Eosinopil : 2,7 (1.0-2.0)
• Basofil : 1,5 (0.0-1.0)
• Eritrosit : 4.10 (3.8-5.3)
• Hb : 10,4 (13.0-18.0)
• Hematokrit : 31,3 (35-47)
• MCV : 76,30 (87-100)
• MCH : 25,40 (28-36)
• MCHC : 33,20 (31-37)
• RDW : 11 (10-16.5)
• Trombosit : 301 (150-450)
• MPV : 5 (5-10)
• LED 1 : 55 (0-1)
• LED 2 : 73 (1-7)
• EKG
• MRE
• Foto Thorax
DIAGNOSIS
Diagnosa
klinis
•Low back pain, paraestesia
Diagnosa
topis
•Vertebrae lumbal 4-5
Diagnosa
etiologis
•Spondilolistesis L4-5
Diagnosis Banding
• Spondilosis
• HNP
Penatalaksanaan
• MRS
• Inf RL 1500cc /24jam
• Inf futrolit 1500cc/24jam
• Ceftriaxone 2x2g iv
• Piracetam 2x500mg iv ( Pre OP)
• Citicolin 3x500mg
• Na Metamizole 3x mg
• Stabilisasi spinal (laminektomi)
Monitoring :
• Keluhan pasien
• Tanda tanda vital
• Neurologis
• Edukasi
Banyak istirahat
Makan makanan yang bergizi tinggi
Kurangi angkat beban berat
• Prognosis
Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
SPONDILOLISTESIS
• Definisi
• Kata spondylolisthesis berasal dari bahsa Yunani yang
terdiri atas kata “spondylo” yang berarti tulang
belakang (vertebra) dan “listhesis” yang berarti
bergeser.
• Spondilolistesis adalah suatu pergeseran korpus
vertebrae (biasanya kedepan) terhadap korpus
vertebra yang terletak dibawahnya. Umumnya terjadi
pada pertemuan lumbosacral (lumbosacral joints)
dimana L5 bergeser
Epidemiologi
• Spondilolistesis mengenai 5-6 % populasi pria, dan 2-3 %
wanita.
• Karena gejala yang diakibatkan olehnya bervariasi, kelainan
tersebut sering ditandai dengan nyeri pada bagian belakang
(low back pain), nyeri pada paha dan tungkai.
• Sering penderita mengalami perasaan tidak nyaman dalam
bentuk spasme otot, kelemahan dan ketegangan otot betis.
• Banyak penelitian menyebutkan bahwa terdapat predisposisi
kongenital dalam terjadinya spondilolistesis dengan prevalensi
sekitar 69 % pada anggota keluarga yang terkena.
• Lebih lanjut, kelainan ini juga berhubungan dengan
meningkatnya insidensi spina bifida sacralis
Etiologi
MULTIFAKTOR
Klasifikasi
• spondilolistesis displastik
II A
• Istmhik atau spondilolitik
II B
• spondilolistesis degenerative II C
• spondilolistesis traumatic
• spondilolistesis patologik
Patofisiologi
Spondilolistesis displastik
• kelainan kongenital malformasi
lumbosacral joints dengan permukaan sendi
yang kecil dan inkompeten.
• Spondilolistesis displastik terjadi akibat defek
arkus neural, seringnya pada sacrum bagian
atas atau L5
Spondilolistesis isthmic
paling sering. Spondilolistesis isthmic (juga sering disebut
spondilolistesis spondilolitik) merupakan kondisi yang paling
sering dijjumpai dengan angka prevalensi 5-7 %.
Fredericson et al menunjukkan bahwa defek spondilolistesis
biasanya didapatkan pada usia 6-16 tahun, dan pergeseran
tersebut sering lebih cepat. Ketika pergeseran terjadi, jarang
berkembang progresif, meskipun suatu penelitian tidak
mendapatkan hubungan antara progresifitas pergeseran dengan
terjadinya gangguan diskus intervertebralis pada usia
pertengahan.
Telah dianggap bahwa kebanyakan spondilolistesis isthmic tidak
bergejala, akan tetapi insidensi timbulnya gejala tidak diketahui.
• Tipe degenerative,
instabilitas intersegmental terjadi akibat penyakit
diskus degenerative atau facet arthropaty.
Proses tersebut dikenal dengan spondilosis
Pergeseran tersebut terjadi akibat spondilosis
progresif pada 3 kompleks persendian tersebut
Cabang saraf L5 biasanya terkena akibat stenosis
resesus lateralis sebagai akibat hipertrofi ligament
atau permukaan sendi
• Tipe traumatic,
– banyak bagian arkus neural yang terkena /
mengalami fraktur, sehingga menyebabkan
subluksasi vertebra yang tidak stabil
• Spondilolistesis patologis
penyakit yang mengenai tulang, atau berasal dari
metastasis atau penyakit metabolic tulang,
mineralisasi abnormal, remodeling abnormal serta
penipisan bagian posterior sehingga pergeseran
(slippage).
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Penatalaksanaan
Konservatif
Operatif
Konservatif
• Modifikasi gaya hidup
• Penyangga external ( breacing)
• Medikamentosa (Analgesik, NSID , steroid)
• fisioterapi
Komplikasi
komplikasi