Anda di halaman 1dari 32

Demam Rematik Akut

Oleh :
Amiruddin M

Preseptor : dr. Didik Hariyanto, Sp.A (K)


BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang

• Demam rematik merupakan suatu penyakit sistemik terjadi


setelah infeksi Streptococcus beta hemolyticus group A pada
saluran pernafasan bagian atas
•  gejala sisa (sekuele) yaitu penyakit jantung rematik
• Demam rematik dan penyakit jantung rematik masih menjadi
masalah kesehatan yang penting di negara-negara yang
sedang berkembang
• Prevalensi demam rematik penyakit jantung rematik di
Indonesia berkisar 0,3 sampai 0,8 per 1.000 anak sekolah
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Defenisi

Demam rematik adalah suatu sindroma klinik penyakit akibat


infeksi kuman Streptokokus β hemolitik grup A pada tenggorokan
yang terjadi secara akut ataupun berulang dengan satu atau lebih
gejala mayor yaitu poliartritis migrans akut, karditis, korea
sydenham, nodul subkutan dan eritema marginatum.
Patogenesis
Diagnosis

Kriteria Jones
Kriteria Mayor Kriteria Minor
Karditis Klinis :
Poliartritis migrans Riwayat demam rematik atau penyakit
Korea sydenham jantung rematik sebelumnya
Eritema marginatum Artralgia
Nodul subkutan Demam
Laboratorium :
Peningkatan kadar reaktan fase akut (protein
C reaktif, laju endap darah, leukositosis)
Interval P-R yang memanjang
Ditambah
Ditemukan Streptokokus pada kultur apus tenggorok atau tes antigen
streptokokus (ASTO) yang meningkat.
Con’t

Highly probable (sangat mungkin) Doubtful diagnosis


2 mayor atau 1 mayor + 2 minor (meragukan)
2 mayor
Disertai bukti infeksi
1 mayor + 2 minor
Streptococcus β hemolyticus group A Tidak terdapat bukti infeksi
ASTO streptococcus β hemolyticus
Kultur (+) group A
Exception (pengecualian) ASTO
Kultur (+)
Diagnosa DRA dapat ditegakkan bila hanya
ditemukan Korea saja atau Karditis indolen
saja
Tatalaksana

1.Tindakan umum dan tirah baring

Hanya artritis Karditis minimal Karditis sedang Karditis berat


Tirah baring 1- 2 minggu 2-3 minggu 4-6 minggu 2-4 bulan
Ambulasi 1-2 minggu 2-3 minggu 4-6 minggu 2-3 bulan
dalam Rumah

Ambulasi 2 minggu 2-4 minggu 1-3 bulan 2-3 bulan


luar (Sekolah)

Aktifitas penuh Setelah 6-10 Setelah 6-10 Setelah 3-6 bulan bervariasi
minggu minggu
Con’t

2. Pemusnahan streptokok
Benzatin PNC G 1,2 juta unit i.m untuk satu kali
BB > 30 kg dan
600.000 unit untuk BB
< 30 kg
jika alergi benzatin Eritromisin 40 mg/kg BB/hari 2- 4 dosis selama 10
penisilin G hari
Alternatif lain Oral Penisilin V 2 x 250 mg
Oral sulfadiazin 1 gram sekali sehari
Oral eritromisin 2 x 250 mg
Con’t

2. Anti radang dan anti nyeri


artritis Karditis ringan Karditis sedang Karditis berat

Prednisone 0 0 0 2-6 minggu

aspirin 1-2 minggu 3-4 minggu 6-8 minggu 2-4 bulan


Con’t

2. Anti radang dan anti nyeri

Pencegahan sekunder: pencegahan berulangnya demam rematik


Intramuskuler Benzatin PNC G 1,2 juta unit untuk BB > setiap 28 minggu
30 kg
600000 unit BB < 30 kg

Oral Penisilin V 125 - 250 mg 2 kali sehari


Sulfadiazin 1 gram sekali
Eritromisin 250 mg 2 kali sehari
Prognosis

• Prognosis demam rematik tergantung pada :


1. Stadium saat diagnosis ditegakkan
2. Umur
3. Kelainan jantung
4. Pengobatan yang diberikan
5. Jumlah serangan sebelumnya
• Serangan ulang dalam waktu 5 tahun pertama  sekitar 20%
• Kekambuhan semakin jarang setelah usia 21 tahun.
BAB III ILUSTRASI KASUS
Prognosis

ILUSTRASI KASUS
Anamnesa
Identitas pasien :
Nama :A
Umur : 13 2/12 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Suku : Minang

Seorang anak laki-laki umur 13 2/12 tahun masuk bangsal anak RSUP Dr.
M. Djamil Padang pada tanggal 1 Juli 2013 dengan :
Keluhan utama : nyeri sendi yang berpindah-pindah sejak 1 bulan yang lalu
Prognosis

Riwayat penyakit sekarang :


• Nyeri pada lutut kanan 1 bulan yang lalu selama 1 minggu, disertai bengkak,
merah, dan panas pada perabaan, kemudian nyeri pada lutut kiri 3 minggu yang
lalu selama 1 minggu, disertai bengkak, merah, dan panas pada perabaan,
kemudian nyeri pada pergelangan kaki kiri sejak 2 minggu yang lalu, nyeri,
disertai bengkak, merah, dan panas sehingga anak sukar berjalan
• Gerakan-gerakan yang tidak terkoordinasi tidak ada
• Benjolan keras pada bawah kulit tidak ada
• Mual-muntah tidak ada
• Bercak kemerahan pada badan dan anggota gerak tidak ada
• Buang air kecil jumlah dan warna biasa
• Buang air besar warna dan konsistensi biasa
Prognosis

Riwayat penyakit dahulu :


Tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik :
Perkembangan fisik
Senyum : 3 bulan
Tengkurap : 6 bulan
Duduk : 9 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 16 bulan
Kesan : perkembangan fisik normal
Prognosis

Pemeriksaan fisik
Tanda vital :
Keadaan umum : sedang TB/U : 97,4 %
Kesadaran : sadar BB/TB : 121,5 %
Frekuensi nadi : 92 x/mnt BMI : 22,8
Frekuensi nafas : 22 x/menit
Kesan : over weight
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Suhu : 37,2 0C
BB : 53,5 kg
Tinggi badan : 153 cm
Status gizi : BB/U : 113,8 %
Prognosis

Pemeriksaan sistemik :
Kulit : teraba hangat, sianosis (-), ikterik (-), pucat (-), turgor baik,
eritema marginatum (-), nodul subkutan (-)
Rambut : hitam
Mata : konjungtiva anemis, skelera tidak ikterik, pupil isokor, ukuran 2
mm, reflek cahaya +/+
Hidung : nafas cuping hidung (-)
Mulut : bibir dan mukosa basah
Tenggorok : tonsil T1-T1 tidak hiperemis dan faring tidak hiperemis
Leher : kelenjar getah bening regio colli tidak membesar
JVP = 5-2 cmH2O
Prognosis

Paru
Inspeksi : pergerakan simetris kiri = kanan, retraksi (-)
Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : sonor
Auskultrasi : suara nafas vesikuler normal, rhonki dan wheezing
(-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus teraba satu jari medial LMCS RIC V, kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kanan LSD, batas jantung atas RIC II, batas
jantung kiri satu jari medial LMCS RIC V
Auskultrasi : irama jantung teratur, bising pansistolik grade 3/6 pada apeks
Prognosis

Abdomen :
Inspeksi : distensi (-)
Palpasi : supel, hepar dan limpa tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultrasi : bising usus (+) normal
Punggung : tidak ada kelainan
Alat kelamin : tidak ada kelainan
Ekstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik, edema tidak ada dan refleks
fisiologis +/+, refleks patologis -/-
Prognosis

Pemeriksaan laboratorium :
Darah : Hb : 11 gr/dl
Leukosit : 8900/mm3
Hitung jenis : 0/6/1/60/28/5
LED : 80 mm/jam
Urin : Albumin : (-) Eritrosit : (-)
Reduksi : (-) Bilirubin : (-)
Leukosit : (-) Urobilinogen : (+)
Feces : kuning, lunak, tidak ada leukosit, tidak ada eritrosit
Prognosis

Pemeriksaan penunjang lainnya :


Rontgen thorak : Cor : apex tertanam CTI 58% (inspirasi tidak maksimal)
segmen pulmonal datar
Pulmo : tidak tampak kranialisasi
Sinus dan diafragma baik
Hasil EKG :
- posisi jantung normal
- irama sinus
- interval PR memanjang
- hipertrofi tidak ada
Diagnosis kerja : suspek demam rematik akut
Over weight
Prognosis

Rencana Pemeriksaan Penunjang :


1. ASTO
2. CRP
3. Echocardiografi
4. Swab tenggorok

Terapi :
Tirah baring
MB DJ III 2000 kkal
Prognosis

Follow up Pagi tanggal 2 Juli 2013


S/ demam tidak ada
Nyeri sendi pergelangan kaki kiri masih ada, tidak merah, tidak bengkak
Batuk pilek tidak ada
Kebiruan tidak ada
Sesak nafas tidak ada
Mual-muntah tidak ada
Berdebar-debar tidak ada
BAK jumlah dan warna biasa
O/ anak sadar, terlihat sakit sedang
Frekuensi nadi : 90 x/mnt Frekuensi nafas : 24 x/menit
Tekanan darah : 100/60 mmHg Suhu : 36,6 0C
Prognosis

Paru : tidak ada kelainan


Jantung :
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V, kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kanan LSD, batas jantung atas RIC II, batas
jantung kiri satu jari medial LMCS RIC V
Auskultrasi : irama jantung teratur, bising pansistolik grade 3/6 pada apeks,
thrill (-)
Abdomen : tidak ada kelainan
Ekstremitas : Akral hangat, refilling kapiler baik, refleks fisiologis +/+,
refleks patologis -/-
Prognosis

Terapi :
Tirah baring
MB DJ III 2000 kkal
Rencana :
Cek ASTO
Cek CRP
Swab tenggorok
Konsul kardiologi
Prognosis

Follow up Pagi tanggal 3 Juli 2013


S/ demam tidak ada
Nyeri sendi pergelangan kaki kiri masih ada, tidak merah, tidak bengkak
Batuk pilek tidak ada
Kebiruan tidak ada
Sesak nafas tidak ada
Mual-muntah tidak ada
Berdebar-debar tidak ada
BAK jumlah dan warna biasa
O/ anak sadar, terlihat sakit sedang
Frekuensi nadi : 94 x/mnt Frekuensi nafas : 22 x/menit
Tekanan darah : 100/60 mmHg Suhu : 36,9 0C
Prognosis

Paru : tidak ada kelainan


Jantung :
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V, kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kanan LSD, batas jantung atas RIC II, batas
jantung kiri satu jari medial LMCS RIC V
Auskultrasi : irama jantung teratur, bising pansistolik grade 3/6 pada apeks,
thrill (-)
Abdomen : tidak ada kelainan
Ekstremitas : Akral hangat, refilling kapiler baik, refleks fisiologis +/+,
refleks patologis -/-
Prognosis

Terapi :
Tirah baring
MB DJ III 2000 kkal
Labor :
ASTO (+)
Terapi tambahan :
Benzatin penisilin 1,2 jt IU
Diskusi

Telah dirawat Seorang pasien laki-laki umur 13 tahun 2 bulan di Bangsal Anak RSUP Dr. M.
Djamil Padang dengan diagnosis suspek demam rematik akut, ditegakkan berdasarkan adanya
beberapa kriteria Jones yang dipenuhi pada pasien ini yaitu :
1. Pembesaran jantung dimana pada rotgen thorak didapatkan CTI 58 % (tetapi pembesaran
tidak terbukti dengan EKG)
2. Didapatkan Atritis pada sendi-sendi besar pada pasien ini lutut kiri, lutut kanan, pergelangan
kaki kiri
3. Peningkatan kadar reaktan fase akut (LED 80 mm/jam)
4. Dari EKG didapatkan Interval PR yang memanjang
5. Tes ASTO positif
Dari kriteria mayor dan kriteria minor tersebut maka diduga adanya demam rematik
akut pada pasien ini.
Pasien ini tidak ada riwayat demam dan nyeri tenggorok  menurut literatur anamnesis demam
rematik harus ditanyakan riwayat tersebut
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai